Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bioteknologi Word

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Pelajaran : Biologi

Kelas : X MIPA 4
D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
1. Daffa Naufal
2. Inayah H. Wulandari
3. Mia Santika
4. Okta Imam
5. Sefrida

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, rahmat dan karunianya
serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah
dengan judul BIOTEKNOLOGI.
" Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan
insulin. Selain itu beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan
kita bahas disini. Kemudian kami juga menyadari bahwa materi dan teknik yang kami
sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan
sarannya saya mengucapkan terima kasih. Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih
karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah .
Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN..
Pengertian Bioteknologi
Dasar Pengembangan Bioteknologi..
Peran Bioteknologi....
Pemanfaatan Bioteknologi...
Dampak Bioteknologi...

BAB III PENUTUP....


Kesimpulan.......
Saran.......

DAFTAR PUSTAKA.....

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas
suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa
gen pada organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel
hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan untuk membuat dan memodifikasi tanaman, hewan,
dan produk makanan. Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana ini
disebut bioteknologi konvensional atau tradisional. Penerapan bioteknologi konvensional ini
sering diterapkan dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring dengan perkembangan dan
penemuan dibidang molekuler maka teknologi yang digunakan dalam bioteknologi pada saat ini
semakin canggih.bioteknologi yang menggunakan teknologi canggih ini disebut bioteknologi
modern. Dari perkembangan tersebut menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang
bioteknologi.

B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
1.Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?
2.Bagaimana dasar pengembangan Bioteknologi ?
3.Bagaimana peran bioteknologi ?
4.Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dlm kehidupan manusia ?
5.Apa saja dampak yang di alami manusia dengan adanya bioteknologi ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah,
1.Mengetahui pengertian Bioteknologi;

2.Mengetahui dasar pengembangan bioteknologi;


3.Mengetahui peran biteknologi;
4.Mengetahui pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
5.Mnegetahui dampak positif dan negative bioteknologi.

BAB II. PEMBAHASAN

A.Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia,
komputer, biologi molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang
pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada
masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun
masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain
yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan

dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai
pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi
yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai
atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

B.Dasar pengembangan Bioteknologi

Pada masa lalu, bioteknologi selalu diartikan sebagai teknologi fermentasi. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak hanya pada
mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi lebih luas.
Dari sekian banyak definisi bioteknologi, salah satu definisi yang dibuat oleh United Nation
Convention on Biological Diversity mencakup semua dan paling luas. Definisi tersebut
menyebutkan bahwa bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang menggunakan sistem
biologi, organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau memodifikasi produk atau proses
untuk keperluan umum.
Salah satu ciri dari bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam proses tersebut. Agen
biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan, tumbuhan, atau bagian dari makhluk
hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti
pada bagan berikut.
Bioteknologi secara sederhana telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya, di
bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini, bioteknologi
berkembang pesat terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya
berbagai teknologi, misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning.
Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu dasar,
seperti perkembangan mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Mikrobiologi mempunyai peranan
sangat penting karena studi awal mengenai manipulasi genetika dilakukan terhadap kelompok
mikroorganisme.
Penelitian awal terhadap mikroorganisme relatif lebih sederhana dibandingkan kelompok
makhluk hidup lainnya. Selain itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan;
pertumbuhannya relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika, fisiologi, dan
biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik hasil persilangan gen juga
dilakukan terhadap mikroorganisme.

Mikrobiologi bukan satu-satunya ilmu dasar yang berperan penting dalam pengembangan
bioteknologi. Genetika dan biokimia pun berperan penting dalam pengembangan bioteknologi.
Genetika beserta pemahaman mengenai pola perwarisan sifat dan substansi genetik menjadi
dasar dalam teknologi rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan dasar
pemahaman mengenai struktur genetik dan makromolekul lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia berkembang secara simultan dan saling
memengaruhi sehingga mendorong perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar tersebut
selanjutnya mendukung perkembangan biologi molekular sebagai suatu disiplin ilmu baru yang
melandasi pegetahuan mengenai makhluk hidup dilihat dari molekul pembentuknya. Biologi
molekular menjadi ilmu yang mendasari bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar dan teknologi yang lain juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan
bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat ini sudah sedemikian luas sehingga batasan
antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan sulit dibedakan. Secara ringkas,
hubungan antardisiplin ilmu dan teknologi yang turut mengembangkan bioteknologi terangkum
dalam Bagan berikut.
Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabangcabang bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi tidak hanya
terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri besar.

C.Peran Bioteknologi
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap
tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme
baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk
bioteknologi, antara lain:
Jagung resisten hama serangga
Kapas resisten hama serangga
Pepaya resisten virus

Enzim pemacu produksi susu pada sapi


Padi mengandung vitamin A
Pisang mengandung vaksin hepatitis

D.Pemanfaatan Bioteknologi

Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian


Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga
mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas
unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa
yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.
Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis,
karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat
mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan
berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dgn berbagai cara
antara lain :
.memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat untuk kupu-kupu artona yang
merusak kelapa.
.memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
.menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
.Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur
jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan
menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal

2. Bioteknologi di bidang kesehatan


dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
.Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
.Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan penyebaran
mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap antibiotika konvensional.

.Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan penyakit malaria serta
penyakit tidur.
. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter dalam menentukan
diagnosis berbagai penyakit.
.Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi proses penolakan.
.Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit keturunan,
misalnya hemofili.

Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin
dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang
dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa
genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini
dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.

Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino
insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen
rantai B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung
kodon metionin pada ujung 5 (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan)
dan menghentikan urutan pada ujung 3. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam medium
yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu
bakteri akan mensintesis -galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan
rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan
dengan sianogen bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin
akan terpisah dari -galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah
insulin asli manusia.

Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula insulin
atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan.
Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .

3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan

Dalam perkembangan tentang bahan makanan saat sekarang ini banyak dipengaruhi oleh bantuan
mikroorga nisme yang menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini ditampilkan
tabel pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi substrat padat, hasil, dan mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Selain tabel tentang manfaat mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang
beberapa manfaat enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman faatannya
Mikroorganisme, Enzim, dan Pemanfaatannya
Mikroorganisme sangat besar peranannya dalam bidang pangan. Mikroorganisme dapat
mengubah suatu bahan pangan menjadi bahan pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa
lebih enak, lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik. Selain pengubahan
bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri dapat digunakan sebagai sumber makanan oleh
manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya yang besar, mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan
makanan kita. Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab
ini hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya yang berkaitan
dengan bioteknologi pangan.

Hasil pangan yang diproduksi oleh mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil
fermentasi secara tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada produk-produk
mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman dahulu ialah roti, keju, yoghurt,
anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk mutakhir, antara lain
mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang dimainkan oleh mikroorganisme dalam
produksi bahan pangan meliputi penggunaan enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai
proses fermentasi pangan dan pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar sebagai
bahan pangan .
Penggunaan bioteknologi, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat
embigu, yakni disatu sisi dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,
tetapi disisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa genetik misalnya,
menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit keturunan
melalui penggantian gen. Pada kondisi yang sama pembelokan tehnik ini bisa saja terjadi
akibat munculnya godaan, sehingga manusia melalui percobaannya dapat menciptakan manusia
super atau bahkan menciptakan monster maupun penjahat demi mencapai tujuannya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Hewanhewan yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum
tentu langsung dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau adanya
residu antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat pengobatan jangka
panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya mengatakan bahwa
dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih sehat, contohnya daging dapat diproduksi
kandungan lemak dan kolesterol yang rendah atau jenis susu yang lebih mudah dicerna.

Dampak ilmu pengetahuan terhadap cara berpikir manusia dewasa ini sungguh dahsyat.
Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya mengubah cara pandang tradisional kita, tetapi
juga teologi yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara umum membantu manusia untuk
memecahkan masalahnya, sehingga falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang
menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia) berangsur-angsur
hilang.

Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar
kekuasaan kita atas alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi
bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan
bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan irrasional untuk
mendominasi.

Untuk mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat teknologi maupun bioteknologi maka
manusia sebagai makhluk Tuhan, mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution (1999)
yaitu setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan
kedudukannya sebagai manusia di bumi ini.
4. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan Perikanan.

Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi:


1)teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio,
fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
2)rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection, transgenik, identifikasi
genetik, konservasi molekuler,

3)peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen, dan
4)bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner (Gordon, 1994 ; Niemann dan Kues,
2000).

Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah,


a)transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer (MOET). Teknik ini
telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa
terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b)kloning telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini pembelahan embrio secara fisik
(spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.
c)produksi embrio secara in vitro, teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro Fertilisation
(IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, manusia, sapi,
babi dan domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).

Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan teknik ini seekor sapi
betina mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir
membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi. Dengan
teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan kemudian
memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang
diinginkan dapat diperoleh. Babi transgenik, di Princeton Amerika Serikat kini sudah berhasil
memproduksi hemoglobin manusia sebanyak 10-15% dari total hemoglobin manusia, bahkan
laporan terakhir mencatat adanya peningkatan presentasi hemoglobin manusia yang dapat
dihasilkan oleh babi transgenik ini.

Dalam bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan,


mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing), banyaknya
terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan. Menteri Kelautan
dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia juga
mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi tinggi.
Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu:
akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai ekonomi
tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi seleksi, hibridasi, rekayasa
kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti transgenik sangat dibutuhkan untuk
menyediakan benih dan induk ikan.

Pada akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan
menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi. Vaksin dapat memacu
produksi antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu patogen tertentu.
Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik, misalnya
lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia.
Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai
penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan mengintroduksi
gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam
teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke dalam telur untuk memproduksi galur
ikan yang mengandung gen asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
ikan transgenik, yaitu:
1)isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,
2)identifikasi gen pada anak ikan yang telah mendapatkan injeksi gen asing tadi, dan
3)keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
5. Manfaat Bioteknologi Dalam bidang Industri
6.Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim
retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak
pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan.
Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya hasil tes
DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.

E.

