Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Suku Batak - Kelas Bahasa Indonesia (A)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 56

PENGARUH PERKEMBANGAN GLOBALISASI TERHADAP

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI


BAHASA NASIONAL

MAKALAH
Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

disusun oleh:
Suku Batak
Afifah Zahidah 201860238
Devani Anggraini 201860233
Shela Marcelina 201860208
Talitha Dzakirah B 201860200
Venny Anatansya 201860254

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRISAKTI
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis diberikan kemudahan dalam
menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perkembangan
Globalisasi terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah penelitian ini dibuat untuk menyelesaikan dan memenuhi tugas
Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, kami menjelaskan eksistensi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam upaya menghadapi era
globalisasi. Kami berharap bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan seperti yang tertulis dalam
Sumpah Pemuda.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
berbagai pihak atas bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran, serta nasihat
yang berikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua STIE Trisakti Pak Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., CA., yang telah
memberikan kesempatan, izin, dan fasilitas dalam penyusunan makalah
ini.
2. Ketua Jurusan Manajemen Ibu Dr. Tita Deitiana, M.M., yang telah
memberikan pengarahan untuk kami sebagai mahasiswa Jurusan
Manajemen, sehingga dapat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
menjadi mata kuliah wajib. Karena penulis menyadari bahwa untuk
menjadi sarjana bukan hanya semata-mata untuk memperoleh gelar,
melainkan juga untuk menjadi sarjana yang memahami Bahasa
Indonesia dalam dunia ekonomi.
3. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Ibu Lia Andriyani S.S., M.Pd., yang
telah mengarahkan dan memberikan masukan, sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan baik.
4. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini.

i
ii

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran kami perlukan guna memperbaiki dan
meningkatkan penelitian kami selanjutnya. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 14 Agustus 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................... 5

BAB 2 LANDASAN TEORETIS.................................................................. 7


2.1 Pengertian Bahasa ........................................................................ 7
2.2 Pengertian Bahasa Indonesia ....................................................... 7
2.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia .................................... 7
2.3.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional ........................................................................................... 7

2.3.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa


Negara...............................................................................................9

2.4 Pengertian Ragam Bahasa ......................................................... 10


2.4.1 Ragam Bahasa Bahasa Indonesia Berdasarkan Penutur . 11

2.4.2 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Jenis Pemakaian 12

2.4.3 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Segi Keformalan 13

2.5 Pengertian Globalisasi ................................................................ 15


2.6 Faktor Penyebab Globalisasi ...................................................... 16
2.7 Dampak Globalisasi .................................................................... 17
BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................. 19
3.1 Bentuk Penelitian ........................................................... 19

iii
iv

3.2 Objek Penelitian............................................................. 19

3.3 Sumber Data.................................................................. 19

3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................. 19

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 22


4.1 Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional............................................................ 22
4.1.1 Pengaruh Media Sosial terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional................................. 22
4.1.2 Pengaruh Globalisasi terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia di Kalangan Internasional ................................. 23
4.1.3 Pengaruh Globalisasi terhadap Kurangnya Minat Generasi
Muda untuk Mempelajari Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar ................................................................................ 24
4.1.4 Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Eksistensi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ................... 25
4.2 Pengaruh Penggunaan Ragam Bahasa Gaul terhadap Eksistensi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional .............................. 26
4.2.1 Frekuensi Penggunaan Ragam Bahasa Gaul dalam
Berkomunikasi, Baik secara Lisan maupun Tulisan.......... 26
4.2.2 Kenyamanan dalam Berkomunikasi Menggunakan Ragam
Bahasa Gaul dibandingkan Menggunakan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar ........................................................ 27
4.2.3 Ragam Bahasa Gaul Memengaruhi Pemakaian Bahasa
Indonesia secara Positif .................................................... 28
4.3 Pengaruh Penggunaan Bahasa Asing terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional ........................................... 29
4.3.1 Penggunaan Bahasa Asing dalam Berkomunikasi, Baik
secara Lisan maupun Tulisan ........................................... 29
v

4.3.2 Kenyamanan Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Asing


dibandingkan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar ......................................................................... 30
4.3.3 Penguasaan Bahasa Asing dibandingkan Bahasa Indonesia
.......................................................................................... 31
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 33
5.1 Simpulan ........................................................................... 33
5.2 Saran ................................................................................ 33
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 39
LAMPIRAN............................................................................................... 41
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1.1 .......................................................................................... 22


Diagram 4.1.2 .......................................................................................... 23
Diagram 4.1.3 .......................................................................................... 25
Diagram 4.1.4 .......................................................................................... 26
Diagram 4.2.1 .......................................................................................... 27
Diagram 4.2.2 .......................................................................................... 28
Diagram 4.2.3 .......................................................................................... 29
Diagram 4.3.1 .......................................................................................... 30
Diagram 4.3.2 .......................................................................................... 31
Diagram 4.3.3 .......................................................................................... 32

