Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas perancangan beton dengan kekuatan K-250 menggunakan bahan pasir dari Cidadap, Kabupaten Garut.
2. Dilakukan pengujian laboratorium terhadap pasir tersebut untuk mengetahui kualitasnya.
3. Hasil pengujian memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembuatan beton K-250.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas perancangan beton dengan kekuatan K-250 menggunakan bahan pasir dari Cidadap, Kabupaten Garut.
2. Dilakukan pengujian laboratorium terhadap pasir tersebut untuk mengetahui kualitasnya.
3. Hasil pengujian memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembuatan beton K-250.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas perancangan beton dengan kekuatan K-250 menggunakan bahan pasir dari Cidadap, Kabupaten Garut.
2. Dilakukan pengujian laboratorium terhadap pasir tersebut untuk mengetahui kualitasnya.
3. Hasil pengujian memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembuatan beton K-250.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas perancangan beton dengan kekuatan K-250 menggunakan bahan pasir dari Cidadap, Kabupaten Garut.
2. Dilakukan pengujian laboratorium terhadap pasir tersebut untuk mengetahui kualitasnya.
3. Hasil pengujian memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembuatan beton K-250.
Abstrak Beton suatu kata yang tak asing lagi bagi sesorang yang bergelut di dunia konstruksi, yang mana disetiap perkerjaan pembangunan kostruksi tidak terlepas apa yang dimanakan beton. Bahan-bahan untuk pembutan beton diantaranya adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kabupaten Garut banyak terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembutan beton, dalam hal ini di daerah Cidadap Kecamatan Karangpawitan banyak terdapat pasir. Untuk mengetahui apakah pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi tentunya harus melalui suatu pengujian laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan bisa tidaknya bahan tersebut digunakan untuk setiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Uji Laboratorium Pasir Cidadap yang digunakan berasal dari selokanselokan yang berasal dari daerah sekitar yang mana dari hasil pengujian laboratorium tersebut diantaranya Modulus Kehalusan dari saringan No.4 sampai dengan No.200 adalah 2,87, Modulus Kehalusan dari saringan No. sampai dengan No.4 adalah 7,57 dan kadar lumpur pasir sangat sedik, dengan hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki. Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang dinginkan adalah K-250, proses Mix Desain Beton untuk volume 1m 3 dengan berat total adalah 2330 kg didapatkan untuk Air 180 liter, semen 327,3 kg, agregat halus 875 kg, dan agregat kasar 947,7. Alhamdulilah hasil dari uji tekan yang dilakuakan ternyata memenuhi kekuatan yang dikehendaki yakni K-250.
Kata Kunci beton, semen, agregat, pengujian saringan, kadar air, kuat tekan beton.
I. PENDAHULUAN
Struktur bangunan pada saat ini tidak terlepas dari apa yang dinamakan beton, perkerjaan beton sangat mudah dijumpai dalam setiap kegiatan pembangunan konstruksi yang mana beton digunkan untuk setiap proyek pembangunan diantaranya konstruksi Jalan, Jembatan, Perumahan, Bangunan Gedung, Bendungan dan Saluran Irigasi. Beton saat ini banyak digunakan dalam suatu kegiatan proyek konstruksi yang mana beton lebih mudah dibentuk dalam pengerjaannya, bahan- bahan mudah didapat, mudah perawatannya dan tentunya harga lebih murah dari pada konstruksi baja. Perkembangan teknologi semakin maju dan semakin pesat terutama dalam hal perancangan beton mengakibatkan perancangan beton dicari dalam mutu dan kualitas. Setiap perkerjaan beton tentunya ada persedur yang harus dilaksanakan baik dari segi kekuatan maupun untuk perkerjaan beton yang akan dipakai dalam suatu suatu proyek pembangunan. Di derah Kabupaten Garut ISSN : 2302-7312 Vol. 10 No. 01 2012 http://jurnal.sttgarut.ac.id 2 banyak terdapat sumber dasar untuk penbutan beton yang belum tergali, salah satunya di daerah Ciidadap Kecamatan Karangpawitan terdapat banyak