Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)
Tampilkan postingan dengan label TATA SURYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TATA SURYA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 April 2018

MENGENAL LEBIH JAUH PLANET BUMI

   
   Dalam menyambut Hari bumi yang akan jatuh pada tanggal 22 April mendatang, mari kita mengenal lebih jauh Planet bumi , tempat kita melakukan aktivitas kehidupan, sehingga kita akan semakin mencintai bumi dan segala isinya serta berusaha menjaga dan melestarikannya sebagai bagian kecintaan kita pada ciptaan Allah Swt yang tiada bandingannya sekaligus semakin mendekatkan diri kepadaNya bahwa kita termasuk bagian dari ciptaan Allah yang akan kembali kepadanya dan dimintai pertanggungjawaban di hari akhir nanti.

Struktur Bumi
Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut litosfer atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi. Bagian dalam dari bumi dapat diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu dengan metode geofisika., terutama dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik, sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi. Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.
Struktur internal bumi secara umum dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Kerak
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
2. Mantel
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair ,sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalann selubung ini berkisar 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
3. Inti
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menusun selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkankan naiknya titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat. Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adaalah unsur besi dan nikel.

Diskripsi Umum
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4.54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama.  Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan. Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer.Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antartika dan es laut di paket es kutub. Inteior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari sepanjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan mahluk hidup, termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer. 

Bentuk Bumi
Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43 km (kilometer) lebih besar dari diameter kutub ke kutub. Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak 6.384 kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 kilometer lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest. Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira setara dengan 40.000 km , karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/10.000.000 jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Paris, Perancis. Topografi Bumi mengalami deviasi dari bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar 584, atau 0,17% dari sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar (0,22%). Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh dari pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascaran di Peru.
Sejarah Pembentukan Bumi
Material paling awal yang ditemukan di Tata Surya berusia 4,5672±0,0006 miliar tahun. Dengan demikian, Bumi diperkirakan terbentuk akibat akresi yang terjadi pada masa itu. Sekitar 4,54±0,04 miliar tahun yang lalu, Bumi primordial diperkirakan telah terbentuk. Pembentukan dan evolusi Tata Surya terjadi bersamaan dengan Matahari. Secara teori, nebula surya memisahkan volume awan molekul akibat keruntuhan gravitasi, yang mulai berputar dan berpencar di cakram sirkumstelar, dan kemudian planet-planet terbentuk bersamaan dengan bintang. Nebula mengandung gas, serat es, dan debu. Menurut teori nebula, planetesimal mulai terbentuk sebagai partikulat akibat penggumpalan kohesif dan gravitasi. Proses pembentukan Bumi primordial terus berlanjut selama 10–20 juta tahun kemudian. Bulan terbentuk tak lama sesudah pembentukan Bumi, sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu.
Pembentukan Bulan masih diperdebatkan oleh para ilmuwan. Hipotesis yang disepakati menjelaskan bahwa Bulan terbentuk akibat akresi materi yang terlepas dari Bumi setelah objek seukuran Mars bernama Theia bertubrukan dengan Bumi. Meskipun demikian, hipotesis ini dianggap tidak konsisten. Menurut hipotesis ini, massa Theia adalah 10% dari massa Bumi, yang bertubrukan dengan Bumi dalam tabrakan sekilas, dan sebagian massa Theia menyatu dengan Bumi. Sekitar 3,8 dan 4,1 miliar tahun yang lalu, hantaman sejumlah besar asteroid menyebabkan perubahan besar pada lingkungan permukaan Bulan yang berlubang-lubang dan lebih besar dari permukaan Bumi. 
Sejarah geologi 
Lautan dan atmosfer Bumi terbentuk akibat aktivitas vulkanis dan pelepasan gas, termasuk uap air. Lautan terbentuk karena proses kondensasi yang dipadukan dengan penambahan es dan air yang dibawa oleh asteroid, protoplanet dan komet. Menurut hipotesis saat ini, " gas rumah kaca" atmosferik menjaga agar lautan tidak membeku saat Matahari hanya memiliki tingkat luminositas sebesar 70%. 3,5 miliar tahun yang lalu, medan magnet Bumi terbentuk, yang melindungi atmosfer dari serangan angin surya. Kerak terbentuk saat lapisan luar Bumi yang cair berubah bentuk menjadi padat akibat pendinginan setelah uap air mulai terkumpul di atmosfer. Hipotesis lainnya menjelaskan bahwa massa daratan telah stabil seperti saat ini, atau mengalami pertumbuhan yang cepat pada awal sejarah Bumi. yang diikuti oleh penstabilan wilayah benua dalam jangka panjang. Benua terbentuk akibat tektonik lempeng, proses yang secara berkelanjutan menyebabkan berkurangnya panas pada interior Bumi. Dalam skala waktu yang berlangsung selama ratusan juta tahun, superbenua telah terbentuk dan terbelah sebanyak tiga kali. Sekitar 750 juta tahun yang lalu, salah satu superbenua paling awal yang diketahui, Rodinia, mulai terpisah. Benua yang terpisah kemudian membentuk Pannotia (600-540 juta tahun yang lalu) dan Pangea, yang juga terpecah pada 180 juta tahun yang lalu.
Periode zaman es dimulai sekitar 40 juta tahun yang lalu, dan kemudian meluas pada masa Pleistosen sekitar 3 juta tahun yang lalu. Wilayah yang terletak pada lintang tinggi telah mengalami siklus glasiasi dan pencairan es berkali-kali, yang berulang setiap 40-100.000 tahun. Glasiasi benua terakhir terjadi 10.000 tahun yang lalu. 

