Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Botani Ekonomi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 70

SPICES

Gita Sulistianingrum
3415122170

Definisi
Rempah atau Spices adalah tumbuhan atau
bagian dari tumbuhan yang ditambahkan
pada makanan untuk menambah cita rasa.
Rempah adalah biji kering, buah, akar, kulit
kayu atau bahan vegetatif lain yang
digunakan dalam jumlah yang tidak signifikan
sebagai tambahan makanan untuk tujuan
penyedap, dan kadang-kadang sebagai
pengawet dengan membunuh atau mencegah
pertumbuhan bakteri berbahaya.
Rempah juga dapat digunakan untuk
keperluan lain, seperti bidang kedokteran,

Bagian tumbuhan yang dapat


digunakan sebagai rempah

Rhizome

Bark

Fruit

Flower

Seed

Spices

Myristica fragrasn
Coriandrum sativum
Alpinia galanga
Capsicum annuum
Vanila planifolia

Myristica fragrasn (Myristicaceae


Sinonim : Myristica
officinalis L.f., M.
moschata Thunb, M.
aromatica Lamk.
Nama lokal : Nutmeg
(English), Noix de
muscade (Frence), Pala
(Indonesia), Duguan
(Phillippines), Pokok
pala (Singapore)

Asal dan Distribusi


Geografi
Pala dikenal dari budidaya yang kemungkinan besar berasal dari
Kepulauan Maluku Selatan, khususnya Ambon dan Banda
Tahun 1512 Portugis menemukan Banda dan monopoli pala. Pada
abad ke-17 mereka diusir oleh Belanda yang mengambil alih
monopoli. Monopoli yang dilakukan Belanda lebih ketat, bahkan
pemusnahan pohon tumbuh di tempat lain untuk menjaga harga
tetap tinggi. Pada tahun 1772, Perancis menghancurkan monopoli,
dan pada tahun 1802 Inggris mengakhirinya selama pemerintahan
mereka dari Indonesia.
Pada 1843 beberapa tanaman diperkenalkan ke Grenada (Hindia
Barat); ini menyebabkan produksi skala besar di pulau itu,
sehingga menjadi produsen terbesar kedua setelah Indonesia.
Saat ini pusat utama budidaya adalah Banda dan pulau sekitarnya.
Pala dibudidayakan dalam skala yang lebih kecil di Pulau lain
Indonesia, khususnya Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat
dan Irian Jaya. Sri Lanka, India, dan Pulau Pinang Semenanjung
Malaysia juga memiliki wilayah budidaya yang cukup besar

Deskripsi Morfologi
Batang : Pohon, tinggi 5 18 m
Daun : Daun bulat telur atau elips memanjang,
pangkal runcing, ujung meruncing, sisi bawah hijau
kebiruan pucat, sisi atas hijau tua
Bunga : Bunga kuning, daun pelindung membulat,
bunga jantan 1 20 dan yang betina 1 2 menjadi
satu dalam malai yang gundul dan bercabang
Buah : Bentuk buah pir lebar, warna kuning
kecoklatan hingga oranye
Biji : Biji bergaris-garis berbau harum, keseluruhan
dibungkus oleh selubung biji merah yang terbagi
dalam taju-taju yang banyak

Morfologi Myristica
fragrans

Ekologi
Pala membutukhan iklim tropis yang lembab
dan hangat dengan temperatur rata-rata 25
-30C dan curah hujan tahunan rata-rata
2000 3500 mm / tahun
Temperatur diatas 35C dan angin kering
akan berdampak negatif bagi pembungaan
Tanaman hanya dapat tumbuh pada
ketinggian kurang dari 700 mdpl
Tanaman dapat tumbuh di berbagai jenis
tanah yang cukup air, tanah yang
mengandung materi organik yang tinggi

Senyawa Kimia
Kulit dan daging buah pala mengandung minyak
atsiri dan zat samak.
Arilus (mace) mengandung minyak atsiri, zat
samak dan zat pati.
Biji pala sangat tinggi kandungan minyak atsiri,
saponin, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena
dan asam oleanolat. Biji pala juga mengandung
minyak menguap (miristin, pinen, kamfen,
dipenten, safrol, eugenol, iso eugenol dan alcohol),
gliserida (asam miristinat, asam oleat, borneol dan
giraniol), protein,lemak, pati dan gula, vitamin A,
B1 dan C. Minyak tetap mengandung trimyristin.