pasir yang belum diketahui apakah pasir tersebut dapat digunakan dalam setiap pembangunan konstruksi tentunya harus ada pengujian terlebih dahulu di laboratorium. Bahan yang diambil sebagi sampel di bawa dari selokan-selokan di daerah sekitar Cidadap hal ini direncana kekuatan beton yang diinginkan adalah beton K-250. Pengujian bahan meliputi pengujian agregat halus dan agregat kasar, yang mana pengujian tersebut meliputi pengujian analisa saringan, pengujian berat jenis, dan pengujian kadar air yang dilakukan di Laboratorium Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG), sedangkan untuk uji tekan beton 3 dan 7 hari dilakukan di Laboratorium Pengujian Lahan dan Bahan Dinas Bina Marga Kab. Garut di jalan raya Samarang No. 117 Garut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Beton Beton adalah campuran semen portland atau hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tampa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Adapun jenis beton tediri dari beton bertulang, beton normal, beton polos, beton pracetak, beton prategang, dan beton ringan. B. Bahan 1. Semen a. Semen harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: 2. SNI 15-2049-1994, semen potland. 3. spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595), kecuali tipe S dan SA yang tidak diperuntukan sebagai unsure pengikat utama struktur beton. 4. spesifikasi semen hidrolis ekspansif (ASTM C 845). b. Semen yang digunakan pada perkerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran. 2. Agregat a. Agregat harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut: 1. spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33). 2. SNI 03-2461-1991, spesifikasi agregat ringan untuk beton struktrur. b. Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: 1. 1 / 5 jarak terkecil antara sisi cetakan, ataupun 2. 1 / 3 ketebalan palat lantai, ataupun 3. jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong. 3. Air a. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organic, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan. b. Air pecampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya tertanam logam alumunium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion kolrida dalam jumlah yang membahyakan. c. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan berikut terpenuhi: 1. Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air sumber yang sama. 2. Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminim harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecil pada air pecampur, yang dibuat dan diuji Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut
3 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved sesuai dengan metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis ( menggunakan spesimen kubus dengan ukuran 50 mm) (ASTM C 109).
III. METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan mengadakan study literatur. Selanjutnya dalam upaya penyelesaian penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian di Laboratorium guna meneliti, mempelajari dan menganalisa.
Kajian Pustaka Pengadaan Bahan Semen
Agregat kasar
Lolos saringan 3/8 Inch Pemeriksaan kualitas Bahan Memenuhi syarat
Pembuatan Contoh Uji beton : a) Semen Ex. Tiga Roda 14,1% b) Air 7,7 % c) Agregat halus 37,5% d) Agregat kasar 40,7%
Perawatan contoh beton dalam air Pengujian Kekuatan 3 dan 7 hari Analisa data Hasil Gambar 1. Diagram Alir Penelitian. Agregat halus
Air
Lolos saringan No.4 ISSN : 2302-7312 Vol. 10 No. 01 2012 http://jurnal.sttgarut.ac.id 4 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Concrete Mix Design adalah proses menentukan komposisi campuran adukan beton berdasarkan data-data dari bahan dasar untuk beton. Kadar agregat kasar, agregat halus, semen dan air ditentukan terlebih dahulu untuk perancangan campuran mutu beton K-250.
Tabel 4.1 Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dilaksanakan sesuai dengan metode Uji SNI-03-1968-1990 Saringan Jumlah ( gram ) Jumlah tertahan (%) Sepesifikasi Tertahan Berat Tertahan Tertahan Lewat No.4 48 48 4,8 95,2 No.8 81 129 12,9 87,1 No.16 139 268 26,8 73,2 No.30 290 558 55,8 44,2 No.50 339 897 89,7 10,3 No.100 81 978 97,8 2,4 No.200 18 996 99,6 0,4 Pan 4 1000 100 0 Modulus Kehalusan : 2,87
