Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Skripsi Ful Kecuali Bab IV M. Dedi Saputra

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 90

No: skrps/mpi/ftk/Uin.

406/23

STRATEGI PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE


(CYBER COUNSELING) PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 PEKANBARU

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana S1


pada Program Studi Manajemen Pendididikan Islam

Disusun Oleh:

M. DEDI SAPUTRA
NIM. 11613102925

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Bersyukur Kehadirat Allah Swt., Alhamdulillaahirabbil’aalamiin,

bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, Allaahumma shalli ’alaa sayyidinaa

Muhammad wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad. Limpahan karunia serta nikmat

yang Allah Swt. berikan, ajaran dan tuntunan Nabi Muhammad SAW, membuat

skripsi ini dapat terselesaikan, dengan judul “Strategi Pelaksanaan Layanan

Konseling Online Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Sekolah Menengah Atas

Negeri 12 Pekanbaru, “. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang ditulis untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) pada program studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Ibu Dr. Riswani, M. Ed sebagai pembimbing dalam penelitian ini, penulis

mengucapkan terima kasih. Berkat pemikiran, ilmu, waktu, dan dukungan yang

mendalam, skripsi ini dapat terselesaikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan,

motivasi, tauladan, dan peringatan dari orangtua dan keluarga, maka penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ayah Jono dan Ibu Komariah, semoga selalu

diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya, Aamiin. Serta keluarga

besar (Alm) Mbah H. Lahuri, semoga diberikan umur panjang dan rezeki

berlimpah, Aamiin.Atas semua dukungan kalian semua penulis mengucapkan

terima kasih.

iv
Ucapan terimakasih selanjutnya, disampaikan kepada semua pihak yang

telah berkenan membantu, mendukung, serta do’a dalam upaya memperoleh gelar

sarjana ini, diantaranya:

1. Bapak Prof.Dr. Hairunnas, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau, Prof Dr.Hj. Helmiati, M.Ag., sebagai Wakil

Rektor I, Dr.H. Mas’ud Zein, M.Pd., sebagai Wakil Rektor II, Prof Edi Erwan

S.PT.,M.Sc.,Ph.D., staf, dan karyawan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau.

2. Bapak Dr. Kadar, M.Ag., selaku dekan beserta Wakil Dekan I Dr.

Zarkasih,M.Ag., Wakil Dekan II Dr. Zubaidah Amir, MZ, S.Pd.,M.Pd., Wakil

Dekan III Dr. Amirah Diniaty,M.Pd.Kons.

3. Ibu Dr.Hj. Yuliharti,M.Ag., sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam, dan Bapak Dr. Drs. H. Mudasir, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S. Ag., M. Ag., yang merupakan dosen

Penasehat Akademik selama pendidikan di Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau.

5. Bapak dan Ibu staf atau pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, secara

khusus staf jurusan Manajemen Pendidikan Islam.

6. Ibu Hj. Ermita, S.Pd, M.M sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 12

Pekanbaru.

7. Ibu saordina rambe, S. Pd, sebagai guru BK di Sekolah Menengah Atas

Negeri 12 Pekanbaru.

v
8. M. Fikri arridho , sebagai sahabat bertukar piring, fikiran dan pengalaman.

9. Amri Jamil Tanjung,S.Pd., dan Abdul Rahman Aulia Nasution sebagai

sahabat bertukar fikiran selama di perantauan

10. Seluruh teman-teman BK A16 jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN

Suska Riau.

Semoga Allah Swt senantiasa meridhoi segala apa yang telah diberikan baik

materi maupun nonmateri. Demikian penghargaan yang telah penulis berikan

kepada pihak yang terlibat dalam menyelesaikan studi.

Skripsi ini telah ditulis dengan kegigihan dan keseriusan yang mendalam,

serta berupaya untuk menjadikan karya ilmiah yang baik dan bermanfaat. Dengan

usaha yang telah dilakukan, masih terdapat kekurangan dan kesalahan dari

berbagai aspek dan pandangan pembaca, untuk itu peneliti mengharapkan saran

dan perbaikan dari berbagai pihak. Terima kasih.

Pekanbaru, 16 Dzulhijjah 1444 H


5 Juli 2023 M

Penulis

M. Dedi Saputra
NIM. 11613102925

vi
PERSEMBAHAN

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang”

Alhamdulillah, bersyukur atas segala nikmat dan karunia


Mu yaa Allah. Shalawat serta Salam, senantiasa untuk
Rasulullah SAW. Kebahagiaan yang hadir dalam pencapaian
ini, semoga mendapat berkah Mu, dan bermanfaat dalam
menjalani kehidupan yang akan dilalui dengan gelar yang
dititipkan.
Dengan hati yang tulus, niat yang ikhlas, perjuangan
yang dilalui, ku persembahkan karya ini untuk keluarga
tercinta, Ayah Jono, Ibu Komariah. Karya beserta proses
yang dilalui, tidak akan mampu membalas jasa, do’a, dan
dukungan yang telah ku terima selama ini. Namun,
sebagai anak satu-satunya dalam keluarga, melalui karya
ini aku menitipkan buah dari pengorbanan, harapan, dan
tauladan yang tak terhingga dari keluarga tercinta.
Ayah,ibu karya ini akan menjadi saksi bahwa, kalian
sukses mewujudkan pendidikan yang baik bagi keluarga,
dengan selesainya anakmu ini dari perguruan tinggi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Untuk kerabat, sahabat, dan teman, terima kasih atas
dukungan, motivasi yang selalu terbagi, lantunan do’a
dari dekat dan kejauhan, kalimat penyejuk dikala susah,
serta peringatan dalam kekhilafan, semoga Allah Swt.
Meridhoi.

M. Dedi Saputra

vii
MOTTO

)‫ن فى ح ظ ال ن (رواه البخ ری‬ ‫س مة ا‬


Berbicaralah kepada diri sendiri sebelum berbicara
dengan orang lain, bijaklah dalam berkata kata karna
lidah tidak mungkin disalahkan, diam tidak selalu
berarti ketakutan, sedangkan bicara tanpa makna tidak
lebih bijak daripada orang yang diam.
Tersenyum untuk menertawakan kebodohanmu mungkin saja
salahsatu alasan untuk diam.

viii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ............................................................................................ i
PENGESAHAN ............................................................................................. ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
MOTTO ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ..... .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
ABSTRAK ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ .1
A. Latar Belakang .............................................................................. .1
B. Penegasan Istilah ........................................................................... .3
1. Strategi ...................................................................................... .3
2. Layanan Konseling online ........................................................ .4
3. Pandemi covid 19 ..................................................................... .4
C. Permasalahan penelitian ................................................................ .5
1. Identifikasi masalah .................................................................. .5
2. Pembatasan masalah ................................................................. .5
3. Fokus penelitian ........................................................................ .6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................6
1. Tujuan Penelitian .......................................................................6
2. Manfaat Penelitian .....................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... .9
A. Kerangka teoritis ........................................................................... .9
1. Konseling online ....................................................................... .9
a. Pengertian konseling online (cyber counseling) ................. .9

ix
b. Kategori layanan konseling online .....................................11
c. Media konseling online .......................................................13
d. Kelebihan dan kelemahan konseling online .......................15
e. Kendala pelaksanaan konseling online ...............................21
2. Strategi ......................................................................................22
a. Pengertian strategi ..............................................................22
b. Ciri ciri strategi yang efektif ...............................................23
3. Pandemi Covid 19.....................................................................25
a. Pengertian Covid 19 ...........................................................25
b. Dampak Covid 19 ...............................................................25
B. Penelitian relevan ..........................................................................30
C. Proposisi ........................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................36
A. Jenis penelitian .............................................................................36
B. Waktu dan tempat penelitian .........................................................36
C. Subjek dan objek penelitian...........................................................38
D. Informan ........................................................................................38
E. Sumber data ...................................................................................38
1. Data primer ...............................................................................38
2. Data skunder .............................................................................38
F. Teknik pengumpulan data .............................................................39
1. Wawancara ...............................................................................39
2. Dokumentasi .............................................................................40
G. Triangulasi data .............................................................................40
1. Triangulasi sumber ...................................................................41
2. Triangulasi teori ........................................................................41
3. Triangulasi metode ...................................................................41
H. Teknik analisis data .......................................................................42
1. Pengumpulan data (Data collection) ........................................42
2. Mereduksi data ..........................................................................42
3. Penyajian data ...........................................................................43

x
4. Memverifikasi data ...................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................44
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 44
1. Profil sekolah .............................................................................. 44
2. Sejarah SMA Negeri 12 Pekanbaru ............................................ 44
3. Visi dan misi SMA Negeri 12 Pekanbaru ................................... 47
4. Struktur organisasi ...................................................................... 48
5. Keadaan guru .............................................................................. 50
6. Keadaan siswa ............................................................................. 51
7. Data pendidik dan tenaga kependidikan ..................................... 51
a. Jumlah pendidik di SMA Negeri 12 pekanbaru .................... 52
b. Jumlah tenaga kependidikan di SMA Negeri 12 Pekanbaru . 52
8. Sarana dan prasarana ................................................................... 52
B. Penyajian Data ................................................................................. 53
1. Strategi pelaksanaan layanan konseling online
pada masa pandemi covid 19 ..................................................... 54
a. Pelaksanaan layanan konseling online pada
masa pandemi covid 19 ........................................................ 54
b. Srategi pelaksanaan layanan konseling online
pada masa pandemi covid 19 ............................................... 55
2. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan
konseling online pada masa pandemi covid 19 ......................... 57
a. Faktor pendukung ................................................................ 57
b. Faktor penghambat .............................................................. 59
C. Analisis Data .................................................................................... 60
1. Strategi pelaksanaan layanan konseling online pada
masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 12 pekanbaru ............. 60
2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Layanan
konseling online pada masa pandemi covid 19
di SMA negeri 12 pekanbaru ..................................................... 63
a. Faktor pendukung ................................................................ 63

xi
b. Faktor penghambat .............................................................. 63
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 65
A. Kesimpulan ..................................................................................... 65
B. Saran ............................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Proses Analisis Data Skema Miles dan Huberman ..................... 43
Gambar IV.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Pekanbaru ......................... 48

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 37


Tabel IV.1 Nama guru SMA Negeri 12 Pekanbaru ........................................... 49
Tabel IV.2 Data pendidik di SMA Negeri 12 Pekanbaru .................................. 52
Tabel IV.3 Data tenaga kependidikan di SMA Negeri 12 Pekanbaru ............... 52
Tabel IV.4 jadwal pelaksanaan wawancara ....................................................... 53

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara


LAMPIRAN 2 PedomanWawancara Guru BK
LAMPIRAN 3 Pedoman Wawancara Siswa
LAMPIRAN 4 Transkip Wawancara Guru BK
LAMPIRAN 5 Transkip Wawancara Siswa 1
LAMPIRAN 6 Transkip Wawancara Siswa 2
LAMPIRAN 7 Surat Balasan Pra Riset
LAMPIRAN 8 Surat Izin Riset dari UIN Suska Riau
LAMPIRAN 9 Surat Rekomendasi dari Pemprov Riau
LAMPIRAN 10 Surat Rekomendasi Riset dari Dinas pendidikan Prov. Riau
LAMPIRAN 11 Balasan Riset dari SMA Negeri 12 Pekanbaru
LAMPIRAN 12 Blanko Bimbingan Skripsi
LAMPIRAN 13 Nota Perbaikan Skripsi
LAMPIRAN 14 ACC Cover Skripsi
LAMPIRAN 15 Dokumentasi Penelitian

xv
ABSTRAK
M. Dedi Saputra, (2023): Strategi Pelaksanaan Layanan Konseling
Online pada Masa Pandemi Covid 19 di
Sekolah Menengah Atas Negeri 12
Pekanbaru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Mengetahui strategi guru
bimbingan dan konseling dalam melaksanakan konseling online pada masa
Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru, 2) Mengetahui Faktor yang
mendukung dan menghambat pelaksanakan konseling online pada masa Pandemi
Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, dan
dokumentasi. Tempat penelitian ini di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Data dalam
penelitian ini dianalisis dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Objek penelitian ini
adalah 1 guru bimbingan konseling yang ada di SMA Negeri 12 Pekanbaru dan 2
siswa kelas XI di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa strategi pelaksanaan layanan konseling online pada masa pandemi covid 19
di di SMA Negeri 12 Pekanbaru menggunakan aplikasi berupa whatsapp, google
classroom dan zoom meeting. Layanan konseling online dilakukan menggunakan
langkah yang sama dengan konseling tatap muka. Faktor pendukung dalam
pelaksanaan layanan konseling online adalah tersedianya komputer dan wifi.
Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan konseling online adalah
koneksi dengan siswa yang terganggu akibat jaringan internet yang kurang
menunjang.
Kata Kunci: strategi pelaksanaan konseling online.

