Model Input Output Gabungan
Model Input Output Gabungan
Model Input Output Gabungan
INPUT-OUTPUT
Adhitya Wardhana
Perencanaan Ekonomi
◦ Dalam perencanaan ekonomi digunakan model statistik dan matematik tertentu yang dianggap paling
mewakili kondisi struktural yang ada di dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu.
◦ Pengertian model ekonomi adalah separangkat hubungan terorganisasi yang memberikan suatu kesatuan
ekonomi (rumah tangga atau perusahaan dalam perekonomian nasional atau dunia) dengan separangkat
asumsi yang disederhanakan.
◦ Seluruh model ekonomi terdiri dari tiga struktural dasar yaitu:
1. separangkat variabel (terdiri variabel exogenous dan variabel endogenous);
2. suatu daftar hubungan fundamental (hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel bergantung);
3. sejumlah koefisien yang strategis (hubungan kausal yang tepat antara variabel)
Perencanaan Ekonomi
◦ Model-model perencanaan mempunyai tiga tipe yaitu:
1. model agregat (model yang berkaitan dengan perekonomian keseluruhan) contoh: model
Harrod–Domar;
2. model sektoral (perekonomian dibagi kedalam berbagai sektor) dan
3. pendekatan antar industri (kegiatan dari seluruh sektor ekonomi yang produktif saling
berkaitan satu sama lain dalam masing-masing industri ).
Input -Output
◦ Alat perencanaan ekonomi di suatu wilayah
◦ Diperkenalkan oleh Profesor Wassily W. Leontief pada tahun 1951.
◦ Menelaah hubungan antar industri dalam rangka memahami saling ketergantungan
dan kompleksitas perekenomian serta kondisi untuk mempertahankan keseimbangan
antara penawaran dan permintaan
◦ Analisis Input–Output :
◦ Suatu analisis atas perekonomian negara secara komprehensif karena melihat keterkaitan
antar sektor ekonomi di negara tersebut secara keseluruhan.
◦ Misalnya setiap produk pasti membutuhkan input agar produk itu dapat dihasilkan.
Manfaat Input-Output
◦ Tujuan utama analisis input-output:
◦ Menghasilkan gambaran aliran antar industri-industri untuk menghasilkan produk
terhadap suatu sektor tertentu atau menjelaskan besaran aliran antar industri
dalam hubungannya dengan tingkat produksi dalam setiap
sektor analisis dilakukan dalam suatu periode
◦ Menghasilkan gambaran antara sektor yang menghasilkan keluaran (produk) bagi
suatu sektor tertentu.
◦ Dalam metode ini dapat membantu dalam pengalokasian investasi yang diperlukan
untuk tercapainya tingkat produksi.
Skema Tabel Input-Output
1. Struktur perekonomian tersusun dari berbagai sektor/industri yang satu sama lain berinteraksi melalui
transaksi jual beli.
2. Output suatu sektor akan didistribusikan dengan jalan dijual kepada sektor- sektor lainnya dan untuk
memenuhi permintaan akhir, baik yang berasal dari rumah tangga(C), pemerintah (G), investasi (I),
maupun permintaan ekspor (X).
3. Input suatu sektor didapatkan dengan cara membeli bahan baku dari sektor- sektor lainnya, dari
rumah tangga (dalam bentuk jasa tenaga kerja), pemerintah (misalkan saja dalam bentuk
pembayaran pajak tidak langsung), penyusutan, surplus usaha serta impor (M).
6. Suatu sektor dianggap terdiri dari satu atau beberapa perusahaan dengan
ketentuan utama bahwa output yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan
tersebut diproduksi oleh satu tingkat teknologi yang sama.
Struktur Analisis Input-Output
◦ Tiga macam klasifikasi hubungan Input-Output yaitu :
1. Hubungan Langsung, adalah pengaruh yang secara langsung dirasakan oleh sektor yang menggunakan input dari
output sektor yang bersangkutan.
2. Misalnya, kalau industri konveksi menaikkan produksinya menjadi dua kali lipat maka permintaan akan benang,
tekstil, dan kancing juga akan naik lebih kurang dua kali lipat. Kenaikan industri tekstil pasti akan berpengaruh
terhadap industri lainnya, seperti pengangkutan.
