Makalah Ma
Makalah Ma
Makalah Ma
SAMPAI SEKARANG
Disusun Oleh :
Dosen Pengampuh :
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ni’mat Allah kita tetap hidup dengan
iman dan islam yang melekat pada sanubari kita. Sholawat dan salam atas junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Ucapan terima kasih yang tiada hingga kepada segenap pihak yang telah membantu
dalam pembentukan makalah berjudul “Bentuk-bentuk Hadits” ini pada mata kuliah Ulumul
Hadits. Tak lupa juga kepada dosen pengampu mata kuliah Ulumul Hadits Ning Farikha
Kustina, M.Pd yang memberikan masukan serta kawan-kawan yang ikut berkontribusi
kritik dan saran yang akan membangun kesadaran penyusun maupun pembaca dalam
penulisan makalah ini demi kesempurnaan yang lebih baik. Dan harapan kami, semoga
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................................ 6
B. Saran ......................................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis merupakan salah satu pedoman umat islam dalam menjalankan
agama Islam disamping Al-Qur’an. Maka dari itu, menjaga kemurnian hadis agar
tetap menjadi sumber ajaran Islam yang mampu membawa pada kemaslahatan
menjadi tanggung jawab umat Islam, terutama dari kalangan intelektual Islam.
Salah satu persoalan dalam studi hadis yang senantiasa menjadi perdebatan adalah
masalah kodifikasi hadis. Masalah ini selalu menjadi perdebatan yang cukup hangat
dan menyita banyak energi di kalangan para sarjana keislaman, khususnya bagi
mereka yang menaruh minat yang sangat tinggi pada bidang kelimuan hadis.
Masalah kodifikasi apabila ditinjau dari sejarahnya cukup memiliki berbagai
macam persoalan didalamnya, mulai dari munculnya kepentingan aliran, wafatnya
para penghafal hadis, hingga banyaknya hadis yang tercampur dengan pendapat
para sahabat serta tabi’in. Maka dari itu persoalan tentang kodifikasi tersebut
tentunya perlu diluruskan untuk kepentingan kemaslahatan beragama, khususnya
umat islam
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana paparan di atas, maka di sini dapat di rumuskan rumusan
masalah sebagai berikut ;
1. Bagaimana sejarah kodifikasi hadits pada abad 2-4 sampai sekarang?
2. Faktor faktor apa saja yang mendorong di lakukanya kodifikasi hadits?
3. Apa saja manfaat kodifikasi hadits?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah kodifikasi hadits pada abad 2-4 sampai sekarang
2. Mengetaui faktor apa saja yang endorong di lakukanya kodifikasi hadits
3. mengetahui manfaat kodifikasi hadits
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Idri, Studi Hadis (Jakarta : Kencana, 2013),93
2
ibid
3
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar ilmu Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1987),
78
3
Syihab al-Zuhri (w. 124 H/ 742 M), seorang ulama besar di negeri Hijaz dan Syam,
menggalang agar para ulama hadis mengumpulkan hadis di masing-masing daerah
mereka. al-Zuhri berhasil menghimpun hadis dalam satu kitab sebelum khalifah
meninggal dunia yang kemudian dikirimkan oleh khalifah ke berbagai daerah, untuk
bahan penghimpunan hadis selanjutnya. ‘Umar juga memerintah Abu Bakar
Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm (w. 117 H) untuk mengumpulkan hadis yang terdapat
pada Amrah binti ‘Abd al-Rahman (murid kepercayaan ‘Asiyah) dan Qosim ibn
Muhammad ibn Abi Bakar al-Shiddiq4.
4
Idri, Studi Hadis (Jakarta : Kencana, 2013), 95
4
apakah suatu hadis itu sahih atau dha’if5.
5
Ibid, 97
6
Al-Ghazali, Syaikh Muhammad,” Studi kritis Atas Hadis: Antara PemahamanTekstual Dan
Kontekstual” (Bandung: Mizan, 1989)
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
simpulan mengenai kodifikasi hadis dengan berbagai macam dinamikanya, yang antara
lain adalah :
1. Kata kodifikasi dalam bahasa Arab dikenal dengan al-tadwin yang berarti
codification, yaitu mengumpulkan dan menyusun. Secara istilah, kodifikasi
adalahpenulisan dan pembukuan hadis Nabi.
2. Kodifikasi pada abad II, para ulama dalam aktivitas kodifikasi hadis, tidak
melakukan penyaringan dan pemisahan.
3. Kodifikasi pada abad III, merupakan masa penyaringan dan pemisahan antara
sabda Rasulullah dengan fatwa sahabat dan tabi’in
4. Kodifikasi pada abad IV – sekarang, kebanyakan para ulama mutaakhirin
mereka hanya menukil dari kitab-kitab yang telah disusun oleh Mutaqaddimin.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas Maka dari itu penulis sangat berharap
sekali bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada
penulis agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para
pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya. Sekian penutup dari
kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, Syaikh Muhammad. Studi kritis Atas Hadis: Antara Pemahaman Tekstual
Dan Kontekstual. Bandung: Mizan, 1989.
Ash Shiddieqy, M. Hasbi. Sejarah dan Pengantar ilmu Hadis. Jakarta: BulanBintang,
1987.
At Tahhan, Mahmud. Metode Tahrij Dan Penelitian Sanad Hadis. Surabaya: Bina ilmu,
1995
A. Hasjmy. Sejarah kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Idri. Studi Hadis.
Jakarta : Kencana, 2013.