School Work">
Gardu Distribusi
Gardu Distribusi
Gardu Distribusi
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang
berfungsi untuk menghubungkan jaringan tegangan menengah ke jaringan tegangan
rendah dan untuk membagikan / mendistribusikan energy listrik pada beban / konsumen
baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan
distribusi tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan
rendah (step down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380 volt
atau 220 volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan listrik (step
up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga listrik agar tegangan
yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long line) tidak mengalami penurunan
tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu tidak melebihi ketentuan voltage drop yang
diperkenankan 5% dari tegangan semula.
Jenis transformator yang digunakan adalah transformator satu phasa dan
transformator tiga phase. Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga buah
transformator satu phase dengan hubungan bintang (star conection) atau hubungan delta
(delta conection) .
Sebagian besar pada jaringan distribusi tegangan tinggi (primer sekarang ini dipakai
transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu jenis transformator yang diletakkan
diatas tiang dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in door, yaitu jenis yang
diletakkan didalam rumah gardu.
Fungsi Gardu Distribusi adalah Sebagai Berikut :
1
b. Jenis Kostruksi
1. Diam
GTT
a. Gardu Cantol
Gardu Cantol adalah tipe gardu listrik dengan transformator yang dicantolkan
pada tiang listrik besarnya kekuatan tiang minimal 500 daN. Gardu Cantol (Single
Pole Mounted distribution substation), dimana transformator dan panel Tegangan
Rendah menjadi satu yang dicantolkan pada tiang dan umumnya adalah
transformator jenis CompletelySelf Protected (CSP). Trafo pada Gardu Cantol
dapat berupa trafo satu fasa atau 1 buah trafo 3 fasa. Pada gardu distribusi yang
menggunakan trafo satu fasa, gardu jenis ini telah dilengkapi pengaman yang
berupa pelebur (fuse) TM dan pemutus (circuit Breaker) TR. Gardu Tiang sangat
cocok digunakan untuk beban-beban daerah yang sangat padat seperti perumahanperumahan, pertokoan, dan lain-lain.
Kapasitas Gardu Tiang lebih kecil dibandingkan dengan Gardu Beton maupun
Gardu Metal Clad. Kapasitas Gardu Tiang biasanya dibatasi sampai 250 kVA.
Pembangunan Gardu Tiang lebih cepat, mudah dan biayanya lebih murah
dibandingkan Gardu Beton dan Gardu Metal Clad.
Jenis - jenis Gardu Cantol
1. Gardu Cantol sistem 3 kawat
Lazimnya untuk transformator fase ganda atau fase tiga sistem 3 kawat,
tabung transformator berbentuk kotak dan dilengkapi dengan sirip radiator.
Seluruh peralatan Lightning Arester (LA) dan rak TR harus ditambahkan dan
dipasang pada tiang.
2. Gardu Cantol sistem 4 kawat
Perbedaan konstruksi Gardu Cantol sistem 4 kawat dengan sistem 3 kawat
adalah pada konstruksi transformatornya dimana peralatan proteksi TM dan
TR sudah
disederhanakan.
4. Penghantar Fasa 1
5. Penghantar Fasa 2
6. Penghantar Nrtral TM TR
7. Terminal Pembumian Transformator
8. Terminal Pembumian Tiang
9. Terminal Pembumian Lightning Arrester Pada Tangki Trafo
10. Transformator CSP
2. Single Line Diagram Gardu Cantol Fasa -1
3.
Monogram Konstruksi
Gardu
Cantol Fasa 3
1.
2. Jumper
Connector
2
3c 35 mm
3. Bimetal AL CU Joint
4. Fused Cut Out
5. Lightning Arrester
6. Transformer Anchor
7. Terminal Lug
8. Transformator
9. LV , Cable Jumper ( NYY )
10. Kabel Penyulang TR + Bimetal AL CU Joint
11. Pipa Saluran 4 Inch
12. PHB TR 2 Jurusan
1.
2.
3.
4.
5.
