Sisitim Tambang Bawah Tanah
Sisitim Tambang Bawah Tanah
Sisitim Tambang Bawah Tanah
Dosen :
I. PENYELIDIKAN UNTUK PEMBUKAAN
TAMBANG BAWAH TANAH
1.1 KLASIFIKASI PENYELIDIKAN
Penggalian Bukaan Bawah Tanah (Terowongan) Merupkan Suatu
Pekerjaan Yang Komplek, Di Mana Beberpa Ahli Dari Berbgai Disiplin Ilmu Terlibat Didalamnya.
SECARA UMUM, Penyelidikan Geologi Teknik Untuk PTBT Ada 3 Tahap Yaitu:
A. Tahap Penyelidikan Awal :
Penyelidikan pendahuluan (reconaisance study) sampai pada studi kelayakaan (feasibility
study)
B.Tahap Penyelidikan Rinci:
Sering disebut perencanaan teknis (engineering design), tetapi lebih dikenal perencanaan
rinci (detail design)
C. Tahap Penyelidikan Pada Saat Konstruksi:
Sering disebut sebagai thap konstruksi (construetion stage) dan tahap operasi dan
pemeliharaan (operation and maintenance stage)
1.2 PEKERJAAN PENGUKURAN
Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Batuan untuk pembukaan tambang bawah tanah
(terowongan)
URAIAN Tahap
Awal Rinci Konstruksi
1. Pengukuran
a. Pemetaan Topografi P P P
b. Foto Udara P - -
c. Penginderaan Jauh O - -
2. Geologi Teknik dan mekanika Batutan
2.1.Pemetaan Geologi
a. Interpretasi Peta Topografi P - -
b. Interpretasi Foto udara P - -
c. Interpretasi Penginderaan Jauh P - -
d. Pemetaan Geologi P - -
e. Pemetaan Geologi Teknik P P P
f. Pemetaan Struktur - P P
2.2.Penyelidikan Geofisika
a. Refraksi P - -
b. Transmisi - P -
2.3.Uji Pemboran P P P
Grouting - P P
KET : P : Perlu
2.4.Paritan Uji/Terowongan Uji O/- -/P -/O O : Diperlukan Apabila hasil penyelidikan terdahulu meragukan
2.5.Uji Mekanika Batuan Institu P P
1.2.1 Pengkuran Pada tahap penyelidikan awal
Ditujukan : untuk pembuatan peta situasi, yang mana peta situasi ini sangat berguna untuk
menentukan alternatif jalur terowongan.
Pembuatan peta situasi biasanya dilakukan dengan pemasangan titik-titik triangulasi dan patok
pengukuran dalam rangka pembuatan poligon luar.
Apabila daerah penyelidikan cukup luas dan terpencil maka pemotretan udara akan menjadi pilihan.
Survey Hidrografi akan dilakukan apabila sebagian dari daerah penyelidikan tertutup oleh air.
o Hasil pekrjaan pengukuran pada tahap awal adalah :
Peta situasi daerah penyelidikan
Peta situasi dan penampang melintang dari jalur terowongan dan lintasan penyelidikan
geofisika
Daftar koordinat dari patok-patok pengukuran yang telah diikatkan dengan titik triangulasi.
1.2.2 Pengukuran pada tahap penyelidikan rinci:
Ditujukan : pada pembuatan profil lintasan terowongan dengan presisi
yang tinggi. Lebar jalur yang dipetakan biasanya 200 m ke kanan dan ke
kiri as lintasan terowongan.
Rona Gelap menunjukkan, batuan yang kedap air, sehingga tanah penutup diatasnya banyak mengandung air dan tentunya vegetasi akan lebat.
Contoh : Andesit, Basalt
c). Interpretasi Pengindraan jauh; didasarkan pada citra satelit seperti SLAR (Side Looking Air Radar).
d). Pemetaan geologi, ditujukan untuk memperlihatkan beberapa hal sbb;
a. Morfologi dan pola aliran
b. Jenis litologi dan penyebarannya (formasi batuan)
c. Susunan stratigrafi
d. Struktur geologi
e. Sejarah Tektonik
II. PERSIAPAN PEMBUKAAN
TAMBANG BAWAH TANAH
Fungsi:
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan pembuatan Sistem Ventilasi yang mengalirkan udara sampai
kedalam tambang.
1. Untuk menjamin agar kandungan Oksigen dalam Udara tambang memenuhi bagi kebutuhan
pernapasan pekerja, untuk proses mesin-mesin yang digunakan.
2. Agar tercapai temperatur udara yang nyaman sepanjang jam kerja.
3. Untuk menghilangkan atau menurunkan konsentrasi partikel debu penggalian.
4. Untuk menurunkan konsentrasi Gas-gas yang mengganggu, misalnya: CO2, CH4, dan Gas Beracun
seperti, CO, NO, dll.
2.6 Teknik pengaliran udara segar kedalam tambnag ada 2 cara yaitu:
1. Sistem Ventilasi Alam, udara akan mengalir secara alami kedalam tambang karena perbedaan
temperatur dan tekanan dikedua ujung lubang bukaan yang elevasinya berbeda. Kemampuan dari
sistem Terbatas, hanya untuk lubang bukaan sederhana dan tidak bercabang-cabang.
2. Sistem Ventilasi Buatan, udara segar dimasukan kedalam tambang menggunakan kipas angin tenaga
besar. Kemampuannya: sebagai pendorong udara (Blower) atau sebagai Penghisap Udara
(Exhauster)
2 Penggunaan Untuk sarana penambangan Untuk pelayanan umum sebagai persyaratan lebih ketat.
3 Lokasi Dibuat dimana terdapat cadangan bijih Dapat dipilih pada batuan yang baik
6 Kedalaman Lebih dalam, sehingga berpengaruh pada medan tegangan. Dangkal (<500 m)
Panjang Total
7 Jauh lebih panjang, agar dapat mencapai lokasi endapan bijih. Lebih pendek karena persyaratan yang sangat ketat.
(Dimensi)
8 Biaya Ditekan serendah mungkin untuk keuntungan maksimum Alokasi dana penyelidikan jauh lebih besar.
3.2 Metoda Rancangan
Metoda rancangan dapat dibagi dalam 3 metoda yaitu:
1. Metoda Analitik (Analytical Method)
Berdasarkan analisis tegangan-tegangan dan deformasi-deformasi yang terjadi disekitar lubang bukaan.
Teknik yang sering digunakan yaitu:
a. Perhitungan numerik dengan menggunakan:
Metoda Elemen Hingga (Finite Element Method)
Metoda Beda Hingga (Finite Difference Method)
Metoda Elemen Batas (Boundary Element Method)
b. Simulasi Analogi (Analog Simulation) misalnya:
Analogi Listrik
Fotoelastik
c. Model Fisik (Physical Modelling) misalnya, pembuatan model dengan sekala tertentu.
2. Metoda Empirik (Empirical Method)
Berdasarkan analisis statistik, yaitu melalui pendekatan Empirik dari banyak pekerjaan
serupa sebelumnya.
Pendekatan Empirik yang paling baik adalah:
a. Klasifikasi Terzaghi
b. Klasifikasi Geomekanika dari Bienawski
c. Klasifikasi NGI/Q. System.
3. Metoda Pengamatan (Observation Method)
Berdasarkan analisis data pemantauan pergerakan Massa batuan pada saat penggalian dan
analisis interaksi batuan penyangga.
3.3 Prosedur Rancangan
Tahapan pembuatan rancangan bukaan bawah tanah menurut Bienawski terdiri dari 5 tahapan sebagai
berikut: