School Work">
Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Analisa Anion (Ade)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

ANALISA ANION

HARI/TANGGAL

: Kamis, 27 September 2012

WAKTU

: 10.00 11.40 WITA

TEMPAT

: Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar

I.

PENDAHULUAN

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah
unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya
tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis
kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau
contoh.
(Underwood, 1986)
Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui
adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.
Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara
penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak,
garam-garam kalsium, barium dan seng.
1) Terbentuk gas dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
Contoh : karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.

2) Terbentuk gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
Contoh : Ini meliputi zat-zat dari (1) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat,
klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat,
heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan
sitrat.
3) Terbentuk Pengendapan
Contoh : Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
dikromat, silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.
4) Terjadi Okidasi dan Reduksi dalam larutan
Contoh :Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.

II.

TUJUAN
1. Untuk dapat mengidentifikasi anion
2. Untuk mengetahui reaksi reaksi yang terjadi pada anion
3. Untuk membedakan warna warna yang terjadi pada anion saat direaksikan dengan
beberapa pereaksi.

III.

ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
Tabung reaksi

Baker gelas

Rak tabung reaksi

Batang pengaduk

Pipet ukur

Spritus

Kareat hisap

Pipet tetes

penjepit

B. BAHAN

HCl encer = 2N

AgNO3 = 0,1 M

NaCl = 0,1 M

FeCl3 = 0,5 M

HgCl2 = 2M

Na2S2O3 = 0,5 M

NH4OH encer =

KI = 0,1 M / 2%

CuSO4 = 0,1 M

CaCl2 0,5M

Pb(NO3)2 =

1M

K2CrO4 = 0,1 M
(5%)

IV.

Na2CO3 = 0.5 M

Na2C2O4 = 0,1 M

0,25M

CARA KERJA

Dipipet 1 ml
lart. Untuk
identifikasi anion
( logam)

dimasukan

Tabung reaksi

dimasukan

5 tetes
Reagensia untuk
identifikasi anion

terjadi
Perubahan
larutan

diamati dan dibuat

Persamaan
reaksi

HASIL PENGAMATAN

V.

a) Hasil pengamatan identifikasi Anion golongan I

NO

PEREAKSI

Cl-

I-

1.

AgNO3
+ NH4OH
HgCl2
FeCl3
CuSO4
+ N2S2O3
Pb(NO3)2

2.
3.
4.
5.

putih.
Larutan bening
X
X
X
X
putih

kuning keputihan
tetap
orange
Larutan merah
kuning kecoklatan
putih, warna bening
kuning

b) Hasil pengamatan identifikasi anion golongan II

NO.
1.
2.

3.

4.

PEREAKSI
FeCl3
+ pemanasan
AgNO3
+ pemanasan

S2O32- ( bening )
Kuning bening
putih susu. Gelembung
Bening. Sedikit hitam
(Gelembung dan Larutan

Pb(NO3)2
+ berlebih

menjadi kehitaman)
Tetap
Sedikit putih keruh.

HCl

Keruh
Putih pekat seperti susu

c) Hasil pengamatan identifikasi anion golongan III

NO.
1.

PEREAKSI
AgNO3

CO32Larutan coklat muda.

C2O42Larutan putih

CrO42 merah bata.

+ pemanasan

coklat tua
Larutan lebih bening.

keruh. Tanpa
Tetap

Kuning kecoklatan
berkurang,

hitam

sebagian naik ke
atas. Larutan

2.
3.

+NH4OH

Larutan menjadi bening Larutan benjadi

kuning tua
Larutan kining

CaCl2

hilina (larut)
Larutan puth sedikit

bening
Laturan putih.

jernih
Tetap

Pb(NO3)2

keruh. putih
Larutan putih sedikit

Sedikit putih
Tetap, bening.

Kuning

keruh. putih

VI.

