Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Psi Kel.5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“RAGAM METODOLOGI DALAM STUDI ISLAM”

MATA KULIAH : PENGANTAR STUDI ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Miftahul Ulum, M.S.I., M.Sy., M.H.

Disusun oleh :

1. Faradina Putri Amelinda (231102030020)


2. Muhammad Dzaki Irsyad (231102030029)

FAKULTAS SYARIAH

PROGAM STUDI HUKUM TATA

NEGARA

UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

AGUSTUS 2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul RAGAM METODOLOGI DALAM STUDI ISLAM. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkankepada Junjungan Nabi Besar Nabi Agung Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa umat islam dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang-benderang.
Dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Babun Suharto S.E., M.M selaku Rektor UIN KHAS JEMBER.
2. Bapak Sholikul Hadi, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Fakultas Syariah.
3. Bapak Dr. Miftahul Ulum, M.S.I., M.Sy., M.H. selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pengantar Studi Islam.

Jember, 09 September 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI.........................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I.......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan.......................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

2.1 Metode Fenomenologi dalam Studi Islam................................................6

2.2 Metode Sosio Historis Kritis dalam Studi Islam.......................................8

2.3 Metode Komparatif dalam Studi Islam.....................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan............................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan dalam suatu bidang ilmu
untuk memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu itu, menurut aspek
tertentudari penyelidikan. Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa
Yunani, yaitu meta (sepanjang), hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang
cara atau langkah-langkah yang di tempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Metode juga disebut pengajaran atau penelitian. Menurut istilah“metodologi” berasal dari
bahasa yunani yakni metodhos dan logos, methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk
yang berkaitan dengan upaya menyelsaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu
pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan demikian metodologi adalah metode atau
cara-cara yang berlaku dalam kajian atau penelitian
Metodologi adalah masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu,
metode kognitif yang betul untuk mencari kebenaran adalah lebih penting dari filsafat,
sains, atau hanya mempunyai bakat. Cara dan prosedur untuk memperoleh pengetahuan
dapat ditentukan.Berdasarkan disiplin ilmu yang dikajinya, oleh karena itu dalam
menentukan disiplin ilmu kita harus menentukan metode yang relevan dengan disiplin itu,
masalah yang dihadapi dalam proses verifikasi ini adalah bagaimana prosedur kajian dan
cara dalam pengumpulsn dan analisis data agar kesimpulan yang ditarik memenuhi
persyaratan berfikir induktif. Penetapan prosedur kajian dan cara ini disebut metodologi
kajian atau metodologi penelitian. Selain itu metodelogi adalah pengetahuan tentang
metode-metode, jadi metode penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang
digunakan dalam penelitian. Louay safi mendefinisaikan metodologi sebagai bidang
peenelitian ilmiah yang berhubungan dengan pembahasan tentang metode-metode yang
digunakan dalam mengkaji fenomena alam dan manusiaatau dengan kata lain metodologi
adalah bidang penelitian ilmiah yang membenarkan, mendeskripsikan dan menjelaskan
aturan-aturan, prosedur-prosedur sebagai metode ilmiah. Istilah metodologi studi islam
digunakan ketika seorang ingin membahas kajian- kajian seputar ragam metode yang
biasa digunakan dalam studi islam. Sebut saja misalnya kajian atas metode normative,
historis,
4
filosofis, komparatif dan lain sebagainya. Metodologi studi islam mengenal metode-
metode itu sebatas teoritis. Seseorang yang mempelajarinya juga belum menggunakannya
dalam praktik. Ia masih dalam tahap mempelajari secara teoritis bukan praktis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, adalah:
1. Bagaimana Metode Fenomenologi Dalam Studi Islam?
2. Bagaimana Metode Sosio Historis Kritis Dalam Studi Islam?
3. Bagaimana Metode Komparatif Dalam Studi Islam?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah ini, adalah:
1. Mengetahui Macam Metode dalam Studi Islam Beserta Pembahasannya.
2. Untuk Memenuhi Tugas Makalah Pengantar Studi Islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Fenomenologi Dalam Studi Islam

