Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sumber Data Dan Desain Simbol Peta

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

SUMBER DATA (1)

Studi tentang bentuk dan ukuran bumi, yang disebut geodesi, secara teknis
adalah bidang yang sangat diperlukan dalam pekerjaan pemetaan.

Oleh karena itu seseorang yang berkecimpung dalam bidang geodesi, disebut
geodesist, memerlukan latar belakang yang kuat dalam matematika, ilmu
pengetahuan, dan subyek-subyek yang berkaitan dengan rekayasa
(engineering).

Secara teoretis permukaan bumi demikian besar (bentuk nya sebagai


spherical geometry) dan bidang lengkung bumi ini tidak begitu nyata dalam
kehidupan dan kegiatan manusia.

Untuk keperluan praktis (terutama dalam skala lokal dan kehidupan sehari-
hari) manusia lebih melihat bahwa posisi di muka bumi dalam bentuk bidang 2
dimensi (plane geometry) / bidang datar.
SUMBER DATA (2)

Dengan demikian untuk keperluan pengukuran dengan luas yang tidak terlalu
besar, pada umumnya akan dilaksanakan oleh plane surveyor / surveyor , bukan
oleh geodesist.

Karena pekerjaan survey yang berkaitan dengan permukaan bumi yang pada
umumnya dianggap datar maka pelaksanaan survey bidang datar tersebut akan
jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pekerjaan geodesi.

Dengan kondisi ini, dapat dimengerti bahwa sumber data yang banyak dipakai
adalah hasil dari pekerjaan survey (land survey).

Secara prinsip, apa yang dilakukan dalam pekerjaan survey ini adalah:
pengukuran sudut dan jarak. Hitungan-hitungan geometri nya akan bertumpu
pada fungsi trigonometri, teori phytagoras, teori perhitungan jarak, rumus-rumus
sinus dan cosinus.
SUMBER DATA (3)

B (x2,y2)

 Sin  Tan  Secant 


c
a Cos  Cotan  Cosecant 
 
A (x1,y1) b C (x2,y1)

Jarak:
d =  (x2-x1)2 + (y2-y1)2
● isi peta

Maksud dan tujuan suatu pemetaan mempunyai hubungan lansung dengan isi
yang akan disajikan pada peta tersebut.

Isi peta dapat dibedakan atas :


• unsur alam dan unsur buatan manusia ;
• subyek pokok dan klasifikasinya.

Langkah awal yang harus diputuskan didalam pembuatan suatu disain peta
adalah penentuan skala peta, serta penentuan ’karakteristik’ yang bersifat
geografis dari suatu daerah.

Maksud dan tujuan dari pembuatan peta merupakan faktor penting, sehingga
faktor-faktor utama tersebut harus tampak dan menonjol secara grafis, sedangkan
unsur-unsur pendukung akan tampak sebagai latar belakang.
Web GIS 5

(Pengantar)
Apa yang dapat dilakukan oleh SIG ?

Questions for
Questions forGIS
GIS Function
Function Approach
Approach

1.Can you map that? Mapping Inventory DATA


1.Can you map that? Mapping Inventory DATA
2. Where is what? Management
2.Where is what? Management
3.Where
3.Wherehas
hasitit changed?
changed? Temporal
Temporal
4.What relations
4.What exist?
relations exist? Spatial
Spatial INFORMATION
INFORMATION
5.Where
5.Whereisisthe best?
it best? Suitability
Suitability
6.What
6.What affectswhat?
affect what System
System
7.What if…. Simulation UNDERSTANDING
7.What if … Simulation UNDERSTANDING
Analysis
analysis

Sumber: Berry,1995
● skala peta

Tuntutan yang harus dilakukan pada pembuatan peta adalah memperlihatkan


semua unsur permukaan bumi pada posisi yang benar, serta keseluruhan daerah
yang dipetakan dapat tercakup pada beberapa lembar peta.
Luas daerah dan kerapatan detail yang disajikan sangat tergantung pada
pemilihan skala petanya, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan penggunaan
peta dan pemilihan skala peta merupakan suatu hal yang saling berkaitan.