PEMBAHASAN

Dalam praktikum analisa anion ini di dapatkan pembahsan sebagai berikut :


Di mulai dari identifikasi golongan I, II, III yang terlihat dari peerubahan pada warna,
ada dan tidak adanya endapan.

a) Hasil pengamatan identifikasi Anion golongan I

Cl- ( dari reaksi NaCl Na+ + Cl- )


Cl- + AgNO3

AgCl putih + NO3-

Larutan Cl- direaksi dengan reagensia AgNO3 akan membentuk endapan berwarna
putih ( endapan perak klorida ) yang disebabkan oleh senyawa AgCl. Kareana ion
Ag+ dari garam standard AgNO3 dapat memebentuk suatu endapan atau suatu
senyawa kompleks

AgCl + NH4OH encer [AgNH4OH]+ larut, bening + Cl


Saat hasil yang diperoleh tadi di campur dengan NH4OH encer endapan perak
klorida larut dan warna larutan menjadi bening kembali.

Cl- + Pb(NO3)2

PbCl2 putih + 2NO3-

Cl- + Pb(NO3)2 menghasilkan endapan putih atau y Larutan timbel asetat


menghasilkan endapan putih timbel klorida, PbCl2 dari larutan yang pekat.

I- ( dari reaksi KI K+ + I- )
I - + AgNO3 AgI kuning keputihan + NO3I - direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan endapan kuning keputihan, pada
literature warna endapannya seperti dadih yang kuning yaitu perak iodida AgI
yang mudah larut dalam larutan kalium sianida dan dalam larutan natrium
tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat.
AgI- + NH4OH [ AgNH4 OH ] + tetap + I
Sehingga saat hasil yang di peroleh saat AgI- + NH4OH adalah tetap.

2I- + HgCl2

HgI2 orange + 2Cl-

I- direaksikan dengan HgCl2( larutan merkurium (II) klorida menghasilkan


endapan orange.( merkurium (II) iodide)

3I- +

FeCl3 FeI3

+ 3Cl- ( lart. merah )

I- direaksikan dengan FeCl3 tidak menghasilkan endapan melainkan perubahan


warna menjadi merah.

I - + CuSO4

CuI kuning kecoklatan + SO4-

I - direaksikan dengan CuSO4 menghasilkan endapan kuning kecoklatan


CuI + N2S2O3

[CuN2S2O3] putih, bening + I

Setelah larutan CuI + N2S2O3 hasil yang diperoleh adalah endapan putih, bening.
Pada reaksi praktikum ini berbeda dengan pedoman. Pada pedoman hasil pertama
adalah endapan putih setelah di tambah dengan N2S2O3 hasilnya adalah larutan
coklat.
I- + Pb(NO3)2 PbI kuning + (NO3)2
I- direaksikan dengan Pb(NO3)2 menghasilkan endapan kuning.

b) Hasil pengamatan identifikasi Anion golongan II

S2O32- ( dari reaksi Na2S2O3 Na+ + S2O32- )


S2O32- + Fe3+ [Fe (S2O3)2]- kuning
S2O32- direaksikan dengan Fe3+ mengahsilkan larutan kuning. Saat dipanaskan
terdapat gelembung yang naik keatas dan larutan menjadi putih susu.

S2O32- + 2Ag+ Ag S2O3 hitam

S2O32- direaksikan dengan Ag+ mengahasilkan sedikit endapan hitam, larutan


bening. Saat di panaskan ada gelembung dan larutan menjadi kehitaman.

S2O32- + Pb2+ PbS2O3 tetap


S2O32- direaksikan dengan Pb2+ tidak terjadi perubahan ( tetap). Setelah
penambahan Pb2+ terjadi perubahan yaitu terbentuknya endapan putih, dan larutan
keruh.

S2O32- + HCl HS2O32- putih pekat

+ Cl-

S2O32- direaksikan dengan HCl menghasilkan larutan berwarna putih pekat.

c) Hasil pengamatan identifikasi Anion golongan III

CO32- ( dari reaksi Na2CO3 Na+ + CO32-)


CO32- + 2Ag+ Ag2CO3 coklat tua
CO32- direaksikan dengan Ag+ menghasilkan endapan coklat tua, larutan
berwarna coklat muda. Setelah dipanaskan larutan menjadi lebih bening dan
terbentuk endapan hitam.
Ag2CO3 + 4NH4OH encer

CO32- + 4N2O + 2 [Ag(NH3)2]+ larut

Saat hasil dari pemanasan tersebut di tambahkan dengan 4NH4OH encer


menjadi bening endapan larut.

larutan

CO32- + CaCl CaCO3 putih + ClCO32- direaksikan dengan CaCl mengahsilkan endapan putih. Dan larutan
sedikit keruh.