xvi
ABSTRACT

M. Dedi Saputra, (2023): The Implementation Strategy of Online


Counseling Services in Covid 19
Pandemicat State Senior High School 12
Pekanbaru

This research aimedat finding out 1) Knowing the strategies of guidance and
counseling teacher's were in carrying out online counseling in Covid 19 Pandemic
at State Senior High School 12 Pekanbaru, 2) knowing factors supporting and
obstructing the implementation of online counseling in Covid 19 Pandemic at
State Senior High School 12 Pekanbaru. It was qualitative descriptive research,
Interview and documentation were the techniques of collecting data. The place of
research was State Senior High School 12 Pekanbaru. The data in this research
were analyzed with the stages of data collection, data reduction, data display,
drawing conclusions, and verification. The object of this research was a Guidance
and Counseling teacher at State Senior High School 12 Pekanbaru and 2 the
eleventh-grade students at State Senior High School 12 Pekanbaru. The research
findings indicated that the implementation strategy of online counseling services
in Covid 19 Pandemic at State Senior High School 12 Pekanbaru was using an
application in the form of whatsapp, google classroom and zoom meeting. Online
Counseling services carried out using the same steps as face-to-face counseling. In
terms of supporting factors in the implementation of online counseling services is
the availability of computers and wifi. While the obstructing factors in the
implementation of online counseling is a connection with students who are
disrupted due to a less supportive internet network.

Keywords:strategy for implementing online counseling.

xvii
‫م ص‬
‫ذم ث ا سخش رة ع ز ا نخزنج أ ء ئ‬ ‫د ذي س ب حزا‪ : )٠٢٠ ( ،‬اسخزاح ث لخ‬
‫ﻪ ‪٩٠‬ب رو‬ ‫ك ف ذ ‪ ٩١‬ف ال ذرست ال ن ت ال‬
‫رة‬ ‫ذا‬ ‫أ ء‬ ‫ه وا رش د‬ ‫تا‬ ‫ا ا‬ ‫ف ذا ا ث إ ى اك ف ‪)١‬‬
‫ا‬ ‫ا ا‬ ‫رو )‬ ‫‪١‬‬ ‫ا‬ ‫ا ر ا‬ ‫‪١‬‬ ‫أ ء ئ ك‬ ‫ا‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا ر ا‬ ‫‪١‬‬ ‫ئ ك‬ ‫أ ء‬ ‫ا‬ ‫رة‬ ‫ذا‬ ‫و‬
‫ن‬ ‫ت‪.‬‬ ‫عا‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫وا‬ ‫وا‬ ‫ا‬ ‫كن ا ث ا‬ ‫رو‪.‬‬ ‫‪١‬‬
‫خ ل اح‬ ‫ذا ا ث‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫رو‪.‬‬ ‫‪١‬‬ ‫ا‬ ‫ا ثك ن ا ر ا‬
‫ق‪ .‬ك ن ا ف‬ ‫ص ا ئج ‪ ،‬وا‬ ‫ت ‪ ،‬وا‬ ‫ت‪،‬و ضا‬ ‫ا‬ ‫ت ‪ ،‬وا‬ ‫عا‬
‫رو‪ ،‬ط ب ا‬ ‫‪١‬‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫رس ا رش د وا رش د‬ ‫ذا ا ث‬
‫ذ‬ ‫رو‪ .‬أش رت ئج ا ث إ ى أن ا ا‬ ‫‪١‬‬ ‫ا‬ ‫ر ا‬ ‫ا‬ ‫ا دي‬
‫رو‬ ‫‪١‬‬ ‫ا‬ ‫ا ر ا‬ ‫‪١‬‬ ‫ئ ك‬ ‫أ ء‬ ‫ا‬ ‫رة‬ ‫خ تا‬
‫رة‬ ‫ذخ تا‬ ‫‪.‬‬ ‫م و زوم ا‬ ‫ك‬ ‫وا ب ‪,‬‬ ‫ش‬ ‫ً‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ذخ ت‬ ‫ا ا‬ ‫حثا ا‬ ‫ه‪.‬‬
‫رة و ً‬ ‫خ ات ا‬ ‫ام‬ ‫ا‬
‫ذ‬ ‫ا‬ ‫ح أن ا ا‬ ‫وا اي ي‪.‬‬ ‫ا أ ةا‬ ‫ا‬ ‫رة‬ ‫ا‬
‫د ً‪.‬‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ش‬ ‫ّ ا‬ ‫ب اذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫رة‬ ‫ا‬

‫ا‬ ‫رة‬ ‫ذا‬ ‫‪:‬ا ا‬ ‫تا‬ ‫ا‬

‫‪xviii‬‬
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pandemi virus Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019 membuat

pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menghentikan penyebaran

virus ini, Hal ini memberi dampak bagi negara Indonesia. Salah satu dampak

yang dirasakan oleh negara Indonesia yaitu dengan adanya perubahan pada

sistem pendidikan. Sejak bulan Maret 2020, kegiatan belajar mengajar ini di

lakukan dari rumah masing-masing atau secara online. tidak terkecuali pada

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, Pelaksanaan kegiatan layanan

bimbingan dan konseling yang biasanya dilakukan secara tatap muka atau face

to face, tidak dapat dilakukan dikarenakan adanya pandemi covid 19. hal ini

menuntut guru bimbingan dan konseling untuk berinovasi dalam melaksanakan

bimbingan dan konseling secara online.

Memang pada dasarnya Kebutuhan peserta didik sekarang bukan lagi

berupa layanan konseling klasik atau konvensional alih-alih face to face,

melainkan mereka lebih nyaman jika konseling dilakukan tidak bertatap muka

secara langsung. Keakraban para peserta didik dengan media sosial, seperti:

Facebook, Twitter, Instagram, Blog, E-Mail, Skype, Whatsapp, dan Videocall

dapat menjadi sarana penting untuk dimaksimalkan dalam pelaksanaan proses

counseling online, atau lebih dikenal cyber counseling, sehingga dampak

positif dalam penggunaan media sosial dapat dirasakan secara langsung oleh

1
2

para peserta didik yang membutuhkan cyber counseling.1 Hal ini menyatakan

bahwa konseling online tidak hanya perlu dilakukan pada masa pandemi. Di

luar dari pandemi berdasarkan pada kemajuan teknologi konseling online juga

sudah seharusnya mulai diterapkan.

Selain memanfaatkan keakraban peserta didik dengan media sosial hal ini

juga sejalan dengan layanan bimbingan dan konseling yang harus

menyesuaikan zaman, selain itu terdapat juga banyak kemudahan yang didapat

dalam pelaksanaan layanan konseling online dengan memanfaatkan teknologi

diantaranya memudahkan dalam penentuan waktu layanan dan bisa dilakukan

dimana saja, Namun hal tersebut juga tidak terlepas dari problematika yang ada

didalamnya, Beberapa faktor utama yang menjadi gejala dalam pelaksanaan

layanan konseling online di antaranya adalah pelaksanaan layanan konseling

secara face to face tidak dapat dilakukan pada masa pandemi covid 19 hal ini

dikarenakan adanya peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud) Nadiem Makarim telah menetapkan kebijakan pembelajaran

menjadi sistem pembelajaran jarak jauh Sejak bulan Maret 2020. Di mana

kegiatan belajar mengajar ini di lakukan dari rumah masing-masing atau secara

online.2 tidak terkecuali pada pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling,

Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang biasanya

dilakukan secara tatap muka atau face to face, tidak dapat dilakukan

1
Sutijono & Dimas Ardika Miftah Farid, “Cyber Counseling Di Era Generasi Milenial”,
(Sosiohumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial Dan Kemanusiaan, 2018) Volume 11, No.1,
Hal.22. (Di Akses Pada 3 Desember 2020)
2
Pengaruh Corona Terhadap Dunia Pendidikan, Https://Disdik.Purwakartakab.Go.Id/
Berita/Detail/Pengaruh-Corona-Terhadap-Dunia-Pendidikan?/Berita/Detail/Pengaruh-Corona-
Terhadap -Dunia-Pendidikan (Di Akses Pada 3 Desember 2020)
3

dikarenakan adanya pandemi covid 19. dari gejala diatas timbul beberapa

permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

diantaranya :

1. penguasaan teknologi,

2. keterbatasan sarana prasarana,

3. jaringan internet,

4. pembiayaan.3

Dari beberapa faktor utama yang menjadi masalah dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling online inilah peneliti tertarik dan memutuskan

meneliti tentang strategi pelaksanaan layanan konseling online pada Masa

Pandemi Covid 19 di sekolah menengah atas negeri 12 pekanbaru.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dalam memahami judul

penelitian ini, maka perlu adanya penegasan terhadap istilah yang terdapat

dalam judul sebagai berikut:

1. Strategi

strategi merupakan tindakan yang bersifat Incremental (senantiasa

meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan.

Strategi merupakan suatu cara untuk mengembangkan dan memajukan

suatu institusi agar mampu berkompetisi secara unggul dari kompetitornya.

3
Aji, R.H.S. Dampak COVID-19 pada pendidikan di Indonesia: Sekolah, keterampilan,
dan proses pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(5), Hlm. 395-402(Di
Akses Pada 3 Desember 2020)
4

2. Layanan konseling online (Cyber counseling)

Moh. Surya mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan

teknologi komputer, interaksi antara konselor dan klien tidak hanya

dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dapat dilakukan melalui

hubungan virtual (virtual) melalui internet dalam bentuk "konseling cyber".4

Proses konseling secara online, Cyber Counseling atau konseling

virtual berarti bahwa konselor dan klien tidak hadir secara fisik, bertatap

muka, atau dalam waktu dan ruang yang sama.

Dapat diartikan bahwa Cyber Counseling merupakan kegiatan

konseling yang dilakukan secara virtual, dengan begitu konselor dan konseli

bisa melaksanakan proses konseling tanpa harus bertatap muka seperti yang

umumya dilakukan dalam proses konseling.

3. Pandemi Covid 19

Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang

menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS-CoV).5 Kasus virus corona ini yang

menyebabkan sistem pendidikan berubah dari tatap muka menjadi dilakukan

secara online.

4
Alexius Endy Budianto Dkk, “Aplikasi Cyber Counseling Dengan Mengoptimalkan
Whatsapp Berbasis Komputasi Mobile”, (Kurawal Jurnal Teknologi, Informasi Dan Industri,
2019) Volume 2, Nomor 2, Hlm.184 (Di Akses Pada 3 Desember 2020)
5
Nailul Mona, “Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia)”, Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 2 No.2, Januari-Juni 2020 Hlm 177(Di Akses Pada 3 Desember 2020)
5

C. Permasalahan penelitian

1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

identifikasi masalah penelitian ini adalah

a. Strategi pelaksanaan konseling online pada Masa Pandemi Covid 19 di

SMA Negeri 12 Pekanbaru.

b. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan layanan konseling online

pada Masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

c. Inovasi dalam Pelaksanaan layanan konseling pada masa pandemi covid

19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru

d. penguasaan teknologi guru bimbingan konseling dalam pelaksanaan

layanan konseling online di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

2. Pembatasan masalah

Pada latar belakang masalah di atas sudah terlihat bahwa

permasalahan penelitian ini difokuskan pada strategi pelaksanaan konseling

online pada Masa Pandemi Covid 19. Dimana belakangan ini pemanfaatan

internet dan media sosial sudah semakin luas dalam berbagai kehidupan.

Dan pemanfaatannya tidak hanya sebatas mampu menghubungkan antara

satu orang dengan yang lain, tetapi media online juga dapat dimanfaatkan

sebagai media perantara dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling

atau lebih dikenal dengan cyber counseling.

