Presentations">
Makalah Budidaya Jagung
Makalah Budidaya Jagung
Makalah Budidaya Jagung
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...ii
14
4.1 Kesimpulan
14
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
11
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Jagung merupakan salah satu contoh tanaman C4 yang berarti lebih banyak membutuhkan
sinar matahari yang cukup dalam setiap pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman C4
merupakan tanaman yang memerlukan intensitas cahaya matahari yang lebih tinggi sehingga
tanaman ini dapat membentuk rantai carbon sebanyak 4 buah dalam menambat carbon
dioksida (CO2) dalam melangsungkan fotosintesis (Salisburi dan Ross, 1995). Untuk tanaman
jagung tiak perlu diadakan naungan karena salah satu tanaman C4. Sehingga jagung lebih
cocok dalam suhu antara 20-300 C dan ketinggian antara 50-1800 m dari permukaan laut.
Tanaman jagung juga termasuk tanaman monokotil yang berarti tidak memiliki kayu pada
bagia batangnya dan termasuk dalam famili rumput-rumputan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman jagung dapat dari berbagai hal,
salah satu contohnya yaitu faktor iklim. Iklim merupakan keadaan dimana yang sangat
menentukan sehingga tidak semua tanaman dapat tumbuh pada setiap iklim. Selain iklim
dapat menentukan produktivitas tanaman jagung tetapi dapat juga menentukan dalam hal
kandungan gizi yang dihasilkan tanaman tetapi masyarakat tidak mementingkan gizi yang
terkandung dalam tanaman jagung tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki iklim tropis yang hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Untuk
daerah iklim tropis kandungan gizi dalam tanaman hanya banyak mengandung karbohidrat
yang tinggi tetapi rendah kandungan protein pada setiap tanaman yang dihasilkan
(Kartasapoetra, 1990).
3
Peningkatan produktivitas tanaman jagung merupakan hal yang penting dalam memenuhi
kebutuhan pasar di Indonesia. Dalam hal peningkatan produksi tanaman jagung ini perlu
memperhatikan berbagai faktor seperti iklim, esensial, hama dan penyakit danvarietas
tanaman yang akan ditanam. Salah satu faktok iklim yang berpengaruh dalam meningkatkan
produksi tanaman adalah cahaya. Cahaya merupakan hasil dari gabungan antara berbagai
warna yang ditimbulkan oleh sinar matahari atau benda lain yang dapat menghasilkan
cahaya. Bagi tanaman cahaya sangat penting karena menyangkut berbagai hal dalam
melakukan fotosintesis yang dibutuhkan oleh tanaman untuk melangsungkan hidupnya.
Bukan hanya dalam hal fotosintesis cahaya yang diperlukan oleh tanaman tetapi proses
pekembangan seperti perkecambahan, perpanjangan batang, membukanya hipocotyl,
perluasan daun, sintesa klorofil, gerakan batang dan daun, pembukaan bunga dan dormansi
tunas (Fitter dan Hay, 1992).
Irigasi merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman dengan
membuat saluran-saluran irigasi sehingga ketika air dibutuhkan oleh tanaman petani perlu
mengalirkan air ke dalam petak tanaman jagung tersebut. Hal ini tersebut merupakan salah
satu manfaat pengairan atau irigasi bagi tanaman dan petani. Untuk tanaman jagung panjang
akar hanya mencapai panjang 25 cm sehingga dalam mencari sumber air tanaman jagung
tidak dapat menjangkau air tanah yang dalam. Untuk irigasi tanaman jagung lebih baik
menggunakan irigasi bawah permukaan karena panjang akar tanaman jagung tidak cukup
untuk menjangkau air tanah yang dalam selain itu irigasi ini hanya diperuntukkan bagi
tanaman produksi (Al Omran et al, 2012).
4
BAB 3 PEMBAHASAN
98-105
10-10,3
C7
95-105
10-12,4
8,1
Pioneer 13
90-115
10-11
8,027
Pioneer 14
89-112
10-11
7,578
CPI -1
97
6,2
CPI- 2
97
8-9
6,2
IPB 4
100-105
6,6
Semar 2
91
5,0-6,1
Semar 3
94
8-9
5,3
Varietas
Umur
C6
2) Penyiapan Benih
a.
5
Benih jagung komposit dapat diperoleh dari penanaman sendiri, dari jagung yang tumbuh
sehat.
b. Dari tanaman terpilih, diambil jagung yang tongkolnya besar, barisan biji lurus dan
penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit.
c. Tongkol dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji mengeras dan
sebagian besar daun menguning.
d. Tongkol dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan dalam jangka lama, setelah
dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di tempat kering.
e. Dari tongkol kering, diambil biji bagian tengah. Biji di bagian ujung dan pangkal tidak
digunakan sebagai benih.
f. Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30
kg/ha.
3) Perlakuan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dengan fungisida, terutama apabila diduga akan
ada serangan jamur. Bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya
benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan insektisida butiran dan sistemik.
Pemberantasan gulma menggunakan herbisida 2-3 lt/ha. Tanah dicangkul hanya untuk lubang
tanaman.
c) Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
a. Tumpang sari (Intercropping); Penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau
berbeda).
b. Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
c. Tanaman bersisipan (Relay Cropping): dengan cara menyisipkan satu/beberapa jenis
tanaman selain jagung. Misalnya waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan
tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya. Pada pola ini lahan efisien, tetapi riskan
terhadap hama dan penyakit.
2) Pembuatan Lubang Tanam
7
Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm, tiap lubang diisi 1 butir benih. Jarak
tanam disesuaikan dengan umur panen. Jagung berumur 100 hari jarak tanam 40 x 100 cm
(2 tanaman /lubang). jagung.berumur 80-100 hari, jarak tanamnya 25 x 75 cm (1
tanaman/lubang). Sedangkan jagung. berumur < 80 hari, jarak tanam 20 x 50 cm (1
tanaman/lubang).
