LP LK New
LP LK New
LP LK New
Disusun Oleh:
ROMAN SETIAWAN
NIM 1130221026
Puji syukur kami kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan anugerah kepada kami untuk menyusun dan menyelesaikan makalah
laporan pendahuluan dan laporan kasus ini tentang “ckd” pada Ny. R di ruang Aster
RSUD Dr. M Soewandhie.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam
menambah pengetahuan atau wawasan mengenai ckd. Kami sadar makalah ini belum
sempurna maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini menjadi sempurna.
i
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................3
1.4 Manfaat............................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisiologi Ginjal...........................................................................................5
2.1.3 Etiologi......................................................................................................................6
2.1.4 Klasifikasi.................................................................................................................7
2.1.5 Manifestasi Klinis......................................................................................................7
2.1.6 Patofisiologi..............................................................................................................8
2.1.7 Penatalaksanaan.........................................................................................................9
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................10
2.1.9 Komplikasi..............................................................................................................12
2.2 Konsep Proses Keperawatan............................................................................................1
A. Pengkajian Fokus.............................................................................................................1
B. Pemeriksaan fisik.............................................................................................................2
C. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................................2
D. Intervensi keperawatan.....................................................................................................3
E. Evaluasi keperawatan.......................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit gagal ginjal kronik atau chronic kidney disease (ckd) merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang saat ini banyak terjadi di masyarakat.
CKD merupakan proses kerusakan ginjal selama rentang waktu lebih dari tiga
cukup tinggi. Setiap tahunnya prevalensi penyakit gagal ginjal terus meningkat.
Data di Amerika Serikat tahun 2015 memperkirakan bahwa angka kejadian CKD
mencapai 19,2 juta (11%) dari seluruh populasi dewasa dan 0,22% diperkirakan
sudah ada pada stadium akhir (WHO, 2015). Penatalaksanaan kolik abdomen
aspirasi abses abdomen dan terapi antibiotik. Pada akhirnya, penanganan pasien
colic abdomen secara umum adalah dengan menentukan apakah pasien tersebut
merupakan kasus bedah yang harus dilakukan tindakan operasi atau tidak (Crown,
2011).
gagal ginjal yang serius. Penatalaksanaan lain meliputi transplantasi ginjal atau
3
pencangkokan ginjal yang sehat ke pasien gagal ginjal kronik. Berbagai
penatalaksanaan ini dapat mencapai hasil yang optimal jika terdapat kerjasama
yang baik diantara tenaga kesehatan atau pemberi pelayananan kesehatan, salah
satunya perawat. Dalam perawatan pasien CKD, perawat dapat berperan sebagai
pasien. Perawat harus memahami dengan benar perawatan dan pengobatan yang
tepat pada pasien CKD. Perawatan pasien dapat dilakukan dengan menggunakan
4
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat
masyarakat dan bisa menjadi acuan serta pedoman bagi dalam memberikan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah
suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
irreversible, pada suatu derajat memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap,
progresif laju filtrasi glomerolus (LFG). (Jameson dan Loscalz, 2013) Chronic
Kidney Disease (CKD) atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah). (Nuari dan Widayati, 2017) Dari definisi diatas dapat penulis simpulkan
bahwa Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan fungsi ginjal yang
1) Anatomi Ginjal
retroperianeal bagian atas pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat
langsung pada dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah,
jumlahnya ada 2 buah yang terletak pada bagian kiri dan kanan, ginjal kiri lebih
besar dari ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal ±200 gram. Pada
umunya ginjal laki-laki lebih panjang daripada ginjal wanita. Secara anatomis
ginjal terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal
2) Fisiologi Ginjal
eritroprotein, dan bagian aktif vitamin D. Sebelum menjadi urin, didalam ginjal
c) Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
7
di tubulus kontortus distal.
2.1.3 Etiologi
sekunder (secondary illnes). Penyebab yang sering adalah diabetes mellitus dan
hipertensi. Selain itu ada penyebab lainnya dari gagal ginjal kronis diantaranya:
e. Preeklampsia
f. Obat-obatan
8
2.1.4 Klasifikasi
a). Mual
b). Muntah
9
2.1.6 Patofisiologi
1) Penurunan GFR
kreatinin akan menurun, kreatinin akan meningkat, dan nitrogen urea darah
Banyak masalah muncul pada ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah
4) Anemia
Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritroprotein yang tidak adekuat,
memendeknya usia sel darah merah, defiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk
terjadi pendarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran GI.
