LP Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
LP Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
LP Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
1. Definisi Remaja
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode
masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga
tahapan yakni masa 13 remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa
remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja awal pada perempuan
yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia masa
2
remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki
yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan
yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010). Menurut
Papalia dan Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan
tahun atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012) menambahkan, karena
mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
jawab
tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang
remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak
berikut:
tingkat kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus
pada anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16
sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira
1.) Rambut.
dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit
2.) Pinggul.
3.) Payudara.
puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula
4.) Kulit.
6.) Otot.
a. Perubahan Emosi
1.) Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi, dan
3.) Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang
b. Perkembangan integelensia
memberikan kritik
Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih
7
ini. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan
berpikir tentang apa yang mungkin. Mereka berpikir tentang ciriciri ideal
diri mereka sendiri, orang lain dan dunia); lebih mampu menguji
pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain, dan apa yang orang lain
Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa
dewasa, status remaja remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya (Ali & Asrori, 2016). Semiawan (dalam Ali & Asrori,
2016) mengibaratkan: terlalu besar untuk serbet, terlalu kecil untuk taplak
meja karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi juga belum dewasa. Masa
gejala yang tampak dalam tingkah laku itu sangat tergantung pada tingkat
emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan
tingkah laku menyakiti diri, seperti melukai diri sendiri dan memukul-
mukul kepala sendiri. Sejumlah faktor menurut Ali & Asrori (2016) yang
a. Perubahan jasmani
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi.
Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh
anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih.
Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap
misalnya, kalau dulu anak dipukul karena nakal, pada masa remaja
geng seperti ini sebaiknya diusahakan terjadi pada masa remaja awal
mereka Bersama
10
emosional.
baik. Penerapan nilai yang berbeda semacam ini jika tidak disertai
selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para
percaya, lebih patuh, bahkan lebih takut kepada guru daripada kepada
a. Pengertian
keluarga yang dibinanya. Secara garis besar terdapat data dasar yang
2010):
3) Faktor lingkungan
5) Psikososial keluarga
b. Format Pengkajian
terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir, atau
keluarga.
maupun non-tradisional.
praktisi
kesehatan
pengeluarannya
senggang keluarga.
14
keluarga:
yang hilang.
3) Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
mereka.
mereka lainnya.
peliharaan.
lingkungan.
tersebut.
konseling, pekerjaan).
tersebut.
keluarga.
4) Struktur Keluarga
anak-anak.
19
c) Struktur Peran
konsisten.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
menghargai.
b) Fungsi Sosialisasi
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
6 bulan
bulan.
stressor,
permasalahan.
22
menghadapi permasalahan.
6) Pemeriksaan Fisik
7) Harapan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pengertian Diagnosis
(Widagdo, 2016).
d) Memodifikasi lingkungan.
Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari
2017 yaitu:
kesehatan
kesehatan
d) Maturasional
25
kesalahan persepsi)
dan psikologis).
Tabel 2.1
Tabel skoring
Keterangan :
Skoring
X Bobot= Hasil
Angka Tertinggi
3. Intervensi Keperawatan
lain.
instansi kesehatan.
berikut:
keperawatan keluarga.
pada keluarga.
melakukan evaluasi.
lainnya.
keperawatan.
Table 2.2
Perencanaan Keperawatan Keluarga
3.3 Berikan
KEsempatan untuk
bertanya
3.4 Jelaskan kebutuhan
gizi seimbang pada
anak reamaja
3.5 Jelaskan pemebrian
makanan
mengandung
vitamin Ddan zat
besi pada masa
pubertas
3.6 Anjurkan
menghindari
makanan yang
tidak sehat
3.7 Ajarkan PHBS
4. Implementasi Keperawatan
pihak keluarga.
1) memberikan informasi;
keluarga;
5. Evaluasi
mencapai tujuan.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada