Manuskrib Psikologi Pendidikan
Manuskrib Psikologi Pendidikan
Manuskrib Psikologi Pendidikan
dosen pengampu :
Arifin Nur Budiono S.Pd. M.si
Disusun oleh :
berikut :
Karir : prsises pemberian bantuan untuk menfasilitasi peserta didik / konseli agar
dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal pendidikan lanjutan di dunia
kerja, dan mengedepankan masa depan nya sesuai dengan bentuk kehidupan yang
di harapkan.
Ruang lingkup bimbingan konseling karir meliputi : pekerjaan, pengembangan
keterampilan menempuh masa transisi secara positif dari masa bersekolah ke
masa bekerja, ketentuan sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubungan
beragam tujuan hidup dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, dan kepribadian
masing-masing.
Bimbingan dan konseling karir bertujuan untuk :
- Memilih jurusan sltp dan slta yang sesuai dengan
bakat dan minat.
- Memiliki pemahaman diri
- Memiliki sikap positif di dunia kerja
- Memiliki kemampuan merencanakan masa depan
- Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat
Secara visual bimbingan dan konseling karir dapat di gambarkan sebagai berikut:
B. kurikulum merdeka
Menurut (Khoirurrijal et al., 2022), kurikulum merupakan komponen pendidikan
yang terbaik dan mengandung nilai-nilai inti yang terwujud dalam diri siswa
dalam mencapai tujuan pendidikannya. Secara etimologis kurikulum berasal dari
bahasa Yunani curir yang berarti pelari dan curare yang berarti tempat berlari. Jadi
konsep program ini berasal dari dunia olah raga Yunani-Romawi yaitu jarak yang
harus dilintasi pelari dari garis start sampai garis finis.
Kurikulum Merdeka memuat muatan yang serba guna, muatannya lebih optimal
bagi siswa, tersedia waktu yang cukup untuk memperdalam konsep dan
memperkuat keterampilan. Guru mempunyai kebebasan untuk memilih perangkat
pembelajaran yang berbeda untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan minat belajar siswa (Khoirurrijal et al., 2022). Menurut
(Khoirurrijal et al., 2022), fungsi program Merdeka adalah:
1. Guru program berperan sebagai pemandu dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Bagi pengelola dan pengawas sekolah atau madrasah, program merupakan
pedoman dalam pelaksanaan kepemimpinan atau supervisi.
3. Bagi orang tua, program ini menjadi panduan bagi anak untuk belajar di
rumah. 4. Bagi masyarakat, program ini merupakan pedoman yang memberikan
dukungan terhadap terselenggaranya proses pendidikan di sekolah atau sekolah.
5. Bagi peserta didik, tugas program adalah memandu kegiatan pembelajaran.
Tahapan program belajar mandiri (Juditya, 2023) Tujuan program belajar mandiri
adalah menjadikan proses pembelajaran, selain penyelesaian tugas, pembelajaran
bermakna dan menyenangkan. Setiap guru dituntut tidak hanya memiliki
keterampilan mengajar yang terbaik dalam model pengajaran yang berbeda-beda,
tetapi juga lebih mendalam dan bermakna. Pencapaian standar keluaran tidak
dibatasi pada satu tahun akademik saja, namun mempunyai waktu yang lebih
fleksibel terutama pada setiap tahapannya. Tahapan ini terbagi menjadi enam,
yaitu Tahap A (kelas 1 dan 2 SD), Tahap B (kelas 3 dan 4 SD), Tahap C (kelas 5
dan 6 SD), Tahap D (kelas 7, SMA 8 dan 9), Tahap E (kelas 10 SMA), Tahap F
(kelas 11 dan 12 SMA). Dengan merencanakan pembelajaran dari awal tahun
ajaran, maka guru-guru periode yang sama dapat berkoordinasi dan bekerja sama
untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas sebelumnya ketika merencanakan
pembelajaran selanjutnya.
Menurut (Juditya, 2023) Pembagian fase dalam kurikulum merdeka yaitu dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Jenjang satuan Fase Kelas
Pendidikan
Paud Fondasi Tk sederajat
SD / paket A A 1-2
B 3-4
C 4-5
SMP / paket B D VII-IX
SMA/ paket C E X-XII
1. Manajemen program
Program yang telah dimulai direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi
oleh guru pembimbing dan pengarah bekerjasama dengan guru kelas atau
guru mata pelajaran. Tujuannya untuk memenuhi dimensi dan unsur profil
pelajar Pancasila, yaitu. Akhlak mulia, keberagaman global, kemandirian,
kerjasama, penalaran kritis dan kreatif.
1. Memandu siswa
Sebagian besar siswa masih belum mengetahuinya. Mereka mungkin
belum mengetahui kepribadian, kelebihan, kelemahan dan potensi dirinya.
Agar siswa dapat memahami dirinya dengan baik maka guru yang
memimpin dan membimbing harus membimbingnya.Dalam kurikulum
yang dipersonalisasi, guru yang memimpin dan membimbing adalah
panduan bagi siswa dalam mengenal dirinya sendiri, mendorong
perkembangan dan pertumbuhan, adaptasi diri dan pada tingkat yang
optimal. Perkembangan potensi dan minat. Dengan mengenal diri sendiri
maka siswa akan lebih mudah mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui
bakat dan kemampuannya, serta mengetahui cara menggunakan bakat dan
kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Hal
ini memudahkan siswa menemukan makna dan merasa puas dengan
kehidupannya.
3. Sebagai konselor
Walaupun guru pembimbing dan guru pembimbing memiliki peran yang
berbeda, namun peran utama guru pembimbing dan pembimbing adalah
sebagai pengawas. Guru Kepemimpinan dan Konseling memberikan siswa
akses terhadap praktik kepemimpinan untuk mengatasi, menyelesaikan,
meningkatkan dan mencegah masalah yang berkaitan dengan kehidupan
pribadi, studi, sosial dan karir.
Siswa dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing dan pembimbing
mengenai karir, studi atau masalah kehidupan pribadinya tanpa harus takut
hasil konsultasi tersebut diketahui orang lain. Sebab, guru BK harus
berpegang pada standar profesi dan etika yang telah ditetapkan. Salah
satunya adalah kerahasiaan.
1. Manajemen program
2. Kepemimpinan mahasiswa
3. Menilai kemajuan siswa
4. Sebagai konselor
5. Memberikan layanan konsultasi
6. Berkoordinasi dengan pihak lain
7. Penyediaan berbagai layanan bimbingan dan konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Khoirurrijal, Fadriati, Sofia, Makrufi, A. D., Gandi, S., Muin, A., Tajeri,
Fakhrudin, A., Hamdani, & Suprapno. (2022). Pengembangan Kurikulum
Merdeka (Issue 1). CV. Literasi Nusantara Abadi.