Manfaat
Daging buah pala bisa diolah menjadi manisan
maupun sirup
Fuli (mace) dapat digunakan sebagai bahan baku
kosmetik dan minyak wangi
Biji pala kerapkali digunakan untuk bumbu
masakan, bahan kosmetik dan bahan pengawet
Pala dan fuli memiliki kandungan senyawa kimia
yang dapat digunakan untuk mengobati
sejumlah penyakit, termasuk sebagai bantuan
pencernaan, untuk mengobati perut kembung,
diare, muntah, dll

Budidaya
Penanaman
Tanah campuran pupuk kandang dibongkar sesuai dengan ukuran polybag
Bibit dimasukan ke dalam lubang, kemudian plastik polybag disayat dengan
pisau.
Bibit ditahan dengan kayu dari tiga arahguna menjaga tidak roboh oleh angin
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman bibit jika kemarau atau disesuaikan dengan curah hujan.
Penyiangan atau pembersihan dari rumput disekeliling tanaman dilaksanakan
antara 1 2 bulan setelah tanam dan selanjutnya dilaksanakan 6 bulan
sekali.
Penanaman pohon pelindung untuk penahan dari angin dengan jarak 40 m
dari tanaman pala.
Penggemburan tanah dilakukan disekitar tanaman.
Pembuatan rorak sebagai tempat penyimpanan daun yang kering dan yang
gugur.
Pemupukan tanaman sebaiknya dilakukan sesuai dengan jenis tanah adalah
Pengendalian Hama dan Penyakit Serta Gulma/Rumput
Pengendalian Rumput/Gulma dengan cara mencabut rumput yang tumbuh
sekitar tanaman pala

Panen Dan Pasca Panen


Panen Muda untuk keperluan Penyulingan Minyak Atsiri
Biasanya dipanen Pala sebelum matang / merekah dimana buah pala sudah
menunjukan tua
PanenTua
Tanaman pala mulai menghasilkan pada umur 6 10 tahun. Kriteria panen
ditandai dengan merekahnya buah, berarti buah sudah cukup tua. Umur
produktif tanaman pala (produksi maksimal pada umur 25 60 tahun), produksi
konversi antara 1.500 2.000 buah/pohon/tahun, 8 kg. buah kering atau 1,6 kg
fully. Perbandingan biji dengan fully 4 : 1
Pasca Panen
1.Pemisahan biji dan daging buah, keringakan dan dijemur 10 15 hari.
2.Fully dilepaskan dari biji kemudian dihamparkan di atas tampir (dikering
anginkan).
3.Panaskan atau layukan kemudian dipipihkan dan dijemur 2 atau 3 hari.
4.Dari daging buah dapat dijadikan manisan, asinan sirup atau zeam.
5.Dari biji pala dapat diambil minyaknya untuk bahan industri, obat-obatan
dengan kadar minyak sekitar 8 10
6.Kadar minyak dari fully sekitar 15 %
Pemasaran Hasil
Dapat dipasarkan ke pasar local atau eksport (Eropa atau Amerika)

Produksi dan Perdagangan


Internasional
Pala adalah salah satu rempah-rempah yang paling
diperdagangkan di dunia.
Indonesia, Sri Lanka, India dan Grenada yang
memproduksi utama dan negara-negara pengekspor.
Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab
dan Vietnam adalah negara-negara pengimpor
utama.
Belanda, Singapura, Uni Emirat Arab dan Vietnam
adalah negara-negara re-ekspor utama.
Total impor pala tahun 2010 adalah US $ 115,000
dengan Uni Eropa merupakan importir terbesar (GTIS
"World Trade Atlas").

