School Work">
Makalah SOA Dan ERM
Makalah SOA Dan ERM
Makalah SOA Dan ERM
A. Latar Belakang
Pemahaman mengenai risiko merupakan komponen utama dalam pencapaian
Sarbanes-Oxley (Sox) atau SOA, dalam Auditing Standards No.5. Setiap manajer pada satuan
kerja, baik operasional ataupun non-operasional, adalah manajer resiko. Sebagaimana teori
manajemen menjelaskan bahwa unsure inti manajemen adalah planning,doing,dan
controlling, maka sebagai pemilik dari risiko yang timbul dari kegiatannya(planning,doing),
manajer risiko haruslah sebagai pengendali(controlling) dari risiko tersebut.
Yang perlu diketahui adalah pengertian dari manajemen risiko itu sendiri. Manajemen
risiko adalah konsep dimana individu ataupun kelompok menggunakan suatu mekanisme
untuk menyediakan suatu perlindungan dari timbulnya suatu resiko.
Mengapa ERM itu penting? Sikap orang ketika menghadapi resiko berbeda-beda. Ada
orang yang berusaha untuk menghindari resiko, namun ada juga yang sebaliknya sangat
senang menghadapi resiko sementara yang lain mungkin tidak terpengaruh dengan adanya
resiko. Pemahaman atas sikap orang terhadap resiko ini dapat membantu untuk mengerti
betapa resiko itu penting untuk ditangani dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya SOA?
2. Bagaimana lingkungan pengendalian yang berbasis ERM?
3. Apa hubungan antara SOA dan ERM?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui
penyebab munculnya Sarbanes Oxley Act (SOA) dan hubungannya dengan lingkungan
pengendalian berbasis ERM.
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Munculnya SOA (Sarbanes Oxley Act)
Seminar Akuntansi : ERM dan SOA
Page 1
Sarbanes Oxley Act (SOA) merupakan undang-undang yang diprakarsai oleh Senator
Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio), dan telah
ditandatangani oleh Presiden George W. Bush pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini
dikeluarkan sebagai respon dari Kongres Amerika Serikat Terhadap berbagai skandal pada
beberapa korporasi besar seperti Enron, WorldCom (MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems,
Citigroup, Computer Associates International, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth,
Quest Communication, Safety-Kleen dan Xerox; yang juga melibatkan beberapa KAP yang
termasuk dalam the big five seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC. Semua skandal ini
merupakan contoh tragis bagaimana fraud schemes berdampak sangat buruk terhadap pasar,
stakeholders dan para pegawai.
Salah satu skandal korporasi yang melatarbelakangi diterbitkannya Sarbanes Oxley
Act (SOA) adalah kasus Enron yang mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan
terus menggelinding pada tahun 2002.
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas
alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun
1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi
usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri
energi. Diversifikasi usaha tersebut antara lain meliputi future transaction, trading
commodity non energy, dan kegiatan bisnis keuangan. Kasus Enron mulai terungkap pada
bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 yang berimplikasi
sangat luas terhadap pasar keuangan global yang ditandai dengan menurunnya harga saham
secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke
Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan
terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh
bangkrut dengan meninggalkan utang hampir sebesar USD 31,2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadi perilaku moral hazard, diantaranya manipulasi
laporan keuangan dengan mencatat keuntungan USD 600 juta padahal perusahaan mengalami
kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap
diminati investor, kasus ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil
presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data, dan informasi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan hancurnya Enron dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif, dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan
Seminar Akuntansi : ERM dan SOA
Page 2
Page 3
pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang ditahan (retained earning) berkurang
dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
(penghambat terhadap proses peradilan).
8. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron.
Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor Enron pada pertengahan Juni 2002.
Sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan audit oleh Enron telah
berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Ley, mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi
masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Februari
2002, Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Februari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi USD 750 juta untuk
menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US General Service Aministration) melarang Enron dan
KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di
Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen
bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah
menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang diselidiki.
14. KAP Andersen terus menerima konsekuensi negatif dari kasus Enron berupa
kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan
pengungkapkan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen
dalam kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut
untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP
Andersen, mengusulkan agar manajemen KAP Andersen yang ada diberhentikan dan
membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen
baru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Anderson Joseph Berandino mengundurkan diri dari
jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak
sebagai penanggung jawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan
hambatan proses peradilan dan setuju untuk menjadi saksi kunci di pengadilan bagi
kasus KAP Anderson dan Enron.
Page 4
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai
presiden dan Chief Operating Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah
telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
Praktek bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur berimplikasi negatif
bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi
terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan
serta investor di pasar modal umumnya (social impact). Milyaran dolar kekayaan investor
terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaan di bursa efek. Jika
dilihat dari agency theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak
stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent
dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya
(self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat.
Kasus Enron dan KAP Anderson memberikan dampak di Amerika. Kasus ini
mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktek bisnis
di Amerika Serikat dengan diterbitkannya Sarbanes Oxley Act (SOA) oleh pemerintah AS
untuk melindungi para investor melalui:
Page 5
Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan
jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
KAP harus segera membuat laporan kepada komite audit yang menunjukkan
kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuanperlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan
manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, Chief Accounting
Officer, dan controller klien sebelumnya berkerja di KAP tersebut dan
mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
Page 6
Peraturan ini mulai berlaku 15 November 2004 untuk perusahaan yang memiliki float
melebihi USD75 juta dan 15 Juli 2005 untuk sisa perusahaan lainnya.
B. Sekilas Tentang ERM
ERM bersifat strategis yaitu pencapaian tujuan perusahaan yang lebih baik dan pada
akhirnya
manajemenrisiko tradisional, tujuan terbatas pada mitigasi risiko terbatas pada kegiatan atau
unit bisnis tertentu.
Beberapa masalah yang mendasari munculnya ERM adalah :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
objektif.
ERM dirancang untuk membantu mencapai tujuan.
Page 7
kolom
vertical
tujuan
strategis
risiko perusahaan.
(2) Delapan baris horizontal atau
komponen risiko.
(3) Beberapa
tingkat
untuk
menggambarkan
setiap
Page 8
ERM mengandung beberapa elemen utama menurut tingkat organisasi dan tingkat
tujuan:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
lingkungan internal
penentuan tujuan
identifikasi peristiwa
penilaian risiko
tanggapan risiko
aktifitas pengendalian
informasi dan komunikasi
pemantauan
COSO memandang bahwa pengendalian internal secara umum adalah: Sebuah proses,
yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang
untuk menyajikan keyakinan memadai terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan dibawah ini:
(1) efektifitas dan efisiensi operasi
(2) keandalan pelaporan keuangan
(3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Kerangka COSO yang diterima secara de facto sebagai acuan dalam penilaian internal
organisasi terbatas penggunaannya pada penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan
dalam konteks organisasi secara luas. Sementara dalam lingkungan yang semakin bergerak ke
lingkungan berbasis komputer, tujuan pengendalian internal dan audit terhadap sistem
informasi memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan penilaian pengendalian
internal dan audit terhadap akuntansi.
Page 9
Page 10
Page 11