Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS Pert 5

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

FAKTOR-FAKTOR PEMBATAS

Untuk dapat bertahan hidup dalam kondisi tertentu, suatu


organisme harus memiliki bahan-bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan berkembang biak.
Keperluan dasar bervariasi antara satu jenis dan berbagai
tempat.
Bahan penting sering menjadi faktor pembatas bagi suatu
organisme.

Hukum Minimum Leibig (1840); Hasil tanaman seringkali dibatasi


tidak hanya oleh hara yang diperlukan dalam jumlah banyak
seperti CO₂ dan air, tetapi beberapa bahan yg diperlukan dalam
jumlah sedikit.

“ PERTUMBUHAN SUATU TANAMAN TERGANTUNG PADA BAHAN


MAKANAN YANG DISEDIAKAN DALAM JUMLAH MINIMUM”
DISEBUT HUKUM MINIMUM LIEBIG.
 Taylor (1934) mengembangkan Hukum Minimum Liebig, yg tidak hanya
terbatas pada hara/makanan saja, tetapi juga faktor fisik lainnya seperti
kelembaban, temperatur dan waktu.
 Hukum minimum Liebig hanya pada satu aspek faktor pembatas sebagai
pengendali lingkungan dari organisme.
 Hukum minimum Liebig hanya dapat diterapkan apabila keadaan yang
mantaf, yaitu arus masuk energi matahari dan material yang keluar seimbang.
Contoh :
Pada tanah gambut, pH asam merupakan faktor pembatas, tetapi bila dilakukan
pengapuran maka pH tidak lagi menjadi faktor pembatas.
Contoh lain :
CO₂ merupakan faktor pembatas utama dalam danau.
Ketersediaan yang banyak dari beberapa senyawa dapat mengubah laju
penggunaan faktor tersebut.

Tumbuhan yg hidup dibawah sinar matahari penuh membutuhkan Zn lebih


banyak dibandingkan dengan tumbuhan yang hidup di bawah naungan. Oleh
karena itu Zn bukan menjadi pembatas pada tumbuhan yang hidup dibawah
naungan.
HUKUM TOLERANSI SHELFORD
(1913)
Kegagalan suatu organisme dapat dikendalikan oleh
kekurangan atau kelebihan secara kualitatif atau kuantitatif dari
salah satu faktor dari beberapa faktor yang mungkin mendekati
batas-batas toleransi organisme tersebut.
Faktor pembatas itu tidak ditentukan oleh kondisi minimum
saja tetapi juga oleh kondisi yang berlebihan. Misalnya
temperatur, sinar matahari, air dll., sehingga organisme berada
pada kondisi antara max – min.
Azas hukum Toleransi :
1. Organisme dapat memiliki kisaran toleransi yang luas bagi
suatu faktor, tetapi kisaran untuk faktor lainnya lebih
sempit.
2. Organisme yang mempunyai kisaran toleransi yang luas
untuk semua faktor, akan memiliki penyebaran yang lebih
luas (kosmopolit)
3. Bila keadaan tidak optimum dari suatu faktor ekologi, maka
batas toleransi terhadap faktor lainnya dapat berkurang.
4. Seringkali dijumpai bahwa organisme hidup di alam tidak
terletak pada kisaran yang optimum.
5. Periode reproduksi, biasanya merupakan periode yang kitris
bila faktor lingkungan bersifat membatsi.
contoh : biji-biji, telur, embrio, kecambah, anakan pohon
mempunyai batas toleransi yang sempit.

Untuk menyatakan taraf toleransi nisbi dalam ekologi


menggunakan istilah awalan “Steno” yang berati sempit, dan
“Eury” berarti lebar.
Misal :
 Stenothermal, Eurytermal  untuk menunjukkan kepada temperatur.
 Stenohaline, Euryhaline  untuk menunjukkan kepada kadar garam
 Stenohidrik, Euryhidrik - untuk menunjukkan kepada air
 Stenohagik, Euryhagik - untuk menunjkkan kepada makanan
 Stenoecious, Euryecious - untuk yang berhubungan dengan pemlihan
habitat.

TOLERANSI

• Toleransi adalah kemampuan relatif suatu tumbuhan


untuk bertahan hidup di bawah tekanan (Baker,
1950).
Toleran :
Jenis yang tahan terhadap naungan
Intoleran :
Jenis yang tidak tahan terhadap naungan
Semitoleran :
Tingkat semai toleran, tingkat pohon intoleran
KONSEP ZONE OPTIMUN

A B C
Metabolisme

Steno Eury Steno

min opt max opt min opt max

Faktor Pembatas
(Cahaya, Suhu, Air, dll)

#
Beberapa faktor pembatas
• Temperatur
• Sinar matahari
• Air
• Kelembaban
• Gas-gas atmosfir
• Garam-garam biogenik
• Arus dan tekanan
• Tanah #
INDIKATOR EKOLOGI
PENGGUNAAN TUMBUHAN, HEWAN ATAU ORGANISME
LAINNYA DIGUNAKAN SEBAGAI CIRI TERHADAP SUATU
KONDISI TERTENTU.
MISALNYA PENGGUNAAN JENIS TUMBUHAN TERTENTU
UNTUK MELIHAT ATAU MEMPREDIKSI ADANYA AIR ATAU
TINGKAT KESUBURAN TANAH.
ATAU PENGGUNAAN BINATANG SEBAGAI INDIKATOR
UNTUK MENENTUKAN SUHU.