Tabel 2. Jarak tanam dan Populasi Jagung Per Hektar
Varietas
Umur dalam
Jarak tanam
Populasi
(cm x cm)
(Tanaman/Ha)
100 x (40-50)
40.000 50.000
75 x (40-50)
53.000 - 66.000
50 x (20-25)
80.000 100.000
(>100 hari)
Umur tengah
(90-100 hari)
Umur genjah
(80-90 hari)
3) Cara Penanaman
Saat tanam tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu
diairi, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Jumlah benih per lubang tergantung
keinginan, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3
biji/lubang, bila dikehendaki 1 tanaman/lubang, maka benih yang dimasukkan 2 biji/lubang.
Jumlah kebutuhan benih per hektar dengan beberapa alternatif jarak tanam dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3 Jarak Tanam dan Kebutuhan Benih Jagung
Jarak tanam
Non Hibrida
Hibrida
(cm)
(kg/ha)
(kg/ha)
100 x 40
22,5
75 x 25
32
20
75 x 40
30 40
75 x 20
40
50 x 20
60
4) Lain-lain
Di lahan irigasi jagung ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah hujan ditanam pada
akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
d) Pemeliharaan
1) Penjarangan dan Penyulaman
Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman dan hanya dikehendaki 2 atau 1, tanaman yang
tumbuh paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting yang tajam tepat di atas
permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan
melukai akar tanaman lain. Benih yang tidak tumbuh/mati perlu disulam, kegiatan ini
dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Penyulaman menggunakan benih dari jenis yang sama.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman muda menggunakan
tangan, cangkul kecil, garpu. Penyiangan harus hati-hati agar tidak mengganggu perakaran
yang belum kuat mencengkeram tanah.
3) Pembumbunan
Pembumbunan bersamaan dengan penyiangan dan pemupukan pada umur 6 minggu. Tanah
di kanan dan kiri barisan jagung diurug dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan
tanaman, membentuk guludan memanjang. Pembubunan juga dilakukan bersamaan
penyiangan kedua.
4) Pemupukan
Pemupukan perlu memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara pemberian pupuk. Pada
umumnya varietas unggul lebih banyak memerlukan pupuk dibandingkan dengan varietas
lokal. Pemupukan pada tanaman jagung disajikan pada tabel 4.
9
No
Jenis
Dosis
(kg/ha)
Waktu pemberian
Dasar
21 HST
35 HST
(kg/ha)
(kg/ha)
(kg/ha)
Non Hibrida
- Urea
200
83,33
166,67
- TSP/SP-36
75-100
75-100
- KCL
50
50
Hibrida
- Urea
300
100
100
100
- TSP/SP-36
100
100
- KCL
50
50
Pertanaman jagung perlu dipupuk dengan pupuk organik 15.000-20.000kg/ha disebar merata
saat pengolahan tanah atau disebar dalam larikan dengan dosis 300 kg/ha. Pupuk buatan
diberikan secara tugal/larikan sedalam 10 cm pada kedua sisi tanaman dengan jarak 7 cm.
Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di dalam larikan yang dibuat di kiri kanan
barisan tanaman.
pertanaman jagung cukup sampai tingkat kapasitas lapang atau tidak sampai tergenang.
Pertanaman jagung yang terlalu kering dapat diairi melalui saluran pemasukan air. Air yang
diberikan cukup hanya menggenangi selokan yang ada, dibiarkan satu malam dan pada pagi
harinya sisa air dibuang.
10
6) Pengendalian hama dan penyakit
Untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
A.
Kultur teknis
a.
Pembakaran tanaman
b.
B.
a. Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian
memusnahkannya.
b. Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar
atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah tanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.
C.
Pengendalian Hayati
D.
Pengendalian Kimiawi
1.
11
Sewa tanah =Rp. 10.000.000,2. Hand sprayer 5 buah @ Rp. 285.000 : 5 th : 4 tanam
= Rp. 71.500,-
= Rp. 10.114.500,-
B. Biaya variabel
1. Persiapan lahan
Pupuk anorganik :
=Rp. 2.500.000,-
o Urea 200 kg @ Rp. 1.300,-/1 kg = Rp. 260.500,o SP-36 150 kg @ Rp. 1.700,-/ 1 kg
= Rp. 225.000,-
Jumlah
= Rp. 3.215.500,-
= Rp. 450.000,-
Pestisida :
= Rp. 340.000,-
= Rp. 375.000,-
= Rp. 550.000,-
= Rp. 324.000,-
12
Jumlah
= Rp. 3.344.000,-
3. Panen, pemipilan :
Panen ;
= Rp. 750.000,-
= Rp. 500.000,-
Jumlah
= Rp. 500.000,-
= Rp. 1.340.000,-
4. Biaya operasional:
Biaya transport
Rp 750.000,-
Biaya lain-lain
Rp 500.000,- +
Jumlah Rp 1.250.000,-
13
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam perencanaan usaha pertanian khususnya budidaya tanaman jagung perlu
mengetahui kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman jagung.
2. Perencanaan yang disusun akan membutuhkan beberapa biaya yang diperlukan dalam
usaha pertanian sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan pada usaha pertanian.
4.2 Saran
14
Usaha bidang pertanian dengan budidaya tanaman jagung sangat menguntungkan
dilihat dari analisis ekonominya tetapi dalam usaha perlu adanya perencanaan yang matang
agar tidak terjadi kesalahan dalam biaya maupun budidaya tanamannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/02/budidaya-tanaman-jagung.html. Diakses
pada tanggal 10 November 2012.