Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Kitik Hukum Lambert

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Hukum Lambert Beer

Oleh Sarah Ananta


1806148593
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-
beer atau Hukum Beer, berbunyi: “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet,
inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan
merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung
banyaknya cahaya yang hamburkan:

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas


cahaya setelah melewati sampel.
Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:
A = a. b. c atau A = ε . b . c
(3) dimana: A = absorbansi b atau terkadang digunakan l
= tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm) c = konsentrasi
larutan yang diukur ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang
diukur dalam molar)
• a
• Spektrofotometri adalah suatu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk mengukur konsentrasi
sampel secara kuantitatif, berdasarkan interaksi materi
dengan cahaya. Cahaya yang diserap oleh materi ini
akan terukur sebagai Transmitans ataupun Absorbans.
• Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga
daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah
Visible (380-700 nm), dan daerah Inframerah (700-
3000 nm).
• Spektro*otometri 4# 4is Merupakan alat dengan teknik spektro*otometer pada daera ultra#
violetdan sinar tampak. Alat ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak ole
suatu materi dalam bentuk larutan. +onsentrasi larutan !ang dianalisissebanding dengan jumla sinar !
ang diserap ole zat !ang terdapat dalam larutantersebut. 0alam al ini& ukum ?ambert# beer dapat
men!atakan ubungan antaraserapan caa!a dengan konsentrasi zat dalam larutan. 0iba"a ini adala
persamaan?ambert beer3A @  log T @ .b.c0imana 3

• A @ Absorbansi T @ Transmitan  @ Absorvitas molar $?cm
• 7
• . mol
• 1
• ) c @ Panjang sel $cm)

• b @ +onsentrasi zat $mol>jam)Pada spektro*otometer 4 # 4is& "arna !ang diserap ole suatu sen!a"a
atau unsur adala "arna komplementer dari "arna !ang teramati. 8al tersebut dapat diketauidari
larutan ber"arna !ang memiliki serapan maksimum pada "arnakomplementern!a. <amun& apabila
larutan ber"arna dile"ati radiasi atau caa!a puti maka radiasi tersebut pada panjang gelombang
tertentu akan secara selekti* sedangkan radiasi !ang tidak diserap akan diteruskan.
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert-Beer, bila cahaya
monokromatik (I0) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi diteruskan (It). Berdasarkan
hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang
dihamburkan:

Dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:

Dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya
setelah melewati sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:

Dimana
A = Absorbansi
a = Tetapan absorbtivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm) c=
Konsentrasi larutan yang diukur
ε = Tetapan absorbtivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam
ppm)
b = Tebal larutan
• Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi jika:
• 1. Radiasi yang digunakan harus monokromatik
• 2. energi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak
menimbulkan reaksi kimia
• 3. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam
larutan tidak dipengaruhi oleh molekul lain yang ada dalam larutan.
• 4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar
pendafluor. Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar
tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau
suspensi yang ada di dalam larutan.
• 5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi
akan menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsentrasi.
• contoh air laut, yaitu dengan metode
Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar
Tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan
penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh
suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi
radiasi yang diserap memungkinkan
pengukuran jumlah zat penyerap dalam
larutan secara kuantitatif (PECSOK et al. 1976;
SKOOG & WEST 1971).
• Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa serapan (A) tidak memiliki satuan dan biasanya
dinyatakan dengan unit absorbansi. Absorptivitas Molar pada persamaan di atas adalah karakteristik
suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang diserap oleh molekul zat tersebut pada
panjang gelombang tertentu. Semakin besar nilai Absorptivitas Molar suatu zat maka semakin banyak
cahaya yang diabsorbsi olehnya, atau dengan kata lain nilai serapan (A) akan semakin besar.
• Hukum Lambert-Beer di atas berlaku pada larutan dengan konsentrasi kurang dari sama dengan 0.01
M untuk sebagian besar zat. Namun, pada larutan dengan konsentrasi pekat maka satu molekul
terlarut dapat memengaruhi molekul terlarut lain sebagai akibat dari kedekatan masing-masing
molekul pada larutan dengan konsentrasi yang pekat tersebut. Ketika satu molekul dekat dengan
molekul yang lain maka nilai Absorptivitas Molar dari satu molekul itu akan berubah atau
terpengaruh. Secara keseluruhan, nilai Absorbansi yang dihasilkan pun ikut terpengaruh, sehingga
secara kuantitatif nilai yang ditunjukkan tidak mencerminkan jumlah molekul yang diukur di dalam
larutan uji. Itulah makanya ketika larutan sampel yang Kamu miliki konsentrasinya tinggi, Kamu harus
mengencerkannya terlebih dahulu sebelum dikukur secara spektrofotometri. Secara umum, uji
kuantitatif suatu sampel harus memberikan serapan antara 0.2 – 0.8, atau toleransinya 0.1 – 0.9. Jika
nilai serapan sampel kurang dari persyaratan tersebut, maka Kamu tidak bisa menggunakan metode
spektrofotometri untuk mengkuantifikasinya. Atau jika nilai serapan sampel Kamu lebih dari
persyaratan tersebut, maka Kamu harus mengencerkan sampel yang Kamu miliki sehingga hasil
pengencerannya memberikan serapan pada range nilai serapan yang dipersyaratkan.
• https://tecnovaht.it/funziona-fotometro-
processo-concentrazione-colore-
haze/image398/
• Figure 1: Basic structure of
spectrophotometers (illustrated by Heesung
Shim)
Applications
• UV-vis spectroscopy has many different applications in organic and biological chemistry.
One of the most basic of these applications is the use of the Beer - Lambert Law to
determine the concentration of a chromophore.
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physical_and_Theoretical_Chemistry_Textbook_M
aps/Supplemental_Modules_(Physical_and_Theoretical_Chemistry)/Kinetics/Reaction_Rate
s/Experimental_Determination_of_Kinetcs/Spectrophotometry

• Differential Optical Absorption Spectrometer


• The differential optical absorption spectrometer (DOAS) is based on the differential
absorption of gaseous atoms or molecules.

• The differential optical absorption spectrometer has been used to monitor concentrations
of gases or intermediate compounds such as SO2, NO2, o3, HCHO, HNO2, CS2, NO3, and OH
in the atmosphere.25
• https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780122896767500163?via%3Dihub
• https://www.slideshare.net/fajaradiyatama/s
pektrofotometer
• https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Physi
cal_and_Theoretical_Chemistry_Textbook_Ma
ps/Supplemental_Modules_(Physical_and_Th
eoretical_Chemistry)/Kinetics/Reaction_Rates
/Experimental_Determination_of_Kinetcs/Spe
ctrophotometry

Anda mungkin juga menyukai