Modul Ajar 3 - Pembuatan Produk
Modul Ajar 3 - Pembuatan Produk
Modul Ajar 3 - Pembuatan Produk
PEMBUATAN PRODUK
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Kuningan
Nama Penyusun : OYOH ROKAYAH, S.Pd.
Fase / Kelas / Semester : F / XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 6x pertemuan (30 JP @ 45 menit)
2. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu membuat desain serta kemasannya dan menghitung Rencana
Anggaran Biaya (RAB) produksi
3. Profil Pelajar Pancasila
a. Bernalar kritis
Peserta didik memiliki kemampuan dalam memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses
berfikir dan mengambil keputusan tentang ide usaha yang akan dikembangkan
b. Mandiri
Peserta didik memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta memiliki
regulasi diri dan prakarsa atas pengembangan dirinya.
c. Kreatif
Peserta didik memiliki kemampuan dalam menghasilkan gagasan, karya dan tindakan
yang orisinil dalam mencari alternative solusi permasalahan yang dituangkan dalam
ide usaha
d. Gotong Royong
Peserta didik memiliki kesadaran untuk berperan aktif dan bekerja sama dalam
menghasilkan gagasan, karya maupun produk lainnya
4. Sarana dan Prasarana
a. Lab Komputer/Ruang Kelas
b. Laptop/Personal Computer
c. Jaringan Internet
d. Modul Pembelajaran / Bahan Ajar
e. Bahan tayang / Slide presentasi
f. Alat dan bahan produksi (sesuai produk)
5. Target Peserta Didik
Reguler (Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar yang
disampaikan guru)
6. Model Pembelajaran yang Digunakan
Moda Pembelajaran : Tatap muka
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan Praktik
Pembuatan produk
6. Asesmen
a. Asessment diagnostik kognitif (terlampir)
b. Lembar Kegiatan Peserta Didik (terlampir)
c. Test Formatif dan Sumatif (terlampir)
7. Pengayaan dan Remedial
a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki pencapaian tinggi untuk
mengembangkan potensinya secara optimal
b. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memahami materi
pembelajaran dengan cara mengulang pembelajaran
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Asesmen
3. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
Capaian pembelajaran : Pada akhir Fase F, peserta didik mampu membuat produk mulai dari
menyusun rencana dan jadwal kerja, menetapkan strategi produksi,
menetapkan kriteria standar/spesifikasi produk, melaksanakan kegiatan
produksi, pengendalian mutu produk (quality assurance)
Tujuan : 1. Mampu menyusun rencana dan jadwal kerja sesuai dengan tahapan proses
produksi
2. Mampu menentukan sistem produksi sesuai dengan karakteristik produk
yang akan dibuat
3. Mampu menetapkan standar/kriteria produk yang akan di produksi
4. Mampu melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan tahapan yang telah
ditentukan
5. Mampu melakukan pengujian produk sebagai pengendalian mutu produk
(quality assuarancei)
Alat dan Bahan : Laptop/HP, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata dan jaringan internet,
alat dan bahan produksi
Tugas praktik : 1. Susunlah tahapan proses produksi untuk produk yang akan dibuat oleh tiap
kelompok, meliputi :
a. Routing
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
b. Schedulling
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Langkah kerja : 1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing
anggota !
2. Mencari informasi dan materi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan
LKPD yang diberikan !
3. Menyelesaikan setiap intruksi dalam LKPD !
4. Menyusun laporan pengerjaan projek dan membuat media presentasi !
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok !
Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 8
……………………………………………………………………………………………………………..