● ukuran dan tata letak peta

Ukuran suatu peta tergantung skala peta yang dibuat; selain standar ukuran yang
berlaku, pada pembuatan ukuran lembar peta perlu diketahui juga ukuran peralatan
reproduksi serta bahan yang akan digunakan.

Suatu lembar peta dibedakan atas muka peta, bagian yang menggambarkan
permukaan bumi; dan informasi tepi peta, yaitu bagian dari lembar peta yang
memberikan keterangan dalam kaitannya dengan isi suatu peta, serta data
pendukung untuk proses pembuatan peta tersebut.
● simbol peta

Seorang pembuat peta dalam mendisain suatu simbol peta akan memulai dengan
menciptakan bentuk secara keseluruhan, kemudian menyaring atau memilih detail
yang diperlukan.

Pemakai peta mungkin tidak mudah untuk membayangkan suatu ukuran terhadap
suatu skala peta, dan juga mungkin kurang mengerti arti dari bermacam-macam
’kunci’ penyajian.

Aspek dari orientasi terhadap suatu bentuk di peta tergantung pada besarnya
bentuk yang dapat dikenal pada unsur topografi yang utama. Cara terbaik untuk
dapat mengetahui dengan mudah jenis unsur yang disajikan adalah membuat
gambaran yang jelas perbedaan bentuk antara unsur-unsur yang disajikan
(misalnya antara unsur daratan dan laut).
● kontras dan keseimbangan

Kekontrasan berhubungan dengan penggunaan warna pada penyajian unsur-


unsur yang menjadi tujuan dari suatu peta.

Umumnya, penggunaan warna dibedakan antara warna untuk unsur alam dan
warna untuk unsur buatan manusia.

Selain kekontrasan pada warna, disain suatu peta juga harus memperhatikan
keseimbangan, dalam pengertian bagaimana menempatkan macam-macam
komponen visual pada keadaan yang seimbang, yang berarti hubungan dan
penonjolan dari masing-masing komponen tersebut adalah wajar.
SIMBOL

Salah satu pendekatan penting di dalam mempelajari kartografi adalah


memandang peta sebagai suatu bentuk komunikasi visual untuk
menjelaskan hubungan spasial di muka bumi.

Walaupun Kartografi mempunyai hubungan dengan masalah komunikasi,


tetapi mempunyai perbedaan dengan bentuk komunikasi visual lainnya.

Seorang kartografer harus memperhatikan secara khusus sistem


koordinat, proyeksi peta, dan hal-hal yang berhubungan dengan skala dan
arah. Kartografi merupakan salah satu tipe komunikasi grafis, sehingga
sejumlah aturan yang diberlakukan pada pembuatan peta perlu dipelajari
dari komunikasi grafis dan penyajian grafis data statistik.

Peta yang merupakan salah satu bentuk informasi muka bumi, disajikan
secara visual dengan menggunakan aturan grafis (graphic), menyajikan
hubungan suatu keadaan dan lokasi di muka bumi pada suatu bidang
datar.
DATA dan INFORMASI KEBUMIAN

Sebelum pembuatan suatu simbol peta, adalah suatu hal penting untuk
mengerti data yang akan disajikan pada suatu peta.

Pada proses pembuatan suatu peta, seorang pembuat peta haruslah terlebih
dahulu mempelajari data yang akan digunakan, baik untuk peta topografi
maupun peta tematik, sehingga akan diketahui :

- cara memproses data yang berkaitan dengan posisi suatu tempat;


- karakteristik dari unsur yang disajikan;
- hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya.