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang sudah lama
digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai
Merauke. Bahasa Indonesia sudah diikrarkan sebagai bahasa
persatuan melalui Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928,
sehingga kita sebagai bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi
bahasa Indonesia dan juga harus bertanggung jawab untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi dan sebagai
pemersatu bangsa Indonesia yang mempunyai 718 bahasa daerah
dengan 17.162 pulau. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi,
artinya bahasa dipakai untuk menyampaikan maksud tertentu agar
dapat dipahami oleh orang lain. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu bangsa, dapat diartikan dengan bahasa Indonesia dapat
mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang
berbeda-beda.
Saat ini eksistensi bahasa Indonesia mengalami perubahan-
perubahan terutama pada bahasa Indonesia populer. Dengan zaman
yang semakin modern dan canggih perkembangan bahasa Indonesia
populer menjadi sangat pesat. Seiring berjalannya waktu, pemakaian
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai menurun dan
digantikan dengan pemakaian bahasa Indonesia populer atau yang
dikenal dengan ragam bahasa gaul.
Seperti hal nya saat ini, banyak sekali generasi milenial yang kerap
sekali menggunakan bahasa gaul untuk bahasa sehari-hari mereka
dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan aturan yang ada. Tak hanya itu, bahasa asing juga lebih sering
digunakan dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Salah satu contoh

1
2

dalam penggunaan bahasa gaul, yaitu penggunaan kata “Sans” lebih


sering digunakan daripada kata “Santai”, “Skuy” untuk kata “Ayo”. Dan
juga penggunaan bahasa asing, seperti kata “Upload” lebih sering
digunakan daripada kata “Unggah”, begitu pula dengan kata “Stop”
untuk kata “Berhenti”.
Salah satu kasus penggunaan bahasa asing terjadi di jalan-jalan
besar di Kota Bandung. Survei yang dilakukan tanggal 20 September
2017 di sepanjang Jalan Setiabudi, 60 persen nama-nama toko,
baliho, hotel, dan lembaga-lembaga swasta menggunakan bahasa
asing sebagai label. Misalnya, “Kampoeng Move on Baso Buah Asli
Bandung”, “Ardian Copy Center”, “SMM corner”, “Hisan Fried
Chicken”, “Pandan Wangi Cake”, “Bakery Oleh2 Bandung”, dan
sebagainya. Oleh karena itu, untuk membangkitkan kembali harkat
dan martabat bahasa Indonesia, maka perlu dilakukan pengkajian
sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Kota Bandung untuk
mengembalikan status Bahasa Indonesia pada masyarakat umum,
status bahasa di kancah Regional, Nasional, dan Internasional. Era
globalisasi menjadi tantangan besar bagi seluruh dunia termasuk
bangsa Indonesia dalam mempertahankan diri di tengah-tengah
pergaulan antarbangsa yang semakin rumit. Bahkan dalam berbahasa
yang selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat memberi
dampak besar bagi jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri
bahasa. Eksistensi bahasa Indonesia populer berkembang semakin
pesat dikarenakan era globalisasi yang terjadi sekarang ini. Banyak
pengaruh globalisasi bagi eksistensi bahasa Indonesia populer,
sehingga dalam hal ini muncul masalah-masalah sosial yang baru.
Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam
pergaulan pada era globalisasi harus diperhatikan oleh masyarakat
Indonesia. Keberadaan bahasa Indonesia semakin lama semakin
pudar karena banyak orang Indonesia khususnya generasi milenial
menggunakan bahasa selain Indonesia, seperti bahasa gaul dan
3

bahasa asing. Era globalisasi ini pasti memberikan dampak terhadap


bahasa Indonesia, baik itu dampak positif dan juga dampak negatif.
Perkembangan zaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi
juga dapat menjadi tantangan dalam mempertahankan eksistensi
bahasa Indonesia pada era globalisasi ini. Dengan adanya
perkembangan teknologi, maka dapat berpengaruh juga dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar yang
disebabkan oleh penggabungan bahasa Indonesia dengan bahasa
gaul. Oleh karena itu, penulis tidak ingin eksistensi bahasa Indonesia
tergeser oleh penggunaan ragam bahasa gaul dan bahasa asing di
Indonesia, khususnya yang digunakan oleh generasi milenial.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud menyusun
penelitian yang berjudul “Pengaruh Perkembangan Globalisasi
terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan terkait penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional?
2. Seberapa besar pengaruh penggunaan ragam bahasa gaul
terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
3. Sebesar besar pengaruh penggunaan bahasa asing terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
4

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan ragam


bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan bahasa
asing terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijabarkan, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis,
yaitu:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
bidang ilmu bahasa untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai perkembangan globalisasi terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut:
a. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan,
pengetahuan, dan wawasan kepada peneliti mengenai
perkembangan globalisasi terhadap eksistensi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional.
b. Mahasiswa/i
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan bagi mahasiswa/i mengenai perkembangan
globalisasi terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
5

c. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai perkembangan globalisasi terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
d. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman kepada
peneliti selanjutnya agar dapat dikembangkan dan diteliti lebih
lanjut terkait dengan perkembangan globalisasi terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang akan memberikan penjelasan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang yang mendasari peneliti untuk
melaksanakan penelitian mengenai pengaruh
perkembangan globalisasi terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Di dalam bab ini,
disajikan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB 2 LANDASAN TEORETIS
Bab ini berisi landasan teoretis mengenai rumusan masalah
yang akan dianalisis. Landasan teoretis membantu
memperjelas dan menjadi pedoman mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan rumusan masalah serta menjadi dasar
dalam melakukan pembahasan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metode penelitian mengenai bentuk penelitian,
objek penelitian yang digunakan, sumber data yang
diperoleh, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini.
6

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi analisis mengenai data yang telah dikumpulkan
dari berbagai sumber dan melakukan pembahasan untuk
menjawab rumusan masalah.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan dari analisis dan pembahasan yang
telah dilakukan. Dalam bab ini, terdapat pula saran untuk
peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan
topik yang sama agar dapat melakukan penelitian yang lebih
baik.
BAB 2
LANDASAN TEORETIS

