Dokumen
Dokumen
Dokumen
yang sedang dialami siswa dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Guru
bimbingan dan konseling bertanggung jawab untuk membantu siswa menyadari kekuatan-
kekuatan mereka sendiri, apa yang merintangi dari permasalahan yang mereka hadapi seperti
apa yang mereka harapkan.
Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkai bagai kata majemuk.
Hal itu mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan
kegiatan konseling
Informator
Guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan,
dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
Organisator
Guru BK mendesain kegiatan-kegiatan untuk siswa, agar siswa dapat menyesuaikan diri
dengan cara mendekatkan diri siswa dengan guru BK , teman sebaya, sosial sekolah,
lingkungan fisik dan mata pelajaran.
Motivator
Guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta motivasi untuk
menumbuhkan aktivitas dan kreativitas siswa. Peranan guru BK dalam memberikan motivasi
untuk mendinamiskan potensi yang dimiliki siswa dan siswa dapat berkembang sesuai
dengan harapan dan cita-cita.
Director
Guru BK mengarahkan siswa terkait manajemen diri, kebiasaan, tugas-tugas, dan perilaku
yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan. Pemberian arahan oleh guru
BK dilakukan pada saat konseling individu, konseling kelompok, dan bimbingan kelompok.
Inisiator
Guru mempunyai ide-ide kreatif, ide yang diaplikasikan oleh guru BK dalam proses belajar
mengajar.
Transmitter
Guru bertindak sebagai penyabar, dengan memberikan perhatian kepada siswa dalam proses
bimbingan. Sehingga siswa dapat merasakan kedekatan dengan guru BK.
Fasilitator
Guru memberikan kemudahan kepada siswa untuk berkonsultasi, memberikan fasilitas
suasana yang menyenangkan pada saat kegiatan bimbingan berlangsung secara efektif.
Mediator
Guru sebagai penengah diantara siswa yang berselisih dan guru BK menjadi penyedia media
dalam kegiatan bimbingan.
Evaluator
Peranan guru dalam bimbingan dan konseling. perkembangan ilmu dan teknologi
menyebabkan peranan guru menjadi meningkat dari sebagai pengajar menjadi sebagai
pembimbing yaitu :
Guru dituntut untuk merancang kegiatan belajar secara efektif dan efisien.
Guru dituntut memiliki kemampuan untuk mengelola seluruh proses kegiatan belajar
mengajar dengan menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa, sehingga setiap murid dapat
belajar dengan efektif dan efisien.
Guru dituntut untuk melakukan pendekatan, bukan saja melalui pendekatan instruksional
melainkan dibarengi pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar mengajar
berlangsung.
1. Sebagai pendidikan dan pengajar: setiap guru secara otomatis adalah sebagai pendidik dan
pengajar yang harus memiliki kestabilan emosi, cita-cita, dan keinginan untuk memajukan
muridnya, bersikap realitas, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama
inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua, guru harus memiliki pengetahuan yang luas,
menguasai berbagai jenis teori dan praktik pendidikan, serta menguasai kurikulum dan
metodologi pembelajaran.
2. Sebagai anggota masyarakat: bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat.
Untuk itu, harus menguasai psiologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan
antarmanusia, memiliki keterampilan mambina kelompok, keterampilan bekerja sama dalam
kelompok, dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.
3. Sebagai pemimpin: setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian,
menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antarmanusia, teknik berkomunikasi, serta
menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.
4. Sebagai administrator: setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang
harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta
memahami strategi dan manajemen pendidikan.
5. Sebagai pengelola pembelajaran: bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai
metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengajar di dalam maupun diluar kelas.
Demikian beberapa tugas dan fungsi guru pada umumnya, secara khusus fungsi guru
sebagaimana yang dirumuskan oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu berfungsi sebagai
pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, pengembang program, pengelola program, dan
sebagai tenaga professional.
PENUTUP
Bimbingan juga merupakan sebagai proses pemberian bantuan terhadap peserta didik agar
mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, yang bisa mengenal dirinya
sendiri, lingkungan, bisa mengambil keputusan dan menjadi seseorang yang dewasa dalam
berfikir.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat: (1)
mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam
memahami dirinya sendiri; (3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang
meliputi ling- kungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan; (4)
mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5) mengatasi
kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan; (6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi
mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam tugas-tugas perkembang- an yang harus dikuasainya sebaik mungkin.
Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan, yaitu: pemahaman dan kesadaran (awareness),
sikap dan pene- rimaan (accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melak-
sanakan tugas-tugas perkembangan.
Anis Hartanti
Mahasiswa UIN Malang
Penikmat Baca
FO LL OW
Penilaian memiliki arti kata yang sama dengan evaluasi. Tahukah kalian pentingnya
penilaian/evaluasi dalam suatu program konseling? Jika belum, Berikut adalah ulasan tentang
Penilaian/Evaluasi dalam Program Bimbingan Konseling.
Evaluasi program Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian penilaian terhadap
keberhargaan dan keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui
pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk
membuat keputusan.
1. Untuk meneliti secara periodik hasil pelaksanaan program bimbingan agar dapat
diketahui bagian program yang mana yang perlu diperbaiki.
Evaluasi Program Jenis evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu
program bimbingan dankonseling disekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling
disekolah dibagi menjadi beberapa kegiatan layanan, yaitu: layanan kepada peserta didik,
guru, kepala sekilah dan layanankepada orang tua siswa/masyarakat. Kegiatan operasional
dari masing-masing layanan hendaknya disusun dalam suatu sistematika tertentu. Jenis
evaluasi pelaksanan program inimemerlukan alat-alat/ instrument evaluasi yang baik