3. Hubungan tidak langsung, adalah pengaruh terhadap industri yang outputnya tidak digunakan sebagai input bagi
keluaran industri yang bersangkutan.
4. Misalnya, pengaruh industri konveksi terhadap industri jasa pengangkutan.
5. Hubungan Sampingan, adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang lagi jangkauannya daripada pengaruh
langsung tersebut di atas.
6. Misalnya, peningkatan reproduksi sektor industri tertentu akan meningkatkan pendapatanburuh industri, atau
peningkatan jumlah buruh yang berarti pula peningkatan sejumlah buruh tersebut. Dengan peningkatan
pendapatan ini maka permintaan atau kebutuhan beras dapat naik.
Struktur Analisis Input-Output
1. penyusunan input-output
Kuadran III/ :
Setiap angka dalam sistem matriks tersebut mempunyai
Transaksi dari input primer hasil balas
pengertian ganda. Misalnya di kuadran pertama yaitu transaksi jasa faktor produksi
antara (permintaan antara dan input antara), tiap angka dilihat
Kuadran IV :transfer-transfer yang
secara horizontal merupakan alokasi output suatu sektor kepada terjadi antara faktor produksi dan
institusi dibahas pada SAM
sektor lainnya, dan pada waktu yang bersamaan dilihat secara
vertikal merupakan input dari suatu sektor yang diperoleh dari
sektor lainnya.
Tabel I - O
Keterangan :
Permintaan antara : Permintaan antara
adalah permintaan terhadap barang dan
jasa yang digunakan untuk proses lebih
lanjut pada sektor produksi.
Permintan akhir : Permintaan untuk
konsumsi akhir yang terdiri dari konsumsi
rumah tangga, pemerintah, pembentukan
Kuadran I Kuadran II
(Ukuran n x n) (Ukuran n x m) modal dan ekspor. Isian angka menurut
Transaksi antar sektor Transaksi permintaan garis vertikal atau kolom, menunjukkan
akhir
pemakaian input antara
Kuadran III Kuadran IV
Input primer dalam istilah yang lebih
(Ukuran p x n) (Ukuran p x m)
Transksi input Primer Nonmarket tranfers populer disebut nilai tambah.
Tabel I-O z i j mempunyai pengertian permintaan
input sektor j yang berasal dari
output sektor i atau output sektor
i yang digunakan sebagai input
dari sektor j.
Xi merupakan total output yang
dihasilkan oleh sektor i
Yi merupakan final demand yaitu
permintaan barang yang
digunakan untuk konsumsi
langsung (tidak digunakan
sebagai input untuk proses
produksi lain), yang kemudian
dibagi berdasarkan
kelompok/kategori seperti yang
terlihat dalam gambar .
Tabel I-O (lebih sederhana)
Sektor Pertanian Industri Jasa Final Demand Output Total
Nilai Tambah V1 V2 V3 V
Input Total X1 X2 X3 X
z i j mempunyai pengertian permintaan input sektor j yang berasal dari output sektor i atau
output sektor i yang digunakan sebagai input dari sektor j.
Xi merupakan total output yang dihasilkan oleh sektor i
Yi merupakan final demand yaitu permintaan barang yang digunakan untuk konsumsi
langsung (tidak digunakan sebagai input untuk proses produksi lain), yang
kemudian dibagi berdasarkan kelompok/kategori seperti yang terlihat dalam gambar
.
Penjelasan dalam Tabel I-O :
Output Total Sektor Pertanian adalah 72 yang
Contoh Tabel I-O digunakan untukdi konsumsi sektor pertanian
sendiri sebesar 20, konsumsi sektor industry
sebesar19, konsumsi sektor jasa sebesar 3 dan
sektor lainnya sebesar 30 (final demand). Begitu
Sektor Pertanian Industri Jasa Final Demand Output Total
juga dengan sektor lainnya. Penjelasan ini sebagai
Pertanian 20 19 3 30 72
Industri 5 81 35 111 232
produksi
Jasa 4 37 39 102 182
Nilai Tambah 43 37 105 243 Nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing
Input Total 72 232 182 486 sektor yaitu pertanian sebesar 43, industry sebesar
37, jasa sebesar 105
Tabel Transaksi 3 sektor
Nilai output total sektor pertanian sebanyak 72.
