Makalah Kel 1 Revisi
Makalah Kel 1 Revisi
Makalah Kel 1 Revisi
Dosen Pengampu :
Dr. H. Masykur H. Mansyur, Drs.,MM
Disusun oleh :
I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
Kepemimpinan Pendidikan Islam ini kami mendapatkan data – data yang berguna sebagai
dasar penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah Kepemimpinan Pendidikan Islam ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Tersusunnya makalah ini tidak
lepas dari pihak yang telah membantu kami, oleh karena itu kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kami menyadari masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang pemimpin adalah seseorang yang membuat rencana, berfikir, dan mengambil
tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang lain. Sikap itulah yang
menjadi dasar tindakan setiap pemimpin menjadi peran kepemimpinan dalam perencanaan
dan implementasi kepada lembaga atau tempat yang dikelolanya. Karena pemimpin sangat
dibutuhkan kelompok individu dalam organisasi seperti mentor, pemberi semangat dan
kekuatan pendorong yang membuat orang lain bertindak. Dengan adanya kepemimpinan
merupakan faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi
dalam mencapai tujuannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Apa tujuan dari adanya kepemimpinan dalam pendidikan Islam
3. Bagaimana karakteristik seorang pemimpin yang baik?
C. TUJUAN MASALAH
1. Dapat mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Dapat mengetahui tujuan dari kepemimpinan pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui karakteristik seorang pemimpin yang baik
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori kepemimpinan banyak dikemukakan oleh para ahli, berikut adalah pengertian
kepemimpinan menurut para ahli :
2
Dari beberapa teori kepemimpinan para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa
kepmimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam mengarahkan atau membawa
pengaruhnya terhadap bawahannya agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama
suatu organisasi.
3
1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa
kebebasan
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
memjelaskan tujuan
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu
kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang
paling efektif dan efisien
4. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi
organisasi.(Asifa & Afriansyah, 2020)
Sesuai dengan situasi sekarang dimana kita berada di tengah-tengah perjuangan menuju
tujuan pendidikan tidak lepas dan sangat membutuhkan tipe-tipe pemimpin.
1. Kepemimpinan Otokritas
Otokratis berasal dari kata oto yang berarti sendiri, dan kratos yang berarti
pemerintah. Jadi otokratis berarti mempunyai sifat memerintah dan menentukan
sendiri. Ciri-ciri dari pemimpin otokratis itu antara lain menganggap organisasi sebagai
pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap
bawahan sebagai alat semata mata, tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat,
terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, menggunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan. Akibat dari kepemimpinannya tersebut, guru menjadi
orang yang penurut dan tidak mampu berinisiatif serta takut untuk mengambil
keputusan, guru dan murid dipaksa bekerja keras dengan diliputi perasaan takut akan
ancaman hukuman, serta sekolah akan menjadi statis. (Puji Khamdani, 2014)
2. Tipe Laissez faire, Laissez faire sebagaimana diterjemahkan bisa diartikan "biarkan
saja berjalan" atau “Tidak usah dipedulikan”, jadi mengandung sikap “masa bodo”.
Bentuk kepemimpinan ini justru sebaliknya dari kepemimpinan yang otoriter.
Pembagian tugas dan kerja sama tergantung pada anggota kelompok tanpa instruksi
4
atau rekomendasi dari pemimpin. Sehingga kekuasaan dan tanggung jawab menjadi
simpang siur dan tidak terarah.(Jeflin & Afriansyah, 2020)
3. Kepemimpinan Demokratis. Yaitu kepemimpinan yang baik dan yang sesuai dewasa.
Pemimpin menghormati dan menghargai pendapat anggotanya. Pemimpin tidak
melaksanakan tugasnya sendiri. Ia berbijaksana di dalam pembagian pekerjaan dan
tanggungjawab. Dapat dikatakan bahwa tanggungjawab terletak pada pundak dewan
guru seluruhnya termasuk pemimpin sekolah.