Lightning Arrester 5 kA 18 kV
Terminal Bushing TM
Bimetal AL CU Terminal Lug
Ground Terminal
Pole Ground Terminal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gardu Beton
Gardu Distribusi jenis beton atau yang sering disebut Gardu Beton merupakan
suatu lokasi tertentu untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik, menaikkan
dan menurunkan tegangan sesuai dengan tingkat tegangan kerjanya, tempat
melakukan kerja switching rangkaian suatu sistem tanaga listrik dan untuk
menunjang keandalan sistem tenaga listrik terkait, dengan daya listrik dapat
berasal dari Pembangkit atau dari gardu induk lain. Dan yang membedakan
dengan gardu distribusi yang lain adalah peralatan Gardu Distribusi yang dipasang
dalam bangunan yang terbuat dari beton. Dimana, gardu beton memiliki kapasitas
lebih besar dari Gardu Tiang dan gardu Metal Clad dan dapat juga dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan. Konstruksi ini dimaksudkan untuk pemenuhan
persyaratan terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan.
Gardu Beton memiliki trafo dan PHB yang terpasang di dalam sebuah gedung
beton dengan kapasitas transformator yang besar dibanding jenis gardu yang lain.
Gardu konstruksi beton ini memiliki kapasitas transformator besar, dimana
dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi instalasi yang berbeda
dengan gardu pasangan luar. Gardu beton dipasok dari baik jaringan saluran udara
ataupun saluran kabel tanah. Jumlah trafo yang dapat ditampung dalam gardu ini
dapat lebih dari 1 buah, dimana hal ini bargantung dari kebutuhan dan lokasi yang
ada.
Kapasitas trafo yang paling besar untuk gardu ini adalah 400 KVA s/d 630 KVA
tetapi ada pula tempat-tampat tertentu trafo mancapai 1000 KVA. Oleh karena
kemampuannya yang cukup besar maka pembangunan gardu ini biasanya
dilaksanakan pada daerah-daerah yang mempunyai kepadatan lebih besar/ daerah
kawasan industri.
Pada gardu beton pada jenis yang lama biasanya ruangan tegangan menengah,
ruangan trafo dan ruangan tegangan rendah dipisahkan oleh skat tembok atau
terali kawat. Jenis gardu ini biasanya disebut
bangunan beton yang baru sekat-sekat tak ada dimungkinkan karena instalasi
tegangan menengah ada dalam kontak yang tertutup yang biasanya disebut
cubikel sehingga lebih aman dan mudah dalam pengoprasian dan hemat tempat.
Fungsi Gardu Beton sendiri sama dengan Gardu Distribusi yaitu :
1
Diagram
satu garis
Gardu
Distribusi
Beton
Tersedia
Ketentuan Ventilasi
Lubang ventilasi diberikan cukup pada dinding dikiri kanan PHB TR/TM dengan
luas ventilasi (jumlah) adalah 1/5 dari luas muka dinding. Karena luasnya, maka
dihindari.
2
gardu distribusi
lebur.
Kubikel sambungan pelanggan.
LBS LBS TP
LBS TP
3
4
phi ()
dilengkapi 2 LBS. Sedang pada sistem Antena , cukup dengan 1 LBS saja.
Jumlah pengaman transformator (TP) harus disesuaikan dengan jumlah
transformator yang akan dipasangkan dalam gardu tersebut.
2.1
2.2
Kabel Tray harus terbuat dari bahan anti korosif galvanis untuk keperluan tiap-
tersambung pelanggan.
Transformator Arus (CT)
3
4
5
3 Pemasangan Instalasi
Transportasi
`Pengangkutan
kubikel
dari
gudang
penyimpanan
ke
lokasi
gardu
yang
terjadi
dikuatirkan
akan
Instalasi Listrik
Seluruh rangkaian semua peralatan listrik kubikel harus dipasang/dirangkai dengan
baik dan benar sesuai petunjuk yang diberikan pabrikan kubikel dengan torsi yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh umumnya rangkaian busbar, transformator
pengukuran dan kabel kontrol peralatan switchgear yang disuplai terlepas atau
belum terakit (jadi perlu dirangkai).
diperlukan
harus diperoleh
dan
yang
terpasang pastikan ulang bahwa heater dan fault indicator tersebut telah berfungsi
dengan baik.
5
connector.
