School Work, bakteri">
Proteus
Proteus
Proteus
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pembiakan dan identifikasi bakteri bersumber dari spesimen yang merupakan hasil
proses infeksi, sedangkan infeksi itu sendiri dapat berasal dari berbagai sumber,beberapa
tahapan terjadinya proses infeksi :
Infeksi memerlukan tempat masuk yang sesuai (port of entry) misalnya saluran
Identifikasi Proteus
Enterobacteriaceae adalah kelompok batang garam negatif yang besar dan heterogen;
dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan hewan familinya memiliki banyak
genus (Escherichia, shigela, salmonella, enterobakter, klebsiela, serratia, proteus, dan
lain-lain).
Dalam makalah kali ini akan dibahas bakteri gram negatif yang bersifat tidak patogen
pada manusia yaitu bakteri Proteus, bakteri ini dikatakan tidak patogen karena dapat
memfermentasi laktosa pada saluran intestine Proteus merupakan bakteri berbentuk
batang gram negatif
Identifikasi Proteus
1.2.
MAKSUD PRAKTIKUM
Identifikasi Proteus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
MORFOLOGI
Proteus spp. termasuk dalam famili enterobakteriaceae, bakteri bentuk batang, gram
negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik (bergerak aktif), ada yang
cocobacilli, polymorph, berpasangan atau membentuk rantai, kuman ini berukuran 0,4-0,8
x 1.0-0,3 mm. Bakteri proteus sp. Termasuk dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat
fakultatif aerobe/anaerob.
2.2.
SIFAT BIAKAN
Bakteri Proteus tumbuh mudah pada media biasa tanpa bahan penghambat, dalam
situasi aerob atau anaerob pada suhu 10 -43oC.
1) SSA (salmonella shigella agar), koloni trasparan warna abu-abu kehitaman
ditengah.
2) BAP (Blood Agar Plate), koloni kecil-sedang, abu-abu, smooth, keping, ada yang
menjalar dan ada yang tidak menjalar, anhaemolisis.
3) Mac Conkey Agar Plate, koloni sedang besar, tidak berwarna atau merah muda,
non lactose fermented, smoot menjalar atu tidak, kalau menjalar permukaan koloni
rought(kasar).
Sifat sifat umum genus proteus dapat dilihat dari hasil uji biokimia yang dilakukan,
adalah sebagai berikut :
Identifikasi Proteus
Tes positif
: Motility, phenilanine atau trypthopan deaminase, methyl
red tes.
Tes negatif
: ONPG, fermentasi laktose, Voges-proskauer,
lysin,
MEDIA/TEST
Pr.mirabilis
Pr.Vulgaris
Pr.penneri
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Swarming
H2S
Indol
Urease
Gelatinase
Ornithine
Citrate
Fermentasi Maltosa
Fermentesasi
+
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+/+
-
+
+/+
+
-
10
Mannitol
Fermentasi Adonitol
--
2.5 PATOGENITAS
Proteus sp. termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih atau
kelainan bernanah seperta abses, infeksi luka. Proteus sp. Ditemukan sebagai penyebab
diare pada anak anak dan menimbulkan infeksi pada manusia.
2.6.
Penyebaran penyakit oleh Proteus sp. melalui air sumur yang digunakan penduduk
untuk mandi, mencuci, makan dan minum yang kemungkinan bakteri ini untuk masuk ke
tubuh dan masuk melalui luka yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih serta dapat
menyebabkan diare.
2.7.
MACAM-MACAM PROTEUS
A. Proteus mirabilis
1) Aspek Biologi
a. Morfologi
Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel
berbentuk seperti tongkat, panjang 1-3 m dan lebar 0,4-0,6 m, walaupun
pendek dan gemuk bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang
Identifikasi Proteus
1) Aspek Biologi
a. Morfologi
Identifikasi Proteus
penyakit
yang
mendasari
atau
sistem
kekebalan
tubuh
dikompromikan.
