Inspeksi He
Inspeksi He
Inspeksi He
EXCHANGER
OLEH TMK 1:
Mohammad Fahri Andira
Riswanda Dwi Priambodo
Rizqy Agustian Pranata
Witcaksono Ardi Nugroho
PENGERTIAN
• HEAT EXCHANGER adalah alat
penukar/perpindahan panas dari suatu
fluida yang temperaturnya tinggi ke
fluida lain yang temperaturnya lebih
rendah tanpa terjadi kontak secara
langsung diantara kedua fluida
tersebut.
KLASIFIKASI
• 1) Heat exchanger: alat untuk menukarkan panas
antara dua proses stream tanpa adanya
perubahan phase pada kedua proses stream
tersebut dengan maksud mendinginkan satu
fluida dan memanaskan fluida lainnya.
• 2) Cooler: alat penukar panas (mendinginkan)
fluida proses yang panas dengan media pendingin
(air, udara) tanpa adanya perubahan phase.
KLASIFIKASI
• 3) Condenser: alat penukar panas, yang digunakan
untuk menurunkan suhu dari uap/vapour sampai ke
suhu cair dengan menyerahkan panasnya kepada
fluida yang lain (biasanya air).
• 4) Reboiler: Alat penukar panas dimana dalam
satu proses kerjanya satu proses stream berubah
menjadi phase uap.
• 5) Pre heater: alat pemanas dari suatu feed untuk
satu unit proses dengan media pemanas steam
atau hot proses lainnya.
Faktor yang mempengaruhi
perpindahan panas
• 1) Perbedaan temperatur
• 2) Thermal Conductivity
• 3) Luas permukaan kontak
• 4) Kecepatan aliran suatu fluida
• 5) Arah aliran
JENIS JENIS HEAT EXCHANGER
Jenis Heat Exchanger
• Channel dan floating head cover dapat juga terdiri dari atas beberapa
ruangan yang terpisah oleh pass partition plate, sehingga fluida dapat
mengalir masuk melalui sebagian dari tube dan keluar melalui
sebagian tube lainnya kearah channel. Jumlah jalan yang selanjutnya
sering disebut sebagai “pass” dari arah fluida tergantung dari
designnya.
• Arah arus aliran fluida didalam shell diatur dengan menggunakan baffle
plate.
• Dengan adanya perubahan suhu (panas) maka akan terjadi kontraksi
dan ekspansi pada tube bundle.
• Tube bundle dengan floating tubesheet akan bebas bergerak didalam
shell sehingga proses ekspansi dan kontraksi didalam shell tidak
tertahankan
Fixed tubesheet dan floating tubesheet serta
floating head cover
2.Dua fixed tube sheet
Contoh Reboiler di
AIR COOLED HEAT
EXCHANGER (API 661)
E X C H A N G E R ( A P I 6 61)
AIR COOLED HEAT
u d a r a p r in s ip n y a s a ma
g er d e n g a n p e n d ing inan tu b e
• Exchan y a n g terb u k a , t a n p a s h e ll,
e t u b e b u n d le
dengan typ a s s em b ly le n g k a p .
n dle s d id e sig n s e b a g ai
bu n d in g in . P a d a
ka n s e b a g ai fl u id a p e
• Disini ud a r a d ig u n a n g
tu k m e m p e rl u a s b id a
tube dipasang fins un
pendinginan. g k a k o n s tr u k si,
k k a n d a la m su a tu r an
• Tube bun d le d il et a a k ai f a n s .
a n u d a r ad e n g a n m e m
terhad a p n y a d ia li r k D ra ft ) a t a u
k k a n d ib a wah ( F o r c e d
Fansnya d a pa t d il e ta
d D ra ft) tu b e b u n d le .
diatas (Induc e w a h
is an tu b e s y a n g te rb a
d is u p p o r t p a d a b a r
• Tube harus da n m e s h in g a ta u te r ja di
k m e n c e g a h s a g g in g e
untu te m p e r a tu re . T u b
f fins pada design
E XC H A N G E R ( A P I 6 61)
AIR COOLED HEAT
k m e n g k on d e n s a s ik a n atau
n untu
• Air cooler ini digunaka li q uid.
g in k a n v ap o r d a n
mendin
tip le b ih m u r a h d ar i type shell
ig n d a n pe r a w a ta n y ang rela g a n mengapa
• Biaya des e r ju g a merup a k a n p e r ti m ba n
u n d le ex c h a n g
dan tube b
konstruksi ini dipilih. d ik it p e r le n g ka p an utilities
r m e m e rl uk a n lebih se
• Air cooled ex c h a n g e
tu b e b u n d le e x c h a n ger karena
a n d in g ka n d e n g a n s hell dan ip a a n u ntu k a ir.
bila dib p o m p a a ir dan sisti m p e r p
a n ru m a h
tidak memerluk k a re n a ti d a k m e n g g unakan
k a re n a ko ro s i ju g a berkurang
• Kerusakan ginan.
e ba g a i m e d ia p e n d in
air s a t e x c h a n g e r d engan
a p a t d ip akai untu k h e
• Air co o le r h a n y a d
kapasitas kecil.