Selain itu, pembuat peta juga menyajikan informasi pada suatu peta dengan
cara memanfaatkan dan memindahkan data sekunder (misalnya data
kepadatan penduduk, peta jalan).
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka seorang pembuat peta harus
mencari, menganalisis dan memproses data untuk dapat disajikan dalam
bentuk grafis.
KLASIFIKASI DATA SPASIAL

Kenampakan muka bumi dalam bentuk spasial dapat diklasifikasikan atas :

a. data posisi

Titik koordinat adalah salah satu bentuk yang menyatakan suatu data posisi di
muka bumi. Secara konsepsi, pengertian posisi ataupun lokasi adalah sesuatu
yang nyata tampak pada suatu tempat dimuka bumi. Data posisi di lapangan
akan banyak dijumpai jenisnya, mulai dari titik kedalaman pemeruman
(sounding), titik tinggi, titik planimetris, sampai ke perpotongan jalan.

b. data linier

Sejumlah besar unsur geografi dimuka bumi adalah dalam bentuk data linier
yang mempunyai suatu ukuran tertentu. Jalan atau sungai yang mempunyai
panjang relatif adalah bentuk dominan data linier yang mudah dikenal di
lapangan. Bentuk-bentuk lainnya adalah mulai dari bentuk yang tidak nyata
dilapangan seperti batas administrasi antara dua tempat atau garis pantai yang
membedakan antara daratan dan air, sampai kebentuk data yang nyata seperti
jalan dan sungai.
c. data luas

Secara konsepsi data luas berbentuk dua dimensi, dan pengertian


pokoknya adalah suatu area yang dibatasi oleh suatu bentuk linier yang
tertutup. Data luas dapat dalam bentuk suatu negara, karakteristik tanah,
perkebunan ataupun daerah hutan.

Simbol kartografi yang digunakan untuk mewakili data spasial muka bumi pada
suatu peta dapat diklasifikasikan dalam bentuk :

Simbol titik (point)

Digunakan untuk mempresentasikan unsur muka bumi atau karakteristik suatu


lokasi dan atribut. Aspek dari skala peta sangatlah penting dalam penyajian
simbol titik, bentuk area suatu kota pada peta skala kecil dapat disajikan sebagai
simbol titik, tetapi tidak demikian halnya jika disajikan pada skala besar. 
Simbol garis (line)

Digunakan untuk mempresentasikan unsur-unsur muka bumi yang mempunyai


bentuk linier atau garis yang memanjang tetapi bukan suatu area. Penyajian
simbol garis ini dapat mewakili bentuk yang sesuai dengan unsur sebenarnya
dilapangan ataupun hasil dari suatu generalisasi.

Simbol luas (area)

Digunakan untuk mewakili unsur-unsur di muka bumi yang berbentuk suatu area
dengan batas yang pasti ataupun perkiraan. Di dalam penyajiannya, bentuk
serta ukuran area tersebut dengan sendirinya tergantung pada skala peta yang
dibuat.
SISTEMATIKA MEN-DISAIN SIMBOL

Disain simbol adalah suatu kegiatan kreativitas grafis dalam menyajikan unsur
muka bumi yang sesuai dengan tujuan pembuatan peta.

Mendisain suatu simbol adalah merupakan hasil persepsi yang benar dari
karakteristik suatu unsur dan konsep dari pemakai peta.

Pada sistem keseluruhan dari pembuatan disain peta, maka disain simbol
menempati pusat atau inti permasalahan dengan beberapa cabang komponen dari
suatu sistem fungsional.

Pada pembuatan disain simbol, terdapat delapan faktor utama yang langsung
terlibat didalammya (Edzard S Bos, Systematic symbol design in cartographic
eduction, 1984). Pengertian yang mendalam dari masing-masing faktor tersebut
adalah persyaratan yang mutlak untuk keberhasilan suatu disain simbol.
ISI PETA

PRODUKSI
KARAKTERISTIK
DAN
GEO-DATA
ASPEK BIAYA

PERSEPSI DISAIN PERSYARATAN


PANDANG SIMBOL PETA

SATANDAR
VARIABEL
DAN
PANDANG
KONVENSI

ASPEK
PERSEPSI
FISIK DAN
PSIKOLOGI
• Isi peta

Unsur-unsur apa saja yang akan disajikan pada peta adalah faktor utama yang
betul-betul dipertimbangkan dalam pembuatan disain simbol.

Pembuatan disain simbol dapat dilakukan jika 'isi' suatu peta sudah terdefinisikan
sesuai maksud dan tujuan pembuatan peta bersangkutan.

