Makalah Kel 5
Makalah Kel 5
Makalah Kel 5
Oleh:
KELOMPOK 5
Marjuan (2011101159)
2020
KATA PENGANTAR
Tim penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep IBD dalam karya sastra dan seni serta problematikanya kaitannya dengan
Islam”.
Tim penulis menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya kami senantiasa mengharap adanya kritik dan saran guna perubahan yang
lebih baik kedepannya. Kendati demikian, kami berharap makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Akhir kata permohonan maaf kami haturkan atas segala
kekurangan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keindahan menurut etimologi berasal dari kata latin bellum, akar dari
kata bonum yang berarti kebaikan. Menurut cakupannya dibedakan keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak (beauty) dan sebagai sebuah benda tertentu
yang indah (the beautiful).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana makna seni dan keindahan?
2. Bagaimana perbedaan antara seni dan keindahan?
3. Apa saja sifat-sifat seni dan problematikanya?
4. Bagaimana pandangan Islam terhadap seni dan keindahan?
C. Tujuan pembahasan
1. untuk mengetahui tentang makna seni dan kehidupan.
2. Untuk mengetahui perbedaan antar seni dan kehidupan.
3. Agar dapat mengetahui sifat-sifat seni dan keindahan.
4. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap seni dan keindahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna seni dan keindahan
1
Tarjo Enday dan Gandaprawira Nanang, Konsep dan Strategi Pembelajaran Seni Rupa
(Bandung: CV. Bintang WarliArtika, 2009), h.103
2
dinamakannya pengetahuan intelektual. Tujuan estetika adalah keindahan,
sedangkan tujuan logika adalah menemukan kebenaran.2
2
Dermawan Budiman, Pendidikan Seni Rupa, (Bandung : Ganeca Exact, 1989), h. 96
3
Hadiyatno, Menyoal Kehadiran Keindahan dan Seni, (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni.
Vol. 1 No. 2, ISSN 2503-4626, 2016), h. 97
3
dan seni. Teori keindahan adalah dua hal yang dapat dipelajari secara ilmiah
maupun filsafati. Di Samping estetika sebagai filsafat dari keindahan, ada
pendekatan ilmiah tentang Keindahan. Yang pertama menunjukkan identitas
obyek artistik, yang kedua obyek Keindahan.4
Ada dua teori tentang keindahan, yaitu yang bersifat subyektif dan
obyektif.Keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang
memandang. Keindahan Obyektif menempatkan keindahan pada benda yang
dilihat.
4
Tarjo Enday dan Gandaprawira Nanang, Konsep dan Strategi Pembelajaran Seni Rupa
(Bandung: CV. Bintang WarliArtika, 2009), h.106
4
pertimbangan selera (die Kunst ist die geflissenliche hervorbringung des
schones).
5
Dermawan Budiman, Pendidikan Seni Rupa, (Bandung : Ganeca Exact, 1989), h. 90
5
1274) merumuskan keindahan sebagai id quod visum placet (sesuatu yang
menyenangkan bila dilihat).Masih banyak definisi-definisi lainnya yang dapt
dikemukakan, tapi tampaknya takkan memperdalam pemahaman orang
tentang keindahan, karena berlain-lainannya perumusan yang diberikan oleh
masing-masing filsuf. Kini para ahli estetik umumnya berpendapat bahwa
membuat batasan dari istilah seperti keindahan atau indah itu merupakan
problem semantik modern yang tiada satu jawaban yang benar. Dalam estetik
modern orang lebih banyak berbicara tentang seni dan pengalaman estetis,
karena ini bukan pengertian abstrak melainkan gejala sesuatu yang konkrit
yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empiris dan penguraian yang
sistematis.
6
Dermawan Budiman, Pendidikan Seni Rupa, (Bandung : Ganeca Exact, 1989), h. 92
6
orang menyukai pertunjukan teater, senang mendengarkan musik, dan selalu
hadir di setiap acara pagelaran seni tari. Tetapi kehadiran keindahan alam
yang ditawarkan dalam nilai estetika alam, tidak dalam kelompokkelompok
kecil jawabnya, tetapi merupakan jawaban atas universal tentang keindahan
itu.7
Seni rupa merupakan salah satu cabang dari kesenian. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1991) menyatakan seni adalah: “Kesanggupan akal untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi, keahlian membuat karya yang
bermutu, karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa.”
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan,
tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
7
Dharmawan, Pegangan Pendidikan Seni Rupa, (Bandung : Armico, 1998), h.108
8
Sumardjo Jakob, Filsafat Sen,i (Bandung: ITB, 2000), h. 105, h.100
9
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
7
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
Contoh seni: Seni tari, seni rupa, seni teater, seni musik, dan seni sastra
8
turis,menyenangkan bagi turis yang berkunjung ke sana, dan turis tidak akan
merasa bosa berada di pulau Lombok. John Keats juga menyatakan bahwa
sesuatu yang indah itu mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang,dan menurut apa adanya.
Sesuatu dikatakan indah jika tidak berlebihan, tidak pula ada yang kurang. Jika
sesuatu itu berlebihan atau Sesutu itu kurang maka, tidak indah jadinya. Misalnya,
sebuah foto yang dicetak dengan warna yang berlebihan dari aslinya maka akan
terlihat tidak indah karena warnanya berlebihan.
9
7. Keindahan itu Universal
10
moralitas untuk menghaailkan karya yang indah, suci, dan dapat dihargai
sebagai karya seni yang sebenarnya. Seni dalam islam merupakan sebuah
upaya untuk menuturkan kebesaran Illahi dalam berbagai aspek kehidupan.
Contohnya puji-pujian. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda yang
artinya”Allah itu indah dan menyukai keindahan” dari sini dapat disimpulkan
bahwa dalam ajaran islam juga terdapat kaitan dengan keindahan atau seni.
Sebagai wujud keindahan tidak hanya dalam karya seni, namun juga dapat
ditemukan dalam keindahan akhlak.10
10
Sumardjo Jakob, Filsafat Sen,i (Bandung: ITB, 2000), h. 105
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya seni yang baik tentu saja mengandung nilai keindahan, yang
artinya berguna dan menyenangkan. Dengan kata lain sebuah karya seni yang
baik haruslah berguna bagi yang menikmatinya dan mampu menghibur atau
menyenangkan. Aspek kegunaan inilah yang kemudian diidentikkan dengan
kebenaran, karena mampu menggugah perasaan dan pikiran manusia tentang
hal kebaikan.
12
yang dapat dinikmati estetikanya. Seni dan estetika Islam sangat menghargai
dan memikirkan tentang hubungan kreatifitas otak dengan moralitas untuk
menghaailkan karya yang indah, suci, dan dapat dihargai sebagai karya seni
yang sebenarnya. Seni dalam islam merupakan sebuah upaya untuk
menuturkan kebesaran Illahi dalam berbagai aspek kehidupan.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Enday Tarjo, Nanang GandaPrawira. (2009). Konsep dan Strategi Pembelajaran Seni
Rupa. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.
Hadiyatno. 2016. Menyoal Kehadiran Keindahan dan Seni. Jurnal Pendidikan dan
Kajian Seni Vol.1, No.2
14