Pendahuluan Ilmu Ukur Tanah
Pendahuluan Ilmu Ukur Tanah
Pendahuluan Ilmu Ukur Tanah
Oleh :
MUHAMMAD GUNAWAN PERDANA, ST, MT.
Skala Penggunaan
1 : 5000 Perencanaan lokasi, dam, bangunan
1:500 s.d 1: 2500 Perencanaan lokasi, jalan, irigasi
1:5000 s.d 1:10000 Perencanaan kota
1:25000 s.d 1:100000 Perencanaan umum
Pendahuluan
Peta sebagai produk dari kegiatan ilmu ukur tanah dibuat
melalui tiga tahapan pekerjaan yaitu (Purworahardjo,
1986):
a. Melakukan pengukuran-pengukuran pada dan diantara
titik-titik dimuka bumi (Surveying).
b. Menghimpun dan menghitung hasil ukuran dan
memindahkannya pada bidang datar peta.
c. Melakukan interpretasi fakta-fakta yang ada di
permukaan bumi dan menggambarkannya dengan
simbol-simbol. Misalnya, simbol untuk sungai,
saluran irigasi, bangunan, bentuk permukaan tanah,
dll.
Pendahuluan
Peta sebagai produk dari kegiatan ilmu ukur tanah
dibuat melalui tiga tahapan pekerjaan yaitu
(Purworahardjo, 1986):
a. Melakukan pengukuran-pengukuran pada dan
diantara titik-titik dimuka bumi (Surveying).
b. Menghimpun dan menghitung hasil ukuran dan
memindahkannya pada bidang datar peta.
c. Melakukan interpretasi fakta-fakta yang ada di
permukaan bumi dan menggambarkannya dengan
simbol-simbol. Misalnya, simbol untuk sungai,
saluran irigasi, bangunan, bentuk permukaan
tanah, dll.
Pendahuluan
Informasi yang terdapat dalam peta:
– Merupakan miniatur bentang alam dari daerah yang
terpetakan
– Jarak, arah, beda tinggi dan kemiringan dari satu tempat ke
tempat lainya
– Arah aliran air permukaan dan daerah tangkapan hujan
– Unsur-unsur atau obyek yang tergambar di lapangan
– Perkiraan luas suatu wilayah
– Posisi suatu tempat secara relatif
– Jaringan jalan dan tingkat atau kelasnya
– Penggunaan lahan, dll.
Pendahuluan
PETA BERDASARKAN SKALANYA
■ Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar yakni antara 1 : 100 – 1
: 5000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak
digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk
perencanaan jaringan jalan, jaringan air dll.
■ Peta Skala Besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan suatu wilayah.
■ Peta Skala Sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 :
500.000.
Pendahuluan
PETA BERDASARKAN SKALANYA
■ Peta Skala Kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000.
■ Peta Geografi/Peta Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Disamping adanya simbol dan skala peta, pada peta harus pula digambarkan
garis yang menunjukkan arah utara. Arah utara didasarkan kepada arah utara
geografi di titik awal/titik nol sistem proyeksi peta (sistem umum).
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
Pengukuran untuk pembuatan peta bisa
dikelompokkan berdasarkan :
cakupan elemen alam,
tujuan,
cara atau alat dan
luas cakupan pengukuran.
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
Berdasarkan alam:
■ Pengukuran daratan (land surveying): antara lain
pengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi,
dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster.
■ Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying):
antara lainpengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang
surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dll-nya.
■ Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk
menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan
pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
■ Pengukuran daratan (land surveying)
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
■ Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying)
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
■ Pengukuran astronomi (astronomical survey)
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
Berdasarkan tujuan:
■ Pengukuran teknik sipil (engineering survey):
untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-
pekerjaan teknik sipil.
■ Pengukuran untuk keperluan militer (miltary
survey).
■ Pengukuran tambang (mining survey).
■ Pengukuran geologi (geological survey).
■ Pengukuran arkeologi (archeological survey).
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
Berdasarkan cara dan alat:
a. Pengukuran triangulasi,
b. Pengukuran trilaterasi,
c. Pengukuran polygon,
d. Pengukuran offset,
e. Pengukuran tachymetri,
f. Pengukuran meja lapangan,
g. Aerial survey,
h. Remote Sensing, dan
i. GPS.
a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, d, e, f, g dan h untuk
pengukuran detil.
Pendahuluan
JENIS PENGUKURAN
Berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:
Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur
tanah dengan cakupan pengukuran 37 km x 37 km.
Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar.
Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan
cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan
permukaan lengkung.
Pendahuluan
♥♥♥ ??????????