Penentuan isi peta selain erat hubungannya dengan keperluan pemetaan dan
persyaratan pemakai peta, juga perlu dipertimbangkan beberapa faktor penting
lainnya yaitu :
• tersedianya dan kebenaran data untuk pemetaan;
• hubungan antara ukuran, skala, dan proyeksi peta yang digunakan;
• fasilitas teknik reproduksi yang tersedia;
• kondisi ekonomi yang berhubungan dengan pembiayaan dan pasar.
• Karakteristik geo-data

Sesudah isi peta disepakati dan memenuhi pertimbangan untuk maksud disain
simbol, maka diperlukan analisis geo-data (data spasial) yang akan disajikan. Data
spasial permukaan bumi dapat dibedakan menjadi empat dasar/katagori yaitu :

• karakteristik planimetrik
Informasi muka bumi didefinisikan dalam bentuk titik, garis, atau luas yang
keadaannya relatif sesuai dengan skala peta. Karakteristik planimetrik pada
pembuatan disain simbol disajikan dalam bentuk simbol titik, garis atau luas.

Simbol titik (point)


Digunakan untuk mempresentasikan unsur muka bumi atau karakteristik suatu
lokasi dan atribut. Aspek dari skala peta sangatlah penting dalam penyajian
simbol titik, bentuk area suatu kota pada peta skala kecil dapat disajikan sebagai
simbol titik, tetapi tidak demikian halnya jika disajikan pada skala besar.
Simbol garis (line)

Digunakan untuk mempresentasikan unsur-unsur muka bumi yang mempunyai bentuk


linier atau garis yang memanjang tetapi bukan suatu area. Penyajian simbol garis ini
dapat mewakili bentuk yang sesuai dengan unsur sebenarnya dilapangan ataupun hasil
dari suatu generalisasi.

Simbol luas (area)

Digunakan untuk mewakili unsur-unsur di muka bumi yang berbentuk suatu area
dengan batas yang pasti ataupun perkiraan. Di dalam penyajiannya, bentuk serta
ukuran area tersebut dengan sendirinya tergantung pada skala peta yang dibuat.
Simbol kartografi di dalam penyajiannya dapat dibedakan atas :

Piktorial atau simbol deskriptif


Simbol dalam bentuk piktorial merupakan bentuk yang mendekati keadaan
sebenarnya dari data spasial yang akan disajikan, seperti simbol pohon, simbol
stasiun.

Simbol piktorial mudah untuk dimengerti oleh pemakai peta tanpa harus melihat
legenda peta. Walupun mudah dimengerti, tapi untuk membuat disain simbolnya
tidaklah mudah (sebagai contoh menggambarkan keretapi dan bus untuk stasiun).
Bentuk simbol piktorial kadan-kadang cukup sulit untuk menempatkan pada posisi
yang tepat pada suatu lokasi di peta.
Geometrik atau simbol abstrak
Simbol geometrik adalah suatu simbol yang menggambarkan bentuk reguler
seperti lingkaran, segitiga, segiempat dan lain sebagainya.
Jika melihat simbol geometrik, maka bentuk yang disajikan tidak spesifik atau
sesuai dengan data spasial yang terdapat di muka bumi. Suatu bentuk lingkaran
pada suatu peta menyajikan sebuah kota, tapi pada peta lain dapat mewakili
sebuah menara.
Simbol geometrik, relatif lebih mudah untuk menempatkan posisi suatu lokasi
dengan tepat pada suatu peta.
Huruf
Simbol huruf adalah suatu bentuk simbol yang terdiri dari huruf-huruf atau
gabungan dari huruf-huruf dan angka.
Simbol huruf dapat dijumpai pada peta topografi (huruf B untuk menyatakan
lokasi dari kantor Kabupaten) maupun pada peta tematik (mewakili unsur-
unsur geologi dalam bentuk nama suatu unsur).
Huruf yang tertera pada suatu simbol harus dituliskan pada legenda peta
untuk dapat dimengerti oleh pemakai
tingkat ukuran
Data dapat diukur menurut skala nominal, skala ordinal, skala interval dan ratio.
Definisi data tingkat ukuran ini tidak sama dengan pembentukan data ukuran yang
berdasarkan pada hirarki yaitu, kualitatif - kelas - kuantitatif.