AIR COOLED HEAT EXCHANGER (API 661)
AIR COOLED HEAT EXCHANGER (API 661)
AIR COOLED HEAT EXCHANGER (API 661)
AIR COOLED HEAT EXCHANGER (API 661)
BOX COOLER
BOX COOLER
• Pada alat penukar panas dengan jenis box cooler, tube bundle yang
berbentuk rangkaian (coil) pipa direndam kedalam air yang berada
dialam bak besar.
• Bundle atau coil tersebut dapat diletakan dalam posisi vertikal maupun
horisontal.
• Fluida panas yang akan didinginkan dimasukan kedalam cooler melalui
top header pada posisi vertikal atau bagian atas bila posisinya
horisontal, selanjutnya fluida tersebut keluar melalui bagian bawah
cooler.
• Air yang dingin masuk dari bagian bawah box dan air yang sudah
panas mengalir keluar melalui bagian atas.Pengaturan seperti ini
merupakan arus yang berlawanan arah dan memberikan pendinginan
yang maximum dengan pemakaian air yang minimum.
BOX COOLER
INSPEKSI
Tujuan Inspeksi
• untuk menentukan kondisi fisik dari peralatan
• menentukan laju korosi (corrosion rate) serta
menentukan penyebab terjadinya kerusakan
• menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
jangka pendek maupun untuk jangka panjang
• mencegah ataupun memperlambat kerusakan lebih lanjut.
• menentukan waktu peralatan perlu
diganti (remaining life),
• untuk menjaga kontinuitas produksi dan menghindarkan
adanya stop yang tidak terencana (unscheduled shutdown)
INSPEKSI DITINJAU DARI :
1. Penghematan Biaya
Pemeliharaan
2. Aspek Safety
METODA INSPEKSI PADA UMUMNYA
Secara visual
• Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah sebuah scraper
dan hammer, scraper yang runcing dapat digunakan untuk
membersihkan/mengorek tempat-tempat yang mungkin terjadi
pits, cracks ataupun grooves. Kedalaman pitting pada metal dapat
diukur dengan pit depth gage.
• Bila diketemukan pitting yang dalam, disarankan untuk
membersihkan permukaannya dengan sand blast supaya dapat
dilakukan evaluasi yang lebih teliti.
• Tempat yang tipis dapat diketahui dengan hammer test atau NDT.
Bila diperkirakan ada keretakan, tempat itu harus diperiksa lebih
teliti dengan dye-penetrant atau magnetic particle.
Tempat-tempat yang perlu diperiksa :
Tiga besaran yang sangat penting untuk diketahui dari suatu peralatan
adalah :
• 1. Batas ketebalan mininium (retiring thickness).
• 2. Laju kerusakan, rate of deterioration atau corrosion rate.
• 3. Sisa umur, remaining life.
Beberapa variable utama yang mempengaruhi ketebalan minimum
adalah ukuran, bentuk, tipe exchanger, material dan metode
pembuatan. Bila kerusakan disebabkan oleh korosi dan erosi, corrosion
rate dapat ditentukan dengan membandingkan selisih hasil pengukuran
yang dilakukan dengan waktu pemakaian, dinyatakan dalam mm atau
inci pertahun.
• Corrosion rate = mm/year = (t original - t actual)/Service life
Bila corrosion rate lebih besar dari nol, remaining life dapat dihitung
dengan rumus berikut:
• Remaining life, year = (t actual - t minimum)/Corrosion life
• Minimum shell thickness.
• Tebal minimum dari shell dihitung menurut code design formula dari
ASME, Boiler and Pressure Vessel Section VIII Division 1.
MIMINUM SHELL THICKNESS (Semua Dimensi Dalam Inchi)
NOMINAL SHELL MINIMUM THICKNESS
DIAMETER ALLOY (*)
CARBON STEEL
PIPE PLATE
8 – 12 Sch. 30 - 1/8
13 – 29 3/8 3/8 3/16
30 – 39 - 7/16 ¼
40 – 60 - ½ 5/16