Nilai 243 merupakan penjumlahan nilai tambah dari sektor nilai tersebut digunakan untuk faktor
pertanian, industry dan jasa atau biasa disebut GDP produksi/input oleh pertanian sendiri sebanyak 20,
industry sebanyak 5 dan jasa sebanyak 4 dan
sebanyak 43 dari nilai tambah pada sektor tsb.
begitu juga untuk sektor industry dan jasa
Coba diisi oleh anda
Sektor Pertanian Industri Jasa Final Demand Output Total
Nilai Tambah V1 V2 V2 V
Input Total X1 X2 X3 X
. . . . . .
Xn1 + Xn2 + Xn3 +…… + Xnn + dn = Xn
Koefisien aij adalah rasio antara masing-masing elemen Xij dengan jumlah kolom Xij
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan :
aij = koefisien Input sektor ke i oleh sektor ke j
(2)
Xij = penggunaan input sektor ke i oleh sektor ke j
Xj = output sektor ke j.
Matriks Koefisien Input
a11 a12 a13 …….a1n Pada persamaan (1) dan (2), jika pers 2 disubtitusikan ke
a21 a22 a23 …….a2n pers 1 maka menjadi:
a31 a32 a33 …….a3n
. . . .
A= . . a11X1 + a12X2 +a13 X3 +…….+a1nXn + d1 = X1
a21X1 + a22X2 + a23X3 +…….+a2nX2 + d2 = X2
. . . . a31X1 + a32X2 + a33X3 +…….+a3nXn + d3 = X3 (3)
. . . . . . . .
an1 an2 an3 …… ann
. . . . . .
an1X1 + an2X2 +an3 X3 +…… + annXn + dn = Xn
Final
Sektor Pertanian Industri Jasa Demand Output Total
Pertanian X11 X12 X13 d1 X1
Industri X21 X22 X23 d2 X2
Jasa X31 X32 X33 d3 X3
Nilai Tambah V1 V2 V2 V
Input Total X1 X2 X3 X
Langkah-Langkah Analisis Input Output
Dimana wn+1 =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1.1185 0.0036 0.2619 0.0061 0.1645 0.0589 0.0509 0.0198 0.0353 0.0403
2 0.0145 1.1126 0.1775 0.4474 0.1538 0.0334 0.0423 0.0193 0.0317 0.0303
3 0.0904 0.0141 1.3181 0.0269 0.4951 0.1655 0.2329 0.0807 0.1423 0.1587
4 0.0031 0.0005 0.0080 1.0111 0.0075 0.0213 0.0162 0.0108 0.0147 0.0120
5 0.0155 0.0042 0.0096 0.0043 1.0151 0.0271 0.0469 0.0461 0.0772 0.0488
6 0.0297 0.0064 0.0958 0.0115 0.1436 1.0370 0.0416 0.0157 0.0884 0.0386
7 0.0125 0.0068 0.0275 0.0047 0.0427 0.0503 1.1638 0.0526 0.0893 0.0327
8 0.0127 0.0029 0.0154 0.0019 0.0148 0.0346 0.0290 1.0867 0.0163 0.0208
9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.0000 0.0000
10 0.0131 0.0122 0.0233 0.0184 0.0762 0.0647 0.1097 0.1380 0.0475 1.0627
INPUT OUTPUT IRIO
Tabel I-O
Tahun penyusunan Tabel IO Regional antar propinsi berbeda-beda tergantung
ketersediaan dana;
Pendekatan langsung atau metode survei, digunakan apabila seluruh data yang
diperlukan dikumpulkan secara langsung melalui survei atau penelitian
lapangan,
Pendekatan tidak langsung atau metode non survei menggunakan 1) Metode
persentase penyediaan regional atau 2) Metode analisis Location Quotient (LQ).
Penyusunan Tabel IO satu regional lebih banyak menggunakan pendekatan
non-survei karena tidak membutuhkan banyak biaya dan mudah
Input Output antar Wilayah (IRIO)
◦ Keterkaitan antar 2 daerah (regional) atau lebih merupakan suatu yang lumrah terjadi pada
kondisi saat ini, begitupun keterkaitan antar input dan output produksi. Interregional Input-
Output model merupakan model input-output yang mencoba menjelaskan hubungan yang
terjadi antar sektor antar wilayah
◦ Analisis input-output antar wilayah (interregional) digunakan untuk :
◦ Mempelajari ketergantungan antar wilayah atau sektor di dalam suatu ekonomi.