Masa depan Bumi
Perkiraan mengenai berapa lama lagi Bumi sanggup menopang kehidupan berkisar dari 500 juta tahun hingga 2,3 miliar tahun dari sekarang. Masa depan Bumi berkaitan erat dengan Matahari. Akibat penumpukan helium di inti Matahari,luminositas total Matahari akan meningkat secara perlahan. Luminositas Matahari akan meningkat sebesar 10% dalam waktu 1,1 miliar tahun ke depan dan 40% dalam waktu 3,5 miliar tahun. Peningkatan radiasi yang mencapai Bumi cenderung memiliki dampak yang mengerikan, termasuk menghilangnya lautan di planet ini.
Meningkatnya suhu di permukaan Bumi akan mempercepat siklus CO2 anorganik, mengurangi konsentrasi yang akan menyebabkan kematian tanaman di Bumi (10 ppm untuk fotosintesis C4), yang diperkirakan terjadi pada 500-900 juta tahun ke depan. Kurangnya vegetasi akan menyebabkan ketiadaan oksigen di atmosfer, sehingga hewan akan punah dalam beberapa juta tahun lagi. Miliaran tahun kemudian, semua air di permukaan Bumi akan habis dan suhu global akan mencapai 70 oC (158oF). Bumi diperkirakan efektif untuk dihuni dalam waktu 500 juta tahun dari sekarang, namun jangka huni ini mungkin bisa diperpanjang hingga 2,3 miliar tahun jika nitrogen di atmosfer habis Bahkan jika Matahari tetap ada dan stabil, 27% air di samudra akan turun ke mantel Bumi dalam waktu satu miliar tahun lagi akibat berkurangnya ventilasi uap di punggung tengah samudera. Matahari akan berevolusi menjadi raksasa merah sekitar 5 miliar tahun lagi. Radius Matahari diperkirakan akan lebih luas 250 kali dari radius sekarang, atau sekitar 1 AU (150.000.000 km). Sedangkan nasib Bumi masih belum jelas. Sebagai raksasa merah, Matahari akan kehilangan massa sekitar 30%. Akibatnya, tidak ada efek pasang surut, dan orbit Bumi akan berpindah 17 AU (2,5×109 km) dari Matahari saat bintang raksasa tersebut mencapai radius maksimum. Bumi diperkirakan akan melindungi dirinya dengan cara memperluas atmosfer luarnya. Meskipun demikian, kehidupan di Bumi tetap akan punah akibat meningkatnya tingkat luminositas Matahari (dengan tingkat luminositas 5.000 kali lebih besar dari sekarang). Penelitian pada tahun 2008 menunjukkan bahwa orbit Bumi akan rusak karena efek pasang surut dan daya tarik Matahari, sehingga Bumi akan memasuki atmosfer Matahari dan menguap akibat panas. Setelah peristiwa ini terjadi, inti Matahari akan luruh menjadi katai putih dan lapisan luarnya dimuntahkan ke angkasa menjadi nebula planet. Materi Bumi di dalam Matahari akan dilepaskan ke angkasa antarbintang, yang di kemudian hari mungkin akan membentuk planet generasi baru dan benda langit lainnya. Apakah teori ini memperkuat bukti berakhirnya kehidupan dan datangnya hari kiamat seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an ? hanya Allah yang maha tahu yang bisa menjawabnya.
Ledakan Supernova, Seperti inikah Kiamat ?

Sumber Referensi : Wikipedia Indonesia, The Universe: Time Life Book

Sabtu, 24 September 2016

MATAHARI : BINTANG PUSAT TATA SURYA KITA

    Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi berupa massa gasraksasa yang bernyala dan panas. Tarikan gravitasinya yang kuat menahan bumi dan planet-planet lainnya tetap pada orbit tata surya. Cahaya dan panas matahari mempengaruhi segala obyek di Tata surya dan memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Para astronom memperkirakan bahwa matahari sudah berusia 4,6 miliar tahun dan akan tetap bersinar sekitar 7 miliyar tahun lagi. 
    Matahari merupakan obyek terbesar di Tata surya kita. Diameternya berukuran 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Komposisi matahari terdiri dari 75% hidrogen, dan 25% unsur-unsur lain seperti helium , karbon, nitrogen, dan oksigen. Dalam intinya yang padat dan panas , gravitasi memampatkan atom-atom hidrogen, sehingga terjadi reaksi nuklir yang membentuk helium dan melepaskan energi berupa panas dan cahaya yang dahsyat. Energi ini dilepaskan dari permukaan matahari sebagai radiasi dan memancar keluar dalam bentuk gelombang elektromagnetik, seperti gelombang panas, gelombang cahaya dan gelombang radio. Suhu di permukaan matahari mencapai 5.500oC, sementara di pusatnya mencapai 15 jutaoC.
Lidah Api di Permukaan Matahari
Jarak Matahari
    Jarak rata-rata matahari dari bumi mencapai 150 juta km. Cahaya dari matahari baru sampai ke bumi sekitar 8 menit. Meskipun demikian , matahari jauh lebih dekat ke bumi, daripada bintang manapun. Sebagai perbandingan bintang terdekat dari Matahari, Proxima Centauri, berjarak 4,3 tahun cahaya dari Tata surya kita. Artinya, cahaya dari Proxima Ceutauri baru mencapai matahari dalam waktu 4,3 tahun.

Bagian Matahari
    Matahari terdiri atas beberapa bagian. Bagian dalam matahari disebut inti matahari, dengan ketebalan mencapai 175.000 km dari titik pusat matahari. Kemudian permukaan matahari yang berpijar putih dan panas disebut Fotosfer (bulatan cahaya). Ketebalannya sekitar 400 Km. Adapun lapisan gas hidrogen yang berpijar merah disebut kromosfer (bulatan warna). Letaknya di atas fotosfer. Ketebalannya hanya beberapa kilometer. Pada lapisan ini, lidah api dan gas hidrogen berpijar yang disebut prominensea (bagian yang menonjol) sering menyembur keluar dan panjangnya dapat mencapai 60.000 km. Di sekeliling matahari terbentang jutaan kilometer lapisan gas tipis berwarna putih mutiara yang disebut korona. Dari korona ini tiapdetik tersembur jutaan ton aliran partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut angin matahari. Angin matahari ini berupa partikel listrik yang menyebar ke segala penjuru angkasa. Kawasan yang dikenai angin matahari disebut heliosfer yang terpancar keluar dari matahari sekitar 150 kali jarak bumi-matahari. Batas terhentinya angin matahari yakni di pinggir luar tata surya kita disebut heliopause. Angin matahari dapat menimbulkan aurora, yaitu cahaya berwarna di atas kawasan kutub bumi, dan badai magnetik yang menyebabkan gangguan listrik dan penerimaan radio.