Lampiran 2
ASESMENT
2. Kriteria penilaian
a. Sikap (Formatif)
Kegiatan Profil pelajar pancasila Praktik Inti
Diskusi, Praktik Mandiri Mengemukakan ide pada saat diskusi dan
praktik melaksanakan kegiatan produksi
Diskusi, Praktik Kreatif Membuat presentasi hasil diskusi
kelompok
Diskusi, Praktik Bernalar kritis Mencari informasi nternet
Mempresentasikan hasil produksi
Praktik Gotong Royong Melaksanakan kegiatan proses produksi
Rubrik penilaian
Lembar observasi
Nama Profil Pelajar Pancasila
Jumlah Nilai
No. Peserta Bernalar Gotong
Mandiri Kreatif Skor Rata2
didik kritis Royong
b. Pengetahuan
Kisi-kisi dan Rubrik penilaian test tertulis (Ulangan Harian – Sumatif)
Nomor
No. Tujuan Pembelajaran Indikator Soal
Soal
3.1. Melalui kegiatan penggalian Mengidentifikasi pengertian 1
informasi, diskusi dan praktik produksi
Peserta didik mampu menyusun Menentukan komponen-komponen 2
rencana dan jadwal kerja dalam biaya produksi
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 12
pembuatan produk
3.2. Melalui kegiatan penggalian Menentukan pertimbangan dalam 3
informasi, diskusi dan praktik menentukan lokasi usaha
Peserta didik mampu menetapkan Menentukan jenis bahan baku 4
strategi produksi sesuai karakteristik untuk sektor usaha pakaian
Menentukana cara meningkatkan 5
produk yang dibuat
SDM dalam proses produksi
3.3. Melalui kegiatan penggalian Mengidentifikasi pengertian kualitas 6
informasi, diskusi dan praktik Mengidentifikasi aspek mutu dalam 7
Peserta didik mampu menetapkan standar ISO 9002
kriteria standar/spesifikasi produk
berdasarkan SNI
3.4. Melalui kegiatan penggalian Menganalisis tuntuta masyarakat 8
informasi, diskusi dan praktik saat ini dan masa yang akan
Peserta didik mampu melaksanakan datang terhadap mutu suatu
produk
kegiatan produksi sesuai dengan
tahapan produksi yang telah
ditetapkan
3.5. Melalui kegiatan penggalian Mengidentifikasi tujuan 9
informasi, diskusi dan praktik pengendalian kualitas produk
Peserta didik mampu melaksanakan Menentukan cara menguji kualitas 10
pengenalian mutu (quality produk dibandingkan dengan
produk pesaing
Assurance) dengan tepat
c. Keterampilan
Rubrik penilaian LKPD (Projek
Skor Skor
No. Aspek penilaian Deskripsi penilaian
maks. perolehan
1 PERENCANAAN
a. Persiapan kegiatan direncanakan secara matang 4
b. Rumusan judul Judul sudah memunculkan ciri khas 4
dari sesuatu yang hendak
diinformasikan
2. PELAKSANAAN
a. Sistematika kegiatan kegiatan sudah direncanakan secara 4
runut
b. Keakuratan data Ada sumber informasi, instrumen 4
mencari data
c. Kuantitas sumber Kelengkapan dan kedalaman data 4
data
d. Analisis data Penyajian dan interpretasi data 4
e. Penarikan Kesimpulan berdasarkan perolehan 4
kesimpulan data
3 LAPORAN PROYEK
a. Performance Kelengkapan laporan dan penampilan 4
b. Penguasaan materi Penguasaan kegiatan dan materi 4
laporan
JUMLAH SKOR 36
Lampiran 3
BAHAN BACAAN
3. Tujuan Produksi
Kegiatan produksi memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan konsumen
Masyarakat memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi,
Mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier, dapat menjadikan kehidupan manusia
tidak seimbang.
Pakaian, makanan dan minuman, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, informasi, komunikasi,
gaya hidup, dan lain sebagainya merupakan contoh konkret dari kebutuhan manusia. Oleh
karena itu, produsen memproduksi produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut
dengan cara menciptakan nilai guna atau menambahkan nilai guna.
b. Memperoleh keuntungan
Bagi produsen, produksi bertujuan agar perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan
menciptakan atau memberikan nilai guna pada sebuah produk, produsen dapat mengambil
selisih dari harga jual dan biaya produksi. Produk yang dikonsumsi oleh masyarakat dibeli dan
produsen mendapatkan pemasukan. Semakin baik perencanaan produksinya, semakin besar
keuntungan yang didapatkan.
b. Menghasilkan barang setengah jadi
Barang setengah jadi yang diproduksi perlu diolah lebih lanjut sampai dapat dikonsumsi
langsung oleh masyarakat.
c. Menjadi stimulan tumbuhnya usaha produksi lain
Adanya produksi suatu produk dapat memicu muncul usaha produk lain yang berkaitan.
Misalnya institusi pendidikan tinggi sebagai produsen jasa pendidikan. Di area dekat kampus
tersebut akan muncul usaha kos-kosan, usaha warung makan dan jajanan, pelayanan
kesehatan, minimarket, pasar tradisional, angkutan, jasa terjemah, dan sebagainya.
d. Mengurangi angka pengangguran
Proses produksi perusahaan mulai dari skala kecil dan menengah tidak mungkin dilakukan
seorang diri oleh owner-nya. Bagaimanapun ingin menekan biaya produksi memerlukan
bantuan orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan karyawan dengan cara melakukan perekrutan.
Dari rekrutmen ini menambah angka pekerja di Indonesia dan mengurangi angka
pengangguran. Semakin besar perusahaan, semakin besar menyerap tenaga kerja.
e. Meningkatkan penghasilan masyarakat dan negara
Berkurangnya pengangguran tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin banyak
masyarakat yang sejahtera, semakin banyak masyarakat membelanjakan keuangannya untuk
mengkonsumsi makanan dan minuman, berwisata, dan membayar pajak. Dengan demikian,
semakin lancar pergerakan ekonomi negara dan pendapatan negara pun naik.
f. Menjadikan produksi Indonesia dikenal di dunia internasional
Kegiatan produksi seringkali tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal atau
domestik. Tidak jarang pasar luar negeri juga membutuhkan produk-produk yang dihasilkan
oleh produsen Indonesia. Sebut saja sambal pecel, kerupuk, arang batok kelapa, sabut
kelapa, furniture, rempah-rempah, dan lain-lain.