Coriandrum sativum (Apiaceae


Sinonim : Coriandrum
majus Gouan, G.
testiculatum Lour.
Nama lokal :
Coriander, Chinese
parsley (English),
Ketumbar (Indonesia),
Tumbar (Jawa),
Ketuncar (Sunda)

Asal dan Distribusi


Geografis
Ketumbar berasal dari daerah Near-East. Berdasarkan
bukti arkeologi tertua ketumbar telah ditemukan di Israel
pada 6000 SM.
Ketumbar mencapai Asia Tenggara melalui dua cara:
ketumbar denagn bentuk buah bulat telur diperkenalkan
dari India, sementara bentuk bentuk buah bulat kecil
diperkenalkan kemudian (400 setelah masehi ) dari Cina.
Ketumbar dengan bentuk buah bulat besar hanya barubaru ini diperkenalkan dari Mediteranean atau negaranegara Eropa.
Di Asia Tenggara dan di beberapa negara lainnya,
ketumbar biasanya ditanam sebagai tanaman hortikultura
skala kecil. Produksi skala besar ada di selatan Rusia,
Ukraina, dan negara-negara Eropa timur lainnya.

Deskripsi Morfologi
Habitus : Semak, semusim, tinggi 1 m
Batang : Berkayu, lunak, beralur, percabangan
dikotom, berwarna hijau
Daun : Majemuk, berbagai menyirip, berseludang,
warna daun hijau keputihan, tepi daun putih
Bunga : Majemuk, bentuk payung, tangkai
panjang 5-10 cm, putih, kelopak teridiri dari 5
lembar lepas satu sama lain, panjang 2-3 mm,
hijau, mahkota terdiri dari 5 daun mahkota, putih
atau merah muda
Buah : Bulat, masih muda hijau setelah tua kuning
kecoklatan.
Biji : Bulat, berwarna coklat

Morfologi Coriandrum
sativum

Ekologi
Perkecambahan ketumbar terjadi pada temperatur
diatas 4C. Paling optimal pada suhu 17 - 20C
untuk genotip dengan buah kecil, dan pada suhu
22 27C untuk genotip dengan buah yang lebih
besar
Di daerah tropis ketumbar ditanam di daerah
pegunungan dengan ketinggian 700 - 2.000 m dpl.
Di dataran rendah hasilnya kurang memuaskan.
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis
tanah, tetapi yang paling cocok tanah yang
ringan, tanah lempung yang mengandung kapur
atau bersifat basa dan berdrainase baik.
Curah hujan 1.000 - 2.000 mm/tahun.

Senyawa Kimia
Komponen aktif pada ketumbar adalah linalool yang
berjumlah sekitar 60-70% total minyak esensial
dengan komponen pendukung yang lainnya adalah
geraniol (1,6-2,6%), geranil asetat (2-3%), kamfor (24%), dan mengandung senyawa golongan hidrokarbon
berjumlah sekitar 20% (a-pinen,b-pinen, dipenten, psimen,a-terpinen,g-terpinen, terpinolen dan
fellandren). Komponen-komponen tersebutlah yang
menyebabkan biji ketumbar memiliki reputasi sebagai
bumbu atau rempah biji tanaman yang bernilai medis
(Chithra dan Leelamma, 1997; Isaoet al., 2004;
Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009).

Manfaat
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap
menggunakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu
tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.
Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis
dan dijadikan taburan dalam masakan seperti sup dan
salad khas Thailand.
Disamping manfaat ketumbar sebagai bumbu masak,
ketumbar juga dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan,
biasanya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut
(carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu
makan (stomachica).
Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja.
Ketumbar juga berguna untuk meredakan pusing, muntahmuntah, influenza, wasir, radang lambung dan radang
payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan
lemah syahwat.

Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji.benih
dipilih dari biji yang sehat dan masak.
Benih akan tumbuh setelah 10-15 hari. Setelah cukup
besar, tanaman disiangi beberapa kali. Tanaman
mulai berbunga, masa pembentukan buah, dan
panen, menghendaki cuaca cerah agar buah tidak
cepat busuk. Pada musim kemarau keadaan tanah
dijaga agar tetap lembab dengan mengairi tanaman.
Tanaman dipanen bila berwarna coklat kuning, yaitu
pada umur 3-3,5 bulan dari waktu tanam. Panen
dilakukan dengan cara memotong atau mencabut
tanaman kemudian tanaman di ikat dan dijemur
selama 1 minggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buah
dan dijemur lagi sampai kering.

Produksi dan Perdagangan


Internasional
Di seluruh dunia daerah produksi ketumbar diperkirakan
550.000 ha, menghasilkan sekitar 600.000 ton buah
ketumbar per tahun .
Sebagian besar tanaman yang digunakan sebagai
bumbu, tapi sekitar 10% adalah bahan baku untuk
destilasi minyak atsiri. Industri ekstraksi minyak esensial
tidak dipraktekkan di Asia Tenggara, tetapi penting di
Eropa Timur dan beberapa negara industri.
Produsen utama ketumbar adalah Ukraina, Rusia, India,
Morroco, Argentina, Meksiko, dan Rumania. Importir
utama ketumbar adalah Sri Lanka, Amerika Serikat,
Inggris, Belanda, Jerman, dan Jepang.
Pasar terbesar di Asia Tenggara adalah singapore dan
malaysia

Alpinia galanga (Zingiberaceae)


Sinonim : Maranta
galanga L., Languas
vulgare Koenig
Nama lokal :
Galanga (English),
Langkawas (Filipina),
Lengkuas (Indonesia),
Laos (Jawa), Laja
(Sunda),

Asal dan Distribusi


Geografis
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropika,
tetapi tidak begitu jelas dari daerah mana.
Ada yang menduga berasal dari Cina, ada
juga yang berpendapat berasal dari
Bengali.
Sekarang tersebar luas di berbagai daerah
di Asia tropis, antara lain Indonesia,
Malaysia, Filipina, Cina bagian selatan,
Hongkong, India, Bangladesh, dan
Suriname.
Di Indonesia, mula-mula banyak ditemukan
tumbuh di daerah Jawa Tengah, tetapi

Deskripsi Morfologi
Rimpang : merayap berdaging, akar serabut
berkembang, umbi akar tidak ada, pada
material segar berbau wangi.
Batang : semu, tidak bercabang, tidak
berongga, bulat.
Daun : tunggal lengkap, pelepah membentuk
lentang semu, helaian lanset, ujung tidak
seimbang, runcing, dengan rambut tersebar,
tangkai daun berambut, lidah daun datar,
berambut rapat, helaian bagian atas berambut
halus, lainnya gundul.
Bunga : majemuk malai, cabang lateral 1-3 cm,

Morfologi Alpinia
galanga

Ekologi
Galanga membutuhkan lokasi cerah atau
cukup teduh.
Tanah harus subur, lembab tapi tidak
berawa. Tanah lempung kaya bahan
organik dan dengan drainase yang baik
lebih disukai.
Jenis galanga liar dapat hidup pada tempat
terbuka, belukar dan hutan.
Di daerah tropis, galanga dapat hidup
sampai pada ketinggian 1200 m dpl

Senyawa Kimia
Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1 % minyak
atsiri berwarna kuning kehijauan yang terutama terdiri
dari metil-sinamat 48 %, sineol 20 % - 30 %, eugenol,
kamfer 1 %, seskuiterpen, -pinen, galangin, dan lain-lain.
Selain itu rimpang juga mengandung resin yang disebut
galangol, kristal berwarna kuning yang disebut kaemferida
dan galangin, kadinen, heksabidrokadalen hidrat,
kuersetin, amilum, beberapa senyawa flavonoid, dan lainlain.
Penelitian yang lebih intensif menemukan bahwa rimpang
lengkuas mengandung zat-zat yang dapat menghambat
enzim xanthin oksidase sehingga bersifat sebagai
antitumor, yaitu trans-p-kumari diasetat, transkoniferil
diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol setat,
dan 4-hidroksi benzaidehida

Manfaat
Lengkuas terutama digunakan sebagai bumbu
karena memiliki rasa pedas yang kuat seperti
campuran lada (Piper nigrum L.) dan jahe (Zingiber
officinale Roscoe)
Rimpang yang sangat umum digunakan dan
dikatakan sangat diperlukan dalam memasak
sehari-hari di seluruh Asia Selatan dan Asia
Tenggara
Biasanya lengkuas dimanfaatkan sebagai campuran
bumbu masakan dengan cara dihaluskan atau
dimememarkan kemudian dicelupkan ke dalam
campuran masakan.

Manfaat Lain
Rimpang memiliki berbagai aplikasi dalam
pengobatan tradisional, misalnya di penyakit
kulit, gangguan pencernaan, sakit perut, disentri,
pembesaran limpa, penyakit pernapasan, kanker
mulut dan perut, untuk pengobatan infeksi
sistemik dan kolera, sebagai ekspektoran, dan
setelah melahirkan.
Rimpang oleoresin ('ekstrak akar'), dan minyak
esensial yang diisolasi dari rimpang ('root
minyak') digunakan untuk minuman rasa, es
krim, kue, dll

Budidaya
Tanaman dapat diperbanyak dengan rimpang
atau biji, namun umumnya lebih mudah
diperbanyak dengan menggunakan rimpang.
Rimpang yang baik untuk bibit adalah bagian
ujungnya
Pengolahan tanah dilakukan dengan
menggemburkan tanah dan dibuat guludanguludan. Pupuk yang digunakan meliputi pupuk
kandang, kompos, dan pupuk buatan. Juga
diperlukan bahan-bahan kimia untuk
pemberantasan gulma.
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur

Produksi dan Perdagangan


Internasional
Produksi lengkuas di Asia Tenggara cukup
besar karena lengkuas merupakan
rempah-rempah yang umum digunakan
setiap hari oleh jutaan orang.
Belanda mengimpor setidaknya 100 ton
rizome segar dan 25 - 30 ton rhizome
kering per tahun
Produsen utama lengkuas adalah Thailand,
Indonesia, dan India.
Harga berfluktuasi dari 1 - 2,5 US $ / kg
berat kering

Capsicum annuum L. (Solanaceae


Sinonim : Capsicum
frutescensL.,Capsic
um chinenseJacq
Nama lokal : Red
pepper, chili
(English), Cabai
(Indonesian), Poivron
doux (French), Chili
dulce (Spanish)

Varietas

Capsicum
annuum
var.glabriusculum

Capsicum
annuum
var.grossum

Capsicum
annuumvar.accuminat

Capsicum
annuumvar.abbrevi
atum

Capsicum
annuumvar.annuum.

Asal dan Distribusi


Geografi
Genus Capsicum berasal yang di Amerika
Tengah dan Selatan. Sekitar 25 spesies liar dan 5
spesies yang didomestikasi terdapat daerah ini.
Meksiko diyakini sebagi pusat asal Capsicum
annuum
Capsicum diperkenalkan di Asia pada abad ke-16
oleh penjelajah Portugis dan Spanyol melalui
rute perdagangan dari Amerika Selatan.
Peresebaran C. annuum dan C. frutescens telah
terjadi di semua benua, sedangkan species
lainnya didistribusikan di luar Amerika Selatan.

Deskripsi Morfologi
Habitus : Herba tegak, menahun
Batang : Tinggi 1 m, kuat, bercabang
lebar, bagian batang muda berambut
halus
Daun : Daun bulat telur memanjang atau
elips bentuk lanset, pangkal meruncing,
ujung runcing
Bunga : Bunga mengangguk, tabung
kelopak berusuk bentuk lonceng, mahkota
berbentuk roda, berbagi 5 dalam
Buah : Buah buni berbentuk garis lanset,

Morfologi Capsicum
annuum

Ekologi
Tanah yang paling sesuai untuk tanaman
cabai adalah tanah yang bertekstur remah,
gembur tidak terlalu liat, dan tidak terlalu
poros serta kaya bahan organik.
Tanah yang sesuai adalah berkisar antara
pH 5,5-6,8
Curah hujan yang diperlukan adalah 15002500 mm/tahun.
Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah
24-28 C

