Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Bahasa Indonesia Kel 6

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Bapak Age Januar, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6

Alifia Rahma Meilia C2214201119


Dina Fajria C2214201031
M Rizki Maulana C2214201102
Tri Setiawan C2214201062

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangkan baik materi
maupun pikirannya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kepada dosen bahasa indonesia bapak Age Januar, MPd
rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
dengan sangat baik
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Sistem Kardiovaskuler
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan manfaat bagi
para pembaca.

Tasikmalaya, 28 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Makalah...................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
A. Landasan Teoritis...................................................................................................3
B. Pembahasan...........................................................................................................3
B.1 Identitas Profesional............................................................................................3
B.2 Hubungan tingkat Pendidikan dan lama kerja perawat dengan response time
pelayanan keperawatan.............................................................................................4
BAB III................................................................................................................................7
PENUTUP...........................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang professional dan berorientasi pada paradigma sehat
sesuai dengan paradigma keperawatan yang dimiliki.
Perawat memberikan pelayanan di rumahsakit 24 jam dalam sehari, 7
hari dalam seminggu, serta mempunyai kontak yang konstan dengan pasien.
Oleh karena itu, pelayanan keperawatan dirumah sakit merupakan bagian dari
integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi yang sangat
menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Sehingga tiap upaya untuk
peningkatan pelayanan rumah sakit juga diikuti upaya peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan di rumah sakit bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yang diberikan dalam bentuk asuhan keperawatan,
dilakukan melalui proses pengkajian terhadap penyebab utama tidak terpenuhi
kebutuhan dasar manusia, penentuan diagnosis keperawatan, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengevaluasian. Seluruh proses diatas
disebut proses keperawatan.
Saat ini banyak perawat yang tidak mengerti peraturan tentang praktik
keperawatan serta batasan – batasan legal keperawatan. Ini dapat memicu
terjadinya overlapping antara perawat dan dokter dalam praktik pelayanan
kesehatan. Praktik keperawatan yang aman mencakup pemahaman tentang
batasan legal dimana perawat harus berfungsi. Seperti halnya dengan semua
aspek keperawatan saat ini, pemahaman tentang implikasi hukum mendukung
pikiran kritis pada bagian perawat. Perawat harus memahami hukum untuk
melindungi dirinya dari pertanggungjawaban dan untuk melindungi hak-hak
klien. Diharapkan perawat dapat memandang informasi yang mengikutinya
sebagai dasar pemahaman apa yang diharapkan masyarakat kita dari pemberi
asuhan keperawatan profesional.

1
2

Disisi lain, semakin lama seorang perawat dalam mengabdi dan


menjalankan profesinya diharapkan bisa semakin memahami tentang hukum
keperawatan yang berlaku, agar dapat menjalankan profesi keperawatan dengan
baik dan dapat mengabdikan diri secara benar kepada masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di rumuskan dalam
permasalahan berikut : “Adakah hubungan tingkat Pendidikan dan lama kerja
perawat dengan response time pelayanan keperawatan?’
C. Tujuan Penulisan
1.Meketahui lama kerja perawat
2.Menganalisa tingkat pengetahuan perawat
D. Manfaat Makalah
a. Menjadi bahan informasi agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan
dengan baik
b. Memberi masukan untuk upaya peningkatan pelayanan praktik keperawatan
c. Memberi landasan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis
Menurut undang-undang RI No. 38 Tahun 2014, keperawatan merupakan
bagian pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat
baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berarti suatu
bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
Kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik
keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk
asuhan keperawatan.

Menurut AIPNI (2015), profesionalisme keperawatan di Indonesia


diterima sejak lokakarya nasional keperawatan tahun 1983. Keperawatan
didefinisikan sebagai suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan Kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditunjukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan harus
memenuhi standar mutu internasional yang menjamin keamanan dan kenyamanan
klien dan keluarga. Perawat dituntut menunjukan tampilan professional, dapat
bekerja sama dan memeberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.

Keperawatan merupakan profesi yang melakukan pengabdian pada


manusia dan bertujuan untuk kemanusiaan, dimana lebih mendahulukan
kepentingan Kesehatan klien di atas kepentingan sendiri, memberi asuahan
keperawatan yang bersifat humanistik, dengan pendekatan holistik, berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai
standar utama praktik dalam melaksanakan asuhan keperawatan (AIPNI,2015)

B. Pembahasan
B.1 Identitas Profesional
Identitas prosesional dapat didefinisikan berdasarkan kata identitas dan
professional. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, identitas berarti ciri-ciri
atau keadaan khusus ; dapat juga diartikan sebagai jati diri (KBBI,2019). Menurut
Castells identitas adalah proses pembentukan arti yang menjadi dasar dalam
atribut budaya yang memberikan identitas pada satu individu atau kelompok.
Identitas professional telah dikonseptualisasikan dengan cara yang berbeda.

3
4

Menurut Schein (1978), identitas professional didefinisikan sebagai konstelasi


atribut yang relatif abadi, keyakinan, nilai-nilai, motif dan pengalaman dalam arti
orang mendefinisikan dirinya dalam peran professional. Menurut Van maanen dan
Barley (1984), identitas professional adalah definisi yang dibuat oleh individu
berkaitan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini juga berkaitan dengan
profesi dan tempat kerja dan menegaskan bahwa identitas professional hanya
berkembang dilingkunga kerja (Barbara-i-Molinero,Cascon-Pereira,dan
Hernandez-Lara, 2017).

B.2 Hubungan tingkat Pendidikan dan lama kerja perawat dengan response time
pelayanan keperawatan
Departemen Kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang
memberikan pelayanan kesehatan secara professional dimana pelayanan tersebut
berbentuk pelayanan biopsiko sosial dan spiritual yang ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat. Proses keperawatan merupakan metode suatu konsep
diterapkan dalam praktek keperawatan. Proses keperawatan ini juga merupakan
pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan
interpersonal serta ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien atau keluarga
(Nursalam, 2013).

