Percobaan 1 Rangkaian Penguat Operasional: 1.1 Tujuan
Percobaan 1 Rangkaian Penguat Operasional: 1.1 Tujuan
Percobaan 1 Rangkaian Penguat Operasional: 1.1 Tujuan
2.2
1.2Persiapan
Persiapan
Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul op amp ini. Tugas pendahuluan pada
modul ini adalah menyusun lima buah rangkaian menggunakan IC op amp 741 pada
breadboard. Untuk mendukung pengerjaan tugas pendahuluan ini, siswa diharapkan telah
membaca “Petunjuk Umum Penggunaan BreadBoard” dan Appendix berjudul “Rating
Komponen”.
Peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan, seperti breadboard, IC, dan kabel
penghubung, akan disediakan dari lab dan dapat diambil di Laboratorium Dasar sehari
sebelum praktikum dimulai. Buat rangkaian di rumah dan bawa rangkaian ini pada saat
praktikum sebagai tugas pendahuluan sekaligus bahan praktikum.
Pengenalan Op Amp
Operational Amplifier, sering disingkat dengan sebutan Op Amp, merupakan komponen yang
penting dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low power).
Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp pada rangkaian elektronik yang
memberikan operasi aritmetik pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada
rangkaian.
Op amp digambarkan secara skematik seperti pada Gambar 1-1.
IC Op Amp 741
Vout = Vin
Vout = -(R2/R1)Vin
Gambar 1-4 Penguat Inverting
Vout = (1+R2/R1)Vin
Gambar 1-5 Penguat Noninverting
1.4
2.4 Tugas Pendahuluan
1. Rangkai keempat rangkaian seperti pada Gambar 1-7 di atas breadboard, bawa
pada saat praktikum.
1) Perhatikan gambar rangkaian yang diatas dan susun seperti rangkaian tersebut.
2) Pasang input tegangan DC dari power supply sebesar +12 V ke pin 7 dan -12 V
ke pin 4 LM741.
3) Hubungkan negatif OP AMP dengan resistor 1000 ohm dan input gelombang
sinyal kotak secara seri.
4) Hubungkan positif OP AMP ke ground.
5) Pasang kapasitor secara pararel pada titik negatif OP AMP dan output.
6) Setting input gelombang kotak dengan frekuensi 1000 Hz, lalu setting voltage low
-1 V dan setting voltage high 1 V (2 Vpp).
7) Gunakan osiloskop untuk melakukan pengukuran dan analisa.
8) Lakukan pengukuran osiloskop dengan memasan probe A ke titik input A dan
probe ke titik output. Perhatikan bentuk gelombang di osiloskop bagaimana
bentuknya lalu ukur amplitude masing-masing gelombang untuk mendapat nilai
tegangan. (Catat pengukuran dan bentuk gelombang).
9) Lakukan pengukuran osiloskop dengan memasan probe A ke titik input B dan
probe ke titik output. Perhatikan bentuk gelombang di osiloskop bagaimana
bentuknya lalu ukur amplitude masing-masing gelombang untuk mendapat nilai
tegangan. (Catat pengukuran dan bentuk gelombang).
10) Lakukan langkah 6-9 untuk setting gelombang kotak dengan voltage low -2 V dan
Voltage high 2 V.