Senyawa Kimia
Cabai mengandung senyawa kimia yang
dinamakancapsaicin(8-methyl-N-vanillyl-6nonenamide). Selain itu, terkandung juga
berbagai senyawa yang mirip dengancapsaicin,
yang dinamakancapsaicinoids
Umumnya cabai segar mengandung 0.1-1.0%
capsaisin. Capsaisin terdapat pada biji, kulit,
dan daging buah cabai

Manfaat
Buah Capsicum dikonsumsi dalam bentuk segar,
kering atau diolah.
Rempah yang digunakan untuk memberikan
rasa pedas pada makanan
Pigmen merah diekstrak dari buah matang
digunakan sebagai pewarna alami untuk
makanan
Capsicum digunakan dalam industri pada
berbagai produk, misalnya saus pedas, ikan
kaleng, bir jahe, serta untuk beberapa produk
farmasi.

Manfaat Lain
Sebagai antibiotik alami.
Cabai dapat meringankan keluhan sakit kepala dan nyeri
sendi. Karena, rasa pedas dan panas yang ditimbulkan
capsaicin akan menghadang pengiriman sinyal rasa sakit
dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga, rasa sakit tersebut
akan berkurang, bahkan hilang.
Cabai dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya.
Karena, capsaicin dapat merangsang produksi hormon
endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa
nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi
bertambah.
Menurunkan kadar kolesterol
Kandungan antioksidannya dapat digunakan untuk
mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan
memperlambat proses penuaan

Budidaya
Penyiapan benih : Syarat benih yang digunakan adalah
benih cabe yang sudah matang, bentuk sempurna, segar ,
tidak cacat dan tidak terserang penyakit.
Penyemaian : Caranya yaitu mengisi wadah semai dengan
media berupa tanah, dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1.
Pembibitan : Benih yang telah dikecambahkan yaitu bibit
cabe yang sudah berumur sekitar 1014 hari, biasanya sudah
bisa dipindahkan ke tempat pembibitan.
Pemeliharaan : Pemupukan serta pengendalian terhadap
hama dan penyakit
Panan dan pasca panen : Panen pada tanaman cabe
umumnya dilakukan pada saat tanaman cabe berumur 75
85 hari. Cabe yang telah dipanen disimpan ditempat yang
dingin agar cabe tetap segar untuk dipasarkan.

Produksi dan Perdagangan


Internasional

Nilai Ekonomis
Harga cabai di dalam negeri cenderung fluktuatif karena
cabai sangat tergantung dengan banyak dan sedikitnya
curah hujan yang turun.
Periode Juni-Juli 2014, harga cabai di pasaran anjlok karena
pasokan yang berlebih. Di Pasar Induk Kramat Jati, harga
cabai pada periode Juni-Juli 2014 dijual dengan harga Rp
4.000-5.000/kg.
Kemudian harga cabai terus mengalami kenaikan di awal
Agustus 2014. Harga cabai mulai beranjak dari Rp 10.000/kg
hingga Rp 35.000/kg. Kini, pasa Desember harga cabai
kembali pedas ke titik tinggi.
Di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur harga cabai keriting
merah dijual dengan harga Rp 65.000/kg, cabai merah besar
Rp 90.000/kg, cabai rawit merah Rp 70.000/kg, dan cabai
rawit hijau Rp 50.000/kg.