10
5) Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat
Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan yang saling timbal
balik, jika salah satunya meningkat yang lain akan turun. Dengan menurunnya
GFR maka tejadi peningkatan kadar fosfat serum dan sebaliknya penurunan
kadar kalsium. Penurunan kadar kalsium ini akan memicu sekresi paratormon,
namun dalam kondisi gagal ginjal, tubuh tidak berespon terhadap peningkatan
2.1.7 Penatalaksanaan
1) Konservatif
2) Dialisis
dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CPAD
11
b) Hemodialisis Yaitu dialysis yang dilakukan melalui tindakan invasif vena dengan
vena dan arteri) dan double lumen (langsung pada daerah jantung atau vaskularisasi
ke jantung).
3) Operasi
a) Pengambilan batu
a) Volume: biasanya kurang dari 400ml/24 jam atau tidak ada (anuria)
b) Warna: secara abnnormal urin keruh kemungkinan disebabkan oleh pus, bakteri,
lemak, fosfat atau urat sedimen kotor, kecoklatan menunjukkan adanya darah, Hb,
mioglobin, porifin.
c) Berat jenis: kurang dari 1.105 (menetap pada 1.010 menunjukkan kerusakan
f) Natrium: lebih besar dari 40 mEq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorpsi
natrium.
2) Darah
dari 7, 2.
5) Ultrasono ginjal: menentukan ukuran ginjal dan adanya masa, kista, obstruksi
masa.
1. Penyakit Tulang
13
2. Penyakit Kardiovaskuler
3. Anemia
4. Disfungsi seksual
14
2.1.10 Pathway
Kerusakan ginjal
Turunnya GFR
CKD
1
Gangguan reabsorbsi Retensi Na Sekresi eritroprotein naik
Proses hemodialsa Produksi urin turun
kontinyu
Dispnea
COP turun
RAA turun
Metabolism an aerob
2
2.2 Konsep Proses Keperawatan
A. Pengkajian Fokus
Pengakajian, meliputi:
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat tanggal masuk rumah
digunakan untuk membedakan kliaen satu dengan yang lain. Jenis kelamin,
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan.
4. Data fokus
a. TD meningkat
3
c. Dispnea karena vol vasskular meningkat sehingga terjadi odema pulmonal
dan ekspansi paru turun
d. Nyeri karena suplai oksigen jarngan turun dan asam laktat naik
B. Pemeriksaan fisik
1. B1: tidak ada suara tambahan seperti ronchi dan wheezing, pasien tampak
cuping hidung
2. B2: Td: 120/85, N: 85 x/menit, S: 36,7, akral dingin, crt >2 detik
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif (D.000) d.d hambatan upaya nafas d.d dispnea,
penggunaan otot bantu pernafasan, pola nafas abnormal (SDKI, 2017, hal, 26)
2. Hipervolemia (D.0022) b.d gangguan mekanisme regulasi d.d dipsnea, edema
anasarca kadar Hb turun (SDKI, 2017, hal, 62)
3. Perfusi perifer tidak efektik (D.0009) b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
d.d pengisian kapiler> 3 detik, turgor kulit menurun, edema (SDKI, 2017, hal,
37)
4
D. Intervensi keperawatan
Tanggal Luaran keperawatan (SLKI) Intervensi keperawatan SIKI
5
meningkat (skala 5) bengkak pada ekstermitas (O; poin 3)
- Edema perifer menurun 4. Hindari pemasangan infus atau
(skala 5) pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi (T; poin 1)
- Warna kulit pucat
5. Anjurkan minum obat pengontrol
menurun (skala 5)
tekanan darah secara teratur (E; poin
2)
(SLKI 2018, hal 84)
E. Evaluasi keperawatan
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit gagal ginjal kronik atau chronic kidney disease (ckd) merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang saat ini banyak terjadi di masyarakat.