Pengaturan Tindakan medis secara umum dalam UU No.36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan dapat dilihat dalam pasal 63 ayat 4 dinyatakan bahwa
pelaksanaan pengobatan dan perawatan berdasarkan ketentuan dalam ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan, hanya boleh dilakukan oleh tenaga Kesehatan
yang telah memiliki keahlian dan kewenangan dibidang Kesehatan. Dalam
pelayanan kegawat daruratan, Depkes RI (2006), Menyebutkan perawat gawat
darurat mempunyai peran dan fungsi seperti independen yang merupakan fungsi
mandiri yang berkaitan dengan pemberian asuhan (care), fungsi dependen
merupakan fungsi delegasi baik sepenuhnya maupun Sebagian yang diberikan
dari profesi lain. Sedangkan fungsi kolaboratif yaitu melakukan kerja sama saling
membantu dalam program Kesehatan ( Perawat sebagai pegawai Kesehatan).
Perawat dalam melakukan Tindakan keperawatan memerlukan kecepatan,
ketepatan, serta kecakapan dalam menentukan sesuatu permasalah yang ada di
IGD dan Tindakan atau pelayanan keperawatan yang diberikan dapat dinilai dari
response time dapat dipengaruhi oleh beberapa factor salah satunya adalah tingkat
Pendidikan dan lama kerja perawat. Tingkat Pendidikan perawat klinis di IGD
terdiri dari DIII keperawatan, Profesi Ners dan Ners spesialis (Undang-Undang
Keperawatan No.38 Tahun 2018). Sedangkan masa kerja atau lama kerja
dibedakan menjadi dua kategori yaitu masa kerja baru kurang dari 5 tahun dan
masa kerja lama lebih dari 5 tahun (Mangkunegoro 2013).
5

Faktor-faktor yang mempengaruhi response time pelayanan keperawatan


juga disampaikan menurut penelitian yang dilakukan oleh Vitrise Maatilu (2014).
Dengan judul penelitian “Hubungan karakteristik perawat dengan response time di
IGD RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado” yaitu terdiri dari tingkat pendidikan
perawat, lama kerja perawat, tingkat pengetahuan perawat dan pelatihan yang
pernah di ikuti oleh perawat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Juni sampai
10 Juli 2014.

Tingkat Pendidikan yang dimiliki perawat antara satu dengan yang lainya
akan berbeda baik dalam segi keilmuan (knowledge) maupun dalam praktek
karena semakin tinggi Pendidikan perawat maka mata ajar keperawatanya pun
akan semakin detail dan komprehensif. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mahyawati (2015) tentang “ Hubungan tingkat Pendidikan
perawat di IGD RSPKU Muhammadiyah Yogyakarta”, dengan hasil penelitian
keeratan hubunganya yaitu 0.027 yang berarti terdapat keeratan hubungan antara
tingkat Pendidikan dengan waktu tanggap perawat.

Response time juga dipengaruhi oleh lama kerja atau masa kerja perawat,
dimana perawat yang masa kerjanya baru akan berbeda dengan perawat yang
masa kerjanya sudah lama atau bisa dikatakan senior. Masa kerja dapat dihitung
berdasarkan teori Handoko (2010) dimana teori tersebut membahas bahwa masa
kerja atau lama kerja perawat terhitung sejak perawat tersebut ditempatkan di
tempat tertentu untuk bekerja sampai hari dimana perawat tersebut dikaji.

Pernyataan tersebut sesuai juga oleh penelitian yang dilakukan oleh


Kambuaya (2016) tentang “Hubungan masa kerja perawat dengan pelaksanaan
triage di IGD RSUD Kabupaten Sorong” , yang menyatakan bahwa masa kerja
perawat 76% yaitu lebih dari 3 tahun dan pelaksanaan tiage nya baik. Dengan
kekuatan hubungan antara masa kerja dengan pelaksanaan triage yaitu nilai
P=0,023.

Rumah Sakit dituntut dapat memberikan pelayanan yang paripurna, cepat


dan tepat. Penerapan Response time pelayanan keperawatan di instalasi gawat
darurat dapat mempengaruhi kepercayaan keluarga terhadap Rumah Sakit. Dalam
penelitian Mario Alan Rembet (2015) dengan judul penelitian yaitu “Hubungan
Response Time Perawat Dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Klien Pada
Triase Kuning (urgent) di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran
Amurang ”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dari 69
responden, ada 36 responden (52,2%) yang mendapatkan response time yang
lambat lebih dari 5 menit dari perawat dan terdapat hubungan antara response
time perawat dengan kepercayaan keluarga klien terhadap Rumah Sakit.
6

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Indra Gunawan


(2017) dengan judul “Hubungan pengetahuan perawan dengan Response Time
pada Klien Kecelakaan Lalu Lintas Di Ruang UGD RSI Siti Khadijah dan RS
Muhammadiyah Palembang”. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan
pengetahuan dengan response time di ruang UGD RSI Siti Khadijah dan RS
Muhammadiyah Palembang tahun 2017 (P value = 0,017).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Departemen Kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang
memberikan pelayanan kesehatan secara professional dimana pelayanan
tersebut berbentuk pelayanan biopsiko sosial dan spiritual yang ditujukan
kepada individu keluarga dan masyarakat.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali
memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/35770/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

http://eprints.undip.ac.id/44125/2/RinnaAyuNovita_G2A009097_BAB1KTI.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/1761/1/2013_2013132MEN.pdf

Anda mungkin juga menyukai