Presentations, pengertian iklan">
Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengertian Iklan Adalah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Iklan adalah sarana komunikasi penting yang tidak bisa dihindarkan

dalam negara yang menganut sistem ekonomi yang berorientasi pasar. Tugas iklan
menyampaikan informasi tentang produk atau jasa sekaligus menawarkan kepada
konsumen. Melalui iklan, produsen dapat menyampaikan manfaat tentang produk
yang ditawarkannya, melalui iklan pula konsumen dapat mengetahui manfaat barang
atau jasa yang ditawarkan sekaligus tahu kapan dan dimana mereka bisa
memperolehnya.
Definisi Iklan
Wright memberikan definisi iklan seperti yang dikutip oleh Alo Liliweri, iklan
merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting, alat
pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan pelayanan, serta gagasan
atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif
(Liliweri, 1992:20)
William Sprigel (dalam Susanto, 1976:20) memberi pedoman tentang peiklanan
bahwa periklanan adalah any paid form of non-personal presentation of good or
ideas to a group (Setiap bentuk yang dibayar dari penyampaian non- personal dari
pada barang atau jasa kepada kelompok).
Berdasarkan defenisi-defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama iklan
adalah memberitahukan (to inform), membujuk ( to persuade), dan mengingatkan (to
remind).
Unsur Iklan
Ada empat unsur penting yang membedakan iklan dengan bentuk komunikasi lain,
yaitu:
1.

Gagasan, barang, dan jasa. Iklan identik dengan promosi barang dan jasa,
namun tidak menutup kemungkinan jika iklan merupakan perwujudan dari sebuah
gagasan ataupun ide seperti yang terjadi dalam iklan layanan masyarakat yang
mengangkat masalah sosial.

2.

Khalayak/non personal, khalayak yang diterpa iklan bersifat heterogen dan


berbeda karakteristik satu dengan lainnya.

3.

Sponsor, lembaga yang membiayai iklan merupakan lembaga yang dapat


mempertanggung jawabkan apa yang ditawarkannya kepada calon konsumen
sehingga membuat iklan berbeda dengan bentuk propaganda.

4.

Pembayaran, iklan yang ditampilkan dimedia dipungut pembayarannya


kepada lembaga yang memasangkan iklan tersebut.
Empat unsur tersebut dirumuskan melalui definisi iklan yang dikemukakan oleh
American Marketing Association (AMA) yaitu setiap bentuk penyajian dan promosi
mengenai gagasan, barang atau jasa kepada khalayak (non personal) oleh sponsor
yang jelas dan untuk itu dikenakan pembayaran (Kurniawati, 2006:2).
Iklan sudah dikenal dalam bentuk pesan berantai sebelum ditemukannya mesin cetak
oleh Guttenberg untuk melancarkan proses jual beli secara barter dalam masyarakat.
Pada tahun 600 SM di zaman Romawi Kuno, adalah seorang ahli ilmu politik,
matematika, dan astronomi yang mengadu nasib sebagai ahli nujum untuk
meramalkan terjadinya gerhana matahari. Ramalan diumumkan kepada khalayak oleh
seorang penerangnya yang dijuluki Town Cries yang berseru secara berulang-ulang
ditengah keramaian. Town cries ini juga digunakan oleh para pedagang untuk
meneriakkan barang dagangan dan mendapat upah. Mereka inilah yang dianggap
sebagai cikal bakal iklan.
Iklan cetak dibuat dalam bahasa Inggris di London dalam bentuk brosur pada tahun
1477. Iklan suratkabar dimuat pertama kali pada tahun 1625 di London. Sementara
itu perusahaan iklan modern dirintis oleh NW Ayer & Son Inc di Philadelphia pada
tahun 1869. Sejak itulah iklan melalui media cetak berupa pesan-pesan dari kelompok
perusahaan, perorangan ataupun melalui badan pemerintah kian berkembang
diseluruh dunia.

Sejarah perkembangan iklan di Indonesia dimulai awal abad ke-17, saat itu Gubernur
Jenderal Jan Pieter Coen menerbitkan suratkabar iklan yang diberinama Memories
des Nouvelis yang memuat keputusan-keputusan sang Gubernur yang perlu
diketahui masyarakat secara cepat dan luas.
Salah satu contoh iklan yang pernah ada di Indonesia adalah yang dimuat dalam
suratkabar Tjahja Sijang yang terbit di Manado. Suratkabar ini semula terbit
sebulan sekali dengan ketebalan delapan halaman setiap terbit ditambah empat
halaman sebagai tambahan yang disebut sebagai pemebritahoean.
Fungsi Iklan
Iklan memiliki fungsi sebagai berikut :
1.