Data nominal
Suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu yang tidak mempunyai tingkatan
(rangking); jadi unsur-unsur yang disajikan hanya dikenal dengan suatu nama saja,
misalnya sekolah, Bandara, pelabuhan dan lain sebagainya.  
Data ordinal

Suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu yang mempunyai tingkatan.
Unsur/obyek yang disajikan pada peta secara garis besar dibagi lagi dalam
ragamnya menurut ukuran, kepentingan, umur, dan lainnya; dalam arti seperti
besar dan kecil, padat dan jarang, basah dan kering, tua dan muda.

Contoh, suatu kota yang akan disajikan di peta dibagi sebagai kota besar dan kota
kecil, desa luas dan desa kecil.  
Data interval dan rasio

Suatu ukuran yang tidak hanya dengan aturan dan urutan tertentu saja, melainkan
juga dibagi atas kelas-kelas tertentu dengan harga yang sebenarnya.

Pada ukuran interval, titik nol atau titik permulaan diambil sembarang, artinya
perbandingan suatu harga tidak mempunyai arti yang sebenarnya; sedang pada
ukuran ratio, titik permulaannya adalah mutlak (harga sebenarnya).  
struktur dari organisasi data
Struktur organisasi adalah aspek lain dari karakteristik geo-data. Apapun tipe peta
yang akan dihasilkan, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan.

Subyek dari peta yang akan dihasilkan harus dibedakan kedalam beberapa grup
atau katagori yang unsur-unsurnya mempunyai persamaan (sebagai contoh,
semua unsur air dicatat dan dimasukkan dalam satu katagori sebagai bagian dari
satu elemen pada peta); selain hal tersebut, diperhatikan juga apakah dalam satu
katagori masih diperlukan pembagian beberapa sub katagori lagi.
Hal ini sangat penting untuk membuat sistematika, sehingga dapat menghindari
unsur yang tidak ada kaitannya secara visual dengan suatu katagori tertentu.

karakteristik data lainnya


Untuk lebih melengkapi data, mungkin masih perlu melanjutkan pencarian
karakteristik data lainnya, misalnya terdapat satu set data (garis kontur) yang
merupakan hasil pengukuran langsung dan hasil perkiraan (interpolasi); pada
desain simbol, perbedaan data tersebut disajikan dengan garis penuh dan garis
putus-putus.
• Persyaratan pembuatan peta

Pembuatan disain simbol dapat berbeda tergantung untuk keperluan apa peta
tersebut dibuat, apakah untuk pendidikan, ilmiah, teknis atau serbaguna. Untuk
pembuatan peta sekolah, umur dari grup pemakai peta adalah sangat penting untuk
diketahui, sebab ini akan membedakan tingkat pengetahuan yang dimiliki,
pengalaman dalam menggunakan peta, dan kemampuan dalam persepsi.

Pemilihan antara pemakaian simbol piktorial atau simbol geometrik oleh kartografer,
mungkin lebih ditekankan berdasarkan kelompok pemakai. Keadaan khusus dari
pemakaian suatu peta akan mempengaruhi disain simbol yang akan dibuat, sebagai
contoh :
• apakah peta dilihat pada jarak normal pembacaan atau pada jarak tertentu
(digantung pada dinding) ;
• apakah dibutuhkan waktu yang lama atau pengamatan yang cepat dalam
mempelajari suatu peta ;
• apakah peta dilihat pada kondisi penyinaran yang normal atau pada
penyinaran dengan iluminasi khusus.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berhubungan dengan aspek penting dari ketajaman
visual dan pembacaan serta disain dari suatu simbol yang akan dibuat.
• Variabel pandang

Variabel pandang merupakan basis dasar didalam pembuatan simbol yang berperan
penting pada proses sistematika dan logika disain simbol.