2.1 Pengertian Bahasa


Menurut Purwito, dkk. (2016:1), bahasa merupakan sarana yang
sangat penting dalam kehidupan umat manusia, mengingat manusia
sebagai makhluk sosial, makhluk Tuhan yang tidak bisa hidup tanpa
kerja sama dengan orang lain. Secara umum, bahasa lebih dikenal
sebagai alat komunikasi. Secara teknis, bahasa adalah seperangkat
ujaran yang bermakna yang dihasilkan alat ucap manusia, sedangkan
secara praktis, menurut Keraf (2004:1) dalam buku yang berjudul
“Cinta Bahasa Indonesia Cinta Tanah Air” yang ditulis oleh Purwito,
dkk. (2016), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.

2.2 Pengertian Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang merupakan
bahasa asli kita sebagai warga negara Indonesia, dan sudah menjadi
tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk
melestarikannya. Menurut Sunaryo (2000) dalam Jurnal Eksistensi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya
di Era Globalisasi yang ditulis oleh Assapari (2014), tanpa adanya
bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan
berkembang.

2.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


2.3.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
yang tercantum di dalam:

7
8

1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami


putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”,
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36
menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia”.

Menurut Mutmainah (2019:4–5) berdasarkan kedudukan


bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, maka bahasa
Indonesia berfungsi sebagai:
1. Lambang Kebangsaan Nasional
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa
Indonesia memancarkan nilai-nilai sosial budaya yang
mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan keluhuran nilai
yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga
memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
2. Lambang Identitas Nasional
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
merupakan lambang bangsa Indonesia yang harus dijunjung
tinggi disamping bendera dan lambang negara. Di dalam
fungsi ini, bahasa Indonesia dapat membangun
kepercayaan diri yang kuat, karena setiap negara
memerlukan identitas. Karena itulah kita harus membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia, sehingga bersih dari
unsur-unsur bahasa lain terutama bahasa asing.
3. Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa
Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa
dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda seringkali
terdapat percikan masalah yang bisa menjadi besar. Dengan
fungsi ini, maka akan memungkinkan masyarakat Indonesia
9

menyatu dan bersatu dalam kebangsaan. Dengan bahasa


Indonesia, perpecahan yang terjadi dapat dihindari karena
suku-suku bangsa tersebut merasa satu.
4. Alat Penghubung Antarbudaya, Antardaerah, dan
Antarwarga
Sejak lama, bahasa Indonesia menjadi lingua franca di
wilayah Indonesia. Sebagai negara yang terdiri dari berbagai
suku, budaya, dan bahasa masalah yang dihadapi adalah
komunikasi. Berkat adanya bahasa nasional,
kesalahpahaman akibat perbedaan itu dapat diatasi. Kita
dapat berhubungan dengan segala aspek kehidupan,
sehingga kita dapat menjelajahi negeri ini dengan
memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

2.3.2 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa


Negara
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
menurut Mutmainah (2019:5 – 6) memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia
digunakan dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Sejak saat itu, bahasa Indonesia digunakan dalam pidato-
pidato resmi kenegaraan, dokumen, dan surat-surat resmi
harus ditulis dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
mutlak digunakan dalam segala upacara, peristiwa, serta
kegiatan kenegaraan.
2. Bahasa Pengantar Resmi dalam Dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang
dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia. Untuk memperlancar kegiatan
10

belajar mengajar, penulisan bahan-bahan ajar hendaknya


juga berbahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan dunia
pendidikan memerlukan sebuah bahasa yang seragam
supaya kelangsungan pendidikan tidak terganggu.
3. Bahasa Resmi di dalam Perhubungan di Tingkat Nasional
untuk Kepentingan Pembangunan dan Pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan
pemerintah di tingkat nasional. Dalam hal ini, hendaknya
diadakan penyeragaman bahasa demi keefektifan
pembangunan dan pemerintahan. Tujuan penyeragaman
tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan
cepat dan tepat tersampaikan pada masyarakat luas.
4. Bahasa Resmi di dalam Pengembangan Kebudayaan dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi
Kebudayaan nasional yang beragam membutuhkan
bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan kebudayaan.
Dalam membina dan mengembangkan kebudayaan
nasional, bahasa Indonesia menjadi identitas yang dapat
membedakan dari kebudayaan daerah yang beragam.
Selain itu, bahasa Indonesia juga merupakan satu-satunya
alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi agar
jangkauan pemakaiannya lebih luas, hendaknya
menggunakan bahasa Indonesia.

2.4 Pengertian Ragam Bahasa


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ragam bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicaraan. Ragam bahasa berasal dari kata dasar ragam.
11

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang


berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknik, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam
surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku
atau ragam bahasa resmi.