Pasien dengan infeksi berulang, orang-orang dengan kelainan struktural
saluran kemih, mereka yang telah instrumentasi uretra, dan mereka yang
infeksi diperoleh di rumah sakit memiliki peningkatan frekuensi infeksi yang
disebabkan oleh Proteus dan organisme lain (misalnya, Klebsiella,
3)
Ciprofloxacin
Seftazidim
Netilmicin
Sulbaktam atau Cefoperazo
Meropenem
Identifikasi Proteus
Piperasilin / tazobactam
Unasyn Unasyn
Antibiotik harus diperkenalkan dalam dosis yang jauh lebih tinggi daripada
"normal" ketika P. vulgaris telah terinfeksi jaringan sinus atau pernapasanIECiprofloxacin harus diperkenalkan pada tingkat minimal 2000 mg per hari
4)
secara lisan dalam situasi seperti ini, daripada mg "standar" 1000 per hari.
Pemeriksaan klinik
Bakteremia & sepsis - Enterobacteriaceae (yang Proteus adalah anggota)
dan Pseudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling sering
bertanggung jawab atas bakteremia gram-negatif.
Kehadiran dari sindrom sepsis berhubungan
dengan
ISK
harus
Identifikasi Proteus
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.
ALAT
Identifikasi Proteus
10
C. Identifikasi
Mikroskop
Ose
Nall
Rak Tabung
Objek glass
Lampu Spiritus dan korek api
Bak pewarnaan
3.3. BAHAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini:
A. Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah Urine
B. Isolasi
1) Media pemupuk
BHIB
2) Media Selektif
BAP (Blood Agar Darah)
MCA ( Mac Conkey Agar)
C. Identifikasi
Media differensial
TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Untuk Uji biokimia pada deretan gula-gula :
Glukosa
Laktosa
Sukrosa
Maltosa
Mannitol
SIM (Sulfur Indol Motility)
SCA (Simmon Citrat Agar)
MR-VP
Urea
KIA (Krigler Iron Agar)
LIA (Lysine Iron Agar)
Untuk Pewarnaan
CGV (Carbol Gentian Violet)
Lugol
Alcohol 96%
Safranin
3.4. Cara Isolasi Dan Identifikasi
A. Hari I
1) Penanaman pada Media Pemupuk
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Identifikasi Proteus
11
b. Sampel urine terlebih dahulu dicentrifuge selama 15 menit dengan 3000 rpm,
kemudian ambil endapannya menggunakan ose steril lalu ditanam pada
media pemupuk BHIB.
c. Inkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam di inkubator.
B. Hari II
1. Mengamati hasil penanaman pada media pemupuk dengan melakukan
pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan gram yaitu :
a) Ambil 1 ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek
glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan.
b) Setelah kering, preparat tersebut difiksasi
3 menit.
Cuci air mengalir
Tetesi dengan lugol, diamkan 45-60 detik. Cuci air mengalir.
Dekolorisasi / lunturkan dengan alkohol 96%,diamkan selama 20-30 detik.
Cuci air mengalir
Tetesi kembali dengan zat warna safranin, diamkan sekitar 2-3 menit. Lalu
12
d)
e)
f)
g)
h)
didapatkan hasil sesuai dengan cir-ciri bakteri yang diidentifikasi, maka koloni
tersangka bakteri Proteus diambil 1 ose koloni dari media selektif yang
koloninya tumbuh dan ditanam pada media differensial TSIA.
4. Inkubasi pada inkubator pada suhu 37oC selama 18-24 jam.
D. Hari IV
1. Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA
2. Setelah diamati, diambil 1 ose koloni lalu ditanam untuk uji biokimia pada media
gula-gula (Glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa, mannitol), SIM, SCA, MR dan VP,
Urea, KIA, dan LIA.
3. Inkubasi pada incubator dengan suhu 37oC selama 18-24 jam
E. Hari V
1. Pengamatan pertumbuhan koloni pada media pertumbuhan
2. Amati dan catat hasil, cocokkan dengan tabel reaksi uji biokimia dan catat
kesimpulan bakteri apa yang didapat.
Identifikasi Proteus
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. HARI I :
1. Penanaman pada media pemupuk :
1) Media BHIB
a.
b.
c.
d.
Keterangan :
Bentuk
: Basil
Sifat
: gram negatif
Susunan
:tunggal dan berpasangan
Tersangka : Proteus
Identifikasi Proteus
14
B. HARI II
1) Pengamatan hasil isolasi :
N
Ciri
Media BAP
Media MCA
1.
Bentuk Koloni :
Kecil-Sedang
Sedang-besar
2.
3.
4.
