Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas percobaan rangkaian penguat operasional menggunakan IC op-amp 741 pada breadboard.
2. Percobaan ini meliputi penguat non-inverting, inverting, dan summer (penjumlah) untuk memahami karakteristik dasar op-amp.
3. Langkah kerja percobaan mencakup pengukuran tegangan input dan output serta analisis hubungan antara keduanya."
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan6 halaman
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas percobaan rangkaian penguat operasional menggunakan IC op-amp 741 pada breadboard.
2. Percobaan ini meliputi penguat non-inverting, inverting, dan summer (penjumlah) untuk memahami karakteristik dasar op-amp.
3. Langkah kerja percobaan mencakup pengukuran tegangan input dan output serta analisis hubungan antara keduanya."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas percobaan rangkaian penguat operasional menggunakan IC op-amp 741 pada breadboard.
2. Percobaan ini meliputi penguat non-inverting, inverting, dan summer (penjumlah) untuk memahami karakteristik dasar op-amp.
3. Langkah kerja percobaan mencakup pengukuran tegangan input dan output serta analisis hubungan antara keduanya."
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas percobaan rangkaian penguat operasional menggunakan IC op-amp 741 pada breadboard.
2. Percobaan ini meliputi penguat non-inverting, inverting, dan summer (penjumlah) untuk memahami karakteristik dasar op-amp.
3. Langkah kerja percobaan mencakup pengukuran tegangan input dan output serta analisis hubungan antara keduanya."
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6
Percobaan I
Rangkaian Penguat Operasional
Muhammad Haadi Al Hendri (13117102) Asisten : Maulida Khusnul Aqib (13116002) Tanggal Percobaan : 26/02/2019 EL___2202___ Praktikum ___Rangkaian Elektrik II___ Laboratorium Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera
Abstrak—Praktikum Rangkaian Elektrik II modul 1
ini membahas Rangkaian Penguat Operasional. Pada Operational Amplifier, sering disingkat dengan sebutan percobaan kai ini praktika diharapkan untuk bisa Op Amp, merupakan komponen yang penting dan memahami cara menyusun rangkaian pada banyak digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya breadboard dan juga dapat memahami penggunaan rendah (low power). Istilah operational merujuk pada Op Amp kegunaan op amp pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi aritmetik pada tegangan input (atau Kata Kunci—Op Amp, Breadboad, Inverting, Non- arus input) yang diberikan pada rangkaian. inverting Op amp digambarkan secara skematik seperti pada Gambar 1-1.
I. PENDAHULUAN
P ada saat ini setiap rangkaian elektrik pasti
menggunakan sebuah komponen bernama IC yang dimana IC ini berfungsi sebagai operational amplifier, IC ini berukuran sangat kecil sehingga menghemat tempat ketika membuat sebuah rangkaian. IC yang digunakan pada percobaan kali ini adalah IC Op Amp 741. Op Amp memiliki 2 buah inputan, yaitu inverting dan non- inverting dan juga memiliki 1 output.
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang
biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat Gambar 1. Simbol Penguat Operasional elektronika dengan sambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau dalam bahasa Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan Inggris: gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu koneksi catu daya pada op amp. Simbol ”-” keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia menunjukkan inverting input dan ”+” menunjukkan dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak non-inverting input. Koneksi ke catu daya pada op digunakan adalah seri. amp tidak selalu digambarkan dalam diagram, Penguat operasional adalah perangkat yang sangat namun harus dimasukkan pada rangkaian yang efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat sebenarnya. operasional adalah untuk operasi matematika sederhana IC Op Amp 741 seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah. .
II. LANDASAN TEORETIS
Pengenalan Op Amp Gambar 2. Konfigurasi pin IC Op amp 741 IC op amp yang digunakan pada percobaan ini ditunjukkan pada Gambar 1-2. Rangkaian op amp ini dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu ujungnya untuk menandai arah yang benar dari Gambar 3. Rangkaian Penyangga rangkaian. Pada bagian atas DIP biasanya tercetak nomor standar IC. Perhatikan bahwa penomoran pin dilakukan berla-wanan arah jarum jam, dimulai dari bagian yang dekat dengan tanda bulatan/strip. Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC (no connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. Pada percobaan kali ini kita tidak akan menggunakan fitur offset null. Perhatikan Gambar 4. Penguat Inverting bahwa tidak terdapat pin ”ground” pada op amp ini, amp menerima referensi ground dari rangkaian dan komponen eksternal. Meskipun pada IC yang digunakan pada eksperimen ini hanya berisi satu buah op amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih op amp dalam suatu kemasan DIP.
