Permanganometri
Permanganometri
Permanganometri
• Fatiyah syahida
• Fadila Ramadhani
• Frisca Yunita
• Ferryan Ardianto
• Hanifa
• Irma Khaerunnisa
Titrasi termasuk jenis analisis volumetrik.
Prinsip analisis volumetric didasarkan pada
pengukuran volume sejumlah larutan pereaksi
yang diperlukan untuk bereaksi dengan
senyawa yang hendak ditentukan. Larutan
pereaksi yang digunakan untuk penentuan
volumetric ini disebut larutan baku.
Harus ada reaksi yang sederhana, yang dapat
dinyatakan dengan suatu persamaan kimia.
Reaksi antara zat yang dititrasi dan reagen
harus berlangsung dengan sangat cepat.
Harus ada perubahan yang mencolok dalam
energi bebas, yang menimbulkan perubahan
dalam beberapa sifat fisika atau kimia larutan
pada titik ekivalen.
Harus ada indikator yang dengan tajam
mendeteksi titik akhir.
Titrasi redoks merupakan proses titrasi yang
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
valensi atau perpindahan elektron antara zat-zat
yang saling bereaksi.
Permanganometri adalah penetapan kadar
zat berdasarkan hasil oksidasi dengan
KMnO4. Metode permanganometri
didasarkan pada reaksi oksidasi ion
permanganat. Oksidasi ini dapat berlangsung
dalam suasana asam, netral dan alkalis.
Dalam suasana asam, reaksinya :
MnO4¯ + 8H⁺ + 5e Mn²⁺ + 4H2O
Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk
menentukan kadar oksalat atau besi dalam
suatu sample.
Kalium permanganat dapat bertindak sebagai
indikator, jadi titrasi permanganometri ini tidak
memerlukan indikator, dan umumnya titrasi
dilakukan dalam suasana asam karena akan
lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya.
Namun ada beberapa senyawa yang lebih
mudah dioksidasi dalam suasana netral atau
alkalis contohnya hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida
dan tiosulfat. Reaksi dalam suasana netral yaitu :
MnO4 + 4H⁺ + 3e → MnO4 + 2H2O
Kenaikan konsentrasi ion hidrogen akan
menggeser reaksi kekanan.
Reaksi dalam suasana alkalis :
MnO4¯ + 3e → MnO4²¯
MnO4²¯ + 2H2O + 2e →MnO2 + 4OH¯
MnO4- + 2H2O + 3e →MnO2 + 4OH¯
Pembakuan
KMnO4
Pengujian
sample
Perhitungan
1) Timbang Kalium permanganat ± 3.3
gram
2) Masukan kedalam labu 1000 ml,
larutkan dengan air ad 1000 ml
3) Didihkan selama ± 15 menit, tutup dan
diamkan selama 2 hari. 4.
4) Saring larutan dan simpan dengan
wadah tertutup rapat dan terlindung
cahaya.
1) Timbang ± 200 mg Natrium Oxalat P
2) Masukan kedalam erlemeyer 500 ml,
larutkan dengan air 250ml.
3) Tambahkan 10 ml Asam Sulfat P,
panaskan sampai suhu ± 70˚ C.
4) Titrasi dengan KmnO4 0.1 N sambil
diaduk sampai warna merah muda
pucat,pertahankan suhu selama tidak
kurang dari 70˚ C.
1. Pipet larutan sampel yang sudah setara
dengan 0,1 N.
2. Masukkan ke dalam erlenmeyer,
tambahkan asam sulfat 10%.
3. Titrasi dengan kalium permanganat
yang sudah dibakukan sampai
berwarna merah muda.
4. Catat volume titrasi, lakukan sebanyak 3
kali, dan hitung kadar sampel.
Volume KMnO4
Volume sampel Normalitas Normalitas
yang
(V1) sampel (N1) KMnO4 (N2)
dibutuhkan (V2)