2.4.1 Ragam Bahasa Bahasa Indonesia Berdasarkan Penutur


Berdasarkan cara pandang penutur, menurut Rahayu
(2007:22–23) ragam bahasa Indonesia dibedakan menjadi:
• Daerah / Logat
Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya.
Logat Indonesia yang dilafalkan oleh putera Tapanuli
dapat dikenal, misalnya tekanan kata yang amat jelas;
logat Indonesia orang Bali dan Jawa dengan pelaksanaan
bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri khas yang meliputi tekanan,
turun-naiknya nada, dan panjang-pendeknya bunyi
bahasa; membangun aksen yang berbeda-beda.
Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal tentu ada,
walaupun mungkin kurang tampak. Ragam dialek dengan
sendirinya erat hubungannya dengan bahasa ibu penutur.
• Pendidikan
Ragam bahasa ini menyilangi ragam dialek,
memungkinkan perbedaan yang jelas antara kaum yang
berpendidikan formal dan yang tidak. Tata bunyi
Indonesia golongan yang kedua itu berbeda dengan
fonologi kaum terpelajar. Bunyi /f/ dan gugus konsonan
/ks/, misalnya tidak selalu terdapat dalam ujaran orang
12

yang tidak atau hampir tidak bersekolah. Bentuk fadil,


fakultas, film, fitnah, kompleks, diucapkan menjadi padil,
pakultas, pilem, pitenah, komplek. Perbedaan ini juga
terlihat pada tata bahasa. Kalimat Saya mau tulis surat ke
pamanku, cukup jelas maksudnya; tetapi bahasa yang
terpelihara menurut bentuknya Saya akan menulis surat
itu kepada paman saya. Jadi, peliharalah penggunaan
bahasa Indonesia agar identitas keterpelajaran kita
tampak.
• Sikap Penutur
Sikap penutur tercermin dalam lagam dan gaya.
Pemilihannya tergantung pada sikap penutur terhadap
orang yang diajak bicara atau terhadap pembacanya.
Sikap ini antara lain dipengaruhi oleh umur dan
kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang hendak
disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi. Bentuk
ragam tersebut, misalnya sikap kaku dan resmi, adab
dingin, hambar, hangat, akrab, atau santai yang tercemin
dalam kosakata dan tata bahasa.

2.4.2 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Jenis Pemakaian


Menurut Rahayu (2007:23 – 24), ragam bahasa menurut
jenis pemakaiannya dapat dibagi menjadi:
• Ragam Bahasa Sudut Pandang Bidang atau Pokok
Pembicaraan
Penguasaan ragam bahasa ini dipengaruhi oleh luasnya
pergaulan, pendidikan, profesi, pengalaman, bidang yang
dimaksud ialah agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan,
perdagangan, seni rupa, seni sastra, olah raga, perundang-
undangan, dan angkatan bersenjata. Setiap bidang tersebut
13

mempunyai kekhasan di bidang kosakata dan variasi tata


bahasanya.
• Ragam Bahasa Menurut Sarannya
Ragam bahasa ini lazimnya dibagi atas raga lisan dan
ragam tulis. Perbedaannya terletak pada suasana dan
peristiwa. Dalam bahasa tulis, orang diajak bicara tidak
berhadapan, akibatnya, bahasa kita perlu lebih terang dan
jelas; karena ujaran kita tidak dapat disertai dengan gerak dan
intonasi sebagai upaya penekanan. Misalnya, kalimat ujaran
Darto tidak mengambil uangmu, yang disertai tekanan khusus
pada kata tidak, dalam ragam tulis mungkin dapat berbentuk
Bukan Darto yang mengambil uangmu.
• Ragam yang Mengalami Gangguan Pencampuran
Ragam ini ditandai dengan adanya proses pencampuran
bahasa yang digunakan secara berdampingan, sehingga
muncul bahasa sleng, misalnya. Bahasa ini tidak layak
digunakan sebagai bahasa baku. Ada bahasa sleng
berdasarkan geografi, misalnya bahasa orang Cirebon adalah
pencampuran antara bahasa Jawa dan Sunda, ada juga
bahasa sleng berdasarkan kepentingan tertentu
(rahasia/sandi/praktis), misalnya bahasa yang sering
digunakan oleh kalangan tentara (kodam: komando daerah)
atau oleh kalangan pebisnis properti (ruko: rumah toko).

2.4.3 Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Segi Keformalan


Berdasarkan tingkat keformalannya, menurut Purwito, dkk.
(2016:18–19), ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
• Ragam Beku
Ragam beku adalah variasi bahasa paling formal yang
digunakan dalam situasi-situasi khidmat dan upacara-
14

upacara resmi, misalnya dalam upacara kenegaraan, khotbah


di masjid, tata cara pengambilan sumpah, kitab undang-
undang, akta notaris, dan surat-surat keputusan. Disebut
ragam beku karena pola dan kaidahnya sudah ditetapkan
secara mantap dan tidak boleh diubah. Dalam bentuk tertulis
ragam beku ini kita dapati dalam dokumen-dokumen
bersejarah, seperti undang-undang dasar, akta notaris,
naskah-naskah perjanjian jual beli, atau sewa menyewa.
• Ragam Resmi atau Formal
Ragam resmi atau formal adalah variasi bahasa yang
digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-
menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku-buku pelajaran,
dan sebagainya. Ragam resmi ini pada dasarnya sama
dengan ragam bahasa baku atau standar yang hanya
digunakan dalam situasi resmi dan tidak dalam situasi yang
tidak resmi. Jadi, percakapan antarteman yang sudah karib
atau percakapan dalam keluarga tidak menggunakan ragam
resmi ini, tetapi pembicaraan dalam acara peminangan,
pembicaraan dengan seorang dekan di kantornya, atau
diskusi di ruang kuliah menggunakan ragam resmi ini.
• Ragam Usaha atau Ragam Konsultatif
Ragam usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa
yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah,
rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau
produksi. Jadi, dapat dikatakan ragam usaha ini adalah ragam
bahasa yang paling operasional. Wujud ragam usaha ini
berada di antara ragam formal dan ragam informal atau ragam
santai.
• Ragam Santai atau Ragam Kasual
Ragam santai atau ragam kasual adalah variasi bahasa
yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-
15

bincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu


beristirahat, berolah raga, berekreasi, dan sebagainya.
Ragam santai ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni
bentuk kata atau ujaran yang dipendekkan. Kosakatanya
banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa
daerah. Demikian juga dengan struktur morfologi dan
sintaksisnya. Seringkali struktur morfologi dan sintaksis yang
normal tidak digunakan.
• Ragam Akrab atau Ragam Intim
Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang
biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah
akrab, seperti antaranggota keluarga, atau antarteman yang
sudah karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa
yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan dengan artikulasi
yang seringkali tidak jelas. Hal ini terjadi karena di antara
partisipan sudah ada saling pengertian dan memiliki
pengetahuan yang sama.