◦ Mempelajari aliran barang, jasa, dan sumber daya antar wilayah dan
◦ Memberikan wawasan mengenai hubungan ekonomi dan ketergantungan di antara wilayah tersebut.
Input Output antar Wilayah (IRIO)
◦ Digunakan untuk mempelajari dampak ekonomi dari perubahan faktor-faktor
seperti investasi, kebijakan perdagangan, atau perubahan teknologi di satu
wilayah terhadap wilayah-wilayah lainnya
◦ Analisis input-output interregional, matriks input-output dikembangkan untuk
setiap wilayah yang terlibat. Matriks ini menggambarkan aliran barang, jasa,
dan sumber daya antar wilayah tersebut. Dengan menggunakan matriks input-
output ini, kita dapat menghitung dampak ekonomi dari perubahan di satu
wilayah terhadap wilayah-wilayah lainnya.
Manfaat Tabel IO Antar Region
Peranan dan potensi region menurut lokasinya seperti kabarin dan katimin.
Konsentrasi industri menurut region yang memperlihatkan sebaran industri menurut ragam
kegiatan sektornya.
Tingkat saling ketergantungan antar region, baik yang mencakup sektor-sektor produksi,
seperti penyediaan bahan baku maupun yang berkaitan dengan sektor-sektor pengguna,
seperti penyediaan barang /jasa konsumsi akhir (final demand)
Hubungan perdagangan lintas region yang dapat menjadi pola dasar bagi perumusan
kebijakan ekonomi lintas sektoral yang mengacu pada terciptanya mekanisme aktivitas
distribusi barang.
Keseimbangan antar sektor industri antar region dapat tertata secara terencana.
Tabel I-O z i j mempunyai pengertian permintaan
input sektor j yang berasal dari
output sektor i atau output sektor
i yang digunakan sebagai input
dari sektor j.
Xi merupakan total output yang
dihasilkan oleh sektor i
Yi merupakan final demand yaitu
permintaan barang yang
digunakan untuk konsumsi
langsung (tidak digunakan
sebagai input untuk proses
produksi lain), yang kemudian
dibagi berdasarkan
kelompok/kategori seperti yang
terlihat dalam gambar .
Tabel I-O (lebih sederhana)
Sektor Pertanian Industri Jasa Final Demand Output Total
Nilai Tambah V1 V2 V3 V
Input Total X1 X2 X3 X
z i j mempunyai pengertian permintaan input sektor j yang berasal dari output sektor i atau
output sektor i yang digunakan sebagai input dari sektor j.
Xi merupakan total output yang dihasilkan oleh sektor i
Yi merupakan final demand yaitu permintaan barang yang digunakan untuk konsumsi
langsung (tidak digunakan sebagai input untuk proses produksi lain), yang
kemudian dibagi berdasarkan kelompok/kategori seperti yang terlihat dalam gambar
.