4. Tipe Pseudo Demokatis. Pseudo berarti palsu, pura-pura. Pemimpin semacam ini
berusaha memberikan kesan dalam penampilannya seolah-olah dia demokratis,
sedangkan maksudnya adalah otokrasi, mendesakkan keinginannya secara halus. Tipe
kepemimpinan pseudodemokratis ini sering juga disebut sebagai pemimpin yang
memanipulasikan demokratis atau demokratis semu.
D. SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
1. Beriman
Seorang muslim dimanapun dia berada dan dalam posisi apapun, dia harus beriman
dan dia harus selalu berusaha menguatkan imannya mengikuti semua perintah Allah
SWT dan menjauhi segala sesuatu larangannya
2. Kemampuan
3. Mental
Seorang pemimpin harus mempunyai mental yang kuat, tangguh dan baik. Bagi
seorang pemimpin muslim mental itu adalah produk dari iman dan akhlak
5
perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan
dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi orang dewasa.
Secara sederhana pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam. Maka
pendidikan Islami adalah pendidikan yang berdasarkan islam. Dengan demikian nilai-nilai
ajaran islam itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan. Dilihat dari sudut
etistimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri dari atas dua kata, yakni “pendidikan”
dan “islami”. Definisi pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah, yakni altarbiyah, al-
taklim, al-ta’dib dan al-riyadoh. Setiap istilah tersebut memiliki makna yang berbeda-beda, hal
ini dikarenakan perbedaan kontek kalimatnya dalam pengunaan istilah tersebut. Akan tetapi
dalam keadaan tertentu semua istilah itu memiliki makna yang sama, yakni pendidikan
Dasar-dasar pendidikan Islam bersumber pada Al-Qur'an, Sunnah Rasul yang dapat
dikembangkan dengan Ijtihad.
1. Al-Qur’an
Al-Qur'an merupakan landasan pendidikan Islam yang memuat dua prinsip utama
yang berkaitan dengan masalah keimanan yang disebut aqidah dan satu prinsip yang
berkaitan dengan amal yang disebut syariah. Kedudukan Al-Qur'an sebagai sumber
pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-Qur'an itu sendiri. Allah berfirman
dalam AlQu'an surat An-Nahl ayat 64:
6
2. Sunnah
Dasar yang kedua selain Al -Qu'an adalah sunnah Rosulullah. Amalan yang
dikerjakan oleh Rosulullah Saw dalam proses perubahan sikap hidup sehari-hari menjadi
sumber utama pendidikan Islam karena Allah SWT menjadikan Muhammad sebagai
teladan bagi umatnya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21:
3. Ijtihad
Ijtihad dalam bidang pendidikan semakin diperlukan karena adanya ajaran Islam yang
terkandung dalam Al-Qur'an dan Sunnah bersifat pokok-pokok dan prinsip-prinsipnya.
Jika sesuatu ternyata sangat detail, maka detailnya hanyalah contoh penerapan prinsip
tersebut.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Seorang pemimpin tentunya harus memahami serta mengerti akan dasar-dasar
kepemimpinan untuk dapat menjadi pemimpin, baik dalam lingkup yang kecil, seperti
keluarga, pemimpin diskusi, maupun pemimpin dalam lingkup yang besar seperti pemimpin
organisasi, pemimpin agama, pemimpin negara dan sebagainya. Adapun kepemimpinan
pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan
orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan
agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Agar tujuan
sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang
efektif. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena untuk menjadi pemimpin haruslah
mempunyai mental, kemampuan, dan iman yang kuat untuk menjalankan organasisasi
tersebut.
B. SARAN
Tentunya penulis berharap dengan adanya makalah ini pembaca dapat lebih memahami
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dan dapat mengarahkan serta bertanggung
jawab atas segala keputusan yang diberikan kepada bawahannya. Karena, tanpa adanya
seorang pemimpin yang baik maka tidak akan tercapainya suatu tujuan organisasi dan
organisasi akan menjadi tidak terarah.
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam makalah ini, akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
8
DAFTAR PUSTAKA