Sumber Kehidupan
    Di bumi takkan ada mahluk hidup tanpa energi matahari dalam bentuk panas dan cahaya. Matahari memberikan energi sangat besar setiap hari. Samudera dan laut menyimpan energi ini dan menjaga suhu bumi tetappada kehangatan yang memungkinkan berbagai mahluk hidup untuk hidup. Akan tetapi cahaya matahari juga dapat berbahaya bagi manusia. Kulit manusia sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari. Meskipun begitu atmosfer bumi dapat menghambat sebagian sinar ultraviolet yang merugikan itu. Terbakar sinar matahari juga merupakan resiko yang dapat menimbulkan kanker kulit. Selain itu, sinar matahari juga berbahaya bagi mata manusia. Karena itu, jangan pernah menatap matahari secara langsung, bahkan dengan kacamata atau ketika terjadi gerhana.

Masa depan matahari
    Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan hidrogen dan helium bercampur debu yang mengerut karena gravitasinya sendiri. Pengerutan ini memanaskan awan hingga terjadi reaksi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sejak itu matahari mulai bersinar secara teratur. Akan tetapi, matahari tidak akan bersinar selamanya karena pada akhirnya bahan bakarnya akan habis. Reaksi fusi nuklir yang menyalakan matahari tergantung pada unsur hidrogen, namun hidrogen di pusat matahari juga akan habis. Reaksi nuklir mengubah sekitar 37% dari hidrogen di pusat matahari menjadi helium.
    Para astronom memperkirakan bahwa matahari akan padam sekitar 7 miliar tahun lagi.  Dalam jangka waktu 3 miliar tahun lagi, matahari akan cukup panas untuk mendidihkan air samudera bumi. Dalam waktu 4 miliyartahun kemudian, matahari akan menghabiskan hidrogen dan mengembang menjadi sebuah bintang raksasa hingga menelan planet Merkurius. Matahari pada saat itu akan lebih cemerlang sekitar 2.000 kali dari yang sekarang sehingga dapat melelehkan batuan bumi. Pada saat itu planet-planet di luar Tata surya kita akan menjadi lebih hangat.
 Matahari
 Struktur Matahari
Bagian-bagian dari Matahari

BUMI : PLANET BIRU SATU-SATUNYA YANG DIHUNI KEHIDUPAN

    Bumi adalah salah satu dari Delapan planet dalam sistem Tata surya kita yang terletak pada urutan ketiga dari matahari. Meskipun hanya berupa bagian yang sangat kecil dari alam semesta, namun Bumi menjadi rumah bagi semua mahluk hidup. Bahkan menurut pengamatan sejauh ini, bumi merupakan satu-satunya planet di alam semesta yang dihuni oleh mahluk hidup.
    Diantara delapan planet yang terdapat pada Tata surya, bumi termsuk planet terbesar ke lima. Diameter bumi mencapai 13.000 km. Seperti planet-planet yang lain, bumi mengelilingi matahari dalam orbitnya. Jarak rata-rata bumi dari matahari sekitar 150 juta km. Orbit bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, tetapi agak oval. Jarak terdekat antara bumi dan matahari terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 147,3 juta km, sedangkan yang paling jauh terjadi pada bulan Juli, yaitu sekitar 152,1 juta km. Bumi memerlukan waktu 365,25 hari untuk menyelesaikan satu kali revolusi putaran mengelilingi matahari. Adapun untuk berotasi berputar pada porosnya, bumi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
Bumi dari Satelit
Susunan Bumi
    Bumi tersusun atas beberapa lapisan. Lapisan teratas pada permukaan bumi disebut kerak bumi. Ketebalan kerak bumi berbeda-beda. Di bawah benua ketebalannya mencapai sekitar 70 km. Adapun dibawah lautan ketebalan kerak bumi hanya sekitar 6 km. Sekitar 3/4 bagian dari kerak bumimengandung silika, yaitu campuran antara unsur selikon dan oksigen. Temperatur di bagian bawah kerak bumimencapai 1.000oC.
    Di bawah kerak bumi terdapat lapisan yang disebut mantel bumi. Mantel bumi merupakan lapisan batuan yang tebalnya sekitar 2.900 km. Di bawah mantel bumi terdapat inti bumi. Inti bumi terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar yang tersusun atas besi cair memiliki ketebalan sekitar 2.000 km. Temperaturnya mencapai 2.200oC. Lapisan inti dalam yang terletak dipusat bumi berupa sebuah bola yang berdiameter 2.740 km. Bagian ini tersusun atas unsur besi dan nikel padat. Temperatur inti dalam mencapai 4.500oC.
    Selain itu bumi juga diselimuti oleh lapisan udara yang disebut atmosfer. Lapisan udara setebal 2.000 km ini mengandung sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen dan sisanya berupa argon dan sejumlah kecil gas lainnya. Lapisan atmosfer berfungsi untuk menjaga bumi agar tidak terlalu dingin sekaligus melindungi mahluk hidup di bumi terhadap radiasi sinar ultraviolet dari matahari.

Rumah bagi mahluk hidup
   Menurut pengamatan para ahli astronomi sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet di alam semesta yang menjadi tempat berlangsungnya proses kehidupan. Hal ini disebabkan karena bumi memiliki oksigen dan air, dua komponen penting yang menunjang kehidupan. Tumbuhan, hewan, dan organisme yang lain dapat hidup di permukaan bumi., karena bumi memiliki jarak tertentu dari sinar matahari sebagai sumber energi. Apabila bumi berada terlalu dekat dengan matahari, maka bumi akan menjadi terlalu panas untuk ditinggali. Adapun jika terlalu jauh dari matahari, maka bumi akan menjadi terlalu dingin. Selain itu mahluk hidup juga memerlukan air yang banyak tersedia terdapat di Bumi. Sekitar 70% air di bumi dapat ditemukan di laut, sungai dan danau.
 Planet Bumi
 Struktur lapisan Bumi
Bagian inti Bumi