Sebelum memutuskan pemakaian suatu simbol yang akan mewakili suatu unsur di
muka bumi, perlu dipelajari terlebih dahulu masalah variabel pandang yang
menyangkut berbagai bentuk penyajian dengan menggunakan dampak pandang
(visual impact), sebab hal tersebut merupakan sesuatu yang ikut menentukan
bentuk simbol atau penyajian pada suatu peta.
Bentuk penyajian yang menggunakan dampak pandang, umumnya dinyatakan
dalam :
• bentuk (shape)
• ukuran (size)
• orientasi (orientation)
• harga (value)
• tekstur (texture)
• warna (colour)
Bentuk (shape)

Gambaran dari suatu unsur/obyek yang dipetakan dapat dinyatakan dalam berbagai
bentuk, mulai dari bentuk geometrik yang sederhana seperti segi empat, segi tiga,
lingkaran sampai ke bentuk-bentuk yang cukup komplex. Untuk unsur garis dan
area/luas, bentuk penyajian tidak dalam bentuk geometrik melainkan dalam bentuk
komponen-komponen grafis.
Ukuran (size)

Variabel ukuran dapat diketahui dari dimensi simbol; variabel ini mudah dikenal karena
ukuran akan memberi gambaran tentang suatu besaran/jumlah.
Untuk simbol garis, variabel ukuran mengacu pada lebar/tebal dari garis, dan tidak pada
ukuran panjangnya; sedang untuk simbol luas, ukuran mengacu pada pengulangan titik
atau garis yang disajikan, tidak pada ukuran areanya.
Orientasi (orientation)

Variabel orientasi mengacu pada arah dari simbol yang disajikan.


Umumnya, orientasi ini disajikan pada bentuk-bentuk yang tidak reguler, sebab
pemakaian bentuk reguler seperti lingkaran, empat persegi panjang, belah ketupat
akan sulit mengetahui arahnya.
Orientasi hanya dapat digunakan sebagai suatu metode differensiasi diantara simbol
titik, sebab mempunyai panjang yang pasti dan sumbu yang pendek. Untuk simbol
garis dan area, elemen orientasi membentuk garis dan area sesuai dengan unsur
yang diwakilinya.
Harga (value)

Harga adalah variabel pandang yang mengacu kepada harga grey scale, suatu derajat
kehitaman dari warna putih/muda sampai ke warna hitam/tua; dengan memanfaatkan
screen tersebut, maka dapat dinyatakan kuantitas (jumlah/banyak) yang berbeda dari
satu unsur terhadap unsur lain.
Pada prakteknya, screen untuk warna muda selalu mempunyai harga yang prosentase
(%) nya selalu lebih kecil dibandingkan dengan warna tua. Pemakaian prosentase
screen tidaklah selalu proporsional dengan screen yang dipakai, artinya, untuk
menyatakan suatu daerah A yang jumlah penduduknya 2 kali dibandingkan dengan
daerah B, tidak selalu prosentase screen yang dipakai didaerah A adalah 2 kali dari
daerah B. Penggunaan harga sebagai variabel pandang dapat digunakan untuk
penyajian simbol titik, garis dan luas.
Tekstur (texture)

Tekstur sebagai variabel pandang dapat untuk memahami bermacam-macam


ukuran dari suatu harga yang tetap. Macam-macam bentuk tekstur dapat diatur
melalui teknik reproduksi fotografis, harga dari tekstur akan sama tetapi ukurannya
dapat berbeda.
Warna (colour)

Variabel pandang untuk warna dapat dibedakan atas tiga hal yaitu :

• corak (hue)
berkaitan dengan jumlah warna yang tersedia, akan dijumpai adanya perbedaan
antara satu warna dengan warna lainnya.