Fungsi pemasaran, diaman sebagai sarana menjual informasi tentang barang,


jasa ataupun gagasan melalui media.

2.

Fungsi Komunikasi, memberi penerangan dan informasi tentang produk,


memberi pesan yang berbau pendidikan, menciptakan pesan yang bersifat menghibur
dan mempengaruhi khalayak.

3.

Fungsi Pendidikan, melalui iklan masyarakat dapat belajar dari sesuatu dari
yang dibacanya, ditonton, maupun didengar.

4.

Fungsi Ekonomi, dengan adanya iklan khalayak lebih mudah mengakses


produk yang dibutuhkan yang bisa menjadikan khalayak efisien dari segi biaya dan
menghasilkan keuntungan bagi produsen.

5.

Fungsi Sosial, iklan membantu menggerakkan perilaku khalayak untuk lebih


baik. Fungsi ini banyak ditemui dalam iklan layanan masyarakat.

Iklan Layanan Masyarakat


Pada umumnya pemasangan iklan dikenakan biaya oleh pengiklan, namun ada iklan
yang tidak kena biaya pemasangan iklan, yakni iklan layanan masyarakat.
Pengiklannya biasanya berasal dari lembaga non komersil yang bertujuan

menyampaikan informasi untuk kepentingan sosial. Media massa memberikan ruang


dan waktu pada iklan layanan masyarakat secara cuma-cuma. Hal ini sangat sesuai
dengan Undang-Undang Penyiaran pasal 33 yang mengatakan bahwa bagi siaran
iklan layanan masyarakat wajib diberi porsi sekurang-kurangnya 10 % dari waktu
siaran niaga di lembaga penyiaran swasta, dan sekurang-kurangnya 20 menit dalam
sehari bagi lembaga penyiaran pemerintah yang disiarka tersebar sepanjang waktu
penyiaran (www.pppi.or.id). Hal ini juga sangat sesuai dikarena iklan layanan
masyarakat menginformasikan masalah-masalah sosial yang banyak dihadapi
masyarakat.
Definisi Iklan Layanan Masyarakat Menurut para Ahli
Iklan layanan masyarakat ( public service announcement) biasanya dimuat atas
permintaan pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk
menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah. Misalnya masalah ketertiban,
lalu lintas, program pemerintah dan lain-lain. ( kasali 1992 :121).
Hal ini sangat sejalan dengan definisi iklan layanan masyarakat yang diutarakan oleh
Crompton dan Lomb, yaitu :
An announcement for which no charge is made and wich promotes program,
aktivities or service of federal, state,or local Government or the program activities, or
service of non profit organization and other announcements regarded as serving
community interest,excluding tune signals , routine wheather announcement and
promotional announcemnt (Kasali 1992 ;202).
Menurut Liliweri (1992:32) pengertian iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan
yang bersifat non-profit. Jadi iklan ini tidak mencari keuntungan akibat pemasangan
kepada khalayak. Iklan layanan masyarakat menurut Susanto (1976: 203), adalah
pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, tidak disebarluaskan melalui

pembelian ruang dan waktu serta setiap kegiatan pelayanan masyarakat dilaksanakan
oleh suatu kegiatan non-profit/ tidak mengejar keuntungan.
Iklan layanan masyarakat pertama kali muncul di Amerika Serikat pada masa Perang
Dunia ke II untuk memotivasi masyarakat Amerika untuk memenangkan perang
dunia dan untuk memotivasi masyarakatnya agar membeli war bons (surat-surat
berharga) untuk membiayai perang. Kegiatan ini diprakarsai oleh Asosiasi Agen
Periklanan Amerika, Asosiasi Nasional Pemasangan Iklan, Asosiasi Penerbit Majalah,
Biro Periklanan Suratkabar dan Asosiasi Iklan Luar Ruang yang tergabung dalam
suatu lembaga organisasi periklanan Amerika yang bernama Ad Council Inc yang
dikenal sebagai Dewan Periklanan Amerika.
Ad council Inc menyebutkan kriteria yang dipakai untuk menentukan iklan layanan
masyarakat adalah :
1.

Non komersil

2.

Tidak bersifat keagamaan

3.

Non politis

4.

Berwawasan nasional

5.

Diajukan oleh organisasi yang teah diakui dan diterima

6.

Dapat di iklankan

7.

Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh


dukungan media lokal maupun nasional ( Kasali 1992 : 205).

Daftar Pustaka

Kurniawati, Dewi. Diktat Periklanan. FISIP USU


Liliweri, Alo. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Bandung : PAU-Ekonomi-UI.

Anda mungkin juga menyukai