Kelompok 8 Psikolog Perkembangan
Kelompok 8 Psikolog Perkembangan
Kelompok 8 Psikolog Perkembangan
“Psikologi Perkembangan”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh,
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunianya
sehingga tugas makalah dengan judul ―Masa Perkembangan Remaja‖ dapat
terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas semester 2
mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu, penyusunan makalah ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai topik yang
dibahas.
Semoga pembahasan di dalam makalah ini bisa bermanfaat dan bisa untuk
pedoman saat di butuhkan. Dengan demikian kami selaku penulis pasti sangat
mempunyai kesalahan maka dari itu dibutuhkan kritikan dari para pembaca sekalian
agar kita semua biar saling memahami satu sama lainnya. Dengan kritikan yang para
pembaca barikan kamis semua bisa membenarkan untuk kedepannya bisa menjadi
lebih baik lagi.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
BAB III.................................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 15
B. Kritik dn Saran................................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa remaja kerap dinilai sebagai masa perkembangan yang menantang dalam
perjalanan hidup individu. Masa di mana seseorang bergerak meninggalkan dunia anak-anak
menuju kehidupan mandiri, yang menempatkan individu di posisi peralihan dan menghendaki
begitu banyak penyesuaian. Ada remaja yang kemudian berhasil dengan baik menjalani
tahapan perkembangannya, namun ada pula yang terjebak dalam ketidaktepatan adaptasi,
sehingga mengalami sejumlah persoalan psikologis seperti terjadinya kasus-kasus kenakalan,
kejahatan remaja, atau berbagai problem personal lain yang cukup тет- beri hambatan ketika
memasuki fase dewasa.Masa perkembangan tersebut sangat kompleks dan relatif berat bagi
remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik, remaja masih
sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan supaya dapat mengambil langkah yang tepat
sesuai dengan kondisinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Ciri-ciri masa remaja?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Ciri-ciri masa remaja
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena
akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena
akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat
jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi
karena akibat psikologis. Pada periode remaja kedua-duanya sama-sama penting.
Peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya bukan berarti terputus
dengan periode sebelumnya. Masa remaja sebagai periodeperalihaan memiliki status yang
tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan
lagi seorang anak dan juga bukan pula orang dewasa.Status ini memberi waktu kepadanya
untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang
paling sesuai bagi dirinya.
Ada lima perubahan yang sama dan hampir bersifat universal pada setiap remaja.
Pertama, meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikis yang terjadi. Kedua perubahan tubuh yang akan lebih dijelaskan pada aspek
perkembangan. Ketiga perubahan minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial
untuk diperankan2. Keempat dengan berubahnya minat dan pola perilaku, mka nilai-nilai juga
1
Riryn Fatmawaty, “Memahami Psikologi Remaja,” Jurnal Reforma 2, no. 1 (2017): 56,
https://doi.org/10.30736/rfma.v6i2.33.
2
Khamim Zarkasih Saputro, Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja, Aplikasia: Jurnal Aplikasi
Ilmu-Ilmu Agama, vol. 17 (MALANG: APLIKASIA, 2018), 28, https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1362.
3
berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang sudah tidak penting
lagi, contohnya dalam memiliki teman sudah tidak penting lagi aspek kuantitas tapi lebih
pada aspek kualitas. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar
dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi
dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik
menurun, maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
Masalah masa remaja sering menjadi nasalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-
laki maupun anak perempuan Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu. Pertama, sepanjang
masa kanak-kanak, sebagain masalah seringkali diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru
sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, para
remaja merasa diri mandiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru. tetapi minimnya
pengalaman menjadikan penyelesaian seringkali tidak sesuai harapan.
Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih
penting bagi laki-laki maupun perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan
identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dlam segala hal,
seperti sebelumnya.
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang
tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak,menyebabkan orang dewasa yang harus
membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap
tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa
mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata
belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang
4
dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan
narkoba, dan terlibat dalam perbuatan seks. Di sinilah diperlukan peran orang tua dalam
mendidik remaja agar tidak salah dalam mengaktualisasikan kedewasaannya3.
Masa remaja ini, selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orangtuanya.
Menurut k.saputro kesulitan itu berangkat dari fenomena remaja sendiri dengan beberapa
perilaku khusus; yakni:
2. Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya daripada ketika mereka masih
kanak-kanak. Ini berarti bahwa pengaruh orangtua semakin lemah. Anak remaja
berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan
perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah dalam hal mode
pakaian, potongan rambut, kesenangan musik yang kesemuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun
seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan,
membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustrasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini bersama-sama
dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan sulit menerima nasihat
dan pengarahan oangtua.
