Program Sekolah Pengerak
Program Sekolah Pengerak
Program Sekolah Pengerak
PENGERAK
SEKOLAH PENGERAK
1. Meningkatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila;
2. Menjamin pemerataan kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas
kepala sekolah yang mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai
pembelajaran yang berkualitas;
3. Membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan
kualitas; dan
4. Menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan
baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pemerintah. Diharapkan
dengan adanya pedoman penyelenggaraan program sekolah penggerak ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi para pihak dalam melaksanakan program sekolah
penggerak agar penyelenggaraan sesuai dengan yang diharapkan
Sasaran Sasaran penyelenggaraan Program
Sekolah Penggerak
1. Guru/pendidik PAUD;
2. Kepala satuan pendidikan; dan
3. Pengawas sekolah/penilik, yang berlokasi
di provinsi/kabupaten/kota yang
ditetapkan sebagai pelaksana program
sekolah penggerak.
Ruang Lingkup Ruang lingkup penyelenggaraan Program Sekolah
Penggerak ini meliputi:
Prinsip
Pembelajaran
Format Capaian Pembelajaran
Komponen Capaian Pembelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Prinsip Pembelajaran
Alur Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
komponen Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Prinsip-prinsip Alur Tujuan
Pembelajaran
PERANGKAT AJAR
Prinsip-
Ada lima macam prinsip-prinsip Asesmen antara lain:
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
prinsip untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
b. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
Asesmen c. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
d. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
e. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik
dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan
mutu pembelajaran.
ASESMEN
Prinsip Asemen
Asesmen pada Kondisi Khusus tetap dilakukan 5. Otentik
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
Asesmen otentik terfokus dalam capaian belajar
1. Valid Peserta Didik pada konteks penyelesaian masalah
Asesmen dari valid ini menghasilkan informasi di kehidupan sehari-hari.
yang sahih mengenai pencapaian dari Peserta
Didik. 6. Terintegrasi
Asesmen terintegrasi ini dilaksanakan sebagai
2. Reliabel bagian integral dari pembelajaran, sehingga
Asesmen reliabel menghasilkan informasi yang
menghasilkan umpan balik yang berguna guna
konsisten serta dapat dipercaya mengenai
pencapaian Peserta Didik. memperbaiki proses juga hasil belajar dari
Peserta Didik.
3. Adil
Asesmen adil yang dilaksanakan tidak merugikan Hasil asesmen selanjutnya yang digunakan oleh
terhadap Peserta Didik tertentu. guru, siswa, dan orangtua/wali murid sebagai
umpan balik dalam perbaikan pembelajaran.
4. Fleksibel
Asesmen fleksibel ini dilaksanakan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan Peserta Didik dan Satuan
Pendidikan.
ASESMEN
(output)
Meringankan beban administrasi satuan pendidikan dengan mengurangi
Tujuan dan manfaat
aplikasi beragam dalam proses evaluasi internal dan eksternal
Meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas proses Pengguna;
pengelolaan sumber daya sekolah agar dapat Kepala Sekolah
Kepala Dinas
memberikan ruang lebih dan dampak positif kepada
peningkatan kualitas SDM dan kegiatan pembelajaran
LITERASI DIGITAL
Definisi Fasilitasi
Prinsip-prinsip Fasilitasi
Keterampilan Dasar Fasilitator
MATERI FASILITASI
7. Menggali pendapat peserta (Drawing people out) 10. Melakukan jeda (Intentional silence) selama
merupakan teknik fasilitasi untuk mendorong beberapa detik untuk memberikan waktu tenang/ hening
kepada peserta sehingga dapat menemukan apa yang
peserta dalam memberikan klarifikasi atau
ingin dikatakan.
mengembangkan pendapatnya.
11. Memberi ruang (Making space) untuk orang-orang
8. Mengatur peserta bergantian berbicara (Stacking) yang pendiam, dengan memberikan pesan sebelumnya
sehingga peserta mengetahui bahwa setiap orang berupa:
memiliki kesempatan untuk berbicara. Dengan “Jika Anda tidak ingin berbicara sekarang, tidak apa-apa.
Tetapi jika Anda ingin berbicara, inilah kesempatannya.”
demikian, peserta akan lebih sabar dan fokus dalam
mendengarkan, serta menghargai orang lain yang 12. Mengakui (Acknowledge) perasaan peserta sebagai
sedang berbicara. cara untuk berkomunikasi yang tampak melalui tingkah
laku, bahasa, nada suara, dan ekspresi wajah.
9. Mendengarkan (Listening) merupakan teknik yang
fundamental karena melalui teknik ini, fasilitator 13. Empati (Empathizing) adalah teknik untuk memahami
perasaan orang lain.
dapat mengetahui ide-ide yang dikemukakan
peserta.
TERIMAKASIH