School Work">
Prinsip Kerja Motor DC Dan GGL Lawan
Prinsip Kerja Motor DC Dan GGL Lawan
Prinsip Kerja Motor DC Dan GGL Lawan
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
PRINSIP KERJA MOTOR DC dan GGL LAWAN
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
TUGAS
MESIN LISTRIK II
KELOMPOK 1 :
Yuli Hartini
Sarah
Edwin Saleh
UNIVERSITAS MATARAM
2015
BAB I
PRINSIP KERJA MOTOR DC dan GGL LAWAN
Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi. Mesin listrik
dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses
konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik. Motor DC memerlukan sebuah
suplai listrik searah yang dialirkan ke kumparan medan untuk diubah menjadi energi
mekanik.
Untuk mesin kecil, pertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya, biasanya
rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin besar umumnya
terbuat dari baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka ini pada
bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain itu rangka ini juga harus
memiliki permeabilitas yang tinggi, disamping kuat secara mekanik.
Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate) yang bertuliskan spesifikasi
umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang merupakan
tempat-tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan jangkar.
1.1.2. Kutub
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Adapun fungsi dari
sepatu kutub adalah :
a. Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan medan
b.
Gambar 1.2
Inti jangkar yang berlapis-lapis
(Sumber :agesa21.files.wordpress.com)
Bahan yang digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silikon. Pada
umumnya alur tidak hanya diisi satu kumparan yang tersusun secara berlapis.
1.1.6. Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang berbentuk
lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang terpasang pada poros. Di
mana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen komutator terisolasi dengan baik antara
satu sama lainnya.
1.1.7.Sikat-Sikat
Sikat-sikat ini (Gambar 1.3) berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke
kumparan jangkar. Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator
untuk menyalurkan arus listrik. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
keinginan.
itu
sikat
memegang
peranan
penting
untuk
terjadinya
Gambar 1.4
Pengaruh penempatan konduktor berarus dalam medan magnet
(agesa21.files.wordpress.com)
Gambar 1.4 diatas menjelaskan :
(a) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus listrik menghasilkan medan
magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang dihasilkan oleh konduktor dapat
diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Kuat medan tergantung pada
besarnya arus yang mengalir pada konduktor.
(b) menunjukkan sebuah medan magnet yang arah medan magnetnya adalah dari
kutub utara menuju kutub selatan.Pada saat konduktor dengan arah arus menjauhi
pembaca ditempatkan didalam medan magnet seragam, maka medan gabungannya
akan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.4 b
(c) daerah di atas konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor adalah dari kiri ke
kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama. Hasilnya adalah memperkuat
medan atau menambah kerapatan fluks di atas konduktor dan melemahkan medan
atau mengurangi kerapatan fluks di bawah konduktor.
Dalam keadaan ini, fluks di daerah di atas konduktor yang kerapatannya bertambah
akan mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi
kerapatannya. Hal ini menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke
arah bawah. Begitu juga halnya jika arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan
fluks yang berada di bawah konduktor akan bertambah sedangkan kerapatan fluksi di
atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor akan mendapatkan gaya tolak ke arah
atas. Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak
tegak lurus terhadap medan.
Garis medan magnet mengarah ke kiri yang disimbolkan dengan garis biru dan huruf (B).
Untuk arah arus listrik ditunjukkan dengan garis berwarna hitam dan huruf (I).
Jika kita mencoba menggunakan kaidah tangan kiri kita pada sisi kiri kawat angker, maka
akan kita dapatkan bahwa gaya dorong (F) akan mengarah ke atas.
Sedangkan untuk sisi kanan kawat angker, kaidah tangan kiri akan menunjukkan bahwa
gaya dorong akan mengarah ke bawah.
Gaya dorong yang tegak lurus langsung terhadap kawat angker kanan dan kiri ini
menghasilkan torsi yang paling besar pada rotor motor.
6
magnetik (B) maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada konduktor
jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :
F = B . I . l Newton(1.1)
Dimana :
F = Gaya lorenz (Newton)
I = Arus yang mengalir pada konduktor jangkar (Ampere)
B = Kerapatan fluksi (Weber/m2 )
l = Panjang konduktor jangkar (m)
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka motor
akan berputar. Besarnya torsi beban dapat dituliskan dengan:
T=K
K=
Ia
...(1.3)
(1.4)
Dimana :
T = torsi (N-m)
r = jari-jari rotor (m)
K = konstanta (bergantung pada ukuran fisik motor)
= fluks setiap kutub
Ia= arus jangkar (A)
P = jumlah kutub
z = jumlah konduktor
a = cabang pararel
7
Eb =
..............................................................................(1.5)
..............................................................................(1.6)
Dimana:
K konstanta =
............................................................................(1.7)
DAFTAR PUSTAKA