Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Ma

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH KODIFIKASI HADITS, PEMBUKUAN HADITS PADA ABAD II, III, IV

SAMPAI SEKARANG

Disusun Oleh :

1. Muhammad Nauval Arif


2. Krisna Dwi Prastyo
3. Annas Abdullah Pandu

Dosen Pengampuh :

Farikha Kustina, M.Pd

PROGRAM STUDI MA’HAD ALY


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT
LAMONGAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ni’mat Allah kita tetap hidup dengan

iman dan islam yang melekat pada sanubari kita. Sholawat dan salam atas junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Ucapan terima kasih yang tiada hingga kepada segenap pihak yang telah membantu

dalam pembentukan makalah berjudul “Bentuk-bentuk Hadits” ini pada mata kuliah Ulumul

Hadits. Tak lupa juga kepada dosen pengampu mata kuliah Ulumul Hadits Ning Farikha

Kustina, M.Pd yang memberikan masukan serta kawan-kawan yang ikut berkontribusi

dalam tersusunnya makalah ini.

Harapan penyusun dengan tersusunnya makalah ini akan memunculkan berabagai

kritik dan saran yang akan membangun kesadaran penyusun maupun pembaca dalam

penulisan makalah ini demi kesempurnaan yang lebih baik. Dan harapan kami, semoga

makalah ini selalu bermanfaat bagi yang mempelajarinya.

Lamongan, 25 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Definisi Kodifikasi Hadits .............................................................................. 3

B. Sejarah Kodifikasi Hadits ................................................................................ 3

1) Kodifikasi Hadis Abad II Hijriah ................................................................ 4

2) Kodifikasi Hadis Abad III Hijriah ............................................................... 4

3) Kodifikasi Hadis Abad IV- Sekarang Hijriah .............................................. 5

C. Manfaat Kodifikasi Hadits .............................................................................. 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 6

A. Kesimpulan ................................................................................................ 6

B. Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadis merupakan salah satu pedoman umat islam dalam menjalankan
agama Islam disamping Al-Qur’an. Maka dari itu, menjaga kemurnian hadis agar
tetap menjadi sumber ajaran Islam yang mampu membawa pada kemaslahatan
menjadi tanggung jawab umat Islam, terutama dari kalangan intelektual Islam.
Salah satu persoalan dalam studi hadis yang senantiasa menjadi perdebatan adalah
masalah kodifikasi hadis. Masalah ini selalu menjadi perdebatan yang cukup hangat
dan menyita banyak energi di kalangan para sarjana keislaman, khususnya bagi
mereka yang menaruh minat yang sangat tinggi pada bidang kelimuan hadis.
Masalah kodifikasi apabila ditinjau dari sejarahnya cukup memiliki berbagai
macam persoalan didalamnya, mulai dari munculnya kepentingan aliran, wafatnya
para penghafal hadis, hingga banyaknya hadis yang tercampur dengan pendapat
para sahabat serta tabi’in. Maka dari itu persoalan tentang kodifikasi tersebut
tentunya perlu diluruskan untuk kepentingan kemaslahatan beragama, khususnya
umat islam

B. Rumusan Masalah
Sebagaimana paparan di atas, maka di sini dapat di rumuskan rumusan
masalah sebagai berikut ;
1. Bagaimana sejarah kodifikasi hadits pada abad 2-4 sampai sekarang?
2. Faktor faktor apa saja yang mendorong di lakukanya kodifikasi hadits?
3. Apa saja manfaat kodifikasi hadits?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah kodifikasi hadits pada abad 2-4 sampai sekarang
2. Mengetaui faktor apa saja yang endorong di lakukanya kodifikasi hadits
3. mengetahui manfaat kodifikasi hadits

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kodifikasi Hadits


Kata kodifikasi dalam bahasa Arab dikenal dengan al-tadwin yang berarti
codification, yaitu mengumpulkan dan menyusun. Secara istilah, kodifikasi adalah
penulisan dan pembukuan hadis Nabi secara resmi berdasar perintah khalifah dengan
melibatkan beberapa personel yang ahli dalam masalah ini, bukan yang dilakukan
secara perorangan ataupun untuk kepentingan pribadi. 1
Kodifikasi hadis yang dimaksudkan disini adalah penulisan, penghimpunan, dan
pembukuan hadis-hadis Nabi yang dilakukan berdasar perintah resmi khalifah ‘Umar
ibn ‘Abd al-‘Aziz (99-101 H/ 717-720 M), khalifah kedelepan Bani Umayah, yang
kemudian kebijakannya itu ditindaklanjuti oleh para ulama diberbagai daerah hingga
pada masa-masa berikutnya hadis-hadis terbukukan dalam kitab-kitab hadis. 2

B. SEJARAH KODIFIKASI HADITS


Pada abad pertama hijriah, mulai dari masa Rasul, masa khulafa Rasyidin, dan
sebagian besar Zaman Muawiyah, yakni hingga akhir abad pertama Hijriah , hadis-
hadis itu berpindah dari mulut ke mulut. Masing-masing perawi meriwayatkannya
berdasarkan kepada kekuatan hafalannya. 3
Kodifikasi Hadis secara resmi terjadi pada khalifah ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz, salah
seorang khalifah Bani Umayah. Proses kodifikasi hadis yang baru dilakukan pada masa
ini dimulai dengan khalifah mengirim surat ke seluruh pejabat dan ulama di berbagai
daerah pada akhir tahun 100 H yang berisi perintah agar seluruh hadis Nabi di masing-
masing daerah segera dihimpun, ‘Umar yang didampingi Muhammad ibn Muslim ibn

1
Idri, Studi Hadis (Jakarta : Kencana, 2013),93
2
ibid
3
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar ilmu Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1987),
78

