Laporan Kasus Kondiloma
Laporan Kasus Kondiloma
Laporan Kasus Kondiloma
KONDILOMA AKUMINATUM
Cindy Putri (406182100)
Pembimbing :
dr. Hendrik Kunta Adjie, Sp. KK
Nama : Ny. U
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 24 Juni 1996
Alamat : Jln. Pemuda, Jakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Sudah menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kutil pada daerah kelamin sejak 1 bulan yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pergi ke dokter untuk berobat.
ANAMNESIS
Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang baru menikah 5 bulan
yang lalu. Saat ini, pasien sedang mengandung anak pertamanya
(G1P0A0) dengan usia kehamilaan 1,5 bulan. Suami pasien adalah
seorang pegawai kantoran akuntansi. Pasien dan suaminya
menyangkal pernah melakukan hubungan seksual selain dengan
pasangannya saat ini.
PEMERIKSAAN FISIK
S ta t u s G e n e ra lis
Keadaan umum : sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Te k a n a n d a r a h : 11 0 / 7 0 m m H g
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36,3oC
Status Dermatologikus
Regio/ letak lesi : Genitalia
Distribusi : Regional
Efluoresensi : Vegetasi
Ukuran : Lentikuler
Warna : Sama dengan daerah sekitar
Jumlah : Soliter
Konfigurasi : Tidak khas
PEMERIKSAAN FISIK
Status Dermatologikus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Telah diperiksa seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke poli kulit
RS Husada dengan keluhan timbul kutil pada daerah kelamin sejak 1 bulan yang
lalu. Awalnya, kutil berukuran kecil. Namun semakin lama semakin bertambah
besar. Keluhan gatal dan nyeri pada benjolan disangkal. Pasien baru menikah 5
bulan yang lalu, dan saat ini sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan
1,5 bulan (G1P0A0). Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, dan suami pasien
adalah seorang karyawan akuntansi. Pasien dan suaminya menyangkal pernah
melakukan hubungan seksual selain dengan pasangannya saat ini. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan dermatologikus didapatkan vegetasi dengan warna sama seperti
daerah sekitar, ukuran lentikuler, jumlah soliter, konfigurasi tidak khas, distribusi
regional pada region genitalia.
DIAGNOSIS
Non Medikamentosa
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita dan
pengobatannya
Jangan menggaruk lesi apabila gatal untuk mencegah penyebaran infeksi
Pasien dianjurkan untuk meningkatkan hygiene
Menganjurkan pasien untuk mencukur rambut pubis
Medikamentosa
Diberikan Asam Trikloroasetat (trichloroacetic acid / TCA ) 80%
PROGNOSIS
HPV adalah virus DNA untai ganda yang terutama menginfeksi inti sel
epitel skuamosa yang berdiferensiasi. Virus DNA dapat tetap dalam
fase laten selama beberapa bulan menghasilkan masa inkubasi dari
1 bulan – 2 tahun.
Genom HPV mengandung onkogen, yang mengkode protein yang
merangsang proliferasi sel. Protein ini memungkinkan virus untuk
bereplikasi melalui polymerase DNA sel inang sementara sel inang
mengalami pembelahan sel. Ketika jumlah sel inang yang terinfeksi
virus bertambah, lapisan basal, spinosus, dan lapisan granular dari
epidermis menebal, menyebabkan akantosis dan penampakan kutil
secara makroskopis.
GAMBARAN KLINIS
Pada pasien anak, remaja, dws muda yang sehat bisa tunda
pengobatan biasanya bisa sembuh spontan.
Indikasi tatalaksana: lesi yang bertahan > 2 tahun jika bergejala,
kosmetik
Pengobatan:
Topikal
Imunoterapi
bedah
RESPONS BERBAGAI TERAPI
PANDUAN PILIHAN TERAPI BERDASARKAN LOKASI
TATALAKSANA
PODOFILIN
Salah satu terapi tertua kondiloma.
Cara kerja: antimitotic yang menginduksi nekrosis jaringan
KI: kehamilan
Sediaan: solusio podofilin 10 – 25 %
Penggunaan maksimal luas area 10cm2/jumlah total podofilin <9,5 ml
risiko absorpsi dan toksisitas sistemik
ES: supresi sumsum tulang, ggg neurologi, halusinasi, mual muntah,
diare, ggg fs hati, nyeri akut abdomen
TATALAKSANA
Vaksin
Pada tahun 1944, Biberstein pertama kali menjelaskan penggunaan imunoterapi
dengan vaksin dalam pengobatan condylomata acuminatum. Meskipun upaya
telah dilakukan untuk vaksin, mereka belum efektif secara luas. Baru-baru ini,
vaksin HPV yang menargetkan protein struktural akhir kapsid virus (E6, E7) telah
menunjukkan harapan yang lebih besar. Vaksin yang ideal menghasilkan respons
imun yang dimediasi sel yang menghasilkan limfosit T-sitotoksik spesifik-HPV.
TATALAKSANA
Bedah eksisi
Menggunakan scalpel, gunting, dan kuretase
Dapat dikombinasi dg elektrokauter
Bila perlu bertahap interval 1 – 3 bulan
ES: nyeri, jaringan parut, perdarahan
Bedah listrik
Target: luka bakar derajat 1 – 2
Komplikasi: nyeri, iritasi lokal, hipopigmentasi paska inflamasi,
infeksi, skar
TATALAKSANA
Bedah beku
Menggunakan N2 cair, CO2 padat, cryoprobe
Membekukan kandungan air pada jaringan dan menginfuksi lisis sel
Target: terbentuknya halo bbrp mm di sekitar lesi
ES: nyeri, ulserasi, hipo dan hiperpigmentasi pasca inflamasi, skar,
infeksi