Metode fenomenologi adalah metode penelitian yang digunakan untuk memahami


dan mempelajari berbagai macam keagamaan sebagaimana adanya dengan cara
membiarkan manifestasi-manifestasi pengalaman agama berbicara bagi dirinya sendiri
Dalam kajian studi Islam, metode fenomenologi dapat digunakan untuk memahami
esensi, makna, dan struktur fundamental dari pengalaman keberagamaan manusia
Sebagai contoh, sebuah penelitian menggunakan metode kualitatif dan metode
fenomenologi untuk memahami pemahaman terhadap teks dalam kajian studi Islam.

Dalam pemikiran metode fenomologi tersebut menyimpulkan bahwa implikasi filsafat


fenomenologi terhadap penelitian kajian studi Islam sangat diperlukan dan hasilnya
dalam penelitian studi Islam tidak tergesa menyimpulkan teks secara tekstual, melainkan
dengan hasil epoching dan menghasilkan kontekstual, karena perlu menunggu data
empiris secara lengkap. Selain itu, sebuah penelitian menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologis untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran
mahasiswa terkait dengan daya juang dalam menghadapi tantangan dalam melaksanakan
pendidikan.

Metode fenomenologi dapat digunakan untuk memahami pengalaman dan persepsi


terhadap tantangan dalam Pendidikan. Dari sisi lain, metode fenomenologi digunakan
untuk mengkaji tradisi masyarakat dalam pengamalan ajaran agama Islam. Metode
fenomenologi dapat digunakan untuk memahami tradisi masyarakat dalam pengamalan
ajaran agama Islam.

metode fenomenologi dapat digunakan dalam kajian studi Islam untuk memahami
pengalaman keberagamaan manusia dan tradisi masyarakat dalam pengamalan ajaran
agama Islam.

Berdasarkan faham fenomenologi terbentuknya pengetahuan manusia terdapat dua hal


yang pokok yaitu subjek yang ingin mengetahui dan objek yang akan diketahui Subjek
dan objek ini dapat dibedakan secara jelas dan tegas, tetapi tidak dapat dipisahkan satu

6
sama

7
lain. Keduanya harus ada, keduanya merupakan satu kesatuan asasi bagi terwujudnya
pengetahuan manusia.

Setidaknya ada enam langkah atau tahapan metode fenomenologi dalam studi agama
yang ditawarkan oleh Geradus Van der Leeuw dalam bukunya Relegion in essence and
manifestation: A study in phenomenology of religion

1. Mengklasifikasikan fenomena keagamaan dalam kategorinya masing-masing seperti


kurban, sakramen,tempat-tempat suci, waktu suci, kata-kata atau tulisan suci, festival dan
mitos (Mudzhar, 2007 13-14), Hal ini dilakukan untuk dapat memahami sulai dari
masing- masing fenomena.

2. Melakukan interpolasi dalam kehidupan pribadi peneliti, dalam arti seorang peneliti
dituntut untuk ikut membaur dan berpartisipasi dalam sebuah keberagaman yang diteliti
untuk memperoleh pengalaman dan pemahaman dalam dirinya sendiri. Melakukan
ephoce atau menunda penilaian (menjamin istilah Husserl) dengan cara pandang yang
netral.

3.Mencari hubungan structural dari informasi yang dikumpulkan untuk memperoleh


pemahaman yang holistic tentang berbagai aspek terdalam suatu agama.

4.Tahapan-tahapan tersebut menurut Van der Leeuw secara alami akan menghasilkan
pemahaman yang asli berdasarkan realitas atau menifestasi dari sebuah wahyu.

5.Fenomenologi tidak berdiri sendiri (operate in isolation) akan tetapi berhubungan


dengan pendekatan pendekatan yang lain untuk tetap menjaga objektivitas.