4. Jenis-jenis produksi
Di bawah ini beberapa contoh jenis produksi adalah sebagai berikut :
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 17
a. Produksi Agraris
Produksi agraris adalah kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam untuk
menghasilkan produk dengan melakukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan alam tersebut
akan menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Contoh produksi agraris:
Menanam padi di sawah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang beras.
Menanam sayuran dan buah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang atau ke
konsumen langsung.
Beternak lele, hasil panennya kemudian di jual ke pedagang ikan atau ke konsumen
langsung.
b. Produksi Industri
Produksi industri adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang nantinya dijual ke konsumen.
Contoh produksi industri:
Industri makanan setengah jadi yang menjual biji jagung kepada pengusaha makanan.
Pengusaha makanan ringan yang mengubah biji jagung menjadi popcorn dan dijual ke
konsumen akhir.
c. Produksi Ekstraktif
Produksi ekstraktif adalah kegiatan produksi yang mengambil sumber daya alam dari dalam
bumi kemudian menjualnya ke perusahaan lain untuk diproses menjadi sesuatu yang baru.
Contoh produksi ekstraktif :
Penambangan batu bara
Penambangan emas
Penambangan minyak bumi
d. Produksi Perdagangan
Produksi perdagangan adalah kegiatan produksi yang berperan sebagai perantara antara
produsen dengan konsumen.
Contoh produksi perdagangan :
Membeli hasil pertanian dari para petani dan kemudian menjualnya kepada perusahaan
dagang atau ke konsumen akhir.
Membeli hasil peternakan dari para peternak dan kemudian menjualnya kepada perusahaan
dagang atau ke konsumen akhir.
e. Produksi Jasa
Produksi jasa adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menjual jasa berupa keahlian
tertentu yang dapat menangani masalah orang lain.
Contoh produksi jasa:
Jasa bengkel mobil yang membantu memperbaiki dan merawat mobil.
Jasa pijat reflexi yang membantu seseorang untuk menjaga kesehatan seseorang melalui
pijat kesehatan.
f. Produksi Pengangkutan
Produksi pengangkutan adalah kegiatan produksi yang tujuannya untuk melayani pemindahan
atau distribusi barang dari produsen ke lokasi terdekat dengan konsumen.
Contoh produksi pengangkutan:
Mengangkut hasil pertanian dari lokasi pertanian ke pasar untuk dijual ke konsumen.
Mengangkut bahan-bahan sembako ke toko-toko kelontong untuk dijual kembali ke
konsumen.
5. Sistem produksi
Sistem produksi adalah satu rangkaian operasi yang mnegolah atau memproses input berupa
bahan mentah, bahan setengah jadi, part, komponen dan/atau rakitan untuk menghadilkan output
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 18
bernilai tambah atau produk akhir dengan mempergunakan sumber daya dari elemen teknologi
(mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi) dan elemen organisasi (tenaga kerja, manajemen,
informasi dan modal). Sistem produksi dikenal dengan 3 komponen yaitu masukan ( input), proses
dan keluaran (output).
Umpan Balik
C. Proses produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan dan peralatan
untuk menghasilkan produk yang berguna atau bernilai lebih. Porses produksi melalui beberapa
tahapan yang merupakan altivitas menyeluruh yang dilakukan oleh tenaga kerja produksi yang
membuat produk disebut tahapan produksi.
Proses produksi terdiri atas dua jenis yaitu proses produksi terus menerus dan proses produksi
terputus-putus
1. Proses produksi terus menerus (Continous)
Proses produksi terus menerus adalah proses produksi yang berlangsung secara terus menerus
tandap berhenti. Sejak dimulainya kegiatan ushaa selalu mengerjakan produk yang sama,
sehingga prosesnya tidak pernah terputus dengan mengerjakan barang lain. Ciri-ciri proses
produksi terus menerus adalah :
a. Produksi yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar (produksi massa) dengan variasi
produk sangat kecil dan sudah distandarisasikan
b. Sistem atau cara penyusunan peralatannya berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang
dihasilkan, disebut product lay out / departementation by product
c. Mesin-meisn yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat khusus ( special purpose
machines)
d. Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena mesin biasanya bekerja
secara otomatis sehingga seorang operator tidak perlu mempunyai keahlian skill yang tinggi
untuk pengerjaan produk tersebut.
e. Apabila salah satu mesin/peralatan rusak atau terhenti, maka seluruh proses produksi akan
terhenti
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 21
f. Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak
g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah daripada persediaan bahan
mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus-putus
h. Diperlukan perawatan khusus terhadap mesin-mesin yang digunakan
i. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap ( fixed path equipment) yang
menggunakan tenaga mesin seperti konveyor
Sedangkan kebaikan dan kekurangan sistem produksi terus menerus adalah sebagai berikkut :
Kebaikan Kekurangan
Biaya per unit rendah bila produk dalam Terdapat kesulitan dalam perubahan
volume yang besar dan distandarisir produk
Pemborosan dapat diperkecil karena Proses produksi mudah terhenti, yang
menggunakan tenaga mesin menyebabkan kemacetan seluruh proses
Biaya tenaga kerja rendah produksi
Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah Terdapat kesulitan menghadapi perubahan
karena jaraknya lebih pendek tingkat permintaan
Kelebihan Kekurangan
a. Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi a. Dibutuhkan scheduling, routing yang
perubahan produk yang berhubungan banyak karena produk berbeda
dengan: tergantung pemesan
Process lay out b. Pengawasan produksi sangat sukar
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK N 2 Kuningan
_________________________________ 22
Mesin bersifat umum (general purpose dilakukan
machines) c. Persediaan bahan mentah dna bahan
Sistem pemindahan menggunakan tenaga dalam proses cukup besar
manusia d. Biaya tenaga kerja dan pemindahan
b. Diperoleh penghematan yang dalam bahan sangat tinggi karena
investasi mesin yang bersifat umum menggunakan tenaga kerja yang
c. Proses produksi tidak mudah terhenti, banyak dan mempunyai tenaga ahli
walaupun ada kerusakan di salah satu mesin
4. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas secara umum dapat menggunakan 3 pendekatan yaitu pendekatan
masukan, pendekatan proses dan pendekatan keluaran.
a. Pendekatan masukan
Kualitas produk akhir ditentukan oleh kualitas masukan (input) produksi baik bahan baku,
tenaga kerja maupun fasilitas/peralatan produksi yang digunakan. Pengendalian kualitas
berdasarkan pendekatan masukan adalah pengendalian dengan cara menetapkan standar yang
sangat ketat terhadap spesifikasi masukan proses produksi.
Pengendalian kualitas bahan baku
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pengendalian kualitas bahan baku adalah:
Seleksi sumber-sumber bahan, yang meliputi hal-hal berikut :
- Kualitas dari bahan yang akan digunakan
- Kemampuan pengadaan dari pihak supplier
- Harga bahan
Pemeriksaan dokumen pengadaan dan pemeriksaan penerimaan bahan
Penyimpanan bahan
Pengendalian kualitas bahan setengah jadi
Pengendalian ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah bahan setengah jadi yang
mengalami kerudakan. Ada dua jenis kerusakan yang mungkin terjadi dan perlu penanganan
tersendiri agar tidak mengecewakan konsumen serta dapat mengurangi biaya produksi lebih
lanjut yaitu sebagai berikut :
Jika terjadi kerusakan berat pada bahan setengah jadi, bahan tersebut harus dikeluarkan
dari proses produksi berikutnya.
Jika mengalami kerusakan namun masih bisa diperbaiki, bahan setengah jadi tersebut
harus segera diperbaiki.
Pengendalian kualitas barang jadi
Pengendalian kualitas barang jadi harus dilakukan secara teliti. Hal ini dikarenakan kualitas
barang jadi hampir menunjukkan kualitas proses secara keseluruhan. Dengan demikian jika
telah dilakukan pengendalian kualitas bahan baku dan bahan penolong serta pengendalian
kualitas proses, kualitas barang jadi dengan sendirinya telah terkendali.
b. Pendekatan proses
Pengendalian kualitas dengan pendekatan proses dilakukan melalui pengendalian yang ketat
terhadap standar proses produksi yang dijalankan. Setiap pekerja berusaha meminimalisasi
penyimpangan dan setiap kerusakan fasilitas diperbaiki dengan segera. Sebelum melakukan
proses produksi, setiap pekerja terlebih dahulu diberikan pedoman pelaksanaan proses produksi
Lampiran 4
GLOSARIUM
Direct material : Bahan yang secara menyeluruh membentuk produk jadi yang dapat
diidentifikasikan secara langsung pada produk yang bersangkutan dan
tidak dapat dipisahkan
Form utility : Suatu barang lebih bernilai guna jika telah diubah bentuknya. Contoh:
kayu diubah menjadi kursi, meja, lemari
Indirect material : bahan yang ikut berperan dalam proses produksi dalam industri tetapi
tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan
Lampiran 5
DAFTAR PUSTAKA
Sujatmiko, Harjo (2020) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Teknik Komputer dan
Informatika kelas XI, Malang : Kuantum Buku Sejahtera
Patmiyanti, S.Kom (2018) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Program Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan, Yogyakarta : Andi