Deret Balmer Pada Spektrum Hidrogen PDF
Deret Balmer Pada Spektrum Hidrogen PDF
Deret Balmer Pada Spektrum Hidrogen PDF
Abstrak
Seperti yang sudah diketahui, cahaya merupakan polikromatik yang terdiri dari banyak
panjang gelombang. Ketika caha polikromatik melewati suatu prisma maka akan diperoleh
spektrum denganberbagai warna spektrum yang tidak kontinyu.
Deret balmer mepresentasikan tingkatan energi suatu panjang gelombang. Dimana pada
praktikum ini menggunakan lampu neon dan argon untuk melihat spektrum warna. Hal yang
diperoleh sesuai dengan teori yang sudah ada. Dimana panjang gelombang warna merah memilik
panjang gelombang terpanjang dan ungu merupakan panjang gelombang terpendek.
Lampu neon menghasilkan panjang gelombang terpanjang diantara panjang gelombang
yang lainnya, yaitu diantara 745 nm 1061 nm. Hal inilah yang membuat praktikum ini sesuai
dengan yang diharapkan.
Zat
yang
akan
diselediki
spektrumnya diuapkan pada temperatur
tinggi.
, dengan n = 3,4,5,...
III. Percobaan
Percobaan dalam praktikum ini dibagi
menjadi 2 prosedur, pertama dalam
mengamati
proses
spektrum
panjang
gelombang ini menggunakan lampu neon dan
lampu
argon.
Masing-masing
lampu
digunakan untuk pengambilan data dengan
jarak antara kisi dengan layar berkisar 10 cm,
15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Dari
masing-masing jarak ini akan teramati
spektrum panjang gelombang, mulai yang
terpanjang sampai yang terpendek. Data yang
diperoleh adalah jarak antara terang pusat ke
spektrum warna yang teramati.
Jarak (cm)
10
15
20
25
15
20
25
30
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Biru
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Hijau
Kuning
Biru
Ungu
Terang Pusat
(cm)
6,8
5
3,9
3
9
6,75
4,45
5,7
3,25
9,3
8,1
7,3
5,75
4,3
11,5
10,35
8,15
7,65
6
13,5
12,4
11,3
9,6
8,1
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Merah
Hijau
Biru
Ungu
Merah
Hijau
Biru
Ungu
15
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Ungu
Merah
Kuning
Biru
arc tan
e/a
0,5971767
0,4636476
0,3718561
0,2914568
0,5404195
0,4228539
0,2883959
(nm)
937,18337
745,35599
605,57546
478,91314
857,49293
683,94113
474,02455
Hijau
Ungu
0,363147 592,0296
0,2133686 352,92225
15
Lampu Argon
e (cm)
15
10
Lampu
Argon
10
15
Lampu Neon
e (cm)
15
y = 0,365x + 1,1
R = 0,9902
Lampu
Neon
5
0
20
40
a (cm)
e (cm)
biru
40
10
40
20
a (cm)
a (cm)
Jarak
(cm)
hijau
0
20
merah
5
0
y = 0,318x + 3,66
R = 0,9639
10
15
10
5
0
merah
hijau
0
20
40
biru
a (cm)
Analisa :
Dari data dan grafik diatas dapat
dijelaskan bahwa dengan jenis lampu yang
berbeda, spektrum warna yang dihasilkan
oleh kedua lampu adalah sama. Hanya saja
perbedaan intesitas energi atau panjang
gelombang yang berbeda. Pada lampu neon
memiliki panjang gelombang labih tinggi dari
pada lampu argon. Berdsarkan urutan RGB
nya, warna mereah lebih panjang dari pada
warna yang lainnya.
Dari data yang diperoleh, kesalahan
yang didapatkan dalam praktikum ini, hanya
pada pengambilan data dari terang pusat ke
spektrum warna dan pengambilan data yang
hanya bagian kanan saja. Seharusnya dalam
pengambilan data praktikum, spektrum yang
dibagian kiri dibandingkan dengan spektrum
di kanan, tetapi secara keseluruhan warna
spektrum dan jarak antara pusat ke
spektrumnya relatif sama. Hal ini dapat dilihat
dari KSR yang didapat tidak terlalu besar,
yaitu dari rentang 5% sama pai yang paling
besar 51%. KSR ini sendiri membandingkan
panjang gelombang yang didapat saat
V. Simpulan
Panjang gelombang pada bagian RGB
menghasilkan warna merah yang paling
panjang. Hal ini didapatkan dari data
praktikum dan membandigkannya di grafik.
Dari penjelasan ini, praktikan sudah bisa
menentukan panjang gelombang tersebut.
Deretan yang menghitung spektrum ini
adalah deret balmer, yang mana pada deret ini
mempresentasikan tingkatan energi.
Daftar Pustaka
[1] Beiser,Arthur.1987.Konsep Fisika
Modern.Erlangga : Jakarta