8
2.2 Metode Sosio Historis Kritis Dalam Studi Islam

Metode sosio historis kritis dalam studi Islam adalah pendekatan yang digunakan
untuk memahami fenomena Islam dari perspektif sosial, sejarah, dan kritis. Metode ini
mencakup analisis terhadap konteks sosial dan sejarah di mana suatu pemikiran atau praktik
Islam muncul, serta kajian kritis terhadap pemikiran dan praktik tersebut. Metode sosio-
historis kritis dalam studi Islam dapat digunakan untuk memahami ajaran Islam dan
sejarahnya dengan melihat aspek sosial, historis, dan kritis. Metode ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang konteks sosial dan historis di mana ajaran Islam
berkembang.

Metode sosio-historis kritis dalam studi Islam adalah metode yang digunakan untuk
mempelajari Islam dengan pendekatan sosial dan sejarah. Dengan Beberapa ciri dari metode
sosio-historis-kritis adalah pendekatan historis-kritis, pendekatan sosial, dan pendekatan
kritis. Pendekatan sorio-historis-kritis digunakan untuk mempelajari narasi apapun yang
mengandung informasi historis untuk menentukan apa yang benar-benar terjadi. Pendekatan
sosial digunakan untuk mempelajari Islam dalam konteks sosialnya, serta memperhatikan
faktor- faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan Islam. Pendekatan kritis digunakan
untuk mengamati dan memutar sumber-sumber yang digunakan dalam mempelajari Islam,
serta memperhatikan konteks sosial dan sejarah yang mempengaruhi interpretasi sumber-
sumber tersebut.

Beberapa contoh penelitian penggunaan metode sosio historis kritis dalam studi Islam adalah:

• Pemikiran Ekonomi Islam Ibnu Khaldun: Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio
historis untuk memahami konsep-konsep ekonomi dalam pemikiran Ibnu Khaldun.1

• Institusi Pendidikan Islam di Dusun Sekardangan: Penelitian ini menggunakan pendekatan


sosio historis untuk menggali sejarah dan karakteristik institusi pendidikan Islam formal
pertama di Dusun Sekardangan.2

1
M. Ridwan, Abdul Ghofur,Sebuah Pendekatan Sosio Histori, 2023.

9
2
A. Shofwan,Studi Sosio Historis Tradisi Keilmuan dan Karakteristik Pendidikan Islam di Dusun
Sekardangan,2020.

1
• Islam Kultural: Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio historis kritis untuk menelaah
corak pemikiran Islam Indonesia dan mencari akar tradisionalis-fundamental yang didasarkan
pada sejarah perkembangan Islam Indonesia dan al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam.3

• Model Pembaharuan Hukum Islam: Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio historis
kritis untuk mengkaji model pembaharuan hukum Islam pada beberapa negara Muslim,
dengan mengambil kasus pengangkatan anak.4

• Pemahaman Hadis dengan Pendekatan Sosio-Historis: Penelitian ini menggunakan


pendekatan sosio historis untuk mendeskripsikan metode pemahaman hadis dengan
pendekatan sosio-historis yang digagas oleh Said Agil Husin Al-Munawar.5

Dalam konteks studi Islam, metode sosio-historis kritis dapat digunakan untuk:

• Mempelajari ajaran Islam dalam konteks sosial dan historisnya, termasuk pengaruh budaya,
politik, dan ekonomi pada perkembangan ajaran tersebut

• Menganalisis narasi-narasi dalam Al-Qur'an dan hadis untuk memahami konteks historis di
baliknya

• Memahami peran dan kontribusi tokoh-tokoh sosial dan historis dalam perkembangan
ajaran Islam

• Menyelidiki bagaimana kesadaran sosial berkembang selama peristiwa sejarah tertentu