2.5 Pengertian Globalisasi


Secara bahasa, globalisasi berasal dari bahasa Inggris,
globalization, yang terdiri dari kata “global” yang berarti universal serta
“lization” yang artinya proses, sehingga jika diartikan secara bahasa,
pengertian globalisasi adalah proses pelebaran elemen-elemen baru
baik pemikiran, gaya hidup, informasi, maupun teknologi dengan
tanpa dibatasi batas negara ataupun mendunia.
Definisi globalisasi secara umum adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia,
produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi
juga dapat diartikan sebagai proses mendunia atau menyeluruh
dimana setiap orang tidak mengenal dan terikat oleh batas-batas
wilayah negara, yang artinya setiap individu dapat berhubungan dan
16

bertukar informasi kapan pun dan dimana pun melalui media cetak
maupun elektronik.
Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai
globalisasi. Menurut Selo Soemardjan, pengertian globalisasi adalah
suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-
kaidah tertentu yang sama. Lodge mengatakan bahwa globalisasi
adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam
semua aspek kehidupan mereka, baik dalam aspek budaya, ekonomi,
politik, teknologi, maupun lingkungan.

2.6 Faktor Penyebab Globalisasi


Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya globalisasi adalah
sebagai berikut:
• Perkembangan Teknologi Informasi dan Transportasi
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan transportasi
membuat kegiatan jual beli antarnegara menjadi lebih mudah. Saat
ini kita dapat melakukan transaksi dengan pembeli/penjual di negara
lain tanpa tatap muka melalui e-commerce.
• Meningkatnya Kerja Sama Internasional
Kerja sama internasional memudahkan terjadinya transaksi
antarnegara, yang kemudian turut meningkatkan jumlah produk yang
masuk dari luar negeri dan juga sebaliknya. Proses globalisasi pun
terus terjadi lebih perdagangan internasional ini.
• Kemudahan Transportasi
Pengiriman barang dan jasa antarnegara menjadi lebih mudah
sehingga banyak produk asing yang masuk dan menjadi bagian
dalam kehidupan masyarakat. Tidak jarang produk asing ini
kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat, sehingga terjadi
penggabungan kebudayaan.
17

• Ekonomi Terbuka
Perdagangan global yang terjadi saat ini dikarenakan negara-
negara yang ada di dunia semakin terbuka satu dengan yang lain,
sehingga terjadi pertukaran produk dari suatu negara ke negara lain.
Produk ini sendiri tidak lepas dari elemen dan budaya negara aslinya
yang kemudian bisa saja memengaruhi negara lain.

2.7 Dampak Globalisasi


Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan
masyarakat, berikut di antaranya:
Dampak Positif
• Masyarakat antarnegara dapat berinteraksi lebih mudah dengan
kemajuan teknologi,
• Peningkatan perdagangan internasional dan kegiatan wisata ke luar
negeri karena kemajuan transportasi,
• Pengembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat,
• Penyebaran informasi yang tidak dibatasi oleh jarak antarnegara,
• Terjalinnya hubungan internasional antarnegara yang semakin baik.

Dampak Negatif
• Lunturnya nilai-nilai kebudayaan asli masyarakat karena mulai
melebur dengan budaya asing dari luar,
• Nilai-nilai kehidupan masyarakat dari luar negeri ikut masuk, seperti
konsumerisme dan hedonisme,
• Masuknya pola hidup yang berbeda dengan gaya hidup masyarakat
lokal khususnya pola hidup dari negara Barat,
• Kehidupan pertanian yang mulai ditinggalkan karena masyarakat
agraris yang beralih menjadi masyarakat industri,
• Kerusakan lingkungan dan peningkatan polusi udara.
18

Globalisasi juga memberikan dampak terhadap eksistensi bahasa


Indonesia, yaitu:
Dampak Positif
• Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional,
• Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang
bahasa Indonesia,
• Meningkatnya terjemahan buku-buku kedalam bahasa Indonesia,
• Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosakata bahasa
Indonesia.

Dampak Negatif
• Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar,
• Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa
Indonesia,
• Bercampurnya bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing,
• Hilangnya budaya tradisional.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian


Bentuk penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016:8), metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Objek Penelitian


Pada penelitian ini, objek penelitian yang kami gunakan adalah
generasi muda di Indonesia.

3.3 Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data Primer
adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk tujuan
studi tertentu. Terdapat empat metode untuk memperoleh data primer,
yaitu melalui penyebaran kuesioner, wawancara langsung dengan
responden, observasi, dan eksperimen (Sekaran dan Bougie,
2016:38).

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016:142).