CO32- + Pb2+ PbCO3 putih


CO32- direaksikan dengan Pb2+ mengahasilkan endapan putih larutan sedikit
keruh. Sama seperti CO32- direaksikan dengan CaCl .

C2O42- ( dari reaksi Na2C2O4 Na+ + C2O42-)

C2O42- + 2Ag+ AgC2O4 larutan putih keruh


C2O42- direaksikan dengan Ag+ menghasilkan larutan putih keruh, dan tanpa
endapan. Saat dipanaskan tidak terjadi perubahan ( tetap).
AgC2O4 + 4NH4OH encer

C2O42- + 4H2O + 2 [Ag(NH3)2]+ menjadi

bening
Pada saat setelah pemanasan ditambah dengan NH4OH encer didapatkan hasil
larutan menjadi bening kembali.

C2O42- + Ca2+ C2O4Ca putih


C2O42- direaksikan dengan Ca2+ menghasilkan sedikit endapan putih, dan
larutan sedikit keruh.

C2O42- + Pb(NO3)2 PbC2O4 tetap + NO3C2O42- direaksikan dengan Pb(NO3)2 tidak terjadi perubahan.

CrO4 2- ( dari reaksi K2CrO4 K+ + CrO4 2-)

CrO4 2- + AgNO3 Ag2CrO4 merah bata + 2NO3


CrO4 2- direaksikan dengan AgNO3 mengahasilkan endapan merah bata, larutan
kuning kecoklatan. Dan saat dipanaskan endapan berkurang, sebagian naik keatas
dan larutan berwarna kuning tua.
Larutan perak nitrat : merah kecoklatan perak kromat Ag2CrO4, dengan
larutan suatu kromat. Endapan larut dalam mitrat encer dan dalam larutan
ammonia, tetapi tidak larut dalam asam asetat. Asam klorida mengubah endapan
menjadi perak klorida.
Endapan merah kecokltan terbentuk dengan larutan pekat suatu dikromat ini
berubah ketika pemanasan dengan air, menjadi perak kromat yang lebih sedikit
lagi larutannya. ( vogel. 1990 )
Ag2CrO4 + NH4OH encer

CrO4 2- + 4H4O + 2[Ag(NH3)2]+ larut. Kuning

jernih
Saat setelah pemanasan kemudian di tamabah dengan NH4OH encer, larutan
menjadi kuning bening.

CrO4 2- + CaCl Ca CrO4 tetap + ClCrO4 2- direaksikan dengan CaCl tidak terjdi perubahan.

CrO4 2- + Pb(NO3)2 PbCrO4 kuning


CrO4 2- direaksikan dengan Pb(NO3)2 menghasilkan endapan kuning.
Larutan timbel asetat : endapan kuning timbel kromat, PbCrO4, yang tidak larut
dalam asam asetat, tetapi larut dalam asam nitrat encer.

VII.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat di tarik kesimpulan cara identifikasi anion tidak begitu
sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah satu cara penggolongan anion adalah
pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium, barium
dan seng. Penggolongannya hampir sama dengan kation, ada dan tidak adaya perubahanatau
ada tidaknya endapan atau ciri khas yang lain saat direaksikan dengan pereaksinya. Tapi pada
praktikum ini terjadi kurang ketelitian kami sehingga hasilnya masih banyak yang
menyimpang dari pedoman.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Wiro, 2009, Analisis Kualitatif Kation Dan Anion (online), available :
http://wiro-pharmacy.blogspot.com , ( 2 Oktober 2012)
Cho Meita,2011, Laporan Analisis Anion (online), available :
http://chomeita.wordpress.com/tuu-gaasss/kimia-analitik/laporan-analisisanion/ ,
(2 oktober 2012 )

Shvehla, G. 1985, Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro II, PT.
Kalman Media Pustaka: Jakarta.

Lembar Pengesahan

Mengetahui,

Denpasar, 3 Oktober 2012

Pembimbing

Praktikan

( A.A. Ngr. Putra R.P.S.Far.Apt.)

( Luh De Trisna Dewi )


NIM. P07134012041

Anda mungkin juga menyukai