2.2 Metode Komparatif Dalam Studi Islam

Istilah perbandingan (Comparative) telah sering dipergunakan dalam berbagai bidang


kehidupan, termasuk dalam berbagai studi. Komparatif selalu dimaknai dengan
perbandingan, yang di dalamnya terdapat beberapa objek atau paling sedikitnya dua objek
yang akan dibanding; apakah sama, berbeda, melihat segi-segi persamaan atau segi-segi
perbedaannya. Dilihat dari asal katanya, “komparatif” sebenarnya ditulis dengan
“comparative”, berasal dari bahasa Latin “comparatus” yang artinya kemampuan
menggunakan metode untuk mengetahui

3
Aramdhan Kodrat Permana,Telaah Kritis dan Historis Corak Pemikiran Islam Indonesia, 2020.
4
A. Rahmat, Model Pembaharuan Hukum Islam: Sebuah Kajian Sosio-Historis, 4 April 2019.
5
Ulfah Zakiyah, Muhammad Ghifari,Metode Pendektan Hadist Dalam Pendekatan Sosio-Historis,29 June

1
2021.

1
persamaan atau perbedaan yang ditentukan dengan pengujian secara simultan dari dua hal
atau lebih. Sedangkan “Compare” (selanjutnya disebut komparasi), adalah menguji karakter
atau kualitas (dari dua atau lebih orang atau sesuatu), terutama untuk mengetahui persamaan
dan perbedaan-perbedaan. Dalam kosa kata Arab, Istilah komparatif disebut juga dengan
istilah “Muqaranah” yang artinya perbandingan. Syaltout dan al-Syas mengatakan,
muqaranah atau membandingkan itu adalah jalan untuk mengetahui cara-cara para imam
berijtihad dan juga jalan untuk dapat memilih hukum yang dapat menentramkan jiwa.
Komparatif yang diadopsi oleh bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yakni comparative
berasal dari bahasa Latin yakni comparativus yang berarti kemampuan menggunakan metode
untuk mengetahui persamaan atau perbedaan yang ditentukan dengan pengujian secara
simultan dari dua hal atau lebih.1 Kata ini dalam bahasa Indonesia selanjutnya disebut
dengan komparatif, sedangkan compare berarti menguji karakter atau kualitas terutama untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan- perbedaan, kata ini selanjutnya dalam bahasa
Indonesia disebut dengan komparasi.

Perbandingan agama merupakan sebuah disiplin ilmu yang mengkaji asal-usul,


struktur, dan ciri-ciri berbagai agama, dengan maksud untuk mendapatkan perbedaan dan
persamaan yang terdapat di dalamnya, sejauh mana hubungan antara suatu agama dengan
yang lainnya dan lain sebagainya. Perbandingan agama mencoba melihat bagaimana sebuah
nilai- nilai agama diterpakan dalam kehidupan dan mebgakibatkan perbedaan dalam penilaian
dan tindakan. Studi agama akan membandingkan hal tersebut. Jauh sebelum perang dunia I,
pengkajian agama dengan menggunakan pendekatan komparatif telah lama digunakan oleh
para orientalis. Namun pendekatan ini umumnya didorong oleh tujuan keagamaan untuk
menunjukkan anti-keagamaan sehingga para orientalis lebih berusaha untuk menonjolkan
segi segi negatif, baik sengaja ataupun tidak, agama lainnya. Term comparative religion yang
berarti perbandingan agama merupakan penyederhanaan kalimat com, ive study of religion
yang ada pada akhir abad ke-19h.

