Analisis Iklan Nurshanti
Analisis Iklan Nurshanti
Analisis Iklan Nurshanti
DISUSUN OLEH:
Pada tulisan ini penulis, akan memberikan contoh analisis pada 2 iklan yang baik
memenuhi kode etik periklanan dan melanggar kode etik periklanan.
Metodologi Penelitian
Teori Periklanan
Menurut (Rodgers & Thorson, 2012) iklan sebagai pesan berbayar dari sebuah
sponsor teridentifikasi yang menggunakan media massa sebagai media untuk membujuk
audiens. Iklan merupakan sebuah bentuk promosi yang paling efektif karena jangkauan iklan
yang begitu luas. Iklan adalah salah satu dari berbagai macam jenis komunikasi
pemasaran yang berfungsi untuk menjangkau dan menyampaikan pesan kepada
konsumennya (Moriarty, 2011). Iklan merupakan salah satu dari banyak cara mendapatkan
kesadaran merk konsumen terhadap brand yang dimiliki perusahaan. Iklan
merupakan sebuah komunikasi secara tidak langsung dengan tujuan memberikan
Sebelum kita beriklan pentingnya memiliki tujuan dari beriklan pada intinya
Keseluruhan tujuan periklanan adalah membantu membangun hubungan
pelanggan dengan mengkomunikasikan nilai pelanggan.
Kasus Pertama
Kasus Kedua
Menurut analisis penulis dalam scene iklan tersebut terlihat sangat baik dan telah
memenuhi kode etik periklanan. Yakult adalah salah satu produk minuman menyehatkan,
karena merupakan produk kesehatan, maka dalam mengiklankan produknya, yakult harus
menjelaskan apa manfaat dari mengonsumsi yakult. Pada gambar tersebut terdapat teks
Iklan yakult juga menjelaskan kenapa produknya sehat untuk dikonsumsi karena iklan
yakult tersebut menjelaskan apa sih produk yakult itu, apa manfaat setelah mengonsumsinya
dan terbuat dari bahan baku apa saja.
Terakhir, iklan yakult Seperti slogan dari Yakult, “Cintai ususmu, minum Yakult tiap
hari”, Yakult adalah minuman fermentasi dari bahan-bahan alami yang membantu
melancarkan pencernaam makanan dalam tubuh. Yakult seperti obat, baik dicerna oleh tubuh,
namun tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Untuk orang dewasa, sebaiknya tidak lebih
dari satu kemasan setiap hari dan untuk anak kecil, sebaiknya hanya semiggu sekali saja,
dimana konsumen terlindungi dengan adanya informasi ini, disini juga menjelaskan “yakult”
tidak hanya ingin produknya laku keras, namun juga untuk kesehatan konsumen.
Kesimpulan
Kotler, P., & Armstrong. (2018). Prinsip-Prinsip Marketing Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba
Empat.
Octavani, R., & Paramita, S. (2019). Tinjauan Etika Periklanan dalam Konten Kreatif
Periklanan, I. D. (2020). Etika Pariwara Indonesia. Jakarta: Dewa Periklanan Indonesia Edisi
Ketiga.
Rodgers, S., & Thorson, E. (2012). Advertising Theory. New York: Routledge.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yusnaidi. (2018). Analisis Penggunaan Unsur Sensualitas Sebagai . Jurnal Bisnis dan Kajian