Vanila planifolia (Orchidaceae)


Sinonim : Vanila
mexicana P. Miller, V.
viridiflora Blume
Nama lokal : Vanilla
(English), Vanille
(Frence), Panili
(Indonesia), Wanila
(Thailand)

Asal dan Distribusi


Geografis
Vanili berasal dari Meksiko dan beberapa
negara Amerika Tengah lainnya seperti
Kosta Rika dan Honduras.
Saat ini vanili dibudidayakan di banyak
daerah di dunia dan negara produsen
utamanya adalah Madagaskar, Indonesia,
Cina, Comores, Tonga, Reunion, Turki dan
Guadeloupe.
Di Indonesia vanili terutama di budidaya di
Jawa dan Bali

Deskripsi Morfologi
Akar: Akar adventif ada 2 macam, yang keluar dari buku dan yang
menggantung.
Batang: Batang memanjat berbentuk sulur, panjang mencapai 100 m,
bentuk silindris, bersifat sukulen berbuku-buku, pada buku tumbuh daun,
panjang ruas 8-12 cm dan diameter 6-12 mm
Daun: Daun letaknya berselang-seling, daun tebal berdaging, mudah
dipatahkan, daging daun berlendir. Daun berbentuk memanjang jorong atau
lanset, ujung daun meruncing dengan pangkal daun membulat, dan tepi
daun rata. Permukaan daun licin mengkilap, berwarna lebih gelap bila
dibandingkan bagian bawah daun yang licin dan kusam.
Bunga : Bunga majemuk tak terbatas (Inflorescentia racemosa) yang keluar
dari ketiak daun. Setiap tandan terdapat 15-20 bunga, berbentuk
memanjang (oblong), berwarna hijau pucat. Bibir mahkota bunga yang
berbentuk trompet lebih pendek, berwarna hjau pucat , bagian dalam bunga
berwarna kuning.
Buah : Berbentuk kapsul panjang berdaging berwarna hijau, panjang buah
10-25 cm dan diameter 12-14 mm, permukaan buah licin. Pematangan buah
berlangsung 9 bulan tergantung jenis dan cuaca. Buah yang belum
matang keras berwarna hijau tua, setelah matang agak lembek berwarna
kekuningan dan setelah diproses (fermentasi) berwarna coklat tua

Morfologi Vanilla
planifolia

Ekologi
Vanili hidup di iklim yang hangat dan lembab
tanpa adanya musim kering yang berkepanjangan
Hidup di suhu antara 21 32 C dengan rata rata
26C
Curah hujan 2000 2500 mm/tahun dan tersebar
merata. Curah hujan sebaiknya tidak terlalu deras
ketika buah dalam proses pematangan.
Dapat hidup pada ketinggian 400 700 mdpl
Vanili membutuhkan tanah dengan drainase yang
baik, kaya akan Ca dan K, dengan pH 6 - 7

Senyawa Kimia
Vanili alami mengandung komponen
utama vanilin sebanyak 85%, juga
mengandung senyawa aromatik p-hidroksi
benzaldehid sebanyak 9% dan p-hidroksi
benzilmetileter sebanyak 1% serta asam
vanilat berikut 130 senyawa lainnya yang
secara bersama - sama memberikan
flavor alami yang lebih kaya dan
sempurna yang tidak dimiliki oleh vanili
sintetis.

Manfaat
Vanili adalah salah satu flavoring agent yang penggunaannya
cukup luas, diantaranya sebagai bahan penyegar, penyedap
makanan dan minuman seperti gula-gula, permen karet, kue, roti,
dan es krim.
Dalam bidang pengawetan pangan, senyawa vanili dapat
dipergunakan sebagai antimikroba dan antioksidan, adapun
potensi vanili sebagai antioksidan dikarenakan mempunyai
struktur sebagai fenol tersubstitusi.
Selain itu vanili dipergunakan juga dalam industri parfum, obatobatan dan kosmetik. Pada salon-salon kecantikan dan spa di kotakota besar sering dijumpai vanili powder dipergunakan sebagai
campuran ramuan terapi spa hingga perawatan kecantikan kulit.
Dimana penggunaan vanili saat ini sebesar 60% sebagai bahan
aditif industri makanan dan minuman, sebesar 20-25% dalam
industri parfum dan kosmetik, serta sebesar 5-10% dalam industri
obat-obatan dan farmasi.