SATURNUS : PLANET KE ENAM DARI MATAHARI

    Saturnus adalah planet keenam dari matahari dan merupakan planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter. Diameter Saturnus mencapai 119.300 km atau sekitar 10 kali diameter bumi. Saturnus memiliki cincin yang dapat dilihat melalui teleskop. Jarak rata-rata Saturnus dari matahari adalah 1.476 juta km atau sekitar 9,5 kali jarak bumi ke matahari. Saturnus mengitari matahari sekali dalam 29,5 tahun dan berotasi sangat cepat, sekali dalam 10 jam 39 menit.
    Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Saturnus merupakan bola gas raksasa dan tidak memiliki permukaan yang padat kecuali pada intinya. Inti Saturnus terdiri dari batu-batuan dengan suhu mendekati 15.000oC. Inti tersebut dikelilingi oleh amoniak, metana, dan uap air. Setelah inti terdapat lapisan hidrogen dan helium dalam bentuk gas yang kemudian menyatu dengan lapisan atmosfer. Lapisan awan tebal mengelilingi Saturnus dengan suhu -176oC.
Animasi Rotasi Planet Saturnus

Permukaan Saturnus
   Seperti Yupiter, pada permukaan Saturnus terlihat adanya sabuk-sabuk dengan berbagai macam warna. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan suhu dan ketinggian lapisan atmosfer. Data dan gambar Saturnus pertama kali didapat dari pesawat ruang angkasa yang dikirim Amerika Serikat, yaitu Pioneer 11. Pada 1979, Amerika Serikat kembali meluncurkan Voyager 1 dan Voyager 2 ke Saturnus untuk meneliti keberadaan tujuh cincin dan sateit Saturnus.

Cincin Saturnus
    Cincin Saturnus terletak di bidang ekuatornya. Cincin ini pertama kali ditemukan pada tahun 1610 oleh Galilei Galileo melalui pengamatan dengan menggunakan teleskopnya. Astronom Belanda, Christian Huygens, pada tahun 1655 kemudian menjelaskan bahwa cincin-cincin tersebut tidak menempel pada planet seperti yang dijelaskan oleh Galilei sebelumnya. Cincin Saturnus dinamai sesuai dengan waktu ditemukannya, diurutkan dari yang terjauh dengan planet yaitu D,C,B, A, F, G dan E. Melalui teleskop, cincin A dan B sangat mudah dilihat, sedangkan cincin D dan E hanya dapat dilihat pada kondisi tertentu. Cincin-cincin tersebut bukan merupakan lempengan padat, melainkan terdiri atas pecahan-pecahan es dan batuan yang masing-masing beredar mengitari Saturnus. Ketebalan cincin Saturnus bervariasi, antara 200 hingga 3.000 m. Adapun jarak tiap cincinnya sebesar 3.200 km atau lebih.

Titan
    Selain cincin, Saturnus juga memiliki sedikitnya 18 satelit. Satelit terbesarnya adalah Titan, dengan diameter mencapai 5.150 km, lebih besar daripada Merkurius dan Pluto. Titan memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri atas nitrogen. Penelitian mengenai Titan dilakukan pada tahun 2004 dengan mengirim pesawat ruang angkasa Cassini/Huygens. Selain Titan, ada lima satelit dalam yang berukuran besar, yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione dan Rhea. Sebagian besar permukaan satelit-satelit tersebut berbentuk kawah yang diakibatkan oleh tabrakan-tabrakan meteor. Sepertiga permukaan Mimas bahkan ditutupi oleh kawah besar. Saturnus juga memiliki beberapa satelit luar, seperti Lapetus, dan Hyperion. Adapun satelit terjauh Saturnus adalah Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan orbit satelit lainnya.
 Planet Saturnus
Planet Saturnus dan beberapa satelitnya

MERKURIUS : PLANET TERDEKAT DENGAN MATAHARI

    Merkurius adalah planet yang terletak paling dekat dengan matahari. Jarak rata-rata planet ini dari matahari adalah sekitar 58 juta km atau 0,39 kali jarak rata-rata bumi dari matahari. Merkurius mengelilingi matahari sekali dalam 88 hari dan berotasi cukup lambat. sekali dalam 58,7 hari atau dua pertiga dari periode revolusinya. Diameter planet ini berukuran sekitar 4.878 km atau dua perlima dari diameter bumi. Karena berukuran cukup kecil dan berjarak sangat dekat dengan matahri, Merkurius agak sulit dilihat dari bumi tanpa menggunakan teleskop. Merkurius hanya dapat diamati sesaat di langit barat sesudah matahari terbenam atau di langit timur sebelum matahari terbit.

Permukaan Merkurius
    Permukaan Merkurius mirip dengan permukaan bulan, terdiri atas dataran yang rata dan luas, jurang yang cukup curam, dan kawah-kawah seperti di bulan. yang terbentuk akibat adanya meteorit atau komet kecil yang menabrak planet tersebut. Merkurius kering dan sangat panas hampit tidak berudara. Sinar matahari yang memancar ke planet ini tujuh kali lebih kuat daripada ke bumi. Merkurius juga tidak memiliki cukup gas di lapisan atmosfernya untuk mengurangi jumlah panas dari sinar matahari. Karena itu, suhu di permukaan Merkurius sangat bervaiasi, bisa mencapai 430oC pada siang hari dan -170oC pada malam hari.
Rotasi Merkurius
Selubung Merkurius
    Merkurius diselubungi oleh lapisan gas yang terdiri dari helium, oksigen, dan sodium dalam jumlah yang sangat sedikit. Tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di bumi tidak akan bisa bertahan di Merkurius karena kurangnya oksigen di planet ini dan temperatur yang sangat tinggi. Para ahli meragukan adanya bentuk kehidupan di Merkurius.

