Nadia Rifelda G1B119065 PPT Trombositopenia Dan DIC
Nadia Rifelda G1B119065 PPT Trombositopenia Dan DIC
Nadia Rifelda G1B119065 PPT Trombositopenia Dan DIC
Berkurangnya Meningkatnya
01 02
produksi trombosit penghancuran trombosit
Kegagalan produksi trombosit Trombosit dapat juga
disebabkan oleh perusakan dihancurkan oleh produksi
atau penekanan pada antibodi yang diinduksi oleh
sumsum tulang, obat-obatan obat atau autoantibodi
antibodi
03 abnormal
Dikarenakan kondisi
hipersplenism (sirosis,
myeloproliferatif dan
04 menyebabkan
trombositopenia
limpoma)
Patofisiologi
Trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan antibodi
yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada
kinidin dan senyawa emas) atau oleh autoantibodi (antibodi
yang bekerja melawan jaringnnya sendiri). Antibodi
tersebut menyerang trombosit sehingga lama hidup
trombosit diperpendek.
Tutorships Evaluation
Pada pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan darah tepi.
Meetings Coordination
Aspirasi sumsum tulang Penurunan produksi trombosit
Penatalaksanaan
Kortikosteroid
● Pilihan awal adalah dengan pemberian kortikosteroid ang sering digunakan
prednison, dosis 1 mg/ kg BB / hari selam 1-3 bulan.
● Splenektomi
● Bila terapi steroid dianggap gagal, segera dilanjutkan splenektomi. Angka
keberhaslan 70-100%.
● Kombinasi kemoterapi Imunoglobulin diperkenalkan sejak 1981 hasil perlu
penelitianlebih lanjut.
● Terapi suporti PTI kronis (RS dr.Soetomo,2008)
○ Membatasi aktivitas yang berisiko trauma.
○ Hindari obat yang ganggu fungsi trombosit.
○ Transfusi PRC sesuai kebutuhan.
○ Transfusi perdarahan bila : perdarahan
masif, adanya ancamanperdarahan
otak/SSP, persiapan untuk operasi besar
PENGKAJIAN
Identitas klien
Nama ,umur, jenis kelamin, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan, agama,
tanggal MRS, status perkawinan, tanggal pengkajian, sumber informasi
Riwayat kesehatan
Diagnosa medis Trombositopenia
Keluhan utama
Keluhan utama yang menyebabkan klien dibawa ke rumah sakit
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang dialami sekarang dan apa ada penyakit penyerta
Riwayat kesehatan dahulu
Klien pernah mengalami penyakit seperti ini atau tidak, penyakit yang pernah
dialami klien
Riwayat kesehatan keluarga
Terdapatnya riwayat keluarga yang mengalami DBD atau tidak
○ Pengkajian keperawatan
○ Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
○ Pola nutrisi/metabolic
○ Pola eliminasi
○ Pola aktivitas dan latihan
○ Pola tidur dan istirahat
○ Pola kognitif dan perceptual
○ Pola persepsi diri
○ Pola seksualitas dan reproduksi
○ Pola peran dan hubungan
○ Pola manajemen koping dan stress
○ System nilai dan keyakinan
○ Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA
○ Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul diantaranya:
Nyei b/d pembentukan neoantigen
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan nafsu makan menurun.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel.
Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan
kapasitas pembawa oksigen darah.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Gangguan integritas kulit b/d purpura
02
ASKEP DIC
DEFINISI
Disseminated Intravascular Coagulation adalah gangguan dimana terjadi
koagulasi atau fibrinolisis (destruksi bekuan). DIC dapat terjadi pada
sembarang malignansi, tetapi yang paling umum berkaitan dengan
malignansi hematologi seperti leukemia dan kanker prostat, traktus
GI dn paru-paru. Proses penyakit tertentu yang umumnya tampak
pada pasien kanker dapat juga mencetuskan DIC termasuk sepsis,
gagal hepar dan anfilaksis. ( Brunner & Suddarth, 2002)
ETIOLOGI
● Hal – hal yang dapat memyebabkan DIC :
● Fetus mati dalam kandungan
● Abortus Trauma Bisa ular
● Syok
● Infeksi
● Anoksemia
● Asidosis
● Perubahan suhu
● Autoimun
● Sirkulasi extrakorporeal
● Keganasan
● Hemolisis
MANIFESTASI KLINIS
● Manifestasi klinis dari sindrom ini beragam dan bergantung pada
system organ yang terlibat dalam thrombus/infark atau episode
perdarahan. DIC kronis bisa menimbulkan sedikit gejala, seperti
mudah memar, perdarahan lama dari tempat tusukan pungsi vena,
perdarahan gusi, dan perdarahan gastrointestinal lambat, atau tidak
ada gejala yang tidak dapat diamati.( .Gando S. A multicenter 2006)
PATOFISIOLOGI
● Koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intravascular
coagulation, DIC) adalah efek dalam koagulasi yang ditandai dengan
perdarahan dan koagulasi simultan. DIC adalah hasil stimulasi
abnormal dari proses koagulasi normal sehingga selanjutnya
terbentuk trombi mikrovaskular yang tersebuar luas dan kehabisan
faktor pembekuan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● DIC adalah suatu kondisi yang sangat kompleks dan sangat sulit
untuk didiagnosa. Tidak ada single test yang digunakan untuk
mendiagnosa DIC. Dalam beberapa kasus, beberapa tes yang
berbeda digunakan untuk diagnose yang akurat.Tes yang dapat
digunakan untul mendiagnosa DIC termasuk:
● D-dimer
● Prothrimbin Time (PTT)
● Fibrinogen
● Complete Blood Count (CBC)
● Hapusan Darah
PENATALAKSANAAN MEDIS
● Penatalakasanaan KID yang utama adalah mengobati penyakit yang
mendasari terjadinya KID. Jika hal ini tidak dilakukan , pengobatan
terhadap KID tidak akan berhasil. Kemudian pengobatan lainnya yang
bersifat suportive dapat diberikan.
PENGKAJIAN
● Adanya faktor-faktor predisposisi:
● Septicemia (penyebab paling umum)
● Komplikasi obstetric
● SPSD (sindrom distress pernafasan dewasa)
● Luka bakar berat dan luas
● Neoplasia
● Gigitan ular
● Penyakit hepar
● Beda kardiopulmonal
● Trauma
● Pemeriksaan fisik:
● Perdarahan abnormal pada semua system dan pada sisi prosedur
invatif
● Kulit dan mukosa membrane
● Perembesan difusi darah atau plasma
● Purpura yang teraba pada awalnya di dada dan abdomen
● Bula hemoragi
● Hemoragi subkutan
● Hematoma
● Luka bakar karena plester sianosis akral ( estrimitas berwarna agak
kebiruan, abu –abu, atau ungu gelap )
■ sistem GI
● Mual dan muntah
● Uji guayak positif pada emesis atau aspirasi
● Nasogastrik dan feses
● Nyeri hebat pada abdomen
● Peningkatan lingkar abdomen
■ sistem ginjal
● Hematuria
● Oliguria
■ sistem pernafasan
● Dispnea
● Takipnea
● Sputum mengandung darah
● sistem kardiovaskulerHipotensi meningkat dan postural
● Frekuensi jantung meningkat
● Nadi perifer tidak teraba
■ sistem saraf perifer
● Perubahan tingkat kesadaran
● Gelisah
● Ketidaksadaran vasomotor
■ sistem muskuloskeletal
● Nyeri : otot,sendi,punggung
■ Perdarahan sampai hemoragi
● Insisi operasi
● Uterus post partum
● Fundus mata perubahan visual
● Pada sisi prosedur invasif : suntikan, IV, kateter arteral dan selang
nasogastrik atau dada, dll.
○ Kerusakan perfusi jaringan
■ Serebral : perubahan pada sensorium, gelisah, kacau
mental, sakit kepala
■ Ginjal : penurunan pengeluaran urin
■ Paru: dispnea dan orthopnea
■ Kulit : akrosianosis ( ketidakteraturan bentuk
bercaksianosis pada lengan perifer dan kaki )
DIAGNOSA
● Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hemoragi sekunder.
● Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan thrombus Mikrovaskuler
● Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan
● Defisit volume cairan yang berhubungan dengan hemoragi perebesan darah
dan tepat fungsi kongesti jaringan dan perlambatan volume darah bersirkulasi.
● Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
keadaan syok, hemoragi, kongesti jaringan dan penurunan perfusi jaringan.
● Ansietas berhubungan dengan rasa takut mati karena perdarahan, kehilangan
beberapa aspek kemandirian karena penyakit kronis yang diderita
● Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi
● Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan yang nyata akan yang
dirasakan.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+34 654 321 432
yourwebsite.com