Pola Hubungan Input-Output
Pada IRIO Model
Region R Region N
Sektor 1 2 3 1 2
Region R 1 Z11RR Z12RR Z13RR Z11RN Z12RN
2 Z21RR Z22RR Z23RR Z21RN Z22RN
RR RR RR RN RN
3 Z31 Z32 Z33 Z31 Z32
1 Z11NR Z12NR Z13NR Z11NN Z12NN
Region N
2 Z21NR Z22NR Z23NR Z21NN Z22NN
koefisien perdagangan (Trade Coefficient) atau sering juga disebut sebagi keofisien intput antar-regional
(Interregional input coeffcient)
koefisien teknik regional (regional technical coefficient) untuk seluruh sektor produksi di region R
Beberapa Definisi
◦ zij.R yang menunjukkan total nilai – dalam satuan uang - arus barang dari
sektor i yang digunakan sebagai input bagai sektor/industri j diwilayah R
R RR RR RR RN RN R Region R Region N
X1 = Z11 + Z12 + Z13 + Z11 + Z12 + Y1 Sektor 1 2 3 1 2
: Region R 1
RR
Z11
RR
Z12
RR
Z13
RN
Z11
RN
Z12
RR RR RR RN RN
R RR RR RR RN RN R 2 Z21 Z22 Z23 Z21 Z22
X3 = Z31 + Z32 + Z33 + Z31 + Z32 + Y3 RR RR RR RN RN
3 Z31 Z32 Z33 Z31 Z32
: 1 Z11NR Z12NR Z13NR Z11NN Z12NN
Region N NR NR NR NN NN
X2N = Z21NR + Z22NR + Z23NR + Z21NN + Z22NN + Y2N 2 Z21 Z22 Z23 Z21 Z22
Persamaan Linier IRIO
X=A.X+Y
Dengan :
XR A RR A RN YR
X N ; A NR dan Y N
X A A NN Y
dimana ;
XR = Vektor output yang dihasilkan oleh wilayah/region R
N
X = Vektor output yang dihasilkan oleh wilayah/region N
ARR = Matrik koefisien input intraregional R
RN
A = Matrik koefisien perdagangan R dengan N
NR
A = Matrik koefisien perdagangan N dengan R
ANN = Matrik koefisien input intraregional N
R
Y = Vektor permintaan akhir di wilayah/region R
YN = Vektor permintaan akhir di wilayah/region N
Persamaan Linier IRIO
Persamaan tersebut jika dijabarkan kedalam bentuk matrik partisi akan berbentuk seperti
Umpan balik antar region
Berdasarkan :
RR R RN N R
(I – A ) X - A Y = Y
-ANR XR + (I – ANN) XN = YN
N NN -1 NR R
X = (I – A ) . A . X , jika persamaan ini kita substitusikan kedalam
Persamaan yang lainnya , maka akan kita dapatkan persamaan sebagai berikut;
(I – ARR) X R - ARN XN = YR
Keterangan :
Is = indeks komposit sektor s
a…k = bobot setiap indeks indikator
1…11 = jumlah indikator yang digunakan
Region a Region b Permintaan Akhir Output Region a Region b Permintaan Akhir Output
Region sektor 1 2 1 2 Region sektor 1 2 1 2
Region a 1 10 25 15 10 10 Region a 1 20 25 15 10 10
2 20 30 20 12 15 2 10 30 22 12 15
Region b 1 20 16 22 11 30 Region b 1 20 16 24 12 30
2 15 12 24 21 7 2 10 12 24 21 7
Value Value Added
Added Input
Input
Kel 3
Region a Region b Permintaan Akhir Output Region a Region b Permintaan Akhir Output
Region sektor 1 2 1 2 Region sektor 1 2 1 2
1 22 25 25 10 10 1 22 25 24 10 10
Region a Region a
2 11 35 22 12 15 2 11 35 22 23 15
1 20 16 23 12 30 1 15 16 23 12 30
Region b Region b
2 10 12 24 21 7 2 10 12 24 21 7
Value Added Value Added
Input Input
Kel 6
Region a Region b Permintaan Akhir Output
Region sektor 1 2 1 2
1 20 25 30 10 10
Region a
2 11 35 25 23 15
1 10 12 23 12 30
Region b
2 10 12 24 21 7
Value Added
Input
Pertanyaan
◦ Hitung output sectoral di masing-masing sektor?
◦ Region mana yang paling bergantung terhadap ekspor?
◦ Buat matriks leontif nya?
◦ Hitung multiplier ?
◦ Mendapatkan matriks leontif
◦ ( =minverse(-> blok (I-A) lalu tekan ctrl + shift + enter secara bersamaan (sekali saja)
◦ Harus hati-hati agak sulit untuk mengeluarkan nilai semuanya
Multiplier Product Matrix (MPM)
◦ Penggunaan model Input Output tidak hanya sebatas menggambarkan keterkaitan antar sektor
saja, tetapi juga dipakai untuk menganalisis bagaimana terjadinya perubahan struktur
keterkaitan antar sektor perekonomian di suatu negara atau wilayah, yaitu dengan menghitung
nilai Multiplier Product Matrix (MPM) tabel input output. Nilai MPM pada prinsipnya adalah
suatu teknik penyajian peringkat sektor-sektor berdasarkan nilai forward linkage dan
backward linkage dimana kedua indeks tersebut dinormalisir dengan rata-rata elemen matriks
TERIMA
KASIH