• harga (value)
berhubungan dengan ukuran dari pemantulan sinar yang terjadi, makin banyak
sinar yang dipantulkan berarti harga yang terjadi semakin tinggi. Sebagai contoh,
warna coklat mempunyai harga yang lebih rendah dibandingkan dengan warna
kuning.
• kejenuhan (saturation)
Berhubungan dengan reaksi manusia dalam melihat suatu warna.
Ada suatu warna tertentu yang dapat menimbulkan reaksi terhadap mata manusia,
padahal warna bersangkutan mempunyai 'harga' yang tinggi. Warna bersangkutan
disebut sebagai warna yang berkurang kejenuhannya (misalnya warna kuning).
Kejenuhan ini akan berlaku pada lembar peta dengan suatu area/daerah (luas atau
kecil) yang akan disajikan dalam bentuk warna; suatu area yang luas akan dapat
menimbulkan bertambahnya kejenuhan, sedang daerah yang kecil akan berkurang
kejenuhannya.
• Tingkat persepsi pandang

Aturan untuk disain simbol kartografi tidaklah berdasar pada suatu kesepakatan,
melainkan haruslah belajar dari pembuat peta dan pengguna peta.
Pada umumnya pengguna peta tidaklah belajar bahasa simbol kartografi, aturan dari
disain simbol berdasarkan kesan yang secara spontanitas terhadap fakta variabel
pandang, seperti halnya menggunakan satu kelompok simbol kartografi yang dibuat
bersama pengguna peta.

Berkaitan dengan masalah visual pandang, terdapat empat tingkatan hirarki pada
persepsi pandang dari suatu simbol :
• persepsi asosiatif, simbol-simbol akan terlihat secara individu dan setiap
simbol mempunyai arti yang sama pentingnya ;
• persepsi selektif, simbol-simbol dapat divisualkan dalam tingkatan grup ;
• persepsi kelas, simbol-simbol dapat tersusun dengan baik berdasarkan
spesifik dari tingkatan kelas ;
• persepsi kuantitatif, kelas dikenal melalui simbol-simbol dengan cara meng-
kuantitatifkan (dua kali atau tiga kali lebih).
• Aspek fisik dan psikologi

Pada penyajian simbol, unsur permukaan bumi yang ditonjolkan dan kontras dapat
disajikan dalam beberapa aspek yang sesuai dengan aturan kartografi.
Seperti diketahui, persepsi dari ukuran simbol dan warna dapat disajikan dalam
beberapa ukuran dan warna yang berbeda dengan simbol lainnya; suatu simbol akan
terlihat sama jika dikelilingi oleh simbol lain yang sama ukurannya.
Konsep dari suatu penyajian unsur permukaan bumi adalah juga salah satu aspek
fisik-psikologi yang sangat mempengaruhi dalam pembuatan disain simbol.
• Standar dan konvensi

Warna biru selalu dikaitkan dengan unsur air dan menjadi konvensi dan standar
pada penyajian sungai, danau, laut serta unsur-unsur lain yang ada hubungannya
dengan air; demikian pula halnya dengan warna hijau adalah warna konvensional
untuk tumbuh-tumbuhan.
Warna dan simbol-simbol pada peta skala kecil merupakan salah satu standarisasi
pada tingkat internasional. Banyak produk dari organisasi pemetaan yang
mempunyai standarisasi untuk simbol peta yang dihasilkan, khususnya untuk suatu
seri peta.
Banyaknya simbol yang konvensional dan standar, menjadikan suatu hal yang jelas
bahwa kartografer tidak pada setiap waktu dapat secara bebas mendesain suatu
simbol; atau dengan perkataan lain, setiap simbol yang akan dibuat haruslah
mengacu pada simbol yang telah menjadi standar dan konvensi bersama.
• Produksi dan aspek biaya

Kartografer dalam merencanakan suatu disain simbol harus juga mempunyai


pengetahuan mengenai teknik produksi, baik dalam hal kemungkinan dan ketidak
mungkinannya, serta juga konsekuensi dari pemilihan simbol dalam kaitannya
dengan biaya produksi, termasuk reproduksi kartografi dan pencetakan peta.

Tidaklah ada artinya mendesain suatu simbol jika produksi dan reproduksinya
menyebabkan masalah besar sehingga mengakibatkan bertambah tingginya biaya
produksi. Jika aspek biaya tidak mempengaruhi suatu anggaran, disain simbol
akan mudah dalam bentuk peta multi warna, paling tidak empat warna dan
kemungkinan lebih warna cetak. Batas jumlah warna umumnya mempunyai efek
positif pada produksi dan biaya pencetakan.

Anda mungkin juga menyukai