School Work">
Forecast 2
Forecast 2
Forecast 2
bila ingin sukses. Jangankan membuat forecast penjualan untuk lima tahun kedepan seperti biasanya dalam long-term planning, hanya untuk membuat forecast satu tahun saja, keyakinan manajer sudah terkikis terhadap akurasi dari forecast yang dibuat. Kondisi pasar saat ini, baik untuk industrial product maupun consumer product sudah terlalu kompleks. Terlalu banyak factor dari lingkungan bisnis yang mempengaruhi pasar, mulai dari peraturan pemerintah, perubahan teknologi, pengaruh globalisasi dan tingkat persaingan yang semakin tinggi. Sejak awal decade 90-an, terlihat sekali bahwa perubahan-perubahan yang terjadi kadang-kadang tidak bersifat incremental lagi tetapi juga sudah mengandung elemen surprising. Peraturan pemerintah sering berganti-ganti, membuat manajer Indonesia sering mengeluh terutama dalam hal forecasting. Perubahan bea masuk atau perubahan dalam hal ekspor dan impor dapat mengubah kondisi pasar dan peta persaingan berubah dalam waktu sebulan. Dapat dibayangkan apa yang terjadi bila pemerintah Hasil observasi, dengan para manajer di beberapa perusahaan menunjukkan bahwa kegiatan pembuatan forecast selalu merupakan bagian yang penting bagi para manajer terutama manajer pemasaran. Marketing Manajer pada umumnya masih senang menggunakan persentase dari forecast penjualan untuk menentukan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk melakukan aktifitas promosi. Oleh karena itu, pembuatan forecast adalah tahap awal dari pembuatan rencana pemasaran. Demikian juga para accounting manajer, tetap mengandalkan forecast dalam pembuatan budget mereka. Bahkan untuk bagian sales, kinerja dari seorang kepala cabang kadang-kadang diukur dari kemampuan mereka untuk membuat forecast dan bonus dari si salesman sering dikaitkan dengan pencapaian dari penjualan dibandingkan dengan forecast. Akurasi suatu forecast untuk beberapa jenis industri sangat bernilai. Kemampuan untuk memperbaiki satu persen dari tingkat akurasi dapat menambah penjualan atau mengurangi biaya inventori dalam jumlah yang besar. Bayangkan misalnya dengan perusahaan seperti United Tractors yang memasarkan alat berat dengan merk Komatsu. Setiap unit dari alat berat tersebut dapat bernilai lebih dari satu milyar rupiah. Forecast yang terlalu kecil akan merugikan perusahaan karena gagalnya perusahaan untuk melakukan deliveri pada waktu yang ditetapkan sehingga pelanggan mungkin akan memutuskan untuk membeli produk lain. Demikian juga, forecast yang sangat Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
berlebihan akan memberikan beban biaya inventori yang sangat besar. Oleh karena itu, perusahaan sekaliber United Tractors, pembuatan forecast dianggap sebagai pekerjaan yang serius. Hal yang dapat dilakukan ketika membuat forecasting adalah: 1. Manajer selayaknya menyadari tingkat kompleksitas dari suatu pasar. Mengenal konsumen secara baik serta mempelajari semua variabel-variabel yang mempengaruhi suatu forecast haruslah menjadi agenda penting bagi para manajer. Kegagalan dari mobil Ford Edsel yang sering dibuat publikasi adalah forecast yang salah dalam menghitung potensi dari pasar. Perusahaan di Detroit dipersalahkan karena mereka sama sekali tidak menyelenggarakan survei untuk mengetahui selera konsumen tetapi mereka meluncurkan mobil sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Mengenal konsumen, kompetitor serta lingkungan bisnis dengan baik adalah tahap yang baik dalam pembuatan suatu forecast. Survei-survei pemasaran secara rutin sebaiknya dilakukan. 2. Untuk manajer yang menggeluti produk-produk yang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan bisnis, cara-cara forecasting dengan metode kuantitatif harus diwaspadai. Justru dalam hal ini, forecasting secara kualitatif serta penggunaan intuisi dari si manajer yang bersangkutan tak pelak lagi adalah cara yang tidak dapat dihindari lagi. Untuk mempertajam intuisi dari manajer, ansoff mengingatkan manajer untuk semakin peka terhadap apa yang ia namakan sebagai weak signal, yaitu gejala dini terhadap suatu perubahan. Hanya manajer yang mendengarkan suara dari konsumen serta mempunyai komunikasi yang baik dengan departemen atau bawahan mereka yang dapat melatih kepekaan mereka. 