Namun dalam penelitian ini penulis membatasi masalah strategi

pelaksanaan layanan konseling online di lingkungan pendidikan, dan secara


6

khusus penulis membatasi pada strategi pelaksanaan layanan konseling

online kaitannya dengan pelaksanaan konseling online pada Masa Pandemi

Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

3. Fokus penelitian

Fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah yang bersumber pada

pengalaman peneliti atau pengetahuan yang diperoleh melalui keputusan

ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Tujuan dari adanya fokus penelitian

adalah untuk memberikan kefokusan kepada peneliti dalam melakukan

pendalaman realitas di lapangan sehingga dihasilkan eksplorasi yang fokus

dan mendalam.6

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka fokus penelitian ini

adalah :

a. Bagaimana staregi guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan

kegiatan layanan konseling online pada Masa Pandemi Covid 19 di

SMA Negeri 12 Pekanbaru.

b. Apa Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanakan konseling

online pada masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

D. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah:

6
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Ed. Rev. (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2010), Hlm 65
7

a. Mengetahui strategi guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan

konseling online pada masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12

Pekanbaru.

b. Mengetahui Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanakan

konseling online pada masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12

Pekanbaru.

2. Manfaat penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan memiliki manfaat dalam berbagai

aspek yaitu sebagai berikut:

a. Manfaat akademis

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

keilmuan bimbingan konseling khususnya tentang strategi pelaksanaan

konseling online (cyber konseling)

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti

bagi:

1) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

gambaran umum tentang strategi dalam pelaksanaan konseling online

di SMA Negeri 12 Pekanbaru.


8

2) Bagi Guru bimbingan dan konseling

Menjadi bahan pertimbangan terhadap pemanfaatan media

online dan strategi dalam pelaksanaan konseling online atau cyber

counseling.

3) Bagi Siswa

Strategi dalam pelaksanaan konseling secara online diharapkan

meningkatkan keinginan siswa dalam melaksanakan kegiatan

konseling.

4) Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan serta memenuhi salah satu syarat

dalam rangka menyelesaikan perkuliahan di Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam konsentrasi Bimbingan Konseling

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

5) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai referensi untuk semua pihak yang membutuhkan.

6) Bagi Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka untuk bahan

bacaan dan kajian mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau khususnya program studi Manajemen Pendidikan Islam

konsentrasi Bimbingan Konseling.


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoritis

1. Konseling Online (Cyber Counseling)

a. Pengertian Konseling Online (Cyber Counseling)

Layanan bimbingan dan konseling mengalami transformasi karena

pandemi. Pandemi berupa wabah Covid 19 telah melanda negara negara

di dunia dan memberikan tantangan tersendiri bagi layanan pendidikan.7

Ini merupakan tantangan bagi guru bimbingan dan konseling dikarenakan

adanya larangan pembelajaran tatap muka (Konvensional), hal itu terjadi

karena adanya larangan berkerumun, pembatasan sosial (Social

Distancing) dan menjaga jarak (Physical Distancing), memakai masker

dan selalu mencuci tangan. Perintah untuk menyelenggarakan layanan

secara daring disampaikan pemerintah lewat berbagai aturan agar

pembelajaran dilaksanakan namun tanpa tatap muka (Sadikin &

Hamidah, 2020). 8

Cyber counseling sendiri secara umum dapat didefinisikan sebagai

praktek konseling profesional yang terjadi ketika konseli dan konselor

berada secara terpisah dan memanfaatkan media elektronik untuk

berkomunikasi melalui internet.9 Cyber counseling juga dimaknai

7
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Analisis Data Covid-19 Indonesia Update Per 16
Mei (2021). Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (Di Akses Pada 15 Juni 2023)
8
Sadikin, A., & Hamidah, A. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. (BIODIK.
2020)https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759(Di Akses Pada 15 Juni 2023)
9
Jerizal P & Hanung S, “Kajian Konseptual Layanan Cyber Counseling”. (Jurnal konselor,
2017). volume 6 no. 1. (Di Akses Pada 15 Juni 2023)

9
10

sebagai kegiatan konseling dalam jaringan atau keadaan saat sesuatu

terhubung ke dalam suatu jaringan atau system (umumya internet atau

ethernet). Jadi istilah konseling Cyber Counseling atau konseling online

dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling yang dilakukan

dengan alat bantu jaringan sebagai penghubung Konselor dengan

konselinya.10

Perkembangan konseling internet di Indonesia terutama sejak

munculnya aplikasi jejaring sosial dalam kedua bentuk, seperti Zoom

Meeting, Cloud, Google Meeting, Google Talk, Line, WhatsApp, Email,

Facebook dan jenis aplikasi lainnya. dan pesan instan. Layanan ini

disediakan oleh konsultan online untuk memberikan bantuan yang

diperlukan dari klien ketika konseling tatap muka tidak memungkinkan.

Dewasa ini para remaja, pelajar dan orang tua sering mengatakan

demikian, karena jejaring media sosial telah menjadi bagian dari gaya

hidup baru dan internet telah menjadi media komunikasi yang efektif dan

efisien bagi masyarakat. masalah yang Anda hadapi dalam konteks Anda.

Menyadari pentingnya konseling online, para konsultan secara

konseptual memahami konseling lingkungan. Ecoconseling Indonesia

secara khusus diperkenalkan ketika Eco-Conseling merupakan layanan

konseling online.11

10
Pasmawati, H, “cyber counseling sebagai metode pengembangan layanan konseling di
era global” . (jurnal syiar 2016). Hlm 46.,vol 16 no 1. (Di Akses Pada 15 Juni 2023)
11
Ifdil, I., & Ardi, Z. Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan ekonseling.
(Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2011) 1(1), hlm 22(Di Akses Pada 15 Juni 2023)
11

b. kategori Layanan Konseling Online

Secara spesifik dalam pelaksanaan konseling online melalui media

virtual internet terdapat dua jenis yaitu non interaktif dan interaktif

synchronous maupun interaktif Asynhronous.12 Sebagai berikut:

1) Non Interaktif berupa situs yang berisi informasi dan narasumber Self

Help atau pertolongan mandiri. situs konseling yang memberikan

layanan non interaktif merupakan suatu bentuk layanan informasi atau

jika kita kaitkan dengan bimbingan komprehensif merupakan salah

satu bentuk layanan dasar yang mendukung individu sebagai sebuah

nara sumber yang berisi informasi bagi pengayaan diri dan bersifat

self help bagi pribadi yang membutuhkan.

2) Interaktif Konseling adalah situs yang menawarkan alternatif bentuk

terapi melalui internet, dimana terdapat interksi antara konseli dan

konselor baik secara langsung atau Synchronous ataupun tidak

langsung Asyncrhronous. Berikut pembagian jenis layanan yang

ditawarkan dalam situs yang memberikan layanan dalam bentuk jenis

interaktif.

synchronous atau secara langsung seperti Chat atau Instant

Messaging, dan Video Conference, maupun interaktif Asyncronous

yang secara tidak langsung berupa terapi Email atau Email Therapy

dan Bulletin Boards Counseling. konseling yang berjenis interaktif

adalah situs yang menawarkan alternatif bentuk terapi melalui

12
Hendro Wibowo, Nur Cahyo. “Bimbingan Konseling Online.” (Jurnal Ilmu Dakwah,
2016) 36, no. 2, hlm 6. (Di Akses Pada 15 Juni 2023)
12

internet, dimana terdapat interksi antara konseli dan konselor baik

secara langsung atau Synchronous ataupun tidak langsung

asyncrhronous. Berikut pembagian jenis layanan yang ditawarkan

dalam situs yang memberikan layanan dalam bentuk jenis interaktif.

Synchronous Merupakan media layanan konseling yang

dilakukan secara langsung dan dalam waktu yang sebenarnya,

bentuknya berupa pembicaraan melalui teks. pembicaraan melalui teks

memberikan kesempatan kepada individu-individu untuk saling

berkomunikasi secara dinamis dalam waktu yang sama melalui

internet.

Asynchronous merupakan layanan konseling interaktif akan

tetapi tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini

terdapat waktu tunda, antara pengungkapan permasalahan Konseli

dengan respon yang diberikan oleh konselor. Terdapat dua bentuk

layanan dalam metode konseling ini, yaitu terapi Email dan Bulletin

Boards Counseling (BBC).

Bulletin Boards Counseling (BBC) adalah suatu sistem dimana

konseli mempublikasikan pertanyaan di Bulletin Board, untuk

selanjutnya konselor akan memberikan jawaban atau masukannya

terhadap permasalahan konseli tersebut, bulletin board merupakan

suatu ruang dimana seseorang dapat meninggalkan pesan dengan tetap

merahasiakan identitasnya, dengan harapan akan memperoleh jawaban

atau respon dari ruang publik yang ramah


13

Terapi Email merupakan suatu proses menulis tentang

permasalahan yang dialami dan dirasakan oleh konseli yang bisa

dijadikan sebagai bentuk terapetik bagi dirinya sendiri. Metode

hubungan terapetik melalui Email konseling, tidak mengenal waktu,

artinya bisa dilakukan kapanpun, tidak mengenal tempat secara fisik,

konseli tidak perlu mendatangi konselor, tetapi cukup berhubungan

melalui internet.

c. Media Konseling Online

1) Website/situs

Dalam menyelenggarakan konseling online guru bimbingan dan

konseling/konselor dapat menyediakan sebuah alamat situs. Situs ini

menjadi alamat untuk melakukan praktik online. Sehingga

klien/konseli yang ingin melakukan konseling online dapat

berkunjung ke situs tersebut terlebih untuk selanjutnya melakukan

konseling online, untuk dapat memiliki website konselor dapat

bekerjasama dengan perusahaan dan/atau para pakar dibidang web

developer. Konselor dapar memulih bentuk desain web yang

diinginkan melai dari html, php dan website yang menggunakan CMS

(Content Management System).

2) Telephone/ Hand phone

Lebih sederhana konseling online dapat dilakukan dengan

memanfaatkan telephone. Dimana konselor dan klien/konseli bisa

daring tehubung dengan menggunakan perangkat ini. national bord


14

certified counselor dalam pasmawati mengungkapkan, “ Telephone-

based individual counseling involves synchronous distance interaction

between a counselor and a client using what is heard via audio to

communicate13.Telphone/handphone dapat digunakan untuk

menghubungi konselor. Dengan fasilitas ini Konselor dengan

segeranya dapat merespon apa yang dibicarakan oleh kliennya.

Rosenfield and Smillie menyebutkan bahwa dalam Studi kasus

menunjukkan bahwa konseling dengan menggunakan telepon dapat

berjalan efektif dalam membantu menangani individu dengan efek

psikologis kanker.

3) Email

Email merupakan singkatan dari Electronic Mail, yang berarti

'surat elektronik'. Email merupakan sistem yang memungkinkan pesan

berbasis teks untuk dikirim dan diterima secara elektronik melalui

beberapa komputer atau telepon seluler. Lebih spesifik lagi, Email

diartikan sebagai cara pengiriman data, file teks, foto digital, atau file

file audio dan video dari satu komputer ke komputer lainnya, dalam

suatu jaringan komputer (intranet maupun internet). Ada banyak

penyedia Account Email gratis seperti @yahoo, @gmail, @aim,

@Hotmail, @Mail, @Tekomnet, @Plasa dan masih banyak yang

lainnya.

13
Pasmawati, Op.Cit., hlm 50
15

4) Chat , Instant Messaging dan Jejaring Sosial

Chat dapat diartikan sebagai obrolan, namun dalam dunia

internet, istilah ini merujuk pada kegiatan komunikasi melalui sarana

beberapa baris tulisan singkat yang diketikkan melalui keyboard.

Sedangkan percakapan itu sendiri dikenal dengan istilah chatting.

Percakapan ini bisa dilakukan dengan saling berinteraktif melalui teks,

maupun suara dan video. Berbagai aplikasi dapat digunakan untuk

chatting ini, seperti skype, messenger, google talk, window live

messenger, MIRC, dan juga melalui jejaring sosial seperti facebook ,

twitter dan myspase yang didalamnya juga tersedia fasiltas chatting.

5) Video conferencing

Video Conference, atau dalam bahasa Indonesia disebut video

konferensi, atau pertemuan melalui video. Pertemuan ini dibantu oleh

berbagai macam media jaringan seperti telepon ataupun media lainnya

yang digunakan untuk transfer data video. Alat khusus video

konferensi sangat mahal sehingga alternatif Konselor dan Klien dapat

menggunakan fasilitas video konferensi yang terdapat pada beberapa

d. Kelebihan dan kelemahan Cyber Counseling

Untuk membenarkan secara etis teknologi yang digunakan untuk

tujuan konsultasi, potensi manfaat harus lebih besar daripada potensi

risiko bagi klien. Beberapa kelemahan konseling online adalah:

1) Ketidak mampuan konselor mengamati dan mengidentifikasi respon

nonverbal yang ditunjukkan klien.