3
Ermis Suryana et al., Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan, ed.
AYU ALAWIYA ERMIS SURYANA, AMRINA IKA, Jurnal Ilmiah Mandala Education, vol. 8 (2 AGUSTUS 2022, 2022),
1919, https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3494.
4
Fatmawaty, “Memahami Psikologi Remaja.”
5
1. Terima kondisi fisiknya
3. Mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis dibutuhkan mulai dari awal untuk
memahami apa itu lawan jenis dan bagaimana bergaul dengan mereka.
4. Upaya untuk mandiri secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
10. Bersiaplah untuk berbagai tugas dan kewajiban yang datang dengan kehidupan
keluarga5.
Tugas pertumbuhan remaja awal dikenal dalam bahasa Arab sebagai era murahaqah.
Murahaqah adalah tahap perkembangan yang mengarah pada kematangan seksual. Akibatnya,
masalah perkembangan remaja awal adalah remaja yang masih tidak yakin dengan identitas
mereka, yang suka membuat kesalahan, yang ingin membuktikan kepada diri mereka sendiri
bahwa mereka luar biasa, brilian, dan sebagainya. Tugas perkembangan remaja menengah,
ialah :
5
Suryana et al., Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan, 2022.
6
6. Meningkatkan pengendalian diri sesuai dengan standard, cita-cita, dan nilai-nilai
masyarakat.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan remaja pada
hakikatnya meliputi segala persiapan diri untuk memasuki tingkat dewasa, yang substansinya
berbeda dengan tugas-tugas pertumbuhan fisik dan perkembangan social-psikologis yang
muncul pada titik tertentu dalam kehidupan remaj 6 a.Sangat penting bagi orangtua dan
pendidik untuk memiliki peran aktif dalam membantu remaja awal dan menengah dalam
menjalankan tugas perkembangannya.Menurut penulis, peran berikut ini yang dimainkan
oleh orangtua dan pendidik, yaitu :
3. Ingatkan anak muda bahwa kematangan seksual setiap orang adalah unik dan
bervariasi.
4. Memberikan pengetahuan bahwa ada norma dan batasan dalam cinta lawan jenis,
dan cinta lawan jenis sangat cocok jika dipasangkan dengan pernikahan.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil
6
Saputro, Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
7
dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi
kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada
dalam kondisi bari yang berbeda dari masa-masa yang sebelumnya. Pada fase ini
banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan kepada remaja, misalnya mereka
diharapkan untuk tidak lagi bertingkah laku seperti anak-anak, mereka harus lebih
mandiri, dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan
terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan tampak jelas pada remaja akhir
yang duduk di awal-awal masa kuliah di Perguruan Tinggi.
2. Perubahan yang cepat secara fisik juga disertai dengan kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi
maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh
sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungannya dengan orang
lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari
masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang.
Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa
remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka
pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungannya
dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari
jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang
dewasa7.
4. Perubahan nilai, di mana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting, karena telah mendekati dewasa.
7
Saputro.
8
D. Minat, prilaku, dan peran sex remaja
a) Minat
Minat remaja mengacu pada ketertarikan atau kesukaan yang dimiliki oleh remaja terhadap
berbagai aktivitas, hobi, atau bidang tertentu. Minat ini bisa sangat beragam dan dipengaruhi
oleh banyak faktor seperti lingkungan sosial, media, teman sebaya, dan perkembangan
pribadi. Contoh-contoh minat remaja antara lain:
1) Musik: Mendengarkan musik, bermain alat musik, atau bergabung dalam band.
b) Prilaku
Perilaku remaja adalah tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh individu yang berada dalam
fase transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, biasanya berusia antara 12 hingga 18
tahun. Perilaku ini dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk perkembangan fisik, emosional,
sosial, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari perilaku remaja:
1) Eksplorasi Identitas
Remaja sering mencoba berbagai peran dan perilaku untuk mencari tahu siapa mereka
sebenarnya. Ini termasuk eksplorasi minat, nilai-nilai, dan tujuan hidup.
Teman sebaya memiliki pengaruh besar terhadap perilaku remaja. Remaja cenderung
mengikuti tren dan norma sosial yang ditetapkan oleh kelompok teman sebaya mereka.
3) Pencarian Otonomi
9
Remaja berusaha untuk menjadi lebih mandiri dan membuat keputusan sendiri, yang
kadang-kadang bisa menyebabkan konflik dengan orang tua atau otoritas.
4) Perubahan Emosional
Remaja mengalami fluktuasi emosi yang signifikan karena perubahan hormon dan
tekanan dari berbagai sumber, seperti sekolah, keluarga, dan teman.