3
Syihab al-Zuhri (w. 124 H/ 742 M), seorang ulama besar di negeri Hijaz dan Syam,
menggalang agar para ulama hadis mengumpulkan hadis di masing-masing daerah
mereka. al-Zuhri berhasil menghimpun hadis dalam satu kitab sebelum khalifah
meninggal dunia yang kemudian dikirimkan oleh khalifah ke berbagai daerah, untuk
bahan penghimpunan hadis selanjutnya. ‘Umar juga memerintah Abu Bakar
Muhammad ibn ‘Amr ibn Hazm (w. 117 H) untuk mengumpulkan hadis yang terdapat
pada Amrah binti ‘Abd al-Rahman (murid kepercayaan ‘Asiyah) dan Qosim ibn
Muhammad ibn Abi Bakar al-Shiddiq4.

1. Kodifikasi Hadis Abad II Hijriah


Pada abad kedua, para ulama dalam aktivitas kodifikasi hadis, tidak
melakukan penyaringan dan pemisahan, mereka tidak membukukan hadis-hadis
saja, tetapi fatwa sahabat dan tabi’in juga dimasukkan ke dalam kitab-kitab mereka.
Dengan kata lain, seleksi hadis pada abad kedua ini disamping memasukkan hadis-
hadis Nabi juga perkataan para sahabat dan para tabi’in juga dibukukan, sehingga
dalamkitab-kitab itu terdapat hadis-hadis marfu, hadis-hadis mawquf, dan hadis-
hadis maqthu.

2. Kodifikasi Hadis Abad III Hijriah


Pada abad ketiga Hijriah merupakan masa penyaringan dan pemisahan
antara sabda Rasulullah dengan fatwa sahabat dan tabi’in. Masa penyeleksian ini
terjadi pada zaman Bani ‘Abbasyiyah, yakni masa al-Ma’mun sampai al-muktadir
(sekitartahun 201-300 H). Periode penyeleksian ini terjadi karena pada masa tadwin
belumbisa dipisahkan antara hadis marfu’, mawquf, dan maqthu, hadis yang dha’if
dari yang sahih ataupun hadis yang mawdhu’ masih tercampur dengan yang sahih.
Padasaat itu pula mulai dibuat kaidah-kaidah dan syarat-syarat untuk menentukan

4
Idri, Studi Hadis (Jakarta : Kencana, 2013), 95

4
apakah suatu hadis itu sahih atau dha’if5.

3. Kodifikasi Hadis Abad IV- Sekarang Hijriah


Pada abad keempat merupakan abad pemisah antara ulama Mutaqaddimin,
yang dalam menyusun kitab hadis mereka berusaha sendiri menemui para sahabat
atau tabi’in penghafadh hadis dan kemudian menelitinya sendiri, dengan ulama
Muthakkhirin yang dalam usahanya menyusun kitab-kitab hadis, mereka hanya
menukil dari kitab-kitab yang telah disusun oleh Mutaqaddimin.
Periode ini memang tidak jauh berbeda dengan abad sebelumnya ketika
muncul kitab-kitab hadis yang model penyusunannya hampir sama seperti
penyusunan kitab-kitab jami’, kitab-kitab takhrij, athraf, kecuali penulisan dan
pembukuan hadis-hadis yang tidak terdapat dalam kitab hadis sebelumnya dalam
sebuah kitab yang dikenal dengan istilah kitab zawaid .6

C. Manfaat Kodifikasi Hadits


1. Kodifikasi hadis yang mereka lakukan lebih sebagai penjagaan terhadap tradisi
menulis hadis secara turun-temurun.
2. Sebagai usaha sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan hadis, pandangan
dengan kaca mata jernih terhadap setiap proses yang dilakukan keduanya layak
dipersembahkan.

5
Ibid, 97
6
Al-Ghazali, Syaikh Muhammad,” Studi kritis Atas Hadis: Antara PemahamanTekstual Dan
Kontekstual” (Bandung: Mizan, 1989)

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
simpulan mengenai kodifikasi hadis dengan berbagai macam dinamikanya, yang antara
lain adalah :
1. Kata kodifikasi dalam bahasa Arab dikenal dengan al-tadwin yang berarti
codification, yaitu mengumpulkan dan menyusun. Secara istilah, kodifikasi
adalahpenulisan dan pembukuan hadis Nabi.
2. Kodifikasi pada abad II, para ulama dalam aktivitas kodifikasi hadis, tidak
melakukan penyaringan dan pemisahan.
3. Kodifikasi pada abad III, merupakan masa penyaringan dan pemisahan antara
sabda Rasulullah dengan fatwa sahabat dan tabi’in
4. Kodifikasi pada abad IV – sekarang, kebanyakan para ulama mutaakhirin
mereka hanya menukil dari kitab-kitab yang telah disusun oleh Mutaqaddimin.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas Maka dari itu penulis sangat berharap
sekali bahwa para pembaca selalu memberikan sebuah kritikan dan saran kepada
penulis agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para
pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya. Sekian penutup dari
kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Syaikh Muhammad. Studi kritis Atas Hadis: Antara Pemahaman Tekstual
Dan Kontekstual. Bandung: Mizan, 1989.
Ash Shiddieqy, M. Hasbi. Sejarah dan Pengantar ilmu Hadis. Jakarta: BulanBintang,
1987.
At Tahhan, Mahmud. Metode Tahrij Dan Penelitian Sanad Hadis. Surabaya: Bina ilmu,
1995
A. Hasjmy. Sejarah kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Idri. Studi Hadis.
Jakarta : Kencana, 2013.

Anda mungkin juga menyukai