19
20

Berikut ini adalah pedoman kuesioner pada penelitian kami:


No. Rumusan Masalah No. Pertanyaan Kuesioner
1. Seberapa besar pengaruh 1. Seberapa besar pengaruh
globalisasi terhadap media sosial terhadap
eksistensi bahasa eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional? nasional?
2. Seberapa besar pengaruh
globalisasi terhadap
penggunaan bahasa
Indonesia di kalangan
internasional?
3. Seberapa besar pengaruh
globalisasi terhadap
kurangnya minat generasi
muda untuk mempelajari
bahasa Indonesia yang
baik dan benar?
4. Seberapa besar pengaruh
perkembangan IPTEK
terhadap eksistensi
bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional?
2. Seberapa besar pengaruh 1. Seberapa sering Anda
penggunaan ragam menggunakan ragam
bahasa gaul terhadap bahasa gaul dalam
eksistensi bahasa berkomunikasi, baik
Indonesia sebagai bahasa secara lisan maupun
nasional? tulisan?
21

2. Apakah Anda lebih


nyaman berkomunikasi
menggunakan ragam
bahasa gaul dibandingkan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar?
3. Menurut Anda, apakah
ragam bahasa gaul
memengaruhi pemakaian
bahasa Indonesia secara
positif?
3. Sebesar besar pengaruh 1. Seberapa sering Anda
penggunaan bahasa asing menggunakan bahasa
terhadap eksistensi asing dalam
bahasa Indonesia sebagai berkomunikasi, baik
bahasa nasional? secara lisan maupun
tulisan?
2. Apakah Anda lebih
nyaman berkomunikasi
menggunakan bahasa
asing dibandingkan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar?
3. Apakah Anda lebih
menguasai bahasa asing
dibandingkan bahasa
Indonesia?
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia


sebagai Bahasa Nasional
4.1.1 Pengaruh Media Sosial terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 2
responden (1,1%) menyatakan bahwa media sosial tidak
berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, 25 responden (14,3%) memilih untuk netral,
71 responden (40,6%) menyatakan bahwa media sosial
berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, dan sisanya sebanyak 77 responden (44%)
menyatakan bahwa media sosial sangat berpengaruh terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Berikut
ini adalah data yang diperoleh:

Diagram 4.1.1
Pengaruh Media Sosial terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Nasional

22
23

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


media sosial sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional.

4.1.2 Pengaruh Globalisasi terhadap Penggunaan Bahasa


Indonesia di Kalangan Internasional
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 4
responden (2,3%) menyatakan bahwa globalisasi sangat tidak
berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia di
kalangan internasional, 5 responden (2,9%) menyatakan
bahwa globalisasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan
bahasa Indonesia di kalangan internasional, 41 responden
(23,4%) memilih untuk netral, 52 responden (29,7%)
menyatakan bahwa globalisasi berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa Indonesia di kalangan internasional, dan
sisanya 73 responden (41,7%) menyatakan bahwa globalisasi
sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia
di kalangan internasional. Berikut ini adalah data yang
diperoleh:

Diagram 4.1.2
Pengaruh Globalosasi terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia di Kalangan Internasional
24

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


globalisasi sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa
Indonesia di kalangan Internasional.

4.1.3 Pengaruh Globalisasi terhadap Kurangnya Minat Generasi


Muda untuk Mempelajari Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 5
responden (2,9%) menyatakan bahwa globalisasi memberikan
dampak yang tidak berpengaruh terhadap kurangnya minat
generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik
dan benar, 35 responden (20%) memilih untuk netral, 61
responden (34,9%) menyatakan bahwa globalisasi
memberikan dampak yang berpengaruh terhadap kurangnya
minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia
yang baik dan benar, dan sisanya sebanyak 74 responden
(42,3%) menyatakan bahwa globalisasi memberikan dampak
yang sangat berpengaruh terhadap kurangnya minat generasi
muda untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Berikut data yang diperoleh:
25

Diagram 4.1.3
Pengaruh Globalisasi terhadap Kurangnya Minat Generasi
Muda untuk Mempelajari Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


globalisasi sangat berpengaruh terhadap kurangnya minat
generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

4.1.4 Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Eksistensi


Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 1
responden (0,6%) menyatakan bahwa perkembangan IPTEK
memberikan dampak yang tidak berpengaruh terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, 28
responden (16%) memilih untuk netral, 63 responden (36%)
menyatakan bahwa perkembangan IPTEK memberikan
dampak yang berpengaruh terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, dan sisanya sebanyak 83
responden (47,4%) menyatakan bahwa perkembangan IPTEK
memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap
eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Berikut
data yang diperoleh:
26

Diagram 4.1.4
Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


IPTEK sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional.

4.2 Pengaruh Penggunaan Ragam Bahasa Gaul terhadap Eksistensi


Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
4.2.1 Frekuensi Penggunaan Ragam Bahasa Gaul dalam
Berkomunikasi, Baik secara Lisan maupun Tulisan
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 55
responden (31,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang
menggunakan ragam bahasa gaul dalam berkomunikasi, baik
secara lisan maupun tulisan, dan sisanya sebanyak 120
responden (68,6%) menyatakan bahwa sering menggunakan
ragam bahasa gaul dalam berkomunikasi, baik secara lisan
maupun tulisan. Berikut data yang diperoleh:
27

Diagram 4.2.1
Frekuensi Penggunaan Ragam Bahasa Gaul dalam
Berkomunikasi, baik secara Lisan maupun Tulisan

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


mayoritas kalangan muda lebih sering menggunakan ragam
bahasa gaul dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tulisan.