3. Kepekaan seorang manajer dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem informasi perusahaan. Metode yang dinamakan environmental scanning system sudah mulai banyak dipakai di perusahaan-perusaha an besar di US untuk tujuan pembuatan forecast. Pada dasarnya, environmental scanning terdiri dari tahap-tahap seperti mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis, seberapa besar setiap faktor berpengaruh terhadap bisnis, membuat diagram yang menunjukkan faktor-faktor yang kritikal dan akhirnya adalah pembuatan suatu environment data base.Proses dalam environmental Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
scanning system ini akan memakasa manajer untuk semakin peka terhadap perubahan lingkungan bisnis pada tahap dini. Hal ini jelas akan memberikan keuntungan kepada perusahaan terutama dalam mengantisipasi terhadap perubahan yang sangat mendadak. Barangkali akurasi yang baik tetap tidak dapat dicapai dengan adanya environmental scanning system, tetapi paling tidak, arah dari perubahan lingkungan bisnis dapat diramal lebih akurat. 4. Dalam membuat suatu forecast, manajer perlu mempertimbangkan penggunaan skenario. Skenario adalah kata yang sudah sering diucapkan setiap hari. Hanya saja, sedikit manajer yang secara formal melakukan sebagai bagian dari strategic planning. Dalam pembuatan skenario, manajer menyadari bahwa kemampuan dalam pembuatan forecast sangat terbatas. Oleh karena itu, pembuatan skenario menunjukkan bahwa daripada mengalokasikan begitu banyak waktu untuk melakukan forecast yang akurat yang pada dasarnya sangat sulit, manajer tersebut lebih tertarik untuk melihat implikasi. ANALISIS KINERJA DENGAN METODE EVA EVA (Economic Value Added) adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indicator tentang adanya penambahan nilai dari satu investasi. EVA yang positif menunjukan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan Istilah EVA dipopulerkan oleh Stern Steward Management Service, yaitu perusahaan konsultan di Amerika Serikat sekitar tahun 90-an. Stern Steward menghitung EVA dengan cara mengurangi laba operasi setelah pajak dengan total biaya modal. EVA dapat dirumuskan sebagai berikut: EVA = EBIT Pajak Biaya Modal EVA dapat ditingkatkan dengan cara : 1. Memperoleh lebih banyak laba tanpa menggunakan lebih banyak modal, caranya adalah memotong biaya-biaya, bekerja dengan biaya produksi dan pemasaran yang lebih rendah agar diperoleh margin laba yang lebih besar. Hal ini dapat juga dicapai Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
dengan meningkatkan perputaran aktiva, baik dengan cara menaikan volume penjualan atau bekerja dengan aktiva yang lebih rendah (lower assets). 2. Memperoleh pengembalian (return) yang lebih tinggi daripada biaya modal atas investasi baru. Hal ini sesungguhnya menyangkut pertumbuhan perusahaan. Indikator EVA : Bila EVA > 0, terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja keuangan perusahaan baik. Bila EVA = 0, menunjukan posisi impas perusahaan Bila EVA < 0, berarti total biaya modal perusahaan lebih besar daripada laba operasi setelah pajak yang diperolehnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan tersebut tidak baik. Total biaya modal menunjukan besarnya kompensasi atau pengembalian yang diminta investor atas modal yang diinvestasikan di perusahaan. Besarnya kompensasi tergantung pada tingkat risiko perusahaan yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa investor bersifat penghindar resiko, semakin tinggi tingkat resiko semakin tinggi tingkat pengembalian yang diminta investor. Modal terdiri dari modal sendiri (ekuitas) berasal dari para pemegang saham, dan utang dari para kreditor atau pemegang obligasi perusahaan. Besarnya tingkat biaya modal ditentukan brdasarkan rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) dari biaya modal sendiri (cost of equity) dan biaya utang setelah pajak sesuai dengan proporsi modal sendiri dan utang dalam struktur modal perusahaan.
A.MetodeDeretWaktu(TimeseriesMethod) Metode peramalan ini menggunakan deret waktu (time series) sebagai dasar peramalan.perlukan data aktual lalu yang akan diramalkan untuk mengetahui pola data yang diperlukan untuk menentukan metode peramalan yang sesuai. Beberapa metode dalam time series yaitu sebagai berikut:
1. ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) pada dasarnya menggunakan fungsi eret waktu, metode ini memerlukan pendekatan model identification serta penaksiran awal dari paramaternya. Sebagai contoh: peramalan nilai tukar mata uang asing, pergerakan nilai IHSG. 2. Kalman Filter banyak digunakan pada bidang rekayasa sistem untuk memisahkan sinyal dari noise yang masuk ke sistem. Metoda ini menggunakan pendekatan model state space dengan asumsi white noise memiliki distribusi Gaussian. 3. Bayesian merupakan metode yang menggunakan state space berdasarkan model dinamis linear (dynamical linear model). Sebagai contoh: menentukan diagnosa suatu penyakit berdasarkan data-data gejala (hipertensi atau sakit jantung), mengenali warna berdasarkan fitur indeks warna RGB, mendeteksi warna kulit (skin detection) berdasarkan fitur warna chrominant. 4. Metode smoothing dipakai untuk mengurangi ketidakteraturan data yang bersifat musiman dengan cara membuat keseimbangan rata-rata dari data masa lampau. 5. Regresi menggunakan dummy variabel dalam formulasi matematisnya. Sebagai contoh: kemampuan dalam meramal sales suatu produk berdasarkan harganya. B.MetodeKausal Metode ini menggunakan pendekatan sebab-akibat, dan bertujuan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas (independen) yang penting beserta pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas yang akan diramalkan. Pada metode kausal terdapat tiga kelompok metode yang sering dipakai : 1. Metoda regresi dan korelasi memakai teknik kuadrat terkecil (least square). Metoda ini sering digunakan untuk prediksi jangka pendek. Contohnya: meramalkan hubungan jumlah kredit yang diberikan dengan giro, deposito dan tabungan masyarakat.
2. Metoda ekonometri berdasarkan pada persamaan regresi yang didekati secara simultan. Metoda ini sering digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya: meramalkan besarnya indikator moneter buat beberapa tahun ke depan, hal ini sering dilakukan pihak BI tiap tahunnya. 3. Metoda input output biasa digunakan untuk perencanaan ekonomi nasional jangka panjang. Contohnya: meramalkan pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan domestik bruto (PDB) untuk beberapa periode tahun ke depan 5-10 tahun mendatang. Tahapan perancangan peramalan : Secara ringkas terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam perancangan suatu metoda peramalan, yaitu : 1. Melakukan analisa pada data masa lampau. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pola dari data bersangkutan. 2. Memilih metoda yang akan digunakan. Terdapat bermacam-macam metoda yang tersedia dengan keperluannya. Metoda yang berlainan akan menghasilkan system prediksi yang berbeda pula untuk data yang sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa metoda yang berhasil adalah metoda yang menghasilkan penyimpangan (error) sekecil-kecilnya antara hasil prediksi dengan kenyataan yang terjadi. 3. Proses transformasi dari data masa lampau dengan menggunakan metoda yang dipilih. Kalau diperlukan, diadakan perubahan sesuai kebutuhannya. Menurut John E. Hanke dan Arthur G. Reitch (1995), metode peramalan dapat dibagi menjadi dua yakni : a. Metode peramalan kualitatif atau subyektif Yaitu suatu :
qualitative forecasting techniques relied on human judgments and intuition more than manipulation of past historical data, atau metode yang hanya didasarkan kepada penilaian dan intuisi, bukan kepada pengolahan data historis. b.MetodePeramalanKuantitatif Sedangkan peramalan kuantitatif diterangkan sebagai : quantitative techniques that need no input of judgments; they are mechanical procedures that produce quantitative result and some quantitative procedures require a much more sophisticated Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
manipulation of data than do other, of course. Sedangkan DeLurgio (1998) mengilustrasikan pada jenis-jenis Gambar metode peramalan berikut: seperti
Analisis keuangan akan lebih tajam bila data keuangan dibandingkan dengan standar tertentu Standar untuk pembandingan data keuangan 1. Standar internal yg ditetapkan mnjm spt target yg ditetapkan 2. Perbandingan historis 3. Perbandingan dengan prshn atau industri sejenis 4. Tanpa pembandingan tidak akan diketahui apakah prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan
Permasalahan analisis cross section 1. Ketidaktersediaan data industri yg tidak listing pasar modal bergerak dibeberapa industri) 3. Pada beberapa situasi tidak tersedia angka industri dlm suatu negara mis: SIA, PT. KA 2. Ketidakjelasan industri yang yang akan dipakai (karena suatu perusahaan/group
ANALISA TIME SERIES a. Analisis time series adalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren yang mungkin timbul b. Tren angka selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa yang terjadi c. Trend perusahaan sebaiknya dibandingkan dengan tren industri apakah sudah bergerak lebih baik dari tren industri. Penerapan Perubahan struktural dapat berpengaruh pada data keuangan. Perubahan struktural a.l.: 1. Peraturan Pemerintah 2. Perubahan Kompetisi 3. Perubahan Teknologi 4. Akuisisi dan merger Jika terjadi perubahan struktural, analisis perlu memisahkan data sebelum dan data sesudah terjadinya perubahan struktural. Utk tren selanjutnya lihat perubahan sesudah kejadian 5. Adanya outlier (data-data yang ekstrem/luar biasa) juga dapat berpengaruh pada data keuangan 6. Jika data tersebut muncul karena faktor yang bersifat sementara, sebaiknya dihapus dari data historis yg akan dianalisis 7. Jika bersifat permanen digunakan analisis sebelum dan sesudah Suatu data berubah bisa disebabkan oleh 1. Trend 2. Siklus Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Rahmawati,SE,MM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
3. Musiman 4. Ketidakteraturan
Analisa Peramalan
Ada 2 metode: mekanis dan non mekanis Metode mekanis menggunakan teknik-teknik yang lebih objektif seperti statistik misal menggunan model regresi (regresi sederhana /univariate maupun regrese berganda/multivariate) Metode non mekanis menggunakan teknik yang bersifat subjektif dengan menggabungkan banyak pertimbangan untuk menentukan garis tren yang dibuat dengan tangan (pendekatan visual untuk univariate) dan pendekatan analis sekuritas (multivariate). (pertimbangan bisa dari faktor industri, ekonomi, pasar dll) Model peramalan multivariate relatif lebih akurat disebabkan oleh 1. Dapat memasukkan aspek informasi terbaru 2. Dapat mempertimbangkan informasi yang lebih luas seperti forecast perekonomian, struktur industri, dan kejadian lain yang relevan
Delphi
Survey techniques
Makridakis et al. Hanke and Reitsch Wei, W.W.S. Box, Jenkins and Reinsel
Klasifikasi MetodePeramalan :
Causal Methods
Yt= f (X1t, X2t, , Xkt) Examples : sales(t) = f (price(t), advert(t), )
References : Timo Terasvirta, Dag Tjostheim and Clive W.J. Granger, (1994) Aspects of Modelling Nonlinear Time Series
Handbook of Econometrics, Volume IV, Chapter 48. Edited by R.F. Engle and D.I. McFadden
Analisa Keuangan yang Lain. Analisis Break Even 1. Pengertian Analisis Break Even Break even point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan di mana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel. Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita rugi. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. 2. Manfaat Analisis Break Even Analisis break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut: a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh. Jenis biaya berdasarkan konsep break even a. Variable cost (biaya variabel) Variable cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel secara total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
b. Fixed cost (biaya tetap) Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak berpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu ( function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selam periode tertentu. Contoh sewa ( rent), depresiasi, bunga, gaji. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan . c. Semi Variable cost Semi variable cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang akdang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong dalam jenis biaya ini misalnya : Sales expenses atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi salesman ini tetap untuk range atau volume tertantu, dan akan naik padalevel yang lebih tinggi.
Contoh
Peramalan penjualan sebagai dasar perencanaan produksi pada PT. Batik Keris Surakarta Sigit Prasetyo Peramalan penjualan merupakan teknik analisa terhadap kuantitas penjualan pada periode yang akan datang berdasar penjualan yang lalu.Akan tetapi peramalan penjualan yang dibuat hanya berupa perkiraan dan belum tentu terjadi karena penjualan dipengaruhi berbagai faktor. Tujuan peramalan penjualan untuk memperkirakan jumlah penjualan yang akan terjadi pada periode yangakan datang,kemudian hasil peramalan tersebut digunakan untuk membuat perencanaan produksi pada periode yang akan datang. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian untuk menganalisa pola penjualan dan produksi Batik Keris terjadi pada periode 1998-2002serta hasil peramalan penjualan danperencanaan produksi pada periode 2003.kemudian hasil peramalan tersebut akan ditentukan standar erroryang merupakan batas toleransi penjualan Dari hasil peramalan penjualan dan perencanaan produksi bila dibandingkan dengan pola penjualan dan produksi 1998-2002makam terdapat ketidak seimbangan antara pola produksi dan penjualan.
Saran yang dapat penulis berikan adalah agar PT.Batik Keris menggunakan pola peramalan penjualan secara formal agar tercapai efektifitas dan efisiensi dalam perusahaan sehingga kinerja perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lancar.