Warna Koloni :
Elevasi :
Sifat :
Putih keabuan
Keping
Smooth
berwarna
kasar
Smooth menjalar
Identifikasi Proteus
15
C. HARI III
1) Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSIA :
Hasil penanaman pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) adalah :
c.Mannitol(+)
d.Sukrosa(+)
b. Laktosa
e. maltosa(+)
Identifikasi Proteus
16
b. Media lain
SIM (Indol)
Urea
urea: (+)
Identifikasi Proteus
17
MR (Metil Red)
MR: (-)
-
LIA: (+)
KIA (Krigler Iron Agar)
- VP (Voges Proskauer)
VP: (-)
Identifikasi Proteus
18
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum, di hari pertama bakteri dicat gram bakteri terlihat
berbentuk Basil agak gemuk ada yang tersusun menyerupai rantai dan bersifat gram (-)
Negatif, hal ini menandakan bahwa bakteri tersebut tidak mengikat zat warna CGV (Carbol
Gentian Violet) tapi mengikat zat pewarna ke-2 yakni safranin, selain itu pada penanaman
spesimen ke media BHIB (Brain Heart Infussion Broth) merupakan media penyubur yang
di perkaya dengan nutrisi untuk memperbanyak pertumbuhan bakteri, pertumbuhan
bekteri pada media ini terlihat keruh. Bakteri dari media BHIB kemudian tumbuh Pada
media BAP, merupakan media agar yang ditambahkan ke dalamnya darah Domba, Pada
praktikum ini darah yang digunakan ialah darah manusia golongan O. koloni yang tumbuh
terlihat berwarna Abu-abu, Rough, keeping, menjalar dengan zona jernih di sekitarnya
menandakan bakteri mampu melisiskan sel darah merah yang kemudian mengubah
indicator yang terdapat dalam media dari warna merah menjadi jernih. Zona lisisnya
eritrosit yang tampak tidak jelas, sehingga sulit untuk menentukan tipe hemolytic-nya. Hal
ini terjadi disebabkan darah
19
Pada media SIM (Sulfur Indol Motility ). Pada hasil pertumbuhan bakteri pada media
ini, terjadi perubahan warna tersebut. Hal ini menandakan bakteri yang tumbuh mampu
mendesulfurasi cysteine yang terkandung dalam media SIM.Pada Reaksi indol hanya bisa
dilihat ketika pertumbuhan bakteri pada media ini ditambahkan dengan reagen Covacs.
Indol dikatakan positif jika terdapat cincin merah pada permukaannya. Warna merah
dihasilkan dari resindol yang merupakan hasil reaksi dari asam amino tryptophan menjadi
indol
dengan
penambahan
Covac's.
Bakteri
yang
mampu
menghasilkan
indol
Identifikasi Proteus
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, setelah dilakukan beberapa tahap identifikasi dari sampel urine
dapat diambil kesimpulan bahwa ditemukan adanya bakteri proteus karena hasil yang
didapatkan sesuai dengan ciri-ciri dari bakteri proteus. Semua hasil yang didapatkan lebih
mengarah ke ciri-ciri bakteri Proteus khususnya Proteus Vulgaris, jadi dapat disimpulkan
bakteri yang didapatkan adalah Proteus Vulgaris.
5.2 SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai
berikut :
1. Diharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan APD lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat digunakan atau
4.
5.
6.
7.
sudah rusak.
Menghindari terjadinya kontaminasi.
Mengikuti aturan praktikum.
Diharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan APD lengkap.
Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
Identifikasi Proteus
21
DAFTAR PUSTAKA
http://framesti.wordpress.com/2010/12/12/media-untuk-isolasi-bakteri/
http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-dan-identifikasi-
bakteri_20.html
http://teenozhealthanalyst.blogspot.com/2012/03/identifikasi-proteus.html
Collier, Leslie dkk., 1998, Topley & Wilsons Microbiology And Microbial Infections
Ninth Edition Volume 2 Systematic Bacteriology, Oxford University Press, New York
http://www.bact.wisc.edu/Microtextbook/index.php?
name=Section&req=viewarticle&artid=254&page=1
http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/Proteus/sha5.jpg
Proteus http://www.wikipedia.com
Jawetz,Melnick,& Adelberg, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. EGC, Surabaya,2007
Janet S,Mikrobiologi Kedokteran I. EGC, Surabaya,2009
Pusat Pendidikan Tenaga Kerja DepKes RI. 1989. Bakteriologi Klinik. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta
Identifikasi Proteus
22