16

ketidakmampuan konselor mengamati dan mengidentifikasi

respon nonverbal yang ditunjukkan klien sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan konseling. Dalam melakukan kegiatan konseling,

seorang konselor harus mampu mengamati dan mengidentifikasi

respon non verbal. Beberapa respon non verbal yang biasanya

ditunjukkan dalam proses konseling berupa menangis, berteriak,

perubahan mimik wajah, gerak gerik, intonasi nada suara, dan lainnya

yang akan sulit diamati secara langsung oleh konselor. Tirel,at all

dalam putu abda ursula mengungkapkan ketidak mampuan mengamati

dan mengidentifikasi respon nonverbal akan menimbulkan kesulitan

bagi konselor untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan

konselor dan psikologis yang dialami oleh klien.14

2) Ketidak mampuan konselor untuk menunjukkan empati.

Empati merupakan aspek penting untuk membangun dan

memudahkan proses terapeautik antara konselor dengan klien.15 Pada

konseling konvensional empati dapat ditunjukkan melalui verbal

maupun nonverbal. Secara verbal empati dapat dilakukan dalam

konseling online. Namun penggunaan empati non verbal berupa

anggukan, tatapan mata ataupun sentuhan akan sulit ditunjukkan oleh

konselor.

14
Putu Abda Ursula. Mengenal Layanan Konseling Online. (daiwi Widya Jurnal
Pendidikan, 2021) Vol.08 No.3 Edisi Juni (Di Akses Pada 10 Juni 2022)
15
Richards, D., & Vigano,N, Online Counseling : A Narrative and Critical Review of The
Literature. (Journal of Clinical Psychology, 2013) https://doi.org/10.1002/jclp.21974(Di Akses
Pada 10 Juni 2022)
17

3) Kurangnya kemampuan konselor dalam berkomunikasi melalui

obrolan di media online.

Kemampuan konselor dalam berkomunikasi secara online

sangat berpengaruh terhadap penyelesaian masalah klien dalam

kegatan konseling, hal ini dikarenakan konselor terbiasa melakukan

konseling konfensional sehingga sulit beradaptasi melalui media

online.

Dalam berkomunikasi melalui teks dapat menimbulkan kesalah

pahaman antara konselor dengan klien, hal ini dikarenakan konselor

sulit memahami maksud yang diungkapkan klien begitu pula

sebaliknya.

Konseling online juga akan sulit dilakukan oleh guru BK yang

kurang dalam kemampuan dalam menggunakan teknologi.

4) Adanya permasalahan teknis yang mungkin terjadi selama proses

konseling.

Adanya permasalahan teknis mungkin saja terjadi selama proses

konseling. Permasalahan teknis yang mungkin muncul pada saat

proses konseling yaitu seperti rusaknya alat yang digunakan, mati

listrik, kemudian pada saat proses sedang berlangsung ada suara-suara

yang mengganggu di sekitar konselor atau konseli hal ini

menyebabkan keadaan tidak kondusif dan tidak fokus. Permasalahan

teknis yang terjadi pada saat proses konseling tentunya akan

mengakibatkan ketidaknyamanan bagi klien maupun konselor.


18

5) Gangguan sinyal pada saat proses konseling atau kehabisan paket

data.

Pada saat konseling sedang berlangsung ada kemungkinan

terjadinya gangguan sinyal karena faktor lokasi klien maupun

konselor ataupun kerusakan jaringan internet dan kemungkinan

kehabisan paket data saat melakukan konseling. Jika hal itu terjadi dan

membuat komunikasi terputus, hal ini tentu saja sangat tidak nyaman

jika terjadi ditengah proses konseling.

6) Adanya Time delay pada pelaksanaan proses konseling.

Adanya time delay pada pelaksanaan proses konseling ini

biasanya terjadi ketika melakukan konseling chat. Hal ini merupakan

kondisi di mana konselor tidak memberikan respon cepat terhadap

masalah yang dihadapi klien. Hal ini akan menimbulkan kecemasan

bagi klien yang menunggu respon dari konselor. Hal inipun

memungkinkan konselor memberikan respon yang tidak tepat.

7) Adanya permasalahan terkait etika dan kerahasiaan data klien.

“Karena proses konseling terkait dengan penginputan data


dilakukan secara online, maka banyak ketakutan terkait adanya
kebocoran data dan sangat rentan untuk diretas. Etika dalam
hubungan konseling online dan kerahasiaan data merupakan hal
penting yang perlu diperhatikan sehingga memerlukan regulasi
yang jelas untuk memastikan privasi dan kerahasiaan data
klien”.16

16
Fairburn, C. G., & Patel, V. The Impact Of Digital Technology On Psychological
Treatments and Their Dissemination. (Behaviour Research and Therapy, 2017).
https://doi.org/10.1016/j.brat.2016.08.012(Di Akses Pada 10 Juni 2022)
19

8) Ada juga kasus yang tidak dapat diselesaikan dengan konseling

online.

Dalam konseling online tidak semua kasus atau permasalahan

dapat dilakukan secara online. Konseling online cocok untuk

diberikan untuk klien yang memiliki permasalahan seperti karir,

pekerjaan, hubungan sosial dan munculnya gejala permasalahan

psikologis. Konseling online kurang cocok diberikan kepada klien

yang mengalami gangguan jiwa berat. Hal ini disebabkan pada kasus

penderita gangguan jiwa berat diperlukan observasi secara langsung

sehingga memudahkan konselor untuk merancang intervensi

selanjutnya.

Raudatul & Happy (2022) juga mengemukakan beberapa


kelemahan pelaksanaan konseling online sebagai berikut :
1) Kurangnya instruksi perilaku dan informasi nonverbal dapat
menyebabkan. diagnosis yang tidak akurat dan pengobatan
yang tidak efektif.
2) Kerahasiaan dan privasi tidak dapat dijamin.
3) Tugas terapis untuk memperingatkan atau melindungi orang
lain terbatas.
4) Ide bunuh diri, kecemasan atau depresi ekstrem, atau klien
yang terancam bahaya mungkin tidak mendapat perhatian
segera yang sesuai.
5) Anonimitas memungkinkan anak-anak berpura-pura menjadi
orang dewasa yang membutuhkan perawatan.
6) Sulit untuk menilai masalah metastasis dan
kontratransferensi.
7) Sulit untuk memprediksi perkembangan aliansi terapeutik
yang efektif dengan individu yang tidak ditemukan dalam
konteks konseling tradisional.
8) Masalah psikologis yang kompleks dan jangka panjang
hampir tidak dapat ditangani dengan baik.17

17
Raudatul, J & Happy,.K . M, “Etika Profesi Konselor Dalam Layanan Bimbingan
Konseling Virtual” . (Jurnal Paedagogy, 2022), Vol. 9. No. 1. (Di Akses Pada 10 Juni 2022)
20

Pembahasan selanjutnya adalah terkait kelebihan dalam

pelaksanaan konseling online. Berikut adalah tiga kelebihan dalam

melakukan konseling online.

1) Klien yang melakukan konseling online akan terbebas dari stigma

masyarakat. Banyak masyarakat yang masih tabu dengan isu-isu

terkait kesehatan mental, bertemu dengan konselor maupun psikolog,

dan ikut dalam proses konseling. Masyarakat beranggapan bahwa

individu yang menemui konselor adalah orang yang nakal dan

mengalami gangguan dalam kejiwaannya. Hal ini yang banyak

dihindari oleh orang-orang yang akan melakukan konseling dengan

konselor. Adanya konseling online merupakan salah satu harapan bagi

klien yang masih cemas dengan pelabelan dari masyarakat. Dengan

konseling online maka individu tersebut tidak perlu takut akan stigma

orang sekitar karena proses konseling dilakukan melalui media

telekomunikasi. 18

2) Kelebihan yang kedua adalah pemberian konseling tidak terbatas

tempat, sehingga bisa menjangkau tempat-tempat di luar jangkauan

konselor asalkan terdapat fasilitas media telekomunikasi. Dengan

adanya konseling online, klien yang diterima oleh konselor tidak

terbatas hanya dari tempat konselor tinggal. Akan tetapi klien bisa

berasal dari luar daerah, luar pulau, maupun luar negeri.

18
Tartakovsky, M, What Prevents People From Seeking Mental Health.
Https://Psychcentral.Com/Blog.Archives/2013/01/14/What-Prevents-PeoplefromSeeking-Mental -
Health-Treatment, 2013(Di Akses Pada 10 Juni 2022)
21

3) Kelebihan yang ketiga adalah melalui konseling onlie klien

diperbolehkan tidak menuliskan identitas lengkap. Hal ini membuat

beberapa orang menjadi lebih nyaman dalam melakukan konseling

online sehingga menjadi jauh lebih terbuka. Ada beberapa tipe klien

yang merasa tidak nyaman apabila bertemu langsung, bertatapan

wajah dengan konselor, atau pun konselor mengetahui tentang

identitas klien. Ada beberapa aplikasi pemberi layanan konseling

online yang tidak mengharuskan klien menuliskan secara lengkap

terkait identitasnya ataupun No Name. hal ini membuat klien merasa

lebih nyaman dalam melakukan konseling online.

e. Kendala pelaksanaan konseling online

Penelitian Aji (2020) menunjukkan hal yang menghambat

pelaksanaan belajar jarak jauh, yang dilakukan dengan daring antara

lain:19

1) keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa.

2) sarana dan prasarana yang kurang memadai.

3) akses internet yang terbatas.

4) kurang siapnya penyediaan biaya baik siswa maupun guru, misalnya

untuk data internet

19
Aji, R.H.S Loc. cit.
22

2. Strategi

a. Pengertian strategi

Menurut Natang Fatah dalam buku karya Ahmad yang berjudul

Manajemen Strategis menyatakan bahwa strategi adalah prosedur yang

sistematis dalam melaksanakan rencana yang komprehensif dan

berjangka panjang untuk mencapai tujuan.20

Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa strategi

merupakan sekumpulan cara cara, pola atau rencana dalam melaksanakan

suatu kegiatan dengan tujuan untuk mencapai sebuah tujuan.

Sama halnya dengan pembelajaran, dalam melaksanakan kegiatan

konseling dibutuhkan sebuah strategi yang mana strategi ini ditujukan

untuk mengatasi problema problema yang dihadapi guru bimbingan dan

konseling dalam melaksanakan konseling.

Hal ini sejalan dengan pelaksanaan layanan di masa pandemi covid

19 diperlukan strategi agar pelaksanaan layanan konseling online

berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Salah satu strategi yang dapat

dilakukan adalah dengan cara melakukan inovasi layanan bimbingan

konseling.

Hal ini didukung dengan pendapat beberapa penulis tentang

pentingnya inovasi dalam bimbingan dan konseling diantaranya putra

dan shofaria,nita dkk nursalim (2020) dalam bimbingan dan konseling

inovasi dimaknai sebagai kemampuan menerapkan solusi kreatif terhadap

20
Ahmad, Manajemen Strategis (Makassar: Nass Media Pustaka, 2020), 1.
23

berbagai permasalahan dan peluang dalam rangka meningkatkan kinerja

layanan bimbingan dan konseling.

Banyak inovasi yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan dan

konseling diantaranya pelaksanaan konseling online atau yang sering

disebut sebagai cyber counseling

Pelaksanaan bimbingan konseling online ini sangat sesuai

dilakukan pada masa pandemi covid 19 ini dikarenakan ditiadakannya

pelajaran tatap muka atau face to face, namun tidak dapat dipungkiri

bahwa masih banyak kendala dan problematika dalam pelaksanaan

layanan bimbingan konseling online ini. Dikarenakan guru bimbingan

dan konseling terbiasa dalam pelaksanaan bimbingan konseling tatap

muka atau face to face. Maka dari itu diperlukan strategi guru bimbingan

dan konseling dalam pelaksanaan konseling online agar pelaksanan .

b. Ciri ciri strategi yang efektif

Sedangkan Muhammad Fathi menjelaskan pula bahwa ciriciri

strategi yang efektif antara lain :

1) Strategi memiliki indikasi membantu merealisasikan tujuan-tujuan

yang telah ditentukan.