CKD merupakan proses kerusakan ginjal selama rentang waktu lebih dari tiga
7
DAFTAR
PUSTAKA
8
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN PROGRAM STUDI PROFESI
NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031)
8298582 KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57
SURABAYA Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
: RSUD Dr M
Nama Mahasiswa : Roman Setiawan RS Soewandhie
N IM : 1130221026 Ruangan : Aster
Tanggal Pengkajian : 05 oktober 2022 Jam : 16.00 WIB
IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn.R No. RM : 708353:
Umur : 23 tahun Tgl. MRS : 04 okt 2022
Jenis Kelamin : ♀ Diagnosa : -CKD std V
Suku/Bangsa : Indonesia -Hipertensi
Agama : Islam -Anemia
Pekerjaan :-
Pendidikan :
Alamat : Dukuh Pakis 6A/91 Surabaya
1
1
2.3.2 Cardiovaskuler (B2: Bleeding)
Nyeri Dada Pusing Sakit Kepala Kram Kaki Palpitasi Clubbing Finger
Suara Jantung:
Normal
Ada Kelainan (Sebutkan) Tidak ada kelainan pada jantung
Edema:
Palpebra Anasarka Extremitas Atas Ekstremitas Bawah Ascites Tdk Ada
3.2 Minum
Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 5-6 kali 2x
Jenis Minum Air putih Air putih
Jumlah (Lt/gelas) 1,5 liter 600ml
Yang disukai Air putih Air putih
Yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Alergi Tidak ada Tidak ada
Lain-lain Tidak ada Tidak ada
3.4.2 Aktivitas 1
Rumah 5 Rumah sakit
Aktivitas sehari- Lama 7 Jam Lama 7 jam
hari Jam 05.00 s/d Jam 12.00 Jam 07.00 s/d Jam 11.00
Jenis Aktifitas Bekerja Makan, istirahat
Tingkat Dibantu Dibantu
ketergantungan
IV. PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
4.1 Sosial/Interaksi:
Hubungan Dengan Klien :
Kenal Tidak Kenal Lainnya (Sebutkan) ………………
Dukungan Keluarga :
Aktif Kurang Tidak Ada
Dukungan Kelompok/Teman/Masyarakat :
Aktif Kurang Tidak Ada
Reaksi Saat Interaksi :
Tidak Kooperatif Bermusuhan Mudah Tersingung Defensif
Curiga Kontak Mata Lainnya (Sebutkan) sangat kooperatif
Konflik Yang Terjadi Terhadap :
Peran Nilai Lainnya (Sebutkan) -
4.2 Spiritual :
Konsep Tentang Penguasa Kehidupan :
Tuhan Allah Dewa Lainnya (Sebutkan) ……………………….
Ritual Agama Yang Bermakna/Berarti/Diharapkan Saat Ini :
Sholat Baca Kitab Suci Lainnya (Sebutkan) ……………………….
Sarana/Peralatan/Orang Yang Diperlukan Untuk Melaksanakan Ritual Agama
Yang Diharapkan Saat Ini :
Lewat Ibadah Rohaniawan Lainnya (Sebutkan) ……………………….
Upaya Kesehatan Yang Bertentangan Dengan Keyakinan Agama :
Makanan Tindakan Obat-Obatan Lainnya (Sebutkan) -
Keyakinan/Kepercayaan Bahwa Tuhan Akan Menolong Dalam Menghadapi
Situasi Sakit Saat Ini :
Ya Tidak
Keyakinan/Kepercayaan Bahwa Penyakit Dapat Disembuhkan :
Ya Tidak
Persepsi Terhadap Penyebab Penyakit :
Hukuman 1
Cobaan/Peringatan Lainnya (Sebutkan) …………………………
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG 6
5.1 Laboratorium :
HEMATOLOGI
Hemoglobin : 7.1 g/dL (11.7-15.5)
Jumlah Eritrosit : 2.48 10^6/uL (3.80-5.20)
Hematokrit : 21.5 % (35.0-47.0)
KIMIA DARAH
SGOT : 15 U/L (5-34)
SGPT : 18 U/L (0-55)
Glukosa Darah Acak : 95 mg/Dl (70-200)
BUN : 31 mg/dL (6-20)
Kreatinin Darah : 5.1 mg/dL (0.6-1.3)
Natrium Darah : 140 mmol/L (136-146)
Kalium Darah : 3.9 mmol/L (3.5-5.0)
5.2 X Ray :
-
5.3 USG :
-
5.4 EKG :
Tanggal 4 Oktober 2020 : hasil EKG Sinus rhythm
VI. TERAPI
1. Injeksi Ranitidine : 2x1
2. Injeksi Santagesik : 3x1
3. Terapi pump Nikardipin IV : 0,5 mikro dengan target tensi 150 mmHg
4. P.O Candesartan : 16 mg (1-0-0)
5. Adalat Oros : 30 mg (0-0-1)
6. Bisoprolol : 5 mg (0-1-0)
7. Dopamet : 250 mg 3x1
……………………….
NIM.