Dampak Bioteknologi

Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak yang positif saja tetapi
juga dampak negative.
1.

Dampak Positif

Dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah sebagai berikut,


1. Bidang Pangan

Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan


memproduksi makanan dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin,
dan enzim.

2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan
antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses
penambahann DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obatobatan di dunia kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan
zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan
suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat
dipanen dari bakteri.

3. Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal
mengurangi pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi
mikroorganisme.

4. Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik
dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi
tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan
sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu
hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman
konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.

Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan


mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat
menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah
gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian,
demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri
Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan
hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba
mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan

tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan


jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian.
Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak
menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi
hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk
mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa
mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut
memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu
kelompok yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun
tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah
bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis
mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari
ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama
setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah
dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman.
Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari
pemakaian pestisida kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif
lagi untuk membasmi hama. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten
terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang
mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak
dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman
tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida
tidak diperlukan lagi.

5.Bidang Peternakan
Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi
mikroba rumen, menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi,
menciptakan jenis ternak unggul, dan dapat memproduksi asam amino tetentu.
Hewan ternak diberi perlakuan dengan produk-produk yang dihasilkan dari metode DNA
rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-vaksin baru atau yang didesain ulang, antibodi dan
hormon-hormon pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi perah disuntik dengan hormon

pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth hormone) yang dibuat oleh E.coli untuk menaikkan
produksi susu (vaksin ini dapat meningkatkan hingga 10%). BGH juga meningkatkan perolehan
bobot dalam daging ternak. Sejauh ini telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang
digunakan secara meluas dalam kelompok pabrik susu.
Adapun hewan transgenik, organisme yang mengandung gen dari spesies lain,termasuk ternak
penghasil daging dan susu, serta beberapa spesies ikan yang yang dipelihara secara komersial,
dihasilkan dengan menyuntikkan DNA asing ke dalam nukleus sel telur atau embrio muda.

6.Bidang Hukum
Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik. Pada kriminalitas
dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat
kejadian perkara. Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah kecil dapat ditemukan dalam tubuh
korban. Melalui pengujian sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku
dengan derajat kepastian yang tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali untuk
kembar identik). Sampel darah atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat sedikit
(kira-kira 1000 sel).
DNA fingerprint merupakan satu langkah lebih maju dalam proses pengungkapan kejahatan di
Indonesia. Keakuaratan hasil yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint
selangkah lebih maju dibandingkan dengan proses biometri yang telah lama digunakan
kepolisian untuk identifika

2.Dampak Negatif
1.Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:
1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau
imunogenik untuk manusia dan hewan.

2.

3.
4.
5.
6.

7.

Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung,
adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tida
stabilnya DNA rekayasa genetik.
Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh
rekayasa genetik.
Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat
tidak menghilangkan infeksi.
Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter
sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar selsel kanker).
Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan
meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada
tanaman.

2. Dampak terhadap lingkungan


Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk
"makhluk hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi
DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organismeorganisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di
lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically
Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di antaranya:
.Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen
dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100
persen.
.Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa
genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
.Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan
Inggris.
.Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik
terbesar praktis tidak bermanfaat.
.Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15
hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk
biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003
dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.

.Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan
dan di dalam tes laboratorium.
.Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup
digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
.Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman
rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
3. Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam
dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan
sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produkproduk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih
lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia.
Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering membawa masalah baru, karena
masyarakat belum menerimanya. berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini:
.seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku
karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul
sebuah pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?"
.pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa
tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya.
Dia mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?,
bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
.meminta sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan
pelanggaran atau bukan ?
4. Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan
ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik,
sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa
petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten.
Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus
penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu
dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebutmenimbulkan suatu
kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakantindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:

Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972, telah dikeluarkan peraturan agar
ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar
rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif.
1. Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua
negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning
tersebut.
2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara
di dunia.
3. Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi
kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama
(aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua
makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia"
6. Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem
budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai
keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6
menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak
dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain.

7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama
(SKB) Nomor 998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/ 99;790.a/ KptsXI/ 1999;1145A/ MENKES/ SKB/ IX/
1999;015A/ Meneg PHOR/ 09/ 1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk
Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan
Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara
Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman
pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar
protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.
8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan
khusus yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani
keamanan pangan, termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman
keamanan pangan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk
hasil rekayasa genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan
Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa

petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi


yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan
konsumen. Setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan
perkembangan teknologi.
2. Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah
terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
3. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan.
4. Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan
untuk diidentifikasi.
5. Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan
yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika.
Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain :
1.Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas
eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.
2.Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah
pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya.
3.Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap
bahaya yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
4.Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang
mengubah kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.

BAB III. PENUTUP

A.Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabangcabang bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi tidak hanya
terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri besar.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme
baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk
bioteknologi, antara lain:
Jagung resisten hama serangga
Kapas resisten hama serangga
Pepaya resisten virus
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
Padi mengandung vitamin A
Pisang mengandung vaksin hepatitis

Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak yang positif saja tetapi
juga dampak negative.

B.Saran
Dari Penulisan dan penelitian makalah ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini
menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai