Teori Dasar Metode Magnetik
Teori Dasar Metode Magnetik
Teori Dasar Metode Magnetik
Magnetik
Kelompok 1
Rina Elfha Magisa
Siti Sairah Muchtar
Muammar Hakim
Yudhi Prawira
Nivi Okstrifiani
Irvan
Arini Nurul A
Wira Sunarya
DASAR METODE GEOMAGNET
Anomali geomagnet
Variasi intensitas medan magnetik yang terukur
kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi
bahan magnetik dibawah permukaan, kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi
yang mungkin teramati. Pengukuran intensitas
medan magnetik dapat dilakukan di darat, laut
maupun udara.
Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi,
dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada
pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
Suseptibilitas Magnetik
Suseptibilitas magnetik batuan merupakan harga magnet suatu
batuan terhadap pengaruh magnet yang erat kaitannya dengan
kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan
mineral magnetit di dalam batuan, semakin besar harga
suseptibilitasnya.
Tingkat suatu benda magnetik untuk mampu dimagnetisasi
ditentukan oleh suseptibilitas kemagnetan (disimbolkan dengan k)
yang ditulis sebagai:
I=kH
Δ T = anomali magnetik
Tobs = medan magnetik pengukuran pada stasiun
tertentu
TIGRF = medan magnet teoritis berdasarkan IGRF
pada stasiun Tobs
TVH = koreksi medan magnetik akibat variasi harian.
Intensitas Magnetisasi
Gaya magnet (F) adalah gaya tarik menarik / tolak-menolak
dari dua kutub magnet (m1,m2) yang berjarak r.
Hukum Coloumb:
F = m1.m2/(µ.r2)
µ = konstanta permeabilitas magnet
Suatu medan magnetik yang ditempatkan pada suatu medan
magnet akan mengalami magnetisasi oleh imbas magnetik yang
didefinisikan sebagai:
I=M/V
M = momen magnetik dikutub (dipole)
I = jarak antara kutub +m dan –m
V = volum benda
Momen magnet (M) adalah besaran vektor
yang memanjang dari kutub negatif ke kutub
positif. Intensitas magnetik (I) adalah momen
magnet per satuan volume. Intensitas magnet
ini sebanding dengan kuat medan magnet dan
arahnya searah dengan medan magnet yang
menginduksi.
I = k. H
I = intensitas magnetik
H = kuat medan magnet
Sifat magnetik batuan
Diamagnetik
Paramagnetisme
Ferromagnetic
Antiferromagnetik
Ferrimagnetik
Berdasarkan proses terjadinya maka ada dua macam magnet :
1. Magnet induksi ( bergantung pada suseptibilitasnya
menyebabkan anomaly pada medan magnet bumi ).
2. Magnet permanen : bergantung pada sejarah pembentukan
batuan.
TERIMA KASIH…..