Tabel 4.2 Pengujian Analisa Saringan Agregat Kasar dilaksanakan sesuai dengan metode Uji SNI-03-1968-1990 Saringan Jumlah ( gram ) Jumlah tertahan (%) Sepesifikasi Tertahan Berat Tertahan Tertahan Lewat No.3/4 2916 2916 58,32 41,68 No.1/2 1767 4683 93,66 61,43 No.3/8 267 4950 99 1 No.4 50 5000 100 0 Pan 0 Modulus Kehalusan : 7,57
Tabel 4.3 Pengujian Bahan Lolos Saringan No. 200 dan Kotoran Organik Pengujian dilaksanakan sesuai dengan metode Ui SNI-03-28616-1992 % BAHAN YANG LOLOS SARINGAN NO. 200
A. BERAT KERING SEBELUM DIUJI = 500 gram B. BERAT KERING TERTAHAN SARINGAN No.200 = 489 gram C. PERSENTASE BAHAN YANG LEWAT SARINGAN = 2,2 % NO.200 ( A-B )/A x 100%
Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut
5 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved KOTORAN ORGANIK ( sesuai dengan nomor warna pada pelat standar warna kotoran organic )
Tabel 4.4 Pengujian Kadar Air Agregat Halus PENGUJIAN SATUAN I NOTASI BERAT CONTOH AWAL GRAM 500 BC BERAT CONTOH KERING GRAM 477 BK
PERHITUNGAN RUMUS I KADAR AIR (%) (BC-BK)/BK x 100% 4,6
Tabel 4.5 Pengujian Berat Jenis dan Peresapan Agregat Kasar Pengujian dilaksanakan sesuai dengan metode Ui SNI-03-1969-1990 Pengujian Satuan I II III Notasi Berat contoh JKP Gram 3000 Bj Berat contoh didalam air Gram 1876 Ba Berat contoh kering Gram 2907 Bk
Perhitungan Satuan I II III Rata-rata Berat Jenis Kering Bk/(Bj - Ba) 2,58 Berat Jenis JKP Bj/(Bj - Ba) 2,67 Berat Jenis Semu Bk/(Bk - Ba) 3,78 Peresapan (%) (Bj - Ba)/ Bk x 100 % 3,19
1 1
2
3 3
4 4
5 5
2 ISSN : 2302-7312 Vol. 10 No. 01 2012 http://jurnal.sttgarut.ac.id 6 Tabel.4.5 Perancangan Adukan Beton No Uraian Nilai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Kuat tekan karekteristik Kekuatan rata-rata yang hendak dicapai Jenis semen Jenis agregat kasar Jenis agregat halus Faktor air semen Factor air semen maksimum FAS yang dipakai Slump Ukuran agregat maksimum Kebutuhan air Kebutuhan semen Kebutuhan semen minimum Kebutuhan semen yang dipakai Bj beton Kebutuhan agregat Kebutuhan agregat halus (48%) Kebutuhan agregat kasar (50%) K-225 K-250 Tipe I Alami Alami 0,55 0,60 0,55 7,5-15 cm 1 180 ltr 327,3 kg 275 kg 327,3 kg 2330 t/m3 1822,7 kg 875 kg 947,7 kg
Penelitian beton dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui karakteristik dan batasan- batasan yang harus dicapai suatu varian beton untuk memenuhi kriteria K-250. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menguji benda uji beton di Dinas Bina Marga Bidang Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan Seksi Laboratorium Pengujian Lahan dan Bahan.
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS BINA MARGA BIDANG PENGAWASAN DAN PEMANFAATAN JALAN SEKSI LABORATORIUM PENGUJIAN LAHAN DAN BAHAN Jalan Raya Samarang No. 117. Telp. (0262) 233730 Garut
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON PB. 01.03-76
MUTU BETON : K.250
NO. BENDA UJI TANDA- TANDA KUBUS UMUR SLUMP BERAT BERAT LUAS TEKANAN MAKSIMUM KEKUATAN ISI BIDANG TEKANAN UKURAN CM DIBUAT DIUJI TGL HARI CM GRAM (DENSITY) CM2 KN KG Kg/Cm 2
Kuat Tekan Beton rata-rata = 257.09 (Kg/cm 2 ) Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut
7 2012 Jurnal STT-Garut All Right Reserved V. PENUTUP
Kesimpulan: Untuk volume 1 m3 beton dengan kekuatan k-250,maka diperoleh kebutuhan material sebagai berikut: Berat total = 2330 kg Air = 180 ltr Semen = 327,3 kg Agregat Halus = 875 kg Agregat Kasar = 947,7 kg Saran: Untuk mengembangkan beton yang yang sesuai dengan kekuatan yang diinginan akan memerlukan banyak pengujian, oleh karena itu teruslah melakukan penilitian guna tercipta hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dinas Bina Marga Garut; 2011; Analisis Kuat Tekan Beton. [2] Ganjar Jojon Jauhari ; 2011; Buku Teknologi Bahan; Garut. [3] SNI 03-2847-2002; 1995; Tata Cara Perhitungan Sstruktur Beton Untuk Bangunan Gedung. [4] Sunggono kh; 1995; Buku Teknik Sipil; Penerbit Nova; Bandung.