Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ruang Kolaborasi PPDP 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan pembelajarannya

Rombel : 003
Program Studi : PGSD
Anggota Kelompok :
1. Jeklin (23300635)
2. Maulana Putra M (23300664)
3. Minda Sari (23300679)
4. Nada Aulia Asri (23300694)

RUANG KOLABORASI TOPIK 1


Tugas 1.1 Memberikan Tanggapan Terhadap Kasus di Ruang Kelas

Kasus I
Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata
(mean). Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba
untuk membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat
mencari nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengerjakan soal yang Anda berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan
benar, sesuai dengan langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda
meminta kepada peserta didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan
pengerjaan soal, dan peserta didik mampu mengerjakannya dengan benar.
1. Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan
baik pada percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?
Jawaban
Menurut pendapat kami, karena guru pada saat pembelajaran sudah menanamkan
konsep dasar dan menerapkan langkah-langkah prosedural dalam menyelesaikan soal.
Membuat peserta didik lebih mudah memahami dan mengingat apa yang sudah
dipelajari dan guru menggunakan gaya belajar dan metode yang sesuai dengan minat
kebutuhan peserta didik. Sehingga peserta didik dengan mudah dan cepat memahami
materi tersebut. Dengan dibekali pengalaman dan langkah-langkah pengerjaan serta
pemahaman konsep tentang penyelesaian masalah matematika tersebut yang membuat
peserta didik bisa mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua tanpa melihat
urutan atau langkah pengerjaan soal.
a. Pemahaman konsep : pada percobaan pertama, peserta didik mengikuti langkah-
langkah yang telah diberikan oleh guru dengan gaya belajar dan metode yang
diminati oleh peserta didik. Sehingga peserta didik dengan mudah mengingat
langkah-langkah dalam pengejaan soal.
b. Kemampuan analitik : peserta didik mungkin telah mengembangkan kemampuan
analisis yang lebih baik setelah mengerjakan soal pertama. Sehingga pada saat
diberikan soal kedua tanpa melihat langkah-langkah peserta didik sudah
memahaminya.
c. Pengalaman praktik : praktik yang dilakukan pada percobaan pertama
memberikan pengalaman praktis kepada peserta didik sehingga saat percobaan
kedua peserta didik sudah bisa mengerjakannya dengan benar tanpa melihat
langkah-langkah pengerjaan.

2. Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas
dapat diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.
Jawaban
Metode pembelajaran yang digunakan pada kasus di atas teori belajar
Konstruktivisme. Pada pandangan konstruktivisme, pengetahuan tumbuh dan
berkembang melalui pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam dan kuat
apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman baru. Menurut Piaget, manusia
memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti sebuah kotak-kotak yang
masing-masing memiliki makna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi
seseorang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam
kotak yang berbeda. Oleh karena itu, pada saat manusia belajar, sebenarnya telah
terjadi dua proses dalam dirinya. Teori belajar konstruktivisme teori menjelaskan
bahwa memaknai pembelajaran sebagai pengonstruksian karena pada kasus di atas
dijelaskan guru tersebut memberikan langkah-langkah dalam pengerjaannya.
Pengetahuan yang bersifat aktif dan personal. seperti yang dikemukakan oleh Jean
piaget bahwa manusia belajar sebenarnya terjadi 2 proses di dalam dirinya yaitu
proses organisasi informasi, yaitu proses ketika manusia menghubungkan informasi
yang diterimanya dengan struktur-struktur pengetahuan yang sudah disimpan. proses
yang kedua adalah adaptasi yaitu proses menggabungkan dan mengintegrasikan.
Dimana guru memberikan stimulus dengan memberikan langkah-langkah pengerjaan
soal. menurut saya dengan stimulus yang diberikan guru tersebut sebelum
mengerjakan soal mampu merangsang siswa untuk mengerjakan soal sesuai dengan
urutan pengerjaan soal tersebut. Pembiasaan berupa latihan, nantinya siswa akan
mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan (contohnya mencari mean) tanpa
perlu melihat kembali langkah-langkah yang sudah diberikan.

