Flora Normal Pada Saluran Nafas
Flora Normal Pada Saluran Nafas
Flora Normal Pada Saluran Nafas
NAFAS
-hemolytic streptococci selain grup A
- hemolytic streptococci
-hemolytic streptococc
Branhamella catarrhalis
Neisseria meningitidis
Haemophilus
Staphylococcus koagulase negatif
Streptococcus pneumoniae
Diphteroid bacilli
Coliform bacilli
Yeast
INFEKSI SALURAN NAFAS
Infeksi Saluran nafas meliputi:
Faringitis
Influenza
Otitis
Sinusitis
Laringitis
Bronkhitis
Pneumonia
Tuberkulosis paru
BAKTERI PENYEBAB INFEKSI
SALURAN NAFAS
S. aureus
S. pyogenes
C. diphteriae
N. gonorrhoeae
N. meningitidis
H. influenzae
K. pneumoniae
M. tuberculosis
Mycoplasma pneumoniae
Chlamydia psittaci
B. pertusis
P. aeruginosa
STAPHYLOCOCCUS
Morfologi sel
Bentuk bulat
Tersusun: bergerombol / tersebar / dua-dua / tetrat
Tidak membentuk spora
Morfologi koloni
Bahan pemeriksaan
Cat Gram
Staphylococcus Streptococcus
Staphylococcus
I. Koagulase
II. DNA se
III. Manitol
(+) (-)
S. aureus Non SA
Novobiosin
S
(S. epidermidis) R
(S.saprophyticus)
TOKSIN DAN ENZIM
1. Eksotoksin menyebabkan nekrosa pada kulit
2. Leukosidin pad S. aureus mampu membunuh leukosit
3. Koagulase dapat menggumpalkan plasma-sitrat/ oksalat
gumpalan fibrin pada permukaan sel bakteri. S. aureus (+)
Bakteremia
Bila terjadi bakteremia
Endokarditis
Osteomilitis hematogen akut
Meningitis
Infeksi pulmo
TERAPI
Antibiotika gol. Penisilin dan yang lain.
Penisilin yang -laktamase : Sefalosporin, Vankomisin,
Metisilin (metilisin : S. aureus 10-20%; S. epidermisis 75%)
Staphylococcus sudah banyak yang resisten terhadap
Tetrasiklin, Penisilin, Eritromisin
Sifat-sifat
Bakteri berbentuk bulat
bersifat Gram positip
tersusun berderet seperti rantai
sebagian bersifat fakultativ anaerob
Streptococcus
Hemolisa
Bile soluble Basitrasin
Bile esculin
(0,04 U)
(-) (+)
Lisis (-) S
(S. viridans) (grup D)
(S. pneumoniae)
(Strep. Grup A)
R
optochin
NaCl 6, 5%
S
(S. pneumoniae) (+) (-)
R
Enterococci) Non
(Strep. Non pnm)
Kapsul Streptococci :
polisakarida.
asam hialuronat(Sebagian besar Streptococcus grup A,B,C)
1. KARBOHIDRAT
Sebagai dasar penggolongan grup (dari gula amino)
Grup A : ramnosa asetil glukosamin
B : ramnosa glukosamin polisakarida
C : ramnosa-N asetilgalaktosamin
D : gliserol asam teikoat mengandung d-alanin
dan glukosa
F : glukopiranosil-N-asetilgalaktosamin
2. SUBSTANSI T
tidak berhubungan dengan virulensi
tidak tahan asam dan panas.
Antigen permukaan yang lain protein R
3. PROTEIN M
* Faktor virulensi utama pada S. pyogenes grup A.
* lebih dari 80 tipe protein M.
* ada 2 kelas utama protein M (I dan II)
Antibodi terhadap M I bereaksi silang dengan
jaringan otot jantung merupakan determinan
virulensi pada demam rematik
4. NUKLEOPROTEIN
Diperoleh dengan mengekstraksi Streptococcus
dengan basa lemah.
Ekstrak tsb juga mengandung substansi P
Patogenesis dan Penyakit
A. Penyakit yang disebabkan oleh invasi S. pyogenes
infeksi cepat menyebar melalui saluran limfa darah
1. Erysipelas (bila infeksi melalui kulit): pembengkakan kecoklatan
dan cepat menyebar
2. Puerperal fever (masuk uterus setelah melahirkan endometritis
septicemia
3. Sepsis karena infeksi streptococcus pada luka / post operasi
2. Demam rematik
* Terjadi kerusakan pada klep dan otot jantung
* Antigen membran strain grup A otot jantung manusia
BORDOTELLA PERTUSIS
Sifat-sifat :
Obligat aerob, batang pendek, Gram negatif
Memfermentasi glukosa dan laktosa asam, tanpa gas
Tidak memerlukan faktor X dan V
Pemeriksaan lab.:
1. Direct Fluorescent Antibody (FA) test
2. Kultur
3. Serologi dapat dilihat setelah minggui ke 3
Imunitas :
Terbentuk antibodi yang mencegah
perlekatan bakteri pada sel epitel saluran
nafas
Patogenesis :
H. influenzae tidak berkapsul flora normal saluran.
H. influenzae tipe b infeksi supurativ saluran nafas
(sinusitis, Laringotrakheitis, otitis)
pada anak kecil meningitis
Pada beberapa orang > 3-5 tahun darahnya bersifat
bakterisidal terhadap H. influenzae
H. influenzae sering menyebabkan meningitis
terutama pada anak-anak. Di AS 10.000/ tahun
93% oleh H. influenzae sertipe b, biotipe 1.
Spesies lain :
H. haemolyticus infeksi saluran nafas atas
H. parainfluenzae endokarditis
H. aegypticus konjungtivitis
H. vaginalis (Corynebacterium vaginalis) vaginitis
H. ducreyi menyebabkan chancroid (pembengkakan
kelenjar limfa pada genital)