4.2.2 Kenyamanan dalam Berkomunikasi Menggunakan Ragam


Bahasa Gaul dibandingkan Menggunakan Bahasa
Indonesia yang Baik dan Benar
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 42
responden (24%) menyatakan bahwa tidak nyaman dalam
berkomunikasi menggunakan ragam bahasa gaul
dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, sisanya 133 responden (76%) menyatakan bahwa lebih
nyaman dalam berkomunikasi menggunakan ragam bahasa
gaul dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Berikut data yang diperoleh:
28

Diagram 4.2.2
Kenyamanan dalam Berkomunikasi Menggunakan Ragam
Bahasa Gaul dibandingkan Menggunakan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


generasi muda lebih nyaman menggunakan ragam bahasa
gaul dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam berkomunikasi.

4.2.3 Ragam Bahasa Gaul Memengaruhi Pemakaian Bahasa


Indonesia secara Positif
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 60
responden (34,3%) menyatakan bahwa ragam bahasa gaul
tidak memengaruhi pemakaian bahasa Indonesia secara
positif, dan sisanya sebanyak 115 responden (65,7%)
menyatakan bahwa ragam bahasa gaul memiliki pengaruh
dalam pemakaian bahasa Indonesia secara positif. Berikut data
yang diperoleh:
29

Diagram 4.2.3
Ragam Bahasa Gaul Memengaruhi Pemakaian Bahasa
Indonesia secara Positif

Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


ragam bahasa gaul memiliki pengaruh dalam pemakaian
bahasa Indonesia secara positif.

4.3 Pengaruh Penggunaan Bahasa Asing terhadap Eksistensi


Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
4.3.1 Penggunaan Bahasa Asing dalam Berkomunikasi, Baik
secara Lisan maupun Tulisan
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 11
responden (6,3%) menyatakan bahwa tidak pernah
menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi, baik secara
lisan maupun tulisan, 48 responden (27,4%) menyatakan
bahwa sering menggunakan bahasa asing dalam
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, dan sisanya
sebanyak 116 responden (66,3%) menyatakan bahwa
terkadang menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi,
baik secara lisan maupun tulisan. Berikut data yang diperoleh:
30

Diagram 4.3.1
Penggunaan Bahasa Asing dalam Berkomunikasi, Baik secara
Lisan maupun Tulisan

Berdasarkan data di atas, maka dapat ditarik kesimpulan


bahwa generasi muda kadang-kadang menggunakan bahasa
asing dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

4.3.2 Kenyamanan Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Asing


dibandingkan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 134
responden (76,6%) menyatakan bahwa tidak nyaman
berkomunikasi menggunakan bahasa asing dibandingkan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sisanya
41 responden (23,4%) menyatakan bahwa lebih nyaman
menggunakan bahasa asing dibandingkan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
Berikut data yang diperoleh:
31

Diagram 4.3.2
Kenyamanan Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Asing
dibandingkan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


kalangan generasi muda tidak nyaman menggunakan bahasa
asing dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia dalam
berkomunikasi.

4.3.3 Penguasaan Bahasa Asing dibandingkan Bahasa


Indonesia
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi oleh 175 responden, sebanyak 155
responden (88,6%) menyatakan bahwa tidak menguasai
bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia dan sisanya 20
responden (11,4%) menyatakan bahwa lebih menguasai
bahasa asing dibandingkan bahasa Indonesia. Berikut adalah
data yang diperoleh:
32

Diagram 4.3.3
Penggunaan Bahasa Asing dibandingkan Bahasa Indonesia

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


mayoritas generasi muda tidak menguasai bahasa asing
dibandingkan bahasa Indonesia.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Baik buruknya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab
setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang
baik. Setiap warga negara Indonesia harus serta merta berperan
dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia ke arah
yang positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan
kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi yang sangat
ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Dalam era
globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia merupakan ciri bangsa
Indonesia yang perlu terus dipertahankan. Pergaulan antarbangsa
memerlukan alat komunikasi yang sederhana, mudah dipahami, dan
mampu menyampaikan pemikiran yang lengkap. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia harus terus dibina dan dikembangkan sedemikian
rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dalam
pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini.

5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mendapatkan sumber
informasi yang lebih banyak terkait dengan Pengaruh Perkembangan
Globalisasi terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional.

33
BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Afifah Zahidah. Penulis lahir di Tangerang pada 13 Mei


2000. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Penulis
merupakan lulusan dari SMA Negeri 8 Tangerang. Pada tahun 2016,
penulis mengikuti lomba Ratoh Jaroe tingkat Jabodetabek di SMA Negeri
49 Jakarta dan berhasil meraih Juara ke-2. Pada tahun 2017, penulis juga
mengikuti lomba Ratoh Jaroe tingkat Jabodetabek yang diadakan oleh D-
IV Keuangan Universitas Trisakti dan berhasil meraih Juara ke-3.
Saat ini penulis sedang menempuh jenjang Pendidikan S1 di STIE
Trisakti, jurusan Manajemen. Selama kuliah, penulis pernah menjadi
relawan (volunteer) dari organisasi yang berada di luar STIE Trisakti.
Beberapa di antaranya, yaitu Quarter Life Projects pada April 2021 dan
Patahkan Sekat pada Juni 2021. Dan pada tahun 2020, penulis
memperoleh sertifikasi manajemen risiko dengan gelar Certified Risk
Association (CRA) – Management Risiko Madya.