Kasus II
Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa
berhitung dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap
peserta didik menyelesaikan tantang belajarnya.
1. Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?
Jawaban
Menurut joan piaget rata-rata usia peserta didik kelas 1 SD adalah 7 tahun, pada
usia tersebut anak belum sepenuhnya sanggup menggunakan logika, mengubah,
menggabungkan atau memisahkan idea tau pikiran. Sehingga anak-anak direntang
usia tersebut baru bisa menerapkan logika pada objek fisik. Hal ini tentu harus
menjadi perhatian rina sebagai guru, agar bisa menciptakan proses pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi serta kebutuhan peserta didik.
Rina dapat menciptakan pembelajaran dengan menerapkan logika pada objek
fisik agar bisa menstimulisasi kemampuan anak dalam berpikir. Salah satu cara yang
bisa dilakukan dengan menyediakan benda-benda disekitar peserta didik, seperti
buku, pensil, penghapus yang setiap harinya peserta didik gunakan saat belajar. Rina
bisa menggunakan benda-benda disekitar anak sebagai media peserta didik untuk
berhitung. Dengan mengaitkan pelajaran hitung dengan kehidupan sehari-hari tentu
akan menjadi salah satu cara belajar berhitung cepat dan mudah karena anak-anak
dapat mempraktikkannya secara langsung. Selain itu rina juga bisa menyediakan
permainan yang berkaitan dengan hitung - menghitung seperti congklak, dimana
dalam permainan tersebut secara tidak langsung anak telah diajarkan berhitung.
2. Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.
Jawaban
Kegiatan pembelajaran diatas sangat erat kaintannya dengan teori belajar
konstruktivisme. Dengan menyediakan benda-benda disekitar serta beberapa
permainan yang berhubungan deng hitung – menghitung secara tidak langsung peserta
didik dihadapakan dengan situasi yang nyata yang ada dilingkungan sekitarnya.
Sehingga peserta didik memperoleh pengalaman baru yang bisa digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Hal ini tentu selaras dengan prinsip utama
teori belajar konstrutivisme. Dimana guru menempatkan peserta didik sebagai
individu yang membangun pemahaman dan memahami informasi secara aktif
sepanjang proses pembelajaran.

Kasus III
Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi
pada peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat
beberapa contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit
yang ada di Ibu Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made
pun mencoba untuk memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi
tentang pantai dan makanan khas di Bali.
1. Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?
Jawaban
Menurut kami sudah sesuai, karena made menggunakan teks deskripsi tentang
pantai dan makanan khas bali, dibandingkan menggunakan contoh di buku cetak.
Deskripsi adalah menggambarkan sebuah objek atau benda, otomatis kalau kita
melihat secara langsung atau ada disekitar kita tentu akan lebih cepat memahaminya.
Melakukan pemberian contoh dilingkungan sekitar dapat memperluas wawasan
peserta didik, dan menambah daya tarik peserta didik agar proses pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan. Melalui hal ini made telah mengenal dan memahami
perbedaan latarbelakang seperti etnis, sosial, dan budaya siswanya.
2. Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda
dengan menyertakan teori yang berkaitan
Jawaban
Prinsip yang digunakan made adalah prinsip pembelajaran relevansi dan kontekstual.
Dimana pembelajaran dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik.
Sehingga peserta didik akan lebih mudah menangkap materi yang disampaikan karena
berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian pada kasus ini juga
merupakan implementasi dari teori belajar konstruktivisme, dimana made berusaha
membangun pemahaman peserta didik melalui pengalaman dengan memanfaatkan
potensi pantai dan makanan khas bali dalam pembelajaran teks deskripsi sebagai
bentuk kekhasan yang ada di bali.

Anda mungkin juga menyukai