2) Strategi harus ditulis, sebab strategi-strategi yang hanya diungkapkan

saja akan menimbulkan perbedaan-perbedaan.

3) Strategi megandung fleksibelitas tinggi. Artinya strategi juga

merupakan sebuah kerja yang memungkinkan untuk direalisasikan

pada berbagai perubahan.


24

4) Strategi mencerminkan komprehensifitas, kesempurnaan dan

kejelasan. Komprehensifitas artinya bahwa strategi itu sesuai dengan

kemampuan yang ada untuk menghadapi berbagai problematika.

Kesempurnaan artinya strategi harus meliputi semua segi kegiatan

yang dilaksanakan. Maka harus tersusun sedemikian rupa agar tidak

terjadi benturan program kegiatan. Kejalasan artinya strategi ditulis

dengan kata-kata yang mudah dipahami, tidak menimbulkan multi

penafsiran dan perbedaan pendapat.

5) Perubahan strategi dapat karena adanya perubahan-perubahan tujuan

lembaga atau perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan

lembaga yang sifatnya fundamen. Dan harus di ingat, terjadinya

perubahan-perubahan dalam waktu yang relatif singkat dan terus

menerus dapat menghilangkan kepercayaan terhadap

lembaga/organisasi.

6) Komunikasi dan kerjasama dilembaga harus/organisasi berjalan baik.

Artinya karyawan juga diberi kesempatan untuk mengikuti perubahan-

perubahan dan perkemmbangan tanpa diskrimisasi.

7) Strategi harus sejalan dengan kegiatan-kegiatan lainya. Diantaranya

harus saling mendukung dan memperkuat.21

Dari ciri ciri diatas dapat disimpulkan bahwa strategi sendiri

merupakan hasil analisis berdasarkan kekurangan, hambatan peluang

21
Fathi, Muhammad, . 6 kiat Menjadi Manajer Sukses, (Jakarta : Khalifa Putaka Al-Kautsar
Group, 2008) hlm. 37-39
25

maupun kelebihan yang dapat di manfaatkan sebagai alat untuk

menanggulangi suatu permasalahan yang dihadapi.

3. Pandemi covid 19

a. Pengertian covid 19

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru

yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-

CoV-2 yang juga sering disebut covid 19.

Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir

Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antar manusia dengan

sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia,

hanya dalam beberapa bulan.

Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan

kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran

virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran

virus ini. Hingga saat ini efek dari penyebaran virus corona masih terasa,

salah satunya banyak kegiatan sekolah maupun kampus yang dilakukan

secara daring.

b. Dampak covid 19

Dengan adanya pandemi virus Covid-19 pemerintah membuat

beberapa kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus ini, seperti

melakukan lockdown di daerah yang sudah termasuk ke dalam zona

merah penyebaran virus Covid-19, atau physical distancing untuk


26

menghindari virus secara kontak fisik. Pemerintah Republik Indonesia

juga menetapkan berbagai protokol kesehatan. Protokol tersebut

dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu

secara terpusat oleh Kementrian Kesehatan RI (2020).

Hal ini memberi dampak bagi negara Indonesia. Salah satu dampak

yang dirasakan oleh negara Indonesia yaitu dengan adanya perubahan

pada sistem pendidikan. Sejak bulan Maret 2020, Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah menetapkan

kebijakan pembelajaran menjadi sistem pembelajaran jarak jauh. Di

mana kegiatan belajar mengajar ini di lakukan dari rumah masing-masing

atau secara online. Pada sistem pendidikan sekarang ini banyak dijumpai

kesulitan. Dan hal ini juga dinilai merugikan untuk kemajuan Indonesia.

Karena, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

generasi penerus bangsa.

Demi mengurangi penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya

belajar dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama

sekali. Ketidak siapan semua unsure dalam pendidikan menjadi sekolah

yang besar juga, adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka

atau luring (luar jaringan) menjadi berani (dalam jaringan) membutuhkan

kesiapan dari semua unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa

dan orang tua Pemerintah benar-benar bertanggung jawab atas penilaian

sistem pendidikan yang tak terkalahkan dengan keadaan darurat,

pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa harus memiliki


27

kompetensi. Sehingga banyak para guru menggunakan dari

memanfaatkan teknologi yang ada.

Beberapa faktor utama yang menjadi masalah dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan teknologi, di antaranya adalah:

1) penguasaan teknologi

2) keterbatasan sarana prasarana

3) jaringan internet

4) pembiayaan.22

Minggu pertama di bulan maret saat pertama kali diberlakukannya

pembelajaran jarak jauh terdapat permasalahan yang sangat umum

ditemukan yaitu penguasaan teknologi baik dari pihak sekolah, guru,

siswa dan orang tua. Alat komunikasi android atau gawai, atau telpon

pintar yang sudah umum digunakan baru digunakan untuk hiburan saja

sedangkan saat di lakukan pembelajarann jarak jauh seperti saat pandemi

ini kemampuan penguasaaan teknologi yang terpenting apa dan

bagaimana memanftkan berbagai manfaat yang dimiliki oleh android

tersebut, sehingga serempak semua sibuk belajar, mencari bagaimana

menggunakan apalikasi, atau aplikasi apa, sehingga dapat memudahkan

pertemuan lewat alat teknologi tersebut dalam pelaksanaan belajar, dan

belajar siswa.

Timbul kesulitan sarana prasarana setelah pembelajaran jarak jauh

di berlakukan, pembelajaran berani harus memiliki sarana yang

22
Aji, R.H.S, Loc. Cit.
28

memadai, banyak yang memiliki telpon tetapi tidak mendukung internet

atau aplikasi palikasi yang diperlukan sehingga sekolah baik, guru dan

sisiwa memerlukan sarana dan prasarana yang benar-benar

mendukung. Sedangkan kenyataannya untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya saja sangat sulit di penuhi dalam situasi seperti saat ini.

Kebutuhan jaringan internet, banyak sekolah, guru dan sisiwa yang

sulit mendapatkan jaringan internet yang stabil bahkan ada yang masih

belum terjangkau oleh jaringan tersebut, letak geografis tempat tinggal

guru dan siswa berada pada posisi yang susah mendapatkan jaringan

internet walaupun ada, sering tidak stabil sehingga menjadi ketat yang

tidak bisa diambil dari pembelajaran moda yang kini banyak pilih

sekolah sekolah.

Pembiayaan, tentu saja sangat melekat pada rangkaian tersebut

karena sebab dalam pengadaan sarana prasarana, pembiayaan menjadi

utama, kuota yang menjadi kebutuhan primer membebankan pembiayaan

keluarga, banyak guru, orang tua yang tidak siap dengan penambahan

biaya baru untuk pengadaan kuota sehingga menghambat terlaksananya

kelancaran kelancaran pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran yang

berhubungan dengan hal baru sebenarnya, sejak sebelumnya guru sudah

banyak juga yang menggunkan metode dengan menggunakan berani

tetapi teratasi, terletak pada penambahan biaya yang mendadak dan

kondisi tidak ada usaha, sehingga korona ini benar-benar memberikan

pengaruh yang sangat negatif terhadap pendidikan .


29

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi di zaman sekarang

memang tidak dapat diukur dari kehidupan, kemajuan teknologi memang

memiliki pengaruh negatif dan pengaruh positif, seperti pada saat

pandemi corona ini, teknologi yang sangat diperlukan, literasi teknologi

menjadi penting dikuasai oleh semua unsur. Dalam penggunaan

teknologi, banyak sekali sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh

pembelajar sehingga model masalah belajar sudah tersedia di dalam

teknologi tersebut.

Mejadi mudah bagi orang tua dalam mendidik anak tentang materi

pelajaran asalkan orang tua ikut terlibat dalam proses penggunaan alat

teknologi itu karena dari sana orang tua banyak memetik pembelajaran

baik materi pembelajaran, pemanfaatan teknologi, atau tentang kemajuan

dan kemunduran pengetahuan anak mereka.

Pendidikan menjadi tanggung jawab orang tua maka jelas yang

harus banyak terlibat adalah orang tua, dari mulai penguasaan teknologi,

pengadaan sarana prasarana, kuota internet dan pendampingan putra

putrinya selama proses pendidikan menggunakan moda yang berani.

Penyadaran guru dalam pembelajaran moda berani ini bahwa ia

berpengalaman guru tidak mentransfer ilmu pengerathuan yang mereka

miliki tetapi para guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran,

berpengalaman mesin bukan menjadi saingan guru dalam mengajar tetapi

guru harus menguasai teknologi sehingga teknolohgi dan guru menjadi

mitra yang sangat efektif dalam membuat inovasi inovasi pembelajaran.


30

Setelah sekian lama orang tua mendampingi putra putrinya selama

belajar dari rumah yang merasa penting kehadiran guru, penyadaran

sisiwa yang merasa penting adanya sosok guru yang mendampingi

mereka belajar, dan penyadaran banyak lagi tentang pentingnya guru

dalam situasi apapun, saat ini teknologi bisa menggabtikan guru tetapi

teknologi tidak memiliki rasa yang hanya dimiliki oleh manusia (guru),

sehingga dari hasil survei tergambar mereka membutuhklan guru. Belajar

memikat melalui tatap muka menjadi pilihan mereka kalau tidak terjadi

pandemi seperti saat ciorona menyerang kita sekarang ini.

Sekolah dalam hal ini pemerintah harus berisap siap akan adanya

perubahan paradigma belajar, sebab yang semula banyak kegiatan

sekolah yang penting dan tidak bisa masuk dalam kondisi pandemi ini

banyak yang diberhentikan seperti Ujian Nasional, lalu pemerintah juga

harus menyiapkan sarana yang menunjang pembelajaran yang Tidak bisa

dilepaskan dari kemajuan teknologi, pemerintah harus mulai dan terus

terusan melatih guru untuk menguasai teknologi sehingga kelak banyak

bermunculan inovasi inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh

guru.23

B. Penelitian relavan

Penelitian relevan adalah penelitian yang digunakan sebagai

perbandingan dari menghindari manipulasi terhadap sebuah karya ilmiah dan

23
Pengaruh Corona terhadap Dunia Pendidikan,
Https://Disdik.Purwakartakab.Go.Id/Berita /Detail/Pengaruh-Corona-Terhadap-Dunia-
Pendidikan?/Berita/Detail/Pengaruh-Corona-Terhadap-Dunia-Pendidikan (Di Akses Pada 3
Desember 2020)
31

penguat bahwa penelitian yang penulis lakukan benar-benar belum pernah di

teliti dengan orang lain, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

pernah dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Problematika Pelaksanaan Konseling Online Bidang Bimbingan Karir

Di Sma Al-Falah

Penelitian ini dilakukan oleh Rosminta Pohan Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru

pada tahun 2022. Berdasarkan hasil penelitian tentang Problematika

Pelaksanaan Konseling Online Bidang Bimbingan Karir Di SMA Al-Falah

ini didapatkan kesimpulan bahwa:

a. Problematika pelaksanaan konseling online bidang bimbingam karir bagi

siswa di SMA Al-falah sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur

pelaksanaan, mulai dari tahap persiapan, penyampaian materi dan

evaluasi. Dilihat dari hasil wawancara rata-rata siswa selalu mengikuti

proses pembelajaran koseling online terkhusus bidang bimbingan karir

karna siswa mengatakan pembelajaran bimbingan karir sangat menarik

untuk perencanaan karir dimasa depan. Akan tetapi, jika materi yang

disampaikan guru BK kurang menarik maka siswa akan tidak fokus

dalam mengikuti pembelajaran konseling online bidang bimbingan karier

dengan cara melakukan kegiatan yang lain seperti tidur dijam

pembelajaran. Kemudian Menurut hasil wawancara didapatkan hasil

bahwa mayoritas siswa mengatakan problematika pelaksanaan konseling

Online bidang bimbingan karier sangat efektif namun, beberapa siswa


32

mengatakan problematika pelaksanaan konseling online bidang

bimbingan karier kurang efektif karena tidak dilakukan secara langsung

atau tatap muka.

b. Faktor yang mendukung dan menghambat problematika pelaksanaan

konseling online bidang bimbingan karir di SMA Al-falah adalah:

Adapun faktor yang mendukung problematika pelaksanaan konseling

online bidang bimbingan karier di SMA AL-Falah adalah: sarana dan 70

71 prasarana yang memadai yaitu seperti laptop, handphone, jaringan

internet yang stabil, kuota yang cukup atau banyak. Adapun faktor

penghambat problematika pelaksanaan konseling online bidang

bimbingan karier di SMA AL-FALAH adalah: jaringan internet yang

kurang bagus atau terputus-putus dan kuota internet yang habis.