Instalasi Transformator Distribusi
Spesifikasi transformator distribusi :
Transformator pasangan dalam (indoor) 20 kV / 230 / 400 V dengan daya :
a
250 kVA
400 kVA
630 kVA
Penempatan transformator dalam gardu harus sesuai rencana tata ruang disain
sipil gardu bersangkutan; dengan sisi tegangan rendah
dinding gardu.
menghadap/pada
kerja gardu.
Seluruh rangkaian listrik harus terhubung dengan terminal transformator
melalui sepatu kabel yang memenuhi syarat. Bilamana konduktor kabel
yang
dipergunakan
berbeda
dengan
terminal
transformator,
harus
dengan kapasitas
10
11
a
b
c
Elektroda pembumian pada Gardu Beton memakai sistem mesh, dengan penghantar
Cu (tembaga) berpenampang 50 mm2 yang digelar di bawah pondasi bangunan
gardu. Pada titik tertentu elektroda pembumian ini dikeluarkan dan dihubungkan
pada instalasi ikatan ekuipotensial (equipotential coupling) yang dipasang setinggi
20 cm di atas lantai, mengelilingi bagian dalam dinding gardu. Material ikatan
ekuipotensial memakai pelat tembaga sekurang-kurangnya dengan penampang
berukuran 20x4 mm. Seluruh bagian konduktif terbuka (BKT) dan bagian
konduktif ekstra (BKE) gardu dihubungkan ke ikatan ekui potensial tersebut.
Nilai tahanan pembumian tidak melebihi 1 ohm. Apabila konstruksi pembumian
tersebut tidak mencapai 1 ohm, harus ditambahkan sistem elektroda pembumian
lainnya, antara lain dengan elektroda batang, sehingga tercapai nilai tahanan
pembumiaan sebesar 1 ohm.
Khusus titik netral transformator distribusi dibumikan terpisah(tersendiri) dengan
pembumian BKT dan BKE. Penghantar pembumian menggunakan BC 50 mm 2,
elektroda bumi memakai elektroda jenis batang.
Tabel Instalasi Pembumian pada Gardu Distribusi Beton
4
Penyelenggaraan Konstruksi Gardu Beton
Persiapan Konstruksi
Perancangan konstruksi Gardu Beton lazimnya harus sudah menjadi satu kesatuan
denganperencanaan jaringan TM-nya. Seluruh komponen utama dan kelengkapan
instalasi
Packing transformator.
Periksa assesoris transformator, apakah sudah sesuai dengan syarat kontrak
yang disepakati, misalnya Termometer, Oil Level, Buchholz Relay, Breather
(silica gel)
Periksa volume minyak pada gelas duga (oil Level) dan kebocoran pada
transformator.
Periksa Name Plate serta Sertifikat Transformator, apakah telah sesuai dengan
Handling Transportasi
Kondisi kritis adalah saat memindahkan transformator, dari gudang ke lokasi
pemasangan misalnya, juga saat penaikan/penurunan transformator dari/ke atas
truk. Untuk menaikan dan menurunkan
haruskan menggunakan alat bantu forklift, mobile crane / lifter (truk yang sudah
dilengkapi lifter) atau minimal Tripod.
Menaikan dan menurunkan ke/dari truk harus diperhatikan dengan seksama untuk
memastikan tidak terjadinya kerusakan pada tangki transformator (bila
menggunakan forklift) atau kerusakan isolator (umumnya bila menggunakan
crane atau tripod). Pengangkutan transformator dari gudang penyimpanan ke
lokasi gardu dipersyaratkan/tidak diperbolehkan adanya guncangan-guncangan
pada saat dibawa dengan kendaraan.
Nomor Gardu
Tanda peringatan (antara lain lambang kilat, tulisan tanda bahaya, dll)
Data Historis Gardu yang berisi tanggal dibangun, No.SPK, dan nama
pelaksana pekerjaan dalam bentuk prasasti (terbuat dari batu marmer).
Dinding bagian dalam gardu diberi warna dengan cat berwarna putih, dan dinding
bagian luar gardu diberi warna dengan cat berwarna abuabu (silver-stone ). Jenis
cat yang digunakan untuk bagian luar harus tahan perubahan cuaca.