Mariner 10
    Pesawat ruang angkasa milik Amerika Serikat Mariner 10,merupakan pesawat ruang angkasa pertama dan satu-satunya hingga kini yang pernah mencapai Merkurius. Pesawat tanpa awak ini dua kali mendekati Merkurius dan terbang hingga mencapai jarak 740 Km dari Merkurius pada tahun 1974 dan kembali mendekati planet ini pada tahun 1975. Selama penerbangan tersebut, Mariner 10 berhasil mengambil gambar permukaan Merkurius yang tampak seperti bulan. Mariner 10 juga berhasil mendektesi adanya medan magnet di planet ini. Merkurius merupakan satu-satunya planet selain bumi, yang memiliki medan magnet. Akan tetapi medan magnet di Merkurius tidak sebesar di bumi, dan hanya mencapai 1% kekuatan medan magnet di bumi. Walaupun demikian adanya medan magnet di Merkurius merupakan penemuan di luar dugaan mengingat planet ini berotasiamat lambat.
    Di masa mendatang, penyelidikan mengenai Merkurius masih akan terus dilanjutkan dan diharapkan ada pesawat ruang angkas yang dapat memasuki orbit Merkurius atau bahkan dapat mendarat di planet ini. Namun usaha untuk mengekplorasi planet ini diperkirakan tidak akan mudah mengingat temperatur permukaan Merkurius yang sangat ekstrem.
 Perbandingan struktur dalam Planet Merkurius dengan Bumi
Planet Merkurius

MARS, PLANET KE EMPAT DARI MATAHARI

    Mars adalah planet ke empat dari Matahari dalam Tata surya. Nama Mars berasal dari nama dewa perang bangsa Romawi. Mars mengelilingi matahari dengan jarak rata-rata 228 juta Km atau 1,52 kali jarak rata-rata bumi ke matahari. Mars merupakan planet kecil dengan diameter berukuran hampir setengah diameter bumi. Mars memerlukan waktu 687 hari untuk mengelilingi matahari. Adapun untuk berotasi Mars memerlukan waktu 24 jam 37 menit, hampir sama dengan Bumi.
    Permukaan Mars yang sangat gersang dan berbatu antara lain terdiri atas lembah, pegunungan dan kawah. Mars memiliki gunung terbesar dan tertinggi di Tata surya yaitu Olympus Mons dengan tinggi 27 km dan diameter 600 km. Tiga gunung besar lainnya adalah Arsia, Mons, Ascraeus Mons dan Pevonins Mons. Mars lebih dingin dibandingkan bumi. Temperatur rata-rata diplanet ini adalah -60oC. Dia atas permukaan Mars terdapat atmosfer yang mengandung 95% karbondioksida, 3% Nitrogen, dan 2% sisanya argon dengan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Gravitasi Mars lebih ringan daripada di Bumi, yaitu sekitar 38% dari gravitasi bumi.
Animasi Rotasi Planet Mars
Phobos dan Daimos
    Mars memiliki dua satelit yaitu Phobos dan Daimos. Astronom Amerika, Asaph Hall menemukan kedua satelit tersebut pertama kali pada tahun 1877 dan memberi nama mereka Phobos dan Daimos, anak dewa perang Mars dalam Mitologi Romawi. Bentuk kedua satelit ini tidak beraturan. Diameter terpanjang Phobos sekitar 27 Km, sedangkan Deimos lebih kecil lagi,kira-kira 15 Km. Kedua satelit tersebut memiliki banyak kawah yang terbentuk karena meteorid yang menabrak mereka. Phobos dan Deimos mungkin telah berada di orbit Mars bersamaan dengan terbentuknya planet Mars. Kemungkinan lain adalah keduanya berasal dari asteroid di dekat Mars. Gravitasi Mars keudian menarik mereka sehingga keduanya mengorbit mengelilingi Mars.

Misi ke Mars
    Penyelidikan lebih detail mengenai Mars telah dimulai oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet sejak 1960-an. NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa Mariner 3 dan Mariner 4 pada tahun 1964. Pada tahun 1969 Mariner 6 dan Mariner 7 mengambil gambar yang lebih detail mengenai permukaan Mars serta meneliti gravitasi dan atmosfer planet itu. Setelah itu diluncurkan Mariner 9 pada tahun 1971 yang merupakan pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit Mars. Tahun 1975 NASA meluncurkan Viking 1 dan Viking 2 yang bertujuan untuk memetakan Mars serta mempelajari geologi dan meteorologi planet itu. Penyelidikan Mars dimulai lagi dengan peluncuran Mars Global Surveyor (MGS) pada tahun 1996 untuk mempelajari komposisi dan topografi permukaan Mars serta kondisi cuaca di planet itu. Misi lainnya adalah Mars Odyssey yang mengorbit Mars pada Oktober 2001 dan memulai misinya memetakan Mars pada awal 2002. Uni Soviet juga telah melakukan penelitian mengenai planet Mars dengan mengirimkan misi Mars pada tahun 1973 dan 1988. Selain itu Jepang juga meluncurkan Nozomi pda Juli 1998 dan mencapai Mars pada tahun 2003.

Mirip Bumi
    Mars merupakan planet yang paling mirip dengan bumi, karena itu banyak ilmuwan yang memperkirakan adanya bentuk kehidupan disana seperti halnya di bumi. Namun sebagian ilmuwan kini tidak percaya akan adanya kehidupan di Mars, karena kondisi di Mars sangat tidak bersahabat untuk bentuk kehidpan seperti di bumi. Walaupun demikian, penelitian di Mars terus diadakan, sehingga meskipun belum ada bukti adanya bentuk kehidupan di Mars, kita mengetahui bahwa Mars merupakan salah satu dari sedikit tempat di Tata surya yang memiliki kondisi paling memungkinkan bagi adanya kehidupan.
 Perbadingan  struktur Planet Mars dan Bumi
 Planet Mars
Permukaan Planet Mars