Budidaya
1. Penanaman pohon pelindung : Untuk pohon
pelindung / penaung dapat di pakai seperti pohon
kapok, dadap, mindi, suren, lantoro dan lain-lain.
2. Persiapan tanah : Pembuatan jalur dan pembuatan
lubang
3. Pembibitan : Dengan menggunakan bibit atau stek
sulur
4. Penanaman : Pembersihan rumput disekitar pohon
dan menggemburkan tanahnya dengan mencangkul,
lalu menanam stek atau bibit vanili. Tanamlah vanili
pada awal musim hujan.
5. Pemeliharaan : Penyiraman, pemupukan 2 kali
setahun pada awal musim dengan dosis 10 20
kg/pohon, pemangkasan, penyerbukan dengan
bantuan manusia

Pengolahan Pasca
Panen

1. Penyortiran buah : Berdasarkan keseragaman ukuran, bentuk, tingkat


kemasakan dan kedudukan buah pada tandan untuk pengelompokan
mutu (grading) pada akhir proses pengolahan nantinya. Setelah disortir
buah dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan debu, getah dan
kotoran lain yang menempel pada buah vanili
2. Pelayuan : Bertujuan untuk mendorong proses bekerjanya enzim untuk
pembentukan vanillin dan aroma serta mempermudah proses
pengeringan. Proses pelayuan dilakukan dengan mencelupkan buah
vanili kedalam air panas selama 95 detik pada suhu 65C. Proses
pelayuan ini dilakukan untuk memberi jalan bekerjanya enzim
pembentuk aroma(Enzims glukosidase dan peroksidase)
3. Fermentasi : Bertujuan untuk memberikan kesempatan terjadinya
proses enzimatis pada buah vanili untuk mendapatkan flavor dan aroma
yang diinginkan.
4. Pengeringan : Bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga buah
vanilli tidak mudah terkena jamur terutama pada waktu penyimpanan
dan pengangkutan. Pengeringan buah vanili dapat dilakukan dengan
cara menggunakan oven, sinar matahari, atau dengan cara dianginanginkan.

Produksi dan
Perdagangan
Internasional

Distribution of vanilla world production in 2003


Sumber : source: http://www.apps.fao.org/faostat

Produksi dan Perdagangan


Internasional
Produksi vanili di Indonesia mencapai 41 - 43%
dari total produksi dunia dengan volume tahunan
2060 ton.
Indonesia juga memiliki produktivitas yang tinggi
yaitu 0,22 ton / hektar, dibandingkan Madagaskar
dengan 0,06 ton / hektar.
Pulau Comoras bersama dengan India, Togo,
Uganda dan Polinesia Prancis menebus sebagian
dari sisa produksi dunia. Negara negara tersebut
telah mendorong budidaya vanili dan menargetkan
pasar Amerika Serikat dan Eropa, meskipun
produksi mereka tidak sebanding dengan yang
dari Indonesia dan Madagaskar.

Data Food & Agriculture


Organization (FAO) tahun 2003
menunjukkan, Indonesia adalah
produsen vanili terbesar dunia.
Namun, produksi Indonesia terus
menurun dan kini Madagascar
yang jadi produsen vanili terbesar
di dunia.
Hal ini disebabkan kualitas vanili
Indonesia tidak seragam karena
proses pengeringan yang jelek.
Sebaliknya, vanili Madagaskar
memiliki kualitas yang lebih
seragam. Sebagai pembanding,
kini harga vanili premium yang
berasal dari Madagaskar di
Amadeus Vanilla Beans US$ 59,99
per pon. Sedangkan harga vanili
Indonesia US$ 38,99 per pon.

Nilai Ekonomis
Perusahaan Amadeus Vanilla Beans, Amerika
Serikat yang menjual vanili dari berbagai
negara ini mematok harga vanili asal
Indonesia sebesar US$ 38,99 per pon.
Jumlahnya setara dengan Rp 363.607 per
pon atau Rp 797.735 per kilogram (kg).
Informasi harga terakhir (tahun 2006) yang
diperoleh dari para petani di Kuningan dan
Sumedang adalah Rp.65.000/kg untuk vanili
segar dan Rp.700.000/kg untuk vanili kering.

Anda mungkin juga menyukai