Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Struktur Hewan

Rangkuman Sistem Pencernaan

Disusun Oleh :
Cahya Himawan

(E1A014007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
1. Sistem Pencernaan pada Vertebrata
A. Pencernaan pada Aves

Organ pencernaan pada aves

Pencernaan pada aves tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar


pencernaan, dengan makanan yang beragam, serangga, biji dan buah. Pada aves,
terdapat organ-organ pencernaan seperti berikut :
Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran
pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan yang dapat diisi dengan cepat,
Lambung terdir atas: Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak
menghasilkan enzim
pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus
(lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung
pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan
vang berguna untuk membantu pencernaan
Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.

Saluran Pencernaan pada aves


o Mulut
Pada bagian mulut terdapat paruh dan lidah. Paruh berfungsi untuk
mengambil makanan, sedangkan lidah burung memiliki struktur kaku dan
bentuknya runcing dan kecil. Makanan yang diambil oleh paruh langsung
masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan.

o Kerongkongan

Kerongkongan merupakan saluran antara rongga mulut dan


lambung. Bagian bawahnya membesar berupa kantong yangdisebut
tembolok.
o Tembolok
Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi
menyimpan makanan untuk sementara, dan sedikit demi sedikit akan
disalurkan ke lambung kelenjar
o Empedu
Bagian empedal terjadi proses pencernaan makanan secara
mekanik karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna
untuk menghancurkan makanan dengan bantuan batu kecil atau kerikil.
Kemudian batu kerikil ini akan disalurkan ke usus halus bersama dengan
makanan.
o Lambung
Lambung Kelenjar, yaitu lambung yang terletak di bagian depan.
Dilambung kelenjar terjadi proses kimiawi karena dindingnya
mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung dan
berfungsi mencerna makanan.
o Usus Halus
Organ pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Di usus halus terjadi
proses kimiawi karena enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu
yang dihasilkan oleh hati langsung dialirkan ke dalam usus halus karena
burung merpati tidak mempunyai kantong empedu.
o Usus Besar, Rektum dan Kloaka
Sisa makanan didorong ke usus besar (colon) lalu menuju ke rectum
dan zat sisa pada dikeluarkan melalui kloaka.

B. Sistem pencernaan pada reptil

Sistem pencernaan pada reptil secara berturut-turut meliputi 1).


Rongga mulut : Bagian ini didukung oleh rahang atas dan bawah, memiliki
deretan gigi tajam yang berbentuk kerucut yang bagian dasarnya dilapisi
oleh gusi dan melengkung kea rah rongga mulut. 2). Esofagus. 3).
Ventrikulus. 4). Intestinum : yang terdiri atasa usus halus dan usus tebal
yang bermuara pada anus. Pada reptile, terdapat kelenjar pencernaan seperti
hati, empedu dan pankreas.
C. Sistem pencernaan pada pisces

Sistem pencernaan pisces berawal dari rongga mulut, yang didalamnya


terdapat gigi-gigi kecil berbentuk kerucut pada graham bawah dan lidah pada
dasar mulut yang menghasilkan lender, namun bukan berupa enzim. Makanan di
rongga mulut masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat pada daerah
sekitar insang, kemudian makanan menuju ke lambung yang berikutnya
dilanjutkan ke usus yang berupa pipa panjang dan berukuran sama besar, sampai
pada akhirnya bermuara pada anus. Pada pisces, kelenjar pencernaannya meliputi
pankreas dan hati.
D. Sistem pencernaan pada amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, meliputi saluran pencernaan


dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan
katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran
pencernaan pada katak meliputi: 1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut
untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, 2. esofagus; berupa
saluran pendek, 3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi
makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, 4. intestinum (usus): dapat
dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum.
jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya, 5. Usus tebal berakhir pada
rektum dan menuju kloata, dan 6. kloaka: merupakan muara bersama antara
saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
E. Sistem pencernaan pada ruminansia

Sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia panjang dan


kompleks. Pada Sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak
geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan
yang sulit dicerna. Di samping itu, lambung pada ruminansia telah termodifikasi
yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
Namun hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak
mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa.
Proses fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada

sekum yang banyak mengandung bakteri. proses fermentasi pada sekum tidak
seefektif fermentasi yang terjadi dilambung. Akibatnya,kotoran kuda, kelinci, dan
marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada
sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu pada
lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk
simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino.
2. Sistem Pencernaan pada Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata terjadi secara intrasel, seperti
pada protozoa, porifera, dan coelenterata, pencernaannya terjadi pada komponen
khusus seperti vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Pada cacing
parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak
memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara penyerapan langsung
melalui kulit.
A. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah
Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang
sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi
molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan
makanan dikeluarkan melalui anus.
B. Sistem Pencernaan Pada Serangga
Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem pencernaan
makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
sampai anus.Pencernaan pada serangga dilakukan secara ekstrasel.

Anda mungkin juga menyukai