1
7
ANALISA DATA
DO:
- Pasien tampak sesak Gangguan reabsorbsi
(Dypsnea)
- Terpasang 02 masker
8 lpm Hipernatremia
- Tampak retraksi dada
- Pola nafas abnormal
(takipneu) Vol vaskuler
- Pasien tampak pucat
meningkat
- TTV :
TD : 211/130 mmHg Dypsnea
N : 81x/menit
S : 36,50C
RR : 28x/menit
Spo2 : 96%
- HB : 7.1 g/dl
CKD
DS: pasien mengatakan
2 Hipervolemia
bengkak di tangan, kaka,
dan wajah
Retensi Natrium dan
DO: air
- Pasien tampak edema
dikaki, tangan, dan
wajah Gagal fungsi renal
- pasien tampak sesak
(Dypsnea)
Produksi Urine
- Pasien tampak pucat
Menurun
- TTV :
TD : 211/130 mmHg Edema
N : 81x/menit
S : 36,50C
RR : 28x/menit Kelebihan Volume
Cairan
1
8
Spo2 : 96%
- HB : 7.1 g/dl
- Pasien HD reguker
hari senin dan kamis
(sudah berjalan 1
bulan)
1
9
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Pola nafas tidak efektif (D.000) d.d hambatan upaya nafas d.d dispnea,
penggunaan otot bantu pernafasan, pola nafas abnormal (SDKI, 2017, hal,
26)
3 Resiko Renal tidak efektif (D.0016) d.d Disfungsi ginjal (SDKI, 2017, hal,
49)
2
0
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Pola nafas tidak efektif (D.0005) d.d hambatan upaya
nafas d.d dispnea, penggunaan otot bantu pernafasan, pola nafas abnormal (SDKI, 2017, hal,
26)
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
2
1
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
2
2
TINDAKAN KEPERAWATAN
2
3
mg/dL
6. Memonitor kecepatan infus secara
ketat
R/ Venlon tanpa Infus
7. Membatasi asupan cairan dan
garam
R/ pasien diet 2000 kalori, protein
60 gr. Minum : 600 ml/24 jam
12.00 8. Menjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
R/ Dopamet 250 mg
2
4
CATATAN PERKEMBANGAN
2
5
EVALUASI
2
7
TINDAKAN KEPERAWATAN
2
8
06 Oktober 2022 1 a. Manajemen jalan napas
15.00
1. Memonitor pola nafas
R/ Dispnea (+), Frekuensi nafas
irreguler
15.00 2. Memonitor bunyi napas tambahan
R/ Tidak ada bunyi nafas
tambahan
3. Memosisikan pasien senyaman
15.05
mungkin
R/ Posisi semi fowler
4. Memberikan terapi oksigenasi
R/ Terpasang O2 Masker 8 Lpm
16.00 2 b. Manajemen hipervolemia
1. Memeriksa tanda dan gejala
hipervolemia
R/ Dipsnea, Edema pada kaki,
tangan, dan wajah
16.35
2. Memonitor status hemodinamik
R/ TD: 186/115 Nadi : 84x/mnt
3. Memonitor intake dan output
cairan
4. Memonitor tanda hemokonsentrasi
R/ HB : 12.7 g/dL
16.40
5. Memonitor kecepatan infus secara
ketat
R/ Venlon tanpa Infus
18.00 6. Membatasi asupan cairan dan
garam
R/ pasien diet 2000 kalori, protein
60 gr. Minum : 600 ml/24 jam
2
9
7. Menjurkan minum obat pengontrol
20.00
tekanan darah secara teratur
R/ Dopamet 250 mg
CATATAN PERKEMBANGAN
3
2
TINDAKAN KEPERAWATAN
3
3
07 Oktober 2022 1 a. Manajemen jalan napas
15.00
1. Memonitor pola nafas
R/ Dispnea (+)
2. Memonitor bunyi napas tambahan
15.00
R/ Tidak ada bunyi nafas
tambahan
15.05 3. Memosisikan pasien senyaman
mungkin
R/ Posisi semi fowler
4. Memberikan terapi oksigenasi
R/ Terpasang O2 Masker 8 Lpm
b. Manajemen hipervolemia
16.00 2
1. Memeriksa tanda dan gejala
hipervolemia
R/ Dipsnea, Edema pada kaki,
tangan, dan wajah
16.35 2. Memonitor status hemodinamik
R/ TD: 198/101 Nadi : 78x/mnt
3. Memonitor intake dan output
cairan
4. Memonitor tanda hemokonsentrasi
R/ kadar Natrium : 141 mmol/L,
BUN : 19 mg/Dl, Kreatinin : 4.3
mg/dL
3
4
R/ pasien diet 2000 kalori, protein
60 gr. Minum : 600 ml/24 jam
7. Menjurkan minum obat pengontrol
20.00
tekanan darah secara teratur
R/ Dopamet 250 mg
CATATAN PERKEMBANGAN
3
5
EVALUASI
3
7