Sabtu, 17 September 2016

YUPITER : PLANET TERBESAR DALAM TATA SURYA

    Yupiter adalah planet kelima dari matahari dan terbesar dalam tata surya. Diameter Yupiter berukuran sekitar 143.000 km atau 11 kali diameter bumi. Jarak rata-rata Yupiter dari matahari adalah 780 juta km atau sekitar lima kali jarak dari bumi ke matahari.Untuk mengitari matahari, Yupiter memerlukan waktu 11,9 tahun. Adapun untuk berotasi pada porosnya, Yupiter memerlukan waktu sekitar 9,9 jam.
    Yupiter tersusun dari gas padat seperti hidrogen dan helium serta tidak memiliki permukaan yang solid. Permukaan Yupiter tertutup dengan sabuk awan gas berputar. Permukaan itu sendiri terbentuk dari campuran gas dan cairan. Planet Yupiter diperkirakan mempunyai inti yang tersusun dari mineral-mineral yang membatu, namun inti ini hanya mengandung kurang dari 5% massa planet. Atmosfer Yupiter terutama tersusun dari 86% hidrogen dan 14% helium. Gas dan awan di Yupiter bergerk sangat cepat. Hal ini mungkin berhubungan dengan rotasi planet yang juga cepat. Temperatur pada bagian atas awan Yupiter adalah -140oC. Ukuran Yupiter 11 kali lebih besar daripada bumi, berarti volume planet ini berukuran 1.300 kali lebih besar daripada volume Bumi. Meskipun demikian, massa planet Yupiter hanya berukuran 318 kali dari massa bumi, bahkan berat jenis planet Yupiter kurang dari seperempat berat jenis bumi.
Animasi Rotasi Planet Jupiter
Bulan Galileo
    Yupiter memiliki 28 satelit yang sudah dikenal. Empat terbesar adalah Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Keempat bulan ini biasa dikenal dengan nama bulan Galileo, karena pertama kali ditemukan oleh astronom Italia, Galilei Galileo, melalui teloskopnya pada tahun 1610. Bulan Galileo yang terbesar adalah Ganymede, sedangkan yang terkecil adalah Europa. Io memiliki banyak gunung berapi aktif yang mengeluarkan gas belerang. Adapun Ganymede dan Callisto mengandung material bebatuan dan es serta memiliki banyak kawah. ke 24 satelit Yupiter lainnya berukuran lebih kecil daripada bulan Galileo. Amilthea dan Himalia adalah yang terbesar di antara ke 24 bulan tersebut. Satelit lainnya, Metis, Adrastea dan Thebe ditemukan pada tahun 1979 setelah mempelajari gambar yang diambil oleh Voyager. Pada tahun 1999 diketahui dua kelompok satelit Yupiter lainnya. Kelompok pertama berjarak sekitar 21-23 juta km, yaitu Ananke, Carme, Pasiphae, dan Sinope. Yupiter juga memiliki tiga buah cincin tipis, lebih tipis daripada yang dimiliki Saturnus. Cincin tersebut tersusun atas partikel-partikel debu.

Observasi Yupiter
    Observasi mengenai planet Yupiter lebih detail dimulai dengan pesawat ruang angkasa Pioneer 10 yang diluncurkan pada Maret 1972, serta kemudian Pioneer 11 pada April 1973. Pesawat ini bertugas untuk menyelidiki medan gravitasi, magnetosfer, dan Atmosfer Yupiter. Eksplorasi berikutnya dilakukan tahun 1979 dengan Voyager 1 dan Voyager 2 untuk mengambil gambar dan memetakan Yupiter. Pada tahun 1990, NASA meluncurkan Ulysses, dan saat melintasi Yupiter pada tahun 1992 dan 1998,pesawat ini menyelidiki medan gravitasi dan magnetosfer Yupiter. Sebelumnya pada tahun 1989, diluncurkan Galileo dengan misi ke Yupiter. Galileo mencapai Yupiter pada tahun 1995 dan memasuki orbit Yupiter. Peawat ini mengumpulkan informasi mengenai Yupiter dan satelit-satelitnya hingga tahun 2002. Data tentang Yupiter juga dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Cassini/Huygens yang melintasi Yupiter pada Desember 2000 dalam misinya menuju planet Saturnus.
 Planet Yupiter
Komposisi dan Struktur dalam Planet Yupiter

Sumber : Ensiklopedia Umum untuk pelajar dan Pustaka Ilmu : Planet

VENUS : PLANET KEDUA DARI MATAHARI

    Venus adalah planet kedua dari matahari dalam tata surya. Venus dikenal sebagai saudara kembar bumi karena ukurannya hampir sama besar dengan bumi. Diameter Venus berukuran sekitar 12.100 km. Jarak terdekat Venus dengan bumi adalah 41,4 juta km. Jarak rata-rata Venus dari matahari adalah 108 juta km atau 0,72 jarak rata-rata bumi dari matahari. Venus mengitari matahari sekali dalam 224,7 hari dan berotasi pada sumbunya sekali dalam 243 hari.
    Bentuk dan ukuran Venus dapat berubah-ubah ketika dilihat melalui teleskop. Perubahan tersebut terjadi akibat adanya perbedaan bagian Venus yang disinari matahari yang dapat dilihat dari bumi pada waktu-waktu tertentu. Setiap 584 hari, posisi Venus membelakangi matahari sehingga hampir seluruh bagian yang disinari matahari dapat dilihat. Ketika Venus berevolusi dan mendekati Bumi, bagian yang disinari matahri berkurang sehingga ukuran yang dapat dilihat dari bumi juga berkurang. Ketika Venus berada sejajar dengan matahari dan bumi, hanya sedikit dari bagian yang disinari matahari dapat terlihat. Peristiwa ini juga terjadi pada tahun 2004 dan 2012.
Animasi Rotasi Planet Venus
Hesperus dan Phosphorus
    Dilihat dari bumi, planet Venus merupakan obyek yang bersinar paling terang di langit setelah matahari dan bulan. Karena letaknya yang lebih dekat ke matahari daripada ke bumi, Venus hanya dapat dilihat selama tiga jam sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam. Ketika muncul di pagi hari, planet Venus disebut juga bintang Fajar atau Phosphorus. Adapun di sore hari, planet Venus disebut juga bintang senja atau Hesperus. Nama Venus sendiri diambil dari nama dewi kecantikan atau dewi cinta bangsa romawi kuno.

Permukaan Venus
    Walaupun memiliki ukuran diameter dan massa yang hampir sama, permukaan Venus sangat jauh berbeda dengan bumi. Pada awalnya sangat sulit mengetahui topografi permukaan Venus karena planet ini selalu diselubungi oleh awan sulfur yang tebal. Akan tetapi kemudian ditemukan cara dengan mengirimkan gelombang radar dan menangkapnya kembali setelah dipantulkan oleh permukaan di bawahnya. Melalui cara tersebut pesawat ruang angkasa Pioneer Venus berhasil mengetahui 93% keadaan permukaan Venus merupakan bidang datar, sisanya memiliki variasi ketinggian tidak lebih dari 1 km. Gunung tertinggi di Venus adalah Gunung Maxwell. Selain itu ada juga dua daerah yang lebih tinggi daripada ketinggian rata-rata, yaitu Ishtar Terra dan Aphrodite Terra.

