Pengukuran Beda Tinggi Tacimetri
Pengukuran Beda Tinggi Tacimetri
Pengukuran Beda Tinggi Tacimetri
.
: :
1
1
2 2
1
2 1 2 1
Perhatikan segitiga sebangun abP dan ABP
PENGGUNAAN TACIMETRI.
Tacimetri dapat dipergunakan pada semua keadaan tanah,
1. Pada keadaan tanah yang datar
Garis bidik mendatar sejajar dengan permukaan tanah
D = f
1
+ d D = c . s + d
keterangan : c = konstanta pengali
d = konstanta tambahan, biasanya 100
D = jarak antara alat dan rambu
A
s
B
D
h
theodolit
2. Pada keadaan tanah yang miring
a. Garis bidik miring terhadap rambu vertikal
A, B : bacaan pada rambu vertikal, dengan selang s
a, b : bacaan pada rambu tegak lurus grs. Bidik, dengan selang
s
maka jarak antara rambu dan alat ( D ) :
D = c . s + d dengan : s = s cos
s = B A
H
h
v
t
s s D
h
A
B
a
b
Jadi jarak horizontal antara rambu dan alat
( H ) :
H = D cos
= ( c.s + d ) cos
= ( c.s cos + d ) cos
= c.s cos
2
+ d cos
H = c.s cos
2
+ d cos
Beda tinggi antara alat dan rambu
(h) :
h = v + h t
= ( D. sin ) + h - t
= {( c.s + d ) . sin } + h - t
= {(c.s . cos + d ) . sin } + h -
t
= ( c.s. cos . sin + d . sin ) +
h t
= ( c.s. sin 2 + d sin ) + h
t
V = c.s. sin 2 + d sin + h
t
H
h
v
t
s s D
h
A
B
a
b
b. Garis bidik miring terhadap rambu yang
diletakan tegak lurus grs. bidik
A, B : bacaan pada rambu vertikal, dengan selang
s
maka jarak antara rambu dan alat ( D ) :
D = c . s + d
s = B A ( selisih bacaan rambu bawah dan bacaan
rambu atas )
B
A
v
t
h
D
h
s
t
t
H
H
Jarak horizontal antara alat ke rambu ( H ) :
H = H + t
H = ( D cos ) - t
t = t sin , t = sangat kecil, maka dapat diabaikan
H = ( c.s + d ) cos a
Beda tinggi antara alat ke rambu ( V ) :
V = v + h t
t = t cos , cos sangat kecil dapat diabaikan,
maka t = t
V = v + h - t cos
V = ( D sin ) + h t
V = {( c.s + d ) sin } + h t
V = c.s sin a + d sin a + h - t
Keterangan :
h = tinggi alat
t = bacaan benang tengah
s = selisih bacaan benang bawah dan atas
c = konstanta pengali, biasanya c = 100
d = kontanta tambahan
h = beda tinggi antara alat dan rambu
H = jarak horizontal antara alat dan rambu
D = jarak antara alat dan rambu
Contoh :
Tacimeter dipakai untuk menentukan beda
tinggi antara titik A dan B. Alat dipasang di I,
dan dicatat data sebagai :
Titik Sudut vertical Bacaan pada
rambu vertical
A - 6
o
24 3.605 2.920 2.235
B - 8
o
30 1.975 1.095 0.215
Jika diketahui
Ketinggian titik A 100 m di atas BM
konstanta tacimeter c = 50 dan dan
konstanta tambahan d = 0.5 m
Ditanyakan :
a. Ketinggian titik B
b. Jarak antara titik A dengan Alat
JAWAB :
a. Jalur I - A
D = c s + d
D = 50 ( 3.605 2.235 ) cos 6
o
24 + 0.5 = 68,58 m
V = D sin 6
o
24 = 7.59 m
Bacaan benang Tengah = 2.920 m , jadi
A adalah ( 7.59 + 2.920 h ) = ( 10.510 h ) m
dibawah I
b. Jalur I - B
D = 50 ( 1.975 0.215 ) cos 8
o
30 + 0.5 m = 87.54 m
V = 87.54 sin 8
o
30 = 12.86 m
Bacaan benang tengah = 1.095
B = ( 12.86 +1.095 h ) = ( 13.955 h ) m di bawah I
Dengan demikian diperoleh :
B ( 13.955 h ) - ( 10.510 h ) = 3.455 m di
bawah titik A
Karena A =+ 100 m maka B = 100 - 3.455 m = +
96.555 m
Jarak horizontal dari I sampai A :
Untuk jarur I - A,
D = 68,58 m dan cos 6
o
24
Jadi H = 68,58 * cos 6
o
24 = 68.61 m
Contoh soal 2 .
Sebuah Tacimetri, Konstanta pengali = 100 dan
Konstanta Tambahan = 0, digunakan untuk membidik
rambu yang didirikan di atas Bench Mark 120,63 m di
atas datum secara Vertikal, Kemudian membidik titik
P. Data dicatat sebagai berikut :
Posisi Rambu Sudut Vertikal Bacaan Benang
Bench Mark + 04
O
24 00
2.680 1.400 0.120
Titik P - 03
O
12 00 2.005 1.055
0.105
Hitunglah :
a. Ketinggian P diatas datum
b. Jarak Horizontal dari Alat ke titik P