#
Beberapa pertimbnagan yg digunakan untuk menentukan
indikator ekologi :
1. Umumnya tumbuhan Yang mempunyai penyebaran yang
sempit (Steno).
2. Digunakan jenis-jenis yang besar, karena lebih baik dan
mantaf.
3. Sebelum suatu jenis digunakan sebagai indikator ekologi
harus ada bukti-bukti empirik terlebih dahulu; hasil
percobaan atau penelitian.
4. Jenis yang mempunyai hubungan yang luas dengan
jenis lain; populasi dan komunitas lebih akurat
dibandingkan jenis tunggal.

#
TERIMAKASIH…
Kualitas cahaya :
Sinar tampak
mµ mµ
400 435 490 574 595 626 760

Ultra ungu Infra merah


Sinar X ungu biru hijau kuning orange merah Gel. Radar
Sinar ᴕ Televisi
Sinar kosmis Gel. radio

Bermanfaat bagi tumbuhan

Chlorofil a : Chlorofil b :
C55H72O5N4Mg C55H70O6N4Mg

Absorbsi terbesar: Absorbsi terbesar:


390 – 400 mµ 400 – 450 mµ
650 – 700 mµ 620 – 670 mµ
EFEK CAHAYA

FOTOKIMIA
FOTOTERMAL Reaksi kmia
Kenaikan suhu Perubahan gen
konveksi
Hilang sbg. Gel. panjang

HARI
Gel. Panjang yg datang

SIANG
O
Gel. Pendek yg datang

N
refleksi

D
evaporasi

U
K
S
I
T
A

konveksi
N

Gel. Panjang yg datang


HARI
A

KESEIMBANGAN ENERGI SIANG DAN MALAM

kondensasi
MALAM
H

PADA SUATU PERMUKAAN YANG DITUMBUHI VEGETASI

Gel. Panjang yg hilang


Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
a) Suhu
b) Penangkapan radiasi matahari
c) Kapasitas dan keseimbangan antara source
dan sink
d) Teknologi budidaya
Fotoperiodisme

Adalah respon tanaman terhadap lama terang relatif dan lama


gelap relatif (panjang hari).

1) Tanaman hari pendek : berbunga bila panjang hari < dari nilai
kritis.
Nilai kritis = (12 – 14 jam)
Contoh : padi, tebu, kedelai, kopi dll.
2) Tanaman hari panjang : berbunga bila panjang hari > nilai
kritis.
Contoh : bayam, barley, lobak, dll.
3) Tanaman hari netral : berbunga tidak dipengaruhi panjang hari
(intermediate).
Contoh : kapas, tembakau, bunga matahari, dll.
Hutan dan Pemanasan Bumi
Hutan adalah suatu lapangan yang
bertumbuhan pohon-pohon yang secara
keseluruhan merupakan persekutuan
hidup alam hayati beserta alam
lingkungannya.
 Hutan merupakan persekutuan makhluk
berklorofil yang mampu/berperan
menyerap CO2 di udara dan
menyimpannya dalam bentuk biomassa.
Dengan adanya deforestasi, maka peranan hutan
dalam menyerap CO2 mengalami penurunan.
Selain mengalami penurunan, deforestasi
(melalui kebakaran hutan, dll) juga
menyebabkan timbulnya emisi/pelepasan CO2
ke udara.
Hutan menjadi salah satu alat pengendalian
pemanasan bumi melalui penyerapan CO2 yang
diakibatkan oleh aktifitas industri di seluruh
permukaan bumi.
Diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi
bagi sektor kehutanan dalam menghadapi
pemanasan bumi :
Mitigasi  dimaksudkan untuk
mencegah atau mengurangi laju
perubahan iklim.
Adaptasi  kegiatan dalam rangka
antisipasi berbagai kemungkinan bahaya
yang akan ditimbulkan akibat perubahan
iklim.
Hutan dan Pemanasan Bumi (4)
Kegiatan mitigasi : meliputi kegiatan
mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca
melalui kegiatan penanggulangan kebakaran
lahan dan hutan serta pengendalian penyiapan
lahan tanpa bakar.
Di samping itu program mitigasi juga meliputi
kegiatan penyerapan emisi melalui penanaman
kembali dan rehabilitasi.
Kegiatan adaptasi : misalnya berupa
kegiatan identifikasi kawasan hutan rawan
bencana, rawan banjir dan tanah longsor,
serta rawan kerusakan.
Kegiatan adaptasi juga bisa berupa
perubahan orientasi pemanfaatan hasil
hutan kayu menjadi hasil hutan non-kayu
(termasuk jasa lingkungan).
Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk
memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak
merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.
Pengelolaan hutan secara lestari :
◦ berfungsi untuk mengendalikan kadar GRK,
◦ mengoptimalkan pemanfaatan jasa lingkungan,
yang kesemuanya mempunyai andil besar dalam usaha-
usaha penurunan pemanasan bumi.

Anda mungkin juga menyukai