6) Perilaku Berisiko
Beberapa remaja mungkin terlibat dalam perilaku berisiko seperti merokok, minum
alkohol, atau aktivitas berbahaya lainnya, sering kali sebagai bentuk pemberontakan
atau eksplorasi batas-batas.
7) Perkembangan Sosial
Remaja mulai menjalin hubungan yang lebih mendalam dan bermakna dengan orang
lain, baik itu dalam bentuk persahabatan maupun hubungan romantis.
Penggunaan media sosial dan teknologi menjadi bagian integral dari kehidupan
remaja, mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia.
Peran seks remaja adalah topik yang kompleks dan penting untuk dipahami dalam konteks
perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Berikut beberapa poin utama terkait peran
seks remaja:
Masa remaja adalah periode di mana individu mulai mengeksplorasi dan memahami
identitas seksual mereka. Ini termasuk orientasi seksual dan identifikasi gender.
2. Pendidikan Seks
10
Edukasi seks yang tepat dan komprehensif sangat penting untuk memberikan remaja
informasi yang akurat tentang anatomi, hubungan, kontrasepsi, dan penyakit menular
seksual (PMS). Pendidikan seks membantu mereka membuat keputusan yang aman
dan bertanggung jawab.
Remaja mulai belajar tentang hubungan romantis dan bagaimana berkomunikasi secara
efektif dengan pasangan mereka. Ini termasuk memahami consent (persetujuan) dan
batasan pribadi.
Remaja perlu mengetahui risiko yang terkait dengan aktivitas seksual, termasuk
kehamilan yang tidak diinginkan dan PMS. Penggunaan kontrasepsi dan tindakan
pencegahan lainnya adalah aspek penting dari kesehatan reproduksi remaja.
Norma dan nilai-nilai sosial serta budaya memainkan peran besar dalam bagaimana
remaja memahami dan berinteraksi dengan seksualitas mereka. Ini bisa mempengaruhi
sikap mereka terhadap seks, serta perilaku dan keputusan mereka.8
Masa remaja adalah periode yang kritis dalam perkembangan individu, di mana remaja
menghadapi berbagai tantangan yang bisa membawa risiko tertentu. Berikut adalah beberapa
bahaya yang sering dihadapi remaja:
a. Penyalahgunaan Zat
8
Ermis Suryana et al., “Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan,”
Jurnal Ilmiah Mandala Education 8, no. 3 (2022): 1917–28, https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3494.
11
Keterlibatan dalam aktivitas seksual tanpa perlindungan dapat mengakibatkan
kehamilan remaja dan penyebaran penyakit menular seksual (PMS).
Tekanan dari teman sebaya dapat mendorong remaja untuk terlibat dalam perilaku
berisiko seperti kenakalan, tawuran, atau tindakan kriminal.
d. Gangguan Mental
Remaja rentan terhadap berbagai gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan
gangguan makan. Stres dari akademik, sosial, dan tekanan pribadi dapat
memperburuk kondisi ini.
Remaja bisa menjadi korban atau pelaku bullying, yang dapat berdampak negatif pada
kesehatan mental dan emosional mereka. Kekerasan fisik atau emosional dapat
memiliki konsekuensi jangka panjang.
Terlibat dalam aktivitas berisiko seperti mengemudi ugal-ugalan, tidak memakai alat
keselamatan, atau terlibat dalam olahraga ekstrem dapat meningkatkan risiko
kecelakaan dan cedera serius.
h. Masalah Akademik
i. Kurangnya Pengawasan
Kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang dewasa dapat membuat remaja
lebih rentan terhadap pengambilan keputusan yang buruk dan perilaku berisiko.
j. Gangguan Tidur Pola tidur yang buruk atau kurang tidur sering terjadi pada remaja,
yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka serta kinerja akademik.9
9
Penggunaan Informasi and Bimbingan Individual, “Kebahagiaan Dan Permasalahan Di Usia Remaja Tantangan
Perubahan Yang Dibawa Oleh Era Globalisasi,” Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam 4, no. 2
(2013): 295–316.
12
2. Kebahagiaan Masa Remaja
Dilihat berdasarkan intensitasnya, kebahagiaan dalam masa remaja dapat digolongkan dalam:
(1) kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-hari, (2) kebahagiaan taraf menengah
tentang penerimaan dan rasa puas terhadap diri dan apa yang dimilikinya, (3) kebahagiaan
dalam taraf yang relatif tetap/konstant bersangkutan dengan keadaan-keadaan positif yang
dicapai dalam untaian pertumbuhan dan perkembangannya, tugas-tugas perkembangannya,
kebutuhan-kebutuhannya dan penyesuaian-penyesuaian pribadi yang berhasil dicapainya.
2. kebahagiaan taraf menengah tentang penerimaan dan rasa puas terhadap diri dan apa
yang dimilikinya
f) Berdasar tiga kelompok kebahagiaan yang dapat dicapai secara positif, kebahagiaan
banyak bergantung pada diterima atau tidaknya apa-apa yang dialami atau yang
telah dicapai. Dengan kata lain, seseorang telah dapat menyesuaikan diri dengan
kemampuan-kemampuannya, menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta
hubungan antara pribadi dan lingkungannya (termasuk dalam tuntutan yang bersifat
religius).10
10
Informasi and Individual.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa. Tubuhnya
tampak sudah ―dewasa‖, akan tetapi bila diperlakukan seperti orang dewasa remaja
gagal menunjukan kedewasaannya. Pengalamannya mengenai alam dewasa masih
belum banyak karena ia sering terlihat pada remaja adanya kegelisahan, pertentangan,
kebingungan, dan konflik pada diri sendiri.
Sementara itu, tugas perkembangan remaja didefinisikan sebagai sikap dan
perilakunya sendiri dalam menanggapi lingkungannya. Perubahan fisik dan psikologis
mengharuskan kemampuan anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
mereka dan kesulitan yang menanti mereka dalam hidup.
Perubahan fisik, sosial moral, dan kepribadian
Selanjutnya, Jahja11 mengemukakan bahwa masa remaja adalah suatu masa perubahan.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secra fisik, maupun psikologis.
Minat remaja mengacu pada ketertarikan atau kesukaan yang dimiliki oleh remaja
terhadap berbagai aktivitas, hobi, atau bidang tertentu. Minat ini bisa sangat beragam
dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan sosial, media, teman sebaya,
dan perkembangan pribadi.
Perilaku remaja adalah tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh individu yang berada
dalam fase transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, biasanya berusia antara 12
hingga 18 tahun. Perilaku ini dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk perkembangan
fisik, emosional, sosial, dan lingkungan.
Peran seks remaja adalah topik yang kompleks dan penting untuk dipahami dalam
konteks perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Berikut beberapa poin
utama terkait peran seks remaja
Masa remaja adalah periode yang kritis dalam perkembangan individu, di mana remaja
menghadapi berbagai tantangan yang bisa membawa risiko tertentu.
Dilihat berdasarkan intensitasnya, kebahagiaan dalam masa remaja dapat digolongkan
dalam: (1) kebahagiaan sesaat atau dalam kehidupan sehari-hari, (2) kebahagiaan taraf
menengah tentang penerimaan dan rasa puas terhadap diri dan apa yang dimilikinya, (3)
kebahagiaan dalam taraf yang relatif tetap/konstant bersangkutan dengan keadaan-
keadaan positif yang dicapai dalam untaian pertumbuhan dan perkembangannya,
15
tugas-tugas perkembangannya, kebutuhan-kebutuhannya dan penyesuaian-penyesuaian
pribadi yang berhasil dicapainya.
B. Kritik dn Saran
Demikianlah makalah yang kami susun dengan judul "Masa Perkembangan remaja". Dalam
Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada
teknis penyusunan, maupun pada materi. Mengingat akan kemampuan yang kami miliki,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
penyusunan makalah yang akan datang. Semoga Makalah ini memberikan manfaat dan
faedah untuk dunia ilmu dan pengembangannya. Terutama bagi penyusun dan semua pihak
yang membacanya, baik dalam lingkup lembaga pendidikan maupun selainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawaty, Riryn. ―Memahami Psikologi Remaja.‖ Jurnal Reforma 2, no. 1 (2017): 55–65.
https://doi.org/10.30736/rfma.v6i2.33.
Informasi, Penggunaan, and Bimbingan Individual. ―Kebahagiaan Dan Permasalahan Di Usia
Remaja Tantangan Perubahan Yang Dibawa Oleh Era Globalisasi.‖ Konseling Religi
Jurnal Bimbingan Konseling Islam 4, no. 2 (2013): 295–316.
Saputro, Khamim Zarkasih. Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama. Vol. 17. MALANG: APLIKASIA, 2018.
https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1362.
Suryana, Ermis, Amrina Ika Hasdikurniati, Ayu Alawiya Harmayanti, and Kasinyo Harto.
Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan.
Edited by AYU ALAWIYA ERMIS SURYANA, AMRINA IKA. Jurnal Ilmiah
Mandala Education. Vol. 8. 2 AGUSTUS 2022, 2022.
https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3494.
———. ―Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan.‖
Jurnal Ilmiah Mandala Education 8, no. 3 (2022): 1917–28.
https://doi.org/10.58258/jime.v8i3.3494.
17