34
35

Penulis bernama Devani Anggraini. Lahir di Jakarta pada tanggal 16 Mei


2001. Penulis merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Penulis
merupakan lulusan dari SMK Dharma Putra 1. Pada masa SMK, penulis
pernah bekerja sebagai SPG Jolly Time di Event PRJ pada tahun 2016 dan
2017. Pada tahun 2017 penulis juga pernah mengikuti PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di PTSP Kelurahan Papanggo sebagai Back Office selama 3
bulan.
Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan S1 di Trisakti School of
Management jurusan Manajemen konsentrasi Pemasaran sejak tahun
2018. Pada tahun 2019 penulis pernah menjadi Volunteer sebagai LO di
Event Revolution yang diadakan oleh Trisakti School of Management. Pada
tahun 2019 hingga tahun 2020 penulis pernah bekerja paruh waktu sebagai
barista di PT Foods Beverages Indonesia (Chatime) selama 1 tahun.
36

Penulis bernama Shela Marcelina. Penulis lahir di Tangerang pada 6


February 2000. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis merupakan lulusan dari SMA Bk-3 Tangerang. Selama masa SMA,
penulis pernah mengikuti beberapa perlombaan dan berhasil menjadi Juara
ke-2 lomba Tari Saman tingkat Kota Tangerang tahun 2015.
Saat ini penulis merupakan mahasiswi semester 6 di Trisakti School of
Management jurusan Manajemen dengan konsentrasi Pemasaran. Penulis
juga aktif dalam kegiatan di gereja.
37

Penulis bernama Talitha Dzakirah Bahran. Penulis lahir di Jakarta pada


tanggal 25 Juli 2000. Penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Penulis menempuh Pendidikan di SMA Diponegoro 1. Pada
masa SMA, penulis pernah mengikuti beberapa lomba, yaitu lomba Basket
Putri dan Tari Saman. Pada tahun 2016, penulis berhasil memenangkan
lomba Tari Saman sebagai juara 3.
Saat ini penulis merupakan mahasiswi semester ke-6 di STIE Trisakti
dengan jurusan Manajemen konsentrasi Pemasaran. Penulis pernah
bergabung dalam organisasi kemahasiswaan (UKM) TRISAMANTRADA
pada tahun 2018-2019. Di tahun 2019 penulis pernah mengikuti lomba Tari
Saman yang diadakan oleh Universitas Yarsi, yaitu Yarsi Medical Fair.
38

Penulis bernama Venny Anatansya. Penulis lahir di Sibolga pada 2


November 2000. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Penulis merupakan lulusan dari SMA Swasta Katolik Sibolga. Pada tahun
2016, penulis berhasil memenangkan lomba Badminton Ganda Putri
sebagai juara 1. Penulis juga pernah bergabung dalam organisasi (OSIS)
sebagai Ketua dalam bidang Olahraga.
Saat ini penulis sedang menempuh jenjang pendidikan S1 di STIE
Trisakti dengan jurusan Manajemen konsentrasi Keuangan. Selama
berkuliah, penulis mengikuti organisasi mahasiswa (UKM) Badminton.
Penulis pernah mengikuti perlombaan internal (internal cup) yang diadakan
oleh UKM Badminton dan memperoleh juara 3 pada sektor Ganda Putri.
Pada tahun 2020, penulis memperoleh sertifikasi manajemen risiko dengan
gelar Certified Risk Association (CRA) - Management Risiko Madya.
DAFTAR PUSTAKA

Abror, Rizaldi. 2020. Pahamify. 26 October. Diakses July 25, 2021.


https://pahamify.com/blog/pengertian-globalisasi-menurut-para-
ahli/.

Aprilia, Beta Narulita. 2020. Kompasiana. 3 November. Diakses July 24,


2021.
https://www.kompasiana.com/beta28770/5fa0c314bbffde413651af1
2/ragam-bahasa-indonesia-pengertian-macam-jenis-contoh-dari-
satu-bahasa-satu-bangsa.

Assapari, Mugni. 2014. “Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa


Nasional dan Perkembangannya di Era Globalisasi.” PRASI 1.

Khairifah, Vera. 2020. Cekaja. 4 August. Diakses July 25, 2021.


https://www.cekaja.com/info/bahasa-daerah-di-indonesia.

Kurniawan, Aris. 2021. Gurupendidikan. 25 June. Diakses July 25, 2021.


https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/.

Lektur.ID. 2020. Lektur.ID. Diakses 2021. https://lektur.id/arti-ragam-


bahasa/.

Mutmainah, Siti. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Malang:


Literasi Nusantara.

2021. Okezone. 31 January. Diakses July 25, 2021.


https://www.okezone.com/tren/read/2021/01/13/620/2343504/jumla
h-pulau-di-indonesia-traveler-harus-
tahu#:~:text=Jumlah%20pulau%20yang%20sudah%20terverifikasi,
pulau%20yang%20masih%20akan%20ditelaah.

Purwito, dan dkk. 2016. Cinta Bahasa Indonesia Cinta Tanah Air.
Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

39
40

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta:


Grasindo.

Sekaran, Uma, dan Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business.
New York: John WIley & Sons.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Tokopedia. 2020. Kamus Tokopedia. Diakses July 25, 2021.


https://kamus.tokopedia.com/g/globalisasi/.

Zakky. 2018. Zonareferensi. 22 October. Diakses July 24, 2021.


https://www.zonareferensi.com/pengertian-globalisasi/.
LAMPIRAN

41
42
43
44
45
46
47
48
49

Anda mungkin juga menyukai