Persamaan penelitian yang dilakukan Rosminta Pohan dengan

penelitian ini adalah pada konseling online namun perbedaan terletak pada

variabel x yaitu problema dan perbedaan terletak pada tempat penelitian

rosminta pohan melaksanakan penelitian di SMA Al Falah sementara

penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

2. Cyber Counseling Bagi Remaja Di Youth Center Griya Muda

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang

Penelitian ini dilakukan oleh Fatmala Eva Saroh Fakultas Dakwah

Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun

2019. Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan cyber counseling

bagi remaja di Youth Center Griya Muda Perkumpulan Keluarga Berencana


33

Indonesia (PKBI) Kota Semarang (Analisis Metode Bimbingan dan

Konseling Islam) dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa:

a. Permasalahan yang dialami remaja dalam cyber counseling di Youth

Center Griya Muda PKBI kota Semarang meliputi permasalahan yang

ada dalam hubungan asmara remaja, masalah seksual/perilaku seksual

pranikah, masalah kecanduan pornografi, serta masalah kesehatan

reproduksi.

b. Pelaksanaan cyber counseling yang dilakukan di Youth Center Griya

Muda PKBI kota Semarang merupakan salah satu program Youth Center

Griya Muda yang memberikan layanan konseling melalui internet

ataupun telepon bagi remaja yang ingin mengkonsultasikan masalahnya

tanpa harus bertemu langsung dengan konselor. Pelaksanaan cyber

counseling terdiri dari konselor remaja, permasalahan remaja, metode

dan media yang digunakan dalam proses konseling. Pelaksanaan cyber

counseling bagi remaja di Youth Center Griya Muda dikatakan berhasil,

melihat dari menurunnya kecemasan klien dan adanya tujuan hidup yang

jelas di masa yang akan datang.

c. Hasil analisis metode bimbingan dan konseling Islam terhadap

pelaksanaan cyber counseling bagi remaja di Youth Center Griya Muda

PKBI kota Semarang menunjukkan bahwa pelaksanaan cyber counseling

yang ada di Youth Center Griya Muda menerapkan metode komunikasi

secara tidak langsung atau metode tidak langsung dan dalam proses
34

konselingnya metode yang digunakan ialah metode penyadaran dan

metode penalaran logis.

Persamaan penelitian yang dilakukan Fatmala Eva Saroh dengan

penelitian ini adalah sama sama membahas mengenai cyber konseling atau

konseling online, sementara perbedaan penelitian Fatmala Eva Saroh

dengan penelitian ini adalah pada lokasi penelitian dan subjek penelitian.

C. Proposisi

Problema yang terjadi dalam penerapan pelaksanaan bimbingan dan

konseling memerlukan adanya strategi, strategi bertujuan sebagai penghimpun

sekumpulan cara-cara untuk mencapai pelaksanaan bimbingan dan konseling

yang lebih efektif, sehingga strategi dapat menjadi suatu pendekatan logis yang

akan menentukan arah aksi. Sehingga proposisi penelitisn ini tertuju kepada

bagaimana tindakan guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi kendala

kendala tersebut. Adapun ciri-ciri strategi menurut stoner dan sirait dalam

hamdani adalah sebagai berikut.

1. Wawasan Waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan, yaitu

waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan waktu

yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.

2. Dampak, walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak

langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat

berarti.
35

3. Pemusatan Upaya, sebuah strategi yang efektif biasanya mengharuskan

pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang

sempit.

4. Pola Keputusan, kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan

keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan keputusan

tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu pola yang

konsisten.

5. Peresapan, sebuah strategi mencakup suatu spectrum kegiatan yang luas

mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan operasi

harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-

kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi bertindak secara

naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi.24

Dalam pelaksanaan konseling online tentu saja terdapat faktor

pendukung dan penghambat, fokus penelitian ini ditujukan pada faktor

pendukung maupun penghambat yang berkaitan dengan penerapan konseling

online di sma negeri 12 pekanbaru baik dari segi internal maupun eksternal.

24
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Pustaka Setia, Bandung, 2011). Hlm. 18-19
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini diajukan

untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena atau peristiwa yang sebenarnya

terjadi di sekolah yang peneliti temukan dalam penelitian.25 Penelitian ini di

ajukan untuk mendeskripsikan temuan peneliti pada fenomena atau peristiwa

yang terjadi.26 Penelitian deskriftif kualitatif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan permasalahan yang terjadi.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana

strategi guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan konseling

online di masa pandemi covid 19 dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berlangsung serta menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Adapun alasan

saya memilih penelitian deskriptif kualitatif ini adalah peneliti dapat melihat

langsung fenomena atau kejadian di lapangan, dengan demikian dapat lebih

mudah bagi peneliti untuk mendapatkan informasi secara langsung.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Pekanbaru pada tanggal 09

Desember 2022

25
Nana Syaodih Sukmahdinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Hlm.72.
26
Ibid. Hlm. 73.

36
37

Tabel III.1

Jadwal Penelitian

Bulan

No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap persiapan

Menyusun

proposal

Mengurus

perijinan

Bimbingan

2 Tahap pelaksanaan

Pengumpulan

data

3 Tahap pengelolaaan data

Reduksi data

Penarikan

kesimpulan

Penyusunan

laporan
38

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah strategi guru bimbingan dan konseling

dalam pelaksanaan layanan konseling online pada masa Pandemi Covid 19 di

SMA Negeri 12 Pekanbaru.

Sedangkan subyek penelitian ini adalah guru bimbingan konseling di

SMA Negeri 12 Pekanbaru.

D. Informan

Informan penelitian ini adalah guru bimbingan konseling yang ada di

SMA Negeri 12 Pekanbaru sebagai informan kunci, dan 2 orang siswa menjadi

tambahan informasi. Penentuan guru bimbingan konseling dan siswa

ditentukan secara acak oleh peneliti.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari guru Bimbingan Konseling SMA

Negeri 12 Pekanbaru melalui wawancara mengenai strategi guru bimbingan

dan konseling dalam pelaksanaan layanan konseling online pada masa

Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian

dengan memanfatkan data yang telah ada pada guru Bimbingan dan

Konseling SMA Negeri 12 Pekanbaru.


39

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif sangat beragam, hal

ini disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian, serta sifat objek yang

diteliti. Metode yang paling banyak dalam penelitian kualitatif adalah adalah

metode wawancara, dan dokumentasi. Oleh karena itu penelitian ini pun

menggunakan metode yang sama. Alasannya karena informasi yang diperlukan

adalah kata-kata yang diungkapkan oleh subjek secara langsung, hingga dapat

dengan jelas menggambarkan perasaan subjek penelitian dan mewakili

kebutuhan informasi dalam penelitian.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka

penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan tanya jawab dengan tetap muka

antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti.27

Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada dua orang

guru bimbingan konseling dan dua siswa SMA Negeri 12 Pekanbaru tentang

strategi pelaksanaan layanan konseling online pada masa Masa Pandemi

Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru.

Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur,

yaitu wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman yang telah

ditetapkan sebelumnya.28

27
Raja Rahima Dan Fitra Herlinda, Instrumenbk1 Teknik Non Tes (Teori Dan Praktek),
(Pekanbaru: Cahaya Firdaus, 2017), Hlm 52
28
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet Ke-21, Hlm 157
40

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang

dilakukan untuk mengumpulkan semua data-data pendukung yang

dibutuhkan oleh penulis yang meliputi dokumen-dokumen tentang

pemanfaatan media teknologi dalam kegiatan konseling.

G. Triangulasi Data

Menurut Meleong dalam Tohirin triangulasi merupakan teknik

pemeriksaaan kesahihan data yang dimanfaatkan untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Selanjutnya ia mengatakan

bahwa triangulasi berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda.29

Data diperoleh dari wawancara guru BK dan siswa di SMA Negeri 12

Pekanbaru. Kemudian data dicek kembali dengan cara Triangulasi. Yaitu

menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil wawancara,

hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang

dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. 30

Pengujian keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan Triangulasi. Pada hakekatnya, triangulasi merupakan pendekatan

multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan

menganalisis data. Yang menjadi ide dasar triangulasi adalah bahwa fenomena

29
Tohirin, Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Siswa Komunitas Adat
Terpencil Suku Sakai (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kecamatan Pinggir
Kabupaten Bengkalis, (Pekanbaru: Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Universitas Islam
Negeri Suska Riau, 2011), Hlm. 39
30
Zuldafrial, Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2012), hlm. 16
41

yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat

tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. 31

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data melalui

berbagai sumber yang berbeda.32 Adapun sumber data pada proses

triangulasi ini adalah berbagai dokumen, hasil wawancara dengan berberapa

subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap topik

atau bahasan dalam penelitian ini.

2. Triangulasi Teori

Triangulasi teori dilakukan dengan cara mengecek data kemudian

disamakan dengan teori yang peneliti gunakan.33 Pada penelitian ini,

triangulasi teori yang dilakukan adalah dengan cara mengecek data yang

diperoleh melalui wawancara lalu melihat teori yang peneliti gunakan,

apakah sesuai atau malah tidak sesuai.

3. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi

atau data dengan cara yang berbeda. Pada penelitian ini, triangulasi metode

yang dilakukan adalah dengan mengecek data yang diperoleh melalui cara

wawancara kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dari beberapa

informan yang berbeda dan dari hasil dokumentasi.

31
Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif (uin-malang.ac.id), diakses Online pada 8 Juni
2023
32
Metodologi Penelitian Kualitatif | Sigit Suhandoyo - Academia.edu,Op.Cit.
33
Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif, Op.Cit.
42

Berdasarkan ketiga teknik pemeriksaan keabsahan peneliti

menggunakan triangulasi data. Triangulasi data menggunakan berbagai

sumber data, seperti dokumen, arsip hasil wawancara, hasil observasi atau

dengan mewawancarai beberapa subjek yang dianggap memiliki sudut

pandang yang berbeda.34

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsug secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

analisis data yaitu: data reduction, data display dan conclusion.35

1. Pengumpulan Data (Data Collection) data dalam penelitian ini dikumpulkan

dalam berbagai macam cara, yaitu: wawancara dan dokumentasi.

2. Mereduksi data yang mencatat atau mengetik kembali dalam bentuk uraian

atau laporan terperinci, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, diberi

susunan yang lebih sistematis agar mudah dikendalikan.

34
Zuldafrial, Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2012), Hlm 16
35
Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2017), Hlm. 244.
43

3. Penyajian data yaitu dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan, antara kategori, Flowchart dan sejenisnya. Yang sering

digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif.

4. Memverifikasi data yaitu mencari makna data yang dikumpulkan melalui

penafsiran dan mengklarifikasi data yang telah terkumpul untuk kemudian

dilakukan deskripsi secara objektif dan sistematis.

Gambar III.1
Proses Analisis Data
Skema Miles dan Huberman 36

Pengumpulan data Penyajian data

Kesimpulan-kesimpulan
Reduksi data penarikan/verifikasi

36
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Pt. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2015, Hlm. 179-
181.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dikemukakan, maka

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi guru BK dalam pelaksanaan layanan konseling online pada masa

pandemi covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru menggunakan aplikasi

berupa whatssapp, google classroom dan zoom meeting, kegiatan layanan

konseling online dilakukan menggunakan langkah yang sama dengan

pelaksanaan layanan konseling secara tatap muka, hanya saja kegiatan

layanan konseling ini tidak dilakukan secara langsung.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan layanan konseling

online, yaitu:

a. Faktor pendukung

faktor pendukung pelaksanaan layanan konseling online di SMA

Negeri 12 Pekanbaru adalah tersedianya komputer dan wifi.

b. Faktor penghambat

penghambat dari konseling online adalah koneksi dengan siawa

terganggu akibat jaringan internet kurang menunjang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memberikan

saran, sebagai berikut:

65
66

1. Sebaiknya pelaksanaan layanan konseling online di SMA Negeri 12

Pekanbaru lebih berinovasi, salah satunya dapat berupa website sehingga

siswa yang ingin melakukan konseling online dapat mengunjungi website

tersebut agar siswa lebih mudah dalam mendapatkan akses layanan

konseling yang fleksibel sesuai dengan perkembangan zaman

2. Dalam pelaksanaan konseling online sebaiknya guru BK dalam

mengidentifikasi masalah siswa, menggunakan instrumen yang bisa

diberikan kepada siswa secara online.


DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada

Ahmad, (2020). Manajemen Strategis. Makassar: Nass Media Pustaka

Aji, R.H.S. (2020). Dampak COVID-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial dan
BudayaSyar-i.
Alexius Endy Budianto Dkk, (2019). “Aplikasi Cyber Counseling dengan
Mengoptimalkan Whatsapp Berbasis Komputasi Mobile”, Kurawal Jurnal
Teknologi, Informasi dan Industri, Volume 2, Nomor 2.
Fairburn, C. G., & Patel, V. (2017). The Impact Of Digital Technology On
Psychological Treatments and Their Dissemination. Behaviour Research
and Therapy. https://doi.org/10.1016/j.brat.2016.08.012
Fathi, Muhammad, (2008). 6 kiat Menjadi Manajer Sukses, Khalifa (Putaka Al-
Kautsar Group), Jakarta

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia.


Ifdil, I., & Ardi, Z. (2011). Konseling online sebagai salah satu bentuk pelayanan
e konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1.

Jerizal P & Hanung S, (2017). “Kajian Konseptual Layanan Cyber


Counseling”.Jurnal konselor volume 6 no. 1.
Lexy Moleong, (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif Ed. Rev. Bandung:
Remaja Rosda Karya..
Nailul Mona, (2020). “Konsep Isolasi dalam Jaringan Sosial Untuk
Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona di
Indonesia)”, Jurnal Sosial Humaniora Terapan Volume 2 No.2.
Nana Syaodih Sukmahdinata, (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
Remja Rosdakarya.
National Board for Certified Counselors, Inc. and Center for Credentialing and
Education, Inc., (tt) The Practice of Internet Counseling

Pasmawati, H. (2016) “Cyber Counseling sebagai Metode Pengembangan


Layanan Konseling di Era Global” jurnal syiar vol 16 no 1

Pengaruh Corona terhadap Dunia Pendidikan,


Https://Disdik.Purwakartakab.Go.Id/Berita/Detail/Pengaruh-Corona-
Terhadap-Dunia-Pendidikan?/Berita/Detail/Pengaruh-Corona-Terhadap-
Dunia-Pendidikan.
Putu Abda Ursula, 2021. Mengenal Layanan Konseling Online. Daiwi Widya
Jurnal Pendidikan. Vol.08 No.3 Edisi Juni
Raja Rahima Dan Fitra Herlinda,(2017). Instrumenbk1 Teknik Non Tes (Teori Dan
Praktek), Pekanbaru: Cahaya Firdaus.
Raudatul, J & Happy,.K. M. (2022). “Etika Profesi Konselor dalam Layanan
Bimbingan Konseling Virtual” . Jurnal Paedagogy. Vol. 9. No. 1.
Richards, D., & Vigano,N, (2013). Online Counseling : A Narrative and Critical
Review of The Literature. Journal of Clinical Psychology.
https://doi.org/10.1002/jclp.21974
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah
Covid-19. Biodik. https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan R&D,
Bandung: Alfabeta, Cet Ke-21.

, (2017). Metode Penelitian, Bandung: Alfabeta,


Sutijono & Dimas Ardika Miftah Farid, (2018). “Cyber Counseling di Era
Generasi Milenial”, Sosiohumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan
Kemanusiaan, Volume 11, No.1

Tartakovsky, M. (2013). What Prevents People from Seeking Mental Health.


Https://Psychcentral.Com/Blog.Archives/2013/01/14/What-Prevents-
PeoplefromSeeking-Mental -Health-Treatment

Tirel, M., Rozgonjuk, D., Purre, M., & Elhai, J.D. (2019). When Do People Seek
Internet Counseling? Exploring the Temporal Patterns of Initial
Submissions to Online Counseling Services. Journal Of Technology in
Human Services

Tohirin, (2011). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Siswa


Komunitas Adat Terpencil Suku Sakai (Studi Kasus di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Pekanbaru:
Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Universitas Islam Negeri Suska
Riau.
Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif (uin-malang.ac.id).

Zuldafrial, (2012). Penelitian Kualitatif, Surakarta: Yuma Pustaka


LAMPIRAN I
KISI KISI PEDOMAN WAWANCARA
STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA
MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

No Variabel Indikator Sub Indikator


1 Strategi Mempermudah guru a. Mencari solusi agar
pelaksanaan bimbingan dan layanan konseling online
layanan konseling konseling dalam dapat dilakukan secara
online pelaksanaan layanan efektif
konseling secara b. Mempelajari tentang
online pelaksanaan konseling
online
Menyelesaikan a. Merumuskan masalah
permasalahan yang untuk dipecahkan
Bersifat penting dan b. Mengumpulkan data dan
realstis langkah menemukan solusi
c. Mengembangkan ide untuk
menemuka pemecahan
terbaik dengan penalaran
2 Konseling online Penggunaan teknologi a. Pemanfaatan teknologi di
pada masa pandemi dalam pelaksanaan sekolah dalam pelaksanaan
covid 19 layanan konseling konseling online
online b. Kekurangan dan kelebihan
yang dirasakan guru
bimbingan dan konseling
dalam pelaksanaan
konseling online
Pelaksanaan layanan a. Menganalisis masalah
konseling yang di yang dihadapi
lakukan jarak jauh b. Mempertimbangkan sarana
(tidak face to face) dan pra sarana yang
dimiliki sekolah
3 Faktor yang Faktor internal a. Latar belakang guru
mempengaruhi bimbingan dan konseling
layanan konseling b. Pengalaman guru
online dalam masa bimbingan dan konseling
pandemi covid 19 dalam pelaksanaan
konseling secara online
Faktor eksternal a. Sarana dan pra sarana
b. Kendala
c. Siswa
LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA GURU BK

STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA


MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU
Nama informan :

Status/jabatan informan :

Hari/tanggal wawancara :

No Pertanyaan Deskripsi jawaban

1 Siapa nama Ibu?


2 Apa latar belakang pendidikan ibu?
3 Sudah berapa lama ibu mengajar?
4 Apa alasan ibu menjadi guru
bimbingan konseling?
5 Bagaimana perasaan Ibu setelah
menjadi guru bimbingan konseling?
6 Bagaimana menurut ibu tentang
zaman sekarang zamannya teknologi.
Apakah kegiatan konseling ini bisa
dilaksanakan secara online, apakah
efektif jika melaksanakan konseling
secara online?

7 Selama pandemi, beberapa bulan lalu


apa kegiatan konseling yang ibu
laksanakan bu?
8 Sebelum pandemi apakah ibu sudah
pernah melakukan konseling secara
online?
9 Bagaimana ibu melaksanakan layanan
konseling online pada masa pandemi?

10 Bagaimana untuk siswa yang masih


takut untuk datang keruang BK bu?
11 Menurut ibu konseling ini bagusnya
No Pertanyaan Deskripsi jawaban

secara offline atau memang


seharusnya kearah online untuk
sekarang?
12 Dalam pelaksanaan konseling online
biasanya alat bantunya apa bu?
13 Jadi selama online ini apa saja strategi
ibuk supaya layanan konseling
berjalan bu?
14 Apa saja permasalahan yang
didapatkan ketika melaksanakan
konseling online?
15 Apakah ada gangguan dari luar dalam
pelaksanaan konseling online bu,
misalnya jaringan?
16 Biasanya apa saja masalah yang tidak
bisa diduga-dugalah bu, selama
melaksanakan konseling online atau
lagi GC?
17 Selama dilaksanakan konseling secara
online bagaimana dengan sarana dan
prasarana yang disediakan sekolah bu?
18 Bagaimana sarana prasarananya bu,
apakah ada yang berkendala dalam
pelaksanaan konseling online?
19 Berapa jumlah siswa di sini bu?
20 Berapa guru bk yang ada di sini bu?
21 Jadi ibu ngambil berapa kelas bu?

Pekanbaru, 9 Desember 2022

Peneliti

M. Dedi saputra
LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA


MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU
Nama informan : (siswa)

Status/jabatan informan :

Hari/tanggal wawancara :

No Pertanyaan Deskripsi jawaban

1 Apakah guru BK di SMA N 12


Pekanbaru ini pernah melaksanakan
konseling secara online
2 Bagaimana cara guru BK agar
konseling online dapat efektif
dilakukan?
3 Bagaimana perasaan Anda mengikuti
kegiatan layanan konseling secara
online
4 Apa saja kendala yang kalian rasakan
saat konseling online
5 Bagaimana tanggapan anda terhadap
sarana dan pra sarana dalam
pelaksanaan konseling online di
sekolah ini?
6 Bagaimana tanggapan Anda tentang
pelaksanaan konseling secara online

Pekanbaru, 9 Desember 2022

Peneliti
LAMPIRAN 4

TRANSKIP WAWANCARA GURU BK

STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

12 PEKANBARU

Nama informan : Saordina Rambe S, Pd.

Status/jabatan informan : Guru bimbingan konseling

Hari/tanggal wawancara : Jumat, 09 Desember 2022.

No Pertanyaan Deskripsi jawaban


1 Siapa nama Ibu? Nama ibu Saordina rambe (dina)
2 Apa latar belakang pendidikan ibu? S1 Pendidikan BK di Sumatra Utara
3 Sudah berapa lama ibu mengajar? Ibu Mengajar sejak tahun 2012, sekitar
10 tahun.
4 Apa alasan ibu menjadi guru Alasannya karena terpaksa menjadi
bimbingan konseling? guru BK, kebetulan dosen BK
dikampus itu paman ibu, jadi dipaksa
untuk mengambil jurusan itu. Saya
sebenarnya ingin menjadi perawat.
Walaupun kita dipaksakan keluarga,
tetapi kalau kita jalani insyaallah kita
nyaman aja
5 Bagaimana perasaan Ibu setelah Alhamdulillah, pengalaman ibu
menjadi guru bimbingan konseling? menjadi guru BK luar biasa enak
setelah dijalani. Karena menjadi guru
BK menjadi tau bagaimana menjadi
anak-anak itu, lebih merasakan apa
yang dirasakan oleh anak didik.
Seandainya pun ibu tidak menjadi guru
BK, Ilmu yang telah di dapat di
bangku perkuliahan ini bisa diterapkan
di dalam lingkungan keluarga. Apalagi
kan memahami karaktek gitu
6 Bagaimana menurut ibu tentang Tergantung anaknya si kalau secara
zaman sekarang zamannya teknologi. pribadi sebagai guru BK emang
No Pertanyaan Deskripsi jawaban
Apakah kegiatan konseling ini bisa sebaiknya langsung atau face to face ,
dilaksanakan secara online, apakah Cuma anak Sebagian enggan mau
efektif jika melaksanakan konseling ketemu langsung, ada sebagian yang
secara online? mau secara online kalau menurut ibu
memang offline lebih efektif sih.