Atmosfer Venus
    Atmosfer Venus sangat tebal, terdiri dari 97% karbon dioksida serta sedikit nitrogen dan uap air. Karena ketebalannya tersebut, tekanan di permukaan Venus sangat tinggi. yaitu sekitar 90 kali tekanan atmosfer di permukaan Bumi. Partikel awan di Venus sebagian besar terdiri dari kumpulan asam sulfur yang menguap dan tertinggal di di atmosfer. Awan tebal ini memiliki daya pantul yang sangat besar sehingga Venus tampak sangat terang. Bagian teratas awan dapat dilihat dari bumi.
 Planet Venus
 Perbandingan ukuran Planet Venus dengan Bumi
 Permukaan Planet Venus

URANUS : PLANET KETUJUH DARI MATAHARI

    Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dan merupakan planet terbesar ketiga setelah Yupiter dan Saturnus. Diameter Uranus berukuran 52.500 km atau 4,1 kali diameter bumi. Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.857 juta km atau sekitar 19 kali jarak bumi dari matahari. Uranus mengitari matahari sekali dalam 84 tahun dan berotasi pada sumbunya sekali dalam 17,25 jam.
    Uranus mempunyai inti padat yang tersusun dari logam. Inti ini dikelilingi oleh lapisan gas dan es. Atmosfer Uranus yang berwarna biru kehijauan terbentuk dari gas-gas seperti hidrogen, helium dan metana dengan ketebalan mencapai 5.000 km. Uranus sangat dingin dengan suhu sekitar -214oC. Dibandingkan dengan Saturnus dan Yupiter yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, Uranus yang sebagian besar terdiri dari air berukuran lebih kecil tetapi memiliki kepadatan yang lebih besar.

Penemuan Uranus
   Uranus adalah planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop. Planet ini ditemukan pada tanggal 13 Maret 1781 oleh William Herschel, seorang astronom Inggris. Herschel menemukan Uranus secara tidak sengaja pada saat ia mengamati gugusan bintang Gemini. Pada awalnya ia mengira planet tersebut sebagai komet dan menamainya Georgium Sidus (Bintang George) sebagai penghormatan terhadap raja George III dari Inggris. Setelah diketahui bahwa obyek bergerak tersebut adalah planet, Johann E.Bode, seorang astronom Jerman menamainya Uranus. Nama ini diambil dari dewa langit dalam mitologi Yunani.
    Sebelum Planet Uranus ditemukan, Saturnus merupakan planet terjauh dari matahari dan dianggap sebagai batas Tata surya. Dengan ditemukannya Uranus yang memiliki jarak dari matahari hampir dua kali lipat jarak Saturnus ke Matahari, maka diameter Tata surya menjadi dua kali lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya.
Pergerakan Planet Uranus
Cincin dan Satelit Uranus
    Uranus memiliki 10 cincin yang mengelilingi ekuatornya. Cincin gelap dan tipis tersebut terdiri atas serpihan es yang diliputi oleh suatu lapisan yang mengandung karbon dengan ketebalan tidak lebih dari 10 m. Lima cincin pertama ditemukan pada tahun 1977. Dari yang terdalam, kelimanya diberi nama Alfa, Beta, Gamma, Delta dan Epsilon.
    Pada tahun 1986, gambar yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2, membantu para astronom menemukan lima cincin lainnya yang mengitari Uranus. Uranus juga sedikitnya memiliki 21 satelit, dengan 16 diantaranya mengorbit dekat ekuator planet tersebut. Dua satelit yang paling besar dan paling terang adalah Oberon dan Titania ditemukan oleh William Herschel pada tahun 1787.Astronom Inggris William Lassel kemudian menemukan dua satelit besar lainnya Umbriel dan Ariel. Adapun satelit kelima yang lebih kecil Miranda ditemukan pada tahun 1948.Voyager 2 menemukan 11 satelit dalam lainnya yang berukuran lebih kecil, masing-masing dengan diameter kurang dari 100 Km. Selain itu, ada juga lima satelit luar yang mengorbit agak jauh dari Uranus, yaitu Caliban dan Sycorax yang ditemukan pada tahun 1997 serta Prospero, Setebos dan Stephano yang ditemukan pada tahun 1999. Berbeda dengan 16 satelit lainnya, kelima satelit luar ini mengorbit berlawanan arah dengan rotani Uranus.

Bagian Interior dalam Planet Uranus
Planet Uranus dibandingkan dengan ukuran Planet Neptunus

Sumber : Ensiklopedia Umum untuk pelajar dan Pustaka Ilmu : Planet

NEPTUNUS : PLANET TERJAUH DARI MATAHARI

    Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari dalam sistem Tata surya. Neptunus merupakan salah satu dari empat planet terbesar, tiga lainnya adalah Yupiter, Saturnus dan Uranus. Diameter Neptunus berukuran 49.100 km atau hampir empat kali ukuran Bumi. Neptunus mengitari matahari sekali dalam 164,8 tahun dan berotasi sekali dalam 16 jam.
    Jarak rata-rata Neptunus dari matahari adalah 4,5 miliar km atau kira-kira 30 kali jarak bumi dari matahari. Karena jauhnya jarak tersebut, baru ada satu pesawat ruang angkasa, yaitu Voyager 2 yang mampu mendekati Neptunus. Voyager 2 yang diluncurkan pada 1977 berhasil melewati Yupiter pada tahun 1979, Saturnus pada tahun 1981, Uranus pada tahun 1986 dan Neptunus pada tahun 1989. Saat mencapai Neptunus, Voyager 2 mengambil gambar planet tersebut.
Animasi Rotasi Planet Neptunus
Kandungan Neptunus
    Neptunus sebagian besar mengandung bebatuan dan air. Suhu di planet ini berkisar -200oC. Para ahli meyakini bahwa Neptunus terbentuk dari hidrogen, helium, air, dan silikat yaitu mineral yang membentuk sebagian besar lapisan bebatuan di Bumi, meskipun Neptunus tidak memiliki permukaan yang solid seperti bumi. Planet ini memiliki inti dari bebatuan sebesar bumi yang terutama tersusun dari besi dan silikon. Neptunus juga mempunyai atmosfer yang tersusun dari hidrogen dan helium berwarna biru menyolok serta awan tebal dari gas metana yang menyelubungi planet ini.