Studi Islam memang harus melirik kepada pendekatan komparatif, karena pendekatan
ini akan menghasilkan sebuah kajian yang akan menghasilkan kesimpulan yang bisa
dipertanggung jawabkan bila menggunakan tolak ukur yang reliabel dan stabil. Pendekatan
komapratif dalam studi Islam bisa dipakai pada ketiga tataran objek kajiankajian ke-Islaman.
Pendekatan komparatif bisa dugunakan dalam mengkaji Alquran sebagai sumber. Pendekatan
ini juga bisa digunakan dalam mengkaji Islam dalam pemikiran, baik pemikiran klasik
dibandingkan dengan pemikiran modern, pemahaman di suatu wilayah dengan wilayah

1
lainnya, pemahaman sorang tokoh dengan tokoh lain dan lain sebagainya. Pendekatan ini
juga

1
bisa dipakai dalam kajian objek Islam sebagai pengamalan, membandingkan pengamalan
Islam di desa dengan di kota adalah sebuah kajian yang menarik, mengapa masyarakat
muslim di desa-desa cenderung diakui menganut Islam dengan ketat tapi sering mempercayai
takhyul dibandingkan dengan pengamalan masyarakat muslim di kota yang relatif lebih
percaya kepada kalkulasi rasional.

1
BAB III

PENUTU

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari materi studi pengantar islam khususnya pada Ragam Metodologi
Dalam Studi Islam dimana dalam pembahasan tersebut terdapat Metode Fenomenologi
dalam studi islam, Metode Sosio Historis Kritis dalam studi islam,dan Metode
Komparatif dalam studi islam dan masing masing hal tersebut memiliki pokok
pembahasannya sendiri.
1. Metode Fenomenologi, yaitu upaya membangun suatu metodologi yang koheren bagi
studi agama. Begitu juga fenomenogi lahir dan diterapkan dalam studi agama sebagai
suatu metode penelitian ilmiah yang ditawarkan dengan pendekatan-pendekatan
Teologis. (Connolly, 1999). Arah dari metode fenomenologi sendiri yaitu
memberikan penjelasan makna secara jelas tentang apa yang disebut sebagai perilaku
keagamaan,. Sebagai sebuah ilmu yang relatif kebenarannya, pada metode ini tidak
dapat berjalan sendiri, karena secara operasional harus membutuhkan perangkat lain
misalnya sejarah,arkeologi,studi literatur,psikologi,sosiologi, dan sebagainya
2. Metode Sosio Historis Kritis, Metode sosiohistoris kritis dalam studi islam metode
sendiri dapat diartikan sebagai ajaran yang memberi uraian penjelasan dan penentuan
nilai sedangkan yang di maksud metode sosiohistoris iyalah metode belajar islam
yang menonjol aspek sejarah dengan melihat suatu pernyataan yang mempunyai
hubungan dengan waktu, tempat, budaya dan lingkungan dimana kebudayaan dan
kepercayaan itu muncul.
3. Metode Komparatif, Istilah perbandingan (Comparative) telah sering dipergunakan
dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam berbagai studi. Komparatif selalu
dimaknai dengan perbandingan, yang di dalamnya terdapat beberapa objek atau paling
sedikitnya dua objek yang akan dibanding; apakah sama, berbeda, melihat segi-segi
persamaan atau segi-segi perbedaannya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Hani Umi (2022). Pengantar Studi Islam. Banjarmasin. Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjary.

Mujib Abdul (2015). Pendekatan Fenomenologi Dalam Studi Islam. Al-Tadzkiyah:


Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6
Permana, Aramdhan Kodrat (2020) Telaah Kritis dan Historis Corak Pemikiran Islam
Indonesia.
Rahmat, A (2019). Model Pembaharuan Hukum Islam: Sebuah Kajian Sosio-Historis.
Ridwan, M. Abdul Gofur (2023). Sebuah Pendekatan Sosio-Histori

Rozali H.M (2020). Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin


Keilmuan. Depok. PT Rajawali Buana Pusaka.

Shofwan, A. (2020). Studi Sosio-Historis Tradisi Keilmuan dan Karakteristik


Pendidikan Islam di Dusun Sekardangan.
Sodikin Abuy Badruzzaman (2000). Metodologi Studi Islam. Bandung. Tunas
Nusantara
Zakiyah, Ulfah. Muhammad Gifari (2021) Metode Pendekatan Hadits dalam
Pendekatan Sosio-Historis

Anda mungkin juga menyukai