7 Selama pandemi, beberapa bulan lalu Selama pandemi anak melakukan


apa kegiatan konseling yang ibu konseling melalui WA, GC. Siswa
laksanakan bu? sekolah secara online dan guru tetap
datang kesekolah.
8 Sebelum pandemi apakah ibu sudah Pernah, tetapi jarang dilakukan. Anak
pernah melakukan konseling secara didik bertanya melalui WA. Jadi
online? semenjak adanya aplikasi WA ada
beberapa anak didik yang melakukan
konseling melalui WA. Tetapi lebih
banyak anak didik yang melakukan
konseling secara langsung. Anak didik
yang segan datang keruangan BK
menghubungi ibu melalui WA untuk
melaksanakan konseling. Jadi,
awalnya dari WA setelah itu
dilanjutkan dengan konseling secara
langsung. Dan kebetulan ibu masuk
kelas, jadi anak didik tidak takut untuk
menemui ibu.
Walaupun masih ada beberapa anak
yang menafsirkan bahwa BK itu
tempat siswa yang bermasalah. Dan
perlu kita luruskan bahwa ruangan BK
itu bukan tempat untuk orang yang
bermasalah tetapi banyak perlu
informasi.
9 Bagaimana ibu melaksanakan layanan Dalam melaksanakan kegiatan
konseling online pada masa pandemi? konseling online biasanya ibu biasanya
memastkan jaringan dalam keadaan
baik karena jaringan sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan
layanan bimbingan maupun konseling.
Maka dari itu biasanya kalau ada yang
konsultasi melalui wa ibu biasanya
lakukan tindak lanjut jadi awalnya di
wa dan tindak lanjutnya siswa
No Pertanyaan Deskripsi jawaban
langsung datang ke sekolah.karena
memang banyak siswa yang
mengeluhkan soal jaringan, tidak
hanya pada saat melakukan konseling
online tapi di jam pelajaran lain juga.
Akibatnya banyak siswa yang tidak
mengerjakan tugas karena merasa
tidak paham dengan apa yang
dijelaskan guru dan selama pandemi
kebanyakan siswa konsultasi mengenai
tugas jarang konsultasi masalah
pribadi
10 Bagaimana untuk siswa yang masih Anak didik akan menghubungi melalui
takut untuk datang keruang BK bu? WA dulu. Untuk membuat janji,
setelah itu anak di dia pura-pura ke
kantin agar tidak terlihat oleh teman-
temannya ketika memasuki ruang BK.
Tapi sekarang kita ada membuat
spanduk “JanganTakut BK, karna BK
sahabat bagi siswa”.
11 Menurut ibu konseling ini bagusnya Untuk sekarang ini lebih ke offline,
secara offline atau memang karena kita sebagai guru BK biar tau
seharusnya kearah online untuk konseling kuncinya anak harus tau kita
sekarang? seperti apa si yang dirasakannya.
Karena kan identiknya BK ini berbeda
dengan guru mapel itu, kita merasakan
apa yang dirasakan oleh klien kita.
Tapi kaloibusi, kurang kalo yang
dilakukan secara online, karena ga
nampak anak itu seperti apa.
12 Dalam pelaksanaan konseling online Kalo konseling online kita dari hp aja,
biasanya alat bantunya apa bu? dari wa aja yang lain ga ada
13 Jadi selama online ini apa saja strategi Mungkin kalau dari ibu Cuma bisa
ibuk supaya layanan konseling memanfaatkan media yang ada ya,
berjalan bu? karna seperti kita tahu pelaksanaan
konseling secara online ni walaupun
pernah tapi jarang dilakukan, kita pun
susah melihat keadaan siswa tu
bagaimana, Strateginya si kalo kayak
ibu, kalo ada masalah dia gitu kan
lebih mendekatkan diri kepada Allah
aja. Kalo ibu gitu aja. Dengan kita
No Pertanyaan Deskripsi jawaban
sholat, ada masalah yang kita hadapi
ini. TapI karena ada pandemi sekarang
,kesekolah terbatas kalo ibu bilang kan
kepada anak-anak tu kalo ada masalah
karena sama guru BK tidak bisa
jumpa, jadi lebih mendekatkan diri
sama yang menciptakan kita aja untuk
saat ini ya nak. Itu aja saran dari ibu
kepada anak. Karena kita kan pengen
juga jumpa dengan anak.
14 Apa saja permasalahan yang kesulitan kita Untuk sekarang ini,
didapatkan ketika melaksanakan karena kita sebagai guru BK
konseling online? konseling itu kan kuncinya kita harus
tau anak itu seperti apa si yang
dirasakannya. Karena kan identiknya
BK ini berbeda dengan guru mapel itu,
kita merasakan apa yang dirasakan
oleh klien kita. Tapi kalo ibu si,
kurang kalo yang dilakukan secara
online, karena ga nampak anak itu
seperti apa. Apalagi masalah jaringan
dan kuota ya memang kalau untuk
guru BKnya sarananya memadai dan
siswa pun ada yang dapat bantuan
kuota tapi tidak semua dapat, dan
jaringan sult diprediksi kadang bagus
kadang nggak, hanya saja anak didik
belum bisa terbuka terhadap
permasalahan yang sedang dialaminya.
Untuk siswa ni memang seharusnya
kita jemput bola harusnya, ada juga
yang langsung datang tapi ada juga
yang harus kita perhatikan agar kita
tau bahwa ini ada masalah ini, tapi
bukan kita sebut bermasalah ya, itu
kan mengurangi image dia nanti,
apalagi sekarang kan, siswa menguasai
dunia teknologi masalahnya makin
parah lagi mungkin disitu juga
makanya guru dituntut tau sama
teknologi kan. Dan mungkin konseling
online ni bisa jadi solusi walaupun gak
terhitung efektif tapi setidaknya dapat
No Pertanyaan Deskripsi jawaban
menjangkau siswa.
15 Apakah ada gangguan dari luar dalam Kalau dari ibu yang disekolah tidak ya,
pelaksanaan konseling online bu, tap kalau di rumah paling dari
misalnya jaringan? siswanya, tapi selama gc alhamdulillah
tidak terlalu banyak gangguan, dan
kemarin ada juga bantuan kuota, tapi
tidak semua siswa, hanya yang kurang
mampu saja
16 Biasanya apa saja masalah yang tidak Mungkin kayak yang di bilang di awal
bisa diduga-dugalah bu, selama tadi, jaringan yang kadang hilang
melaksanakan konseling online atau timbul. Cuma ya kekurangan dalam
lagi GC? konseling online ini kita tidak tau
mimik wajah anak seperti apa. Apa
yang sedang dirasakannya. Bagaimana
sekarang kondisi dia. Kalau kita secara
langsung, tau kita gerak tubuhnya, dari
wajahnya kita tau memang betul-betul
berat beban dia tu.Tapi kalau online tu,
kita tidak tau, contoh kita belajar dari
GCatau zoom meeting, kadang
ditinggalkannya. Jadi sebetulnya lebih
puas secara offline jadi kita tau mimik
wajahnya.
17 Selama dilaksanakan konseling secara Kalau dari segi sarana dan prasarana
online bagaimana dengan sarana dan dari sekolah kami disediakan kita kan
prasarana yang disediakan sekolah bu? juga disediakan komputer dan jaringan
pun bisa diakali kalau di sekolah ya
Cuma yang biasanya bermasalah sih
jaringan dari siswanya
18 Bagaimana sarana prasarananya bu, Kita BK kan dikasih juga computer,
apakah ada yang berkendala dalam kalau untuk sarana itu banyak, dan
pelaksanaan konseling online? jaringan pun bisa diakali. Jadi selama
pademi siswanya dirumah, gurunya
tetap disekolah.
19 Berapa jumlah siswa di sini bu? Disini ada sekitar 1.300an siswa
20 Berapa guru BK yang ada di sini bu? Guru BK ada 8 orang, 6 orang ada
disini, 2 orang sedang melanjutkan
pendidikan S2 di Bandung
21 Jadi ibu ngambil berapa kelas bu? 4 kelas. Dibagi dari kurikulum
LAMPIRAN 5

TRANSKIP WAWANCARA SISWA 1

STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

12 PEKANBARU

Nama informan : N.A (siswa)

Status/jabatan informan : SMA Negeri 12 Pekanbaru

Hari/tanggal wawancara : jumat, 09 desember 2022

No Pertanyaan Deskripsi jawaban

1 Apakah guru BK di SMA N 12 Pernah saya pernah mengikuti


Pekanbaru ini pernah melaksanakan bimbingan konseling secara online
konseling secara online melalui wa kadang konsultasi dengan
ibu, biasanya langsung datang ke
ruang bimbingan dan konseling, tapi
karna online biasanya saya chat ibu
2 Bagaimana cara guru BK agar Kalau bimbingan konseling secara
konseling online dapat efektif online biasanya kami tetap disarankan
dilakukan? untuk ketemu ibu langsung pak karna
emang supaya lebih faham aja sama
yang disampaikan ibu pak
3 Bagaimana perasaan Anda mengikuti Kitanya nyaman aja sih pak karna
kegiatan layanan konseling secara biasanya setelah konselng onlne kam
online disuruh datang ke sekolah langsung
juga , jadi bisa lebih faham apa yang di
sampaikan guru BK atau biasanya
kalau konseling bisa lewat wa aja
sama ibuk pak
4 Apa saja kendala yang kalian rasakan Jaringan sih pak kadang jelek apalagi
saat konseling online jaringan di rumah saya kalau online
kadang putus putus jaringannya pak
5 Bagaimana tanggapan anda terhadap Menurut saya sarana dan sarananya
sarana dan pra sarana dalam cukup pak. Ada komputer di ruangan
pelaksanaan konseling online di BK ada wifi juga pak
sekolah ini?
6 Bagaimana tanggapan Anda tentang Lebih enak konseling secara offline
pelaksanaan konseling secara online pak karena bisa bertemu langsung
dengan guru BK dan tidak terganggu
sama jaringan
LAMPIRAN 6

TRANSKIP WAWANCARA SISWA 2

STRATEGI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING ONLINE PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

12 PEKANBARU

Nama informan : D.N.A (siswa)

Status/jabatan informan : Siswi SMA Negeri 12 Pekanbaru

Hari/tanggal wawancara : jumat, 09 desember 2022

No Pertanyaan Deskripsi jawaban


1 Apakah guru BK di SMA N 12 Selama pandemi saya melaksanakan
Pekanbaru ini pernah melaksanakan konseling secara online karena kami
konseling secara online? tidak bisa ke sekolah dan kegiatan
pembelajaran pun dilakukan dari
rumah secara online
2 Bagaimana cara guru BK agar “Biasanya guru BK memastikan setiap
konseling online dapat efektif murid yang konseling mengikuti
dilakukan? konseling tersebut dengan
menanyakan keadaan murid, kemudian
memberikan pengertian kepada murid
tentang keadaan yang memaksakan
untuk konseling secara online,
sekiranya ada murid yang tidak puas
dengan pelaksanaan konseling online,
maka guru BK mengajak untuk
bertemu dan melaksanakan konseling
secara offline dengan mematuhi
protokol kesehatan”
3 Bagaimana perasaan Anda mengikuti Kitanya heppy aja sih pak kalau
kegiatan layanan konseling secara konseling online , tapi biasanya kami
online ada ice breaking tapi kalau konselng
online kami tak bisa ice breaking
karena jaringan dan susah klau gak
langsung
4 Apa saja kendala yang kalian rasakan Kendalanya ya jaringan aja sih pak
saat konseling online kadang apa yang dibilang guru tidak
No Pertanyaan Deskripsi jawaban
jelas karena jaringan buruk
5 Bagaimana tanggapan anda terhadap Sarana prasarananya bagus pak
sarana dan pra sarana dalam ruangannya pun nyaman kalau
pelaksanaan konseling online di konseling
sekolah ini?
6 Bagaimana tanggapan Anda tentang Kalau untuk saya bagus aja sih pak,
pelaksanaan konseling secara online? karena ada sebagian orang yang malu
datang ke guru BK karena dikira
bermasalah
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 14
LAMPIRAN 15
BIOGRAFI PENULIS

M. Dedi Saputra , lahir di Tembilahan 31 Desember 1998,

anak tunggal dari ayahanda Jono dan ibunda Komariah. Pada

tahun 2003 menempuh pendidikan di TK Miftahul Ulum Parit

Gumpung, Seberang Tembilahan pada umur 6 tahun dan

selesai pada tahun 2004. Pada tahun yang sama melanjutkan

pendidikan ke sekolah dasar di SDN 042 Enok. Setelah menyelesaikan

pendidikan di sekolah dasar pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan

ke sekolah tingkat SLTP di MTsN 1 Enok. Setelah menyelesaikan pendidikan di

MTsN 1 Enok pada tahun 2013, kembali melanjutkan pendidikan ke sekolah

tingkat SLTA di SMA N 1 Enok.

Setelah selesai mengenyam pendidikan di sekolah tingkat SLTA, pada

tahun 2016 terdaftar menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan dan

Konseling Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau di Pekanbaru.

Berkat pertolongan Allah SWT, usaha yang disertai doa kedua orang tua

dalam menjalani perkuliahan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau, Alhamdulillah tahun 2023 dapat menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi

yang berjudul “ Strategi Pelaksanaan Layanan Konseling Online (Cyber

Counseling) pada Masa Pandemi Covid 19 di SMA Negeri 12 Pekanbaru”.

Anda mungkin juga menyukai