Triton dan Nereid
    Neptunus mempunyai delapan satelit yang telah berhasil dikenali. Dua diantaranya, Triton dan Nereid, dapat dilihat melalui teleskop dari bumi. Enam satelit lainnya ditemukan oleh Voyager 2 pada tahun 1989. Triton merupakan satelit Neptunus terbesar dan satu-satunya satelit besar di tata surya yang mengorbit berlawanan arah dengan orbit planetnya. Triton mempunyai orbit melingkar dan mengelilingi Neptunus sekali dalam enam hari.Triton kemungkinan besar berasal dari komet raksasa yang bergerak mengelilingi matahari, kemudian gravitasi Neptunus menariknya dan menjadi satelit planet ini. Adapun Nereid berukuran lebih kecil dibandingkan Triton. Neptunus juga memiliki tiga cincin yang mengitarinya. Semua cincin ini terlihat lebih gelap dibandingkan cincin planet Saturnus. Mereka tersusun atas partikel-partikel debu.

Penemuan Neptunus
    Penemuan planet Neptunus berdasarkan atas pengamatan orbit planet Uranus. Pada awal abad ke 19, para astronom mengamati adanya kekuatan gravitasi dari sebuah planet tidak dikenal yang mempengaruhi orbit planet Uranus. Pada tahun 1843, John Couch Adams seorang astronot dan ahli Matematika dari Inggris , melakukan penelitian mengenai lokasi planet tidak dikenal itu. Ia juga kemudian memprediksi letak planet tersebut.
    Sementara itu, seorang ahli matematika asal Perancis bernama Jean Joseph Leverrier juga melakukan penelitian yang sama dan mendapat hasil yang tidak jauh berbeda dengan Adams. Leverrier lalu mengirimkan prediksinya tersebut ke Obsrvatarium di Berlin, Jerman. Johann Gottfried Gaile, kepala observatorium dengan dibantu oleh asistennya Heinrich Ld Arrest, menyelidiki melalui teleskop dan menemukan planet tersebut dekat dengan posisi yang diprediksikan Leverrier. Planet tersebut lalu diberi nama Neptunus. Baik Adams maupun Leverrier kemudian mendapatkan penghargaan atas penemuan ini.

Planet Neptunus dengan cincin yang menelilinginya
Planet Neptunus berwarna kebiru-biruan

Sumber : Ensiklopedi Umum untuk pelajar, dan Pustaka ilmu : Planet

Rabu, 29 Desember 2010

TATA SURYA

    Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas sebuah bintang dan panet-panet serta obyek lain yang mengorbit mengelilingi bintang tersebut. Sistem tata surya kita terdiri atas matahari, bumi dan delapan planet lain. Sistem tata surya kita juga mencakup benda langit lain yang mengorbit mengelilingi matahari, seperti asteroid, meteor dan komet. Selain itu, ada lebih dari 100 satelit (bulan) mengorbit mengelilingi planet-planet tersebut. Sistem tata surya kita berpusat pada matahari. Matahari adalah obyek terbesar dan terpenting dalam tata surya kita.
Mengelilingi Matahari
    Planet-planet termasuk bumi, mengorbit mengelilingi matahari dalam jalur oval yang disebut elips, menurut astronom Jerman, Johannes Kepler (1571-1631). Keempat planet dalam, yang terutama terdiri atas besi dan bebatuan, dikenal sebagai planet terestrial (mirip bumi) karena ukuran dan komposisinya agak serupa. Planet luar merupakan planet raksasa dengan lapisan luar dari gas tebal. Hampir seluruh massanya terdiri atas hidrogen dan helium. Kecuali Merkerius dan Venus, setiap planet memiliki bulan yang berputar mengelilingi planet tersebut dan juga mengelilingi matahari. Selain itu terdapat pula meteor, komet dan asteroid (planet-planet kecil) yang mengorbit meneglilingi matahari. Kebanyakan asteroid mengelilingi matahari di kawasan yang disebut sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter. Sabuk ini memuat sekitar 100.000 buah asteroid.

Nebula Matahari
    Banyak ilmuwan yakin bahwa tata surya kita terbentuk dari awan gas dan debu raksasa yang berputar, dikenal dengan nama nebula matahari. Menurut teori ini, nebula mulai susut karena gravitasinya sendiri. Sebagian astronom menduga bahwa sebuah ledakan bintang (super nova) memicu susutnya nebula tersebut. Ketika berkontraksi, nebula tersebut berputar lebih cepat lagi sehingga terbentuk sebuah formasi cakram pipih. Teori nebula mengindikasikan bahwa partikel dalam cakram pipih tersebut kemudian bertabrakan dan lengket satu sama lain sehingga terbentuklah obyek seukuran asteroid. Sebagian dari asteroid ini bergabung lagi sehingga terbentuklah 8 planet besar. Obyek lain menjadi bulan, asteroid dan komet.

Planet Dalam dan Planet Luar
    Semua planet dan asteroid mengelilingi matahari dengan arah sama dan kurang lebih pada satu bidang, karena asal mulanya terbentuk dari cakram pipih tersebut. Kebanyakan dari bahan di nebula matahari tesedot ke pusat cakram dan terbentuklah matahari. Menurut teori ini, tekanan pada pusat cakram demikian besar sehingga memicu reaksi nuklir yang menjadi kekuatan matahari. Akhirnya, erupsi matahari terjadi dan menimbulkan angin matahari. Di planet dalam angin matahari begitu kuat sehingga mengikis unsur hidrogen dan helium yang lebih ringan. Di planet luar angin matahari lebih lemah, sehingga disana masih tersisa banyak hidrogen dan helium. Proses ini menjelaskan mengapa planet dalam berukuran kecil dan berbatu-batu, sedangkan planet luar kecuali Pluto, merupakan bola raksasa yang hampir terdiri atas hidrogen dan helium.