IC op amp memiliki kelakukan yang sangat mirip
dengan konsep op amp ideal pada analisis rangkaian. Bagaimanapun, terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating Gambar 5. Penguat Noninverting maksimum, biasanya ±18V, karena akan merusak IC. Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum. Rangkaian Standar Op Amp Berikut ini merupakan beberapa rangkaian standar Gambar 6. Penguat Selisih op amp. Untuk penurunan persamaannya dapat merujuk ke buku teks kuliah. Jika ingin mendesain rangkaian sederhana, pilihlah resistor dalam range sekitar 1kΩ sampai 200kΩ. III. METODOLOGI 7. Sambungkan VP ke titik C, catat nilai Vin dan Vo. A. Alat dan Bahan 1. Power Supply DC (1 buah) 8. Sambungkan VP ke titik D, catat nilai Vin 2. Generator Sinyal (1 buah) dan Vo. 3. Osiloskop (1 buah) 4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah) 9. Bagaimana hubungan antara Vout 5. Kabel BNC – BNC (1 buah) dengan Vin? Catat dan lakukan 6. Kabel 4mm – 4mm (max. 5 buah) analisa pada laporan. 7. Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 buah) 8. Multimeter Digital (2 buah) Rangkaian Penguat Inverting 9. Breadboard (1 buah) 10. Kabel jumper (10 buah) 10. Perhatikan dan susun rangkaian seperti 11. IC Op Amp 741 (1 buah) pada Gambar 1-8. 12. Kapasitor 1 nF (1 buah) 11. Ukur dan catat nilai aktual resistor yang 13. Resistor 1 kΩ (4 buah) digunakan. 14. Resistor 1,1 kΩ (3 buah) 15. Resistor 2,2 kΩ (5 buah) 12. Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin 16. Resistor 3,3 kΩ (5 buah) dan Vo.
B. Langkah Kerja 13. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin
dan Vo. Memulai Percobaan 14. Bagaimana hubungan antara 1. Sebelum memulai percobaan, isi Vout dengan Vin? Catat dan dan tanda tangani lembar Lakukan analisa dan sampaikan penggunaan meja yang tertempel hasilnya dalam laporan. pada masing-masing meja 15. Selanjutnya, dengan masih praktikum. Catat juga nomor meja terhubung ketitik B, pasang dan Kit Praktikum yang generator sinyal sebagai Vin digunakan dalam Buku Catatan Laboratorium. dengan frekuensi 500 Hz. Atur keluaran generator sinyal sehingga 2. Pada percobaan ini akan menghasilkan output op-amp digunakan tegangan catu + 12 V (Vout)sebesar 4 Vpp. dan -12 V untuk rangkaian op amp. Pastikan tegangan catu OFF ketika menyusun 16. Catat besar tegangan Vin peak to rangkaian. Setelah rangkaian peak. Pastikan setting osiloskop telah dicek (yakin bahwa tidak menggunakan DC coupling. terdapat kesalahan perangkaian) Bagaimana hubungan antara Vout baru berikan tegangan. Koneksi dengan Vin? Lakukan Lakukan tegangan yang tidak tepat akan analisa dan sampaikan hasilnya merusak IC dan pengurangan dalam laporan. nilai. Rangkaian Summer(Penjumlah) Rangkaian Penguat Non-Inverting 17. Modifikasi rangkaian pada 3. Perhatikan dan susun rangkaian seperti Gambar 1-8 dengan pada Gambar 1-7 menambahkan input lain (Vin2) 4. Ukur dan catat nilai aktual resistor 1kΩ. dari generator sinyal, seperti pada Gambar 1-9. 5. Sambungkan VP ke titik A, catat nilai Vin dan Vo. 18. Ukur dan catat nilai aktual resistor yang digunakan. 6. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin dan Vo. 19. Buka sambungan dari titik C ke rangkaian. Pasang generator sinyal sebagai Vin dengan frekuensi 500Hz. Atur keluaran generator sinyal sehingga menghasilkan output op amp sebesar 4Vpp. 20. Sambungkan VP ke titik A. Amati dengan menggunakan osiloskop dan catat nilai Vin serta Vo. Gambar 7. Rangkaian Percobaan Non Pastikan setting osiloskop Inverting menggunakan DC coupling. Tabel Percobaan 1 Titik Perhitungan Pengukuran 21. Sambungkan VP ke titik B, catat nilai Vin Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V) dan Vo. A 12 24,132 9,05 11,01 22. Bagaimana hubungan antara B 9 18,099 7,04 11,01 C 6 12,066 5,02 10,09 Vout dengan Vin? Catat dan D 3 6,033 2,98 6,04 Lakukan analisa dan sampaikan Dari tabel diatas terlihat dari pengukuran titik A dan titik hasilnya dalam laporan. B tidak sama sekali mendekati dengan perhitungan. Hal ini dikarenakan, IC yang kami gunakan Vout-nya tidak Rangkaian Integrator bisa melebihi dari nilai 11,01 sehingga nilai yang 23. Perhatikan dan susun rangkaian seperti didapatkan pada Vout yang besar adalah 11,01 V. pada Gambar 1-10 Namun pada titik C dan D nilai pengukuran mendekati nilai dari perhitungan. Jadi percobaan kami tidak 24. Rangkai Vs dengan sinyal kotak sepenuhnya gagal. menggunakan generator sinyal R pada frekuensi 1kHz 0,5Vpp. Vout 1 2 Vin R1 25. Amati gelombang output dengan Pada Vp di A menggunakan osiloskop. Plot kedua 0,992k gelombang input dan output. Vout 1 12V Apakah hubungan antara gelombang 0,981k input dan output? Lakukan analisis 2, 011 (12) dan tulis dalam laporan. 24,132 26. Lakukan langkah 23 Pada Vp di B 0,992k 9V dengan mengubah Vout 1 amplitudo sebesar 0,981k 0.1Vpp dan 2, 011 (9V ) bandingkan hasilnya. 18, 099V Lakukan analisis Pada Vp di C tentang pengamatan 0,992k anda! Vout 1 6V 0,981k 2, 011 (6V ) IV. HASIL DAN ANALISIS 12, 066V 1.1. Percobaan Rangkaian Penguat Pada Vp di D NonInverting 0,992k Vout 1 3V Dalam percobaan pertama ini kitan akan membuktikan tentang op amp jenis non- 0,981k inverting 2, 011 (3V ) 6, 033V 2,193k 1.2. Rangkaian Inverting Vout (200 304)mV 0, 492k (4, 457) 104mV 463,528mV Pada Vp di B 2,193k Vout (208 416)mV Gambar 8. Rangkaian Penguat Inverting 0, 492k Taber Percobaan 2 (4, 457) 208mV Titik Perhitungan Pengukuran Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V) 927, 056mV A 6 -13,41 3,328 1,969 B 12 -26,825 2,005 2,005 Dari data di atas menunjukan operasi penjumlahan Op R Amp inverting yang berada pada Vp dan Vs yang di Vout 2 Vin hubungkan dengan resistor. Hasil dari data di atas R1 bernilai negatif karena karena penguat operasional Vp pada A dioprasikan pada mode memperkecil, berbeda dengan nilai yang kami dapatkan ketika melakukan percobaan. 2,193k Vout 6V Penguat sinyal tegangan setiap input mengikuti resistor 0,981k input dan Vin. 13, 41V 1.4. Percobaan Integrator Vp pada B 2,193k Vout 12V 0,981k 26,825V Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai dari Vout lebih kecil daripada nilai Vin, hal ini menunjukan bahwa karakteristik dari Rangkaian penguat inverting adalah memperkecil nilai sinyal keluarannya.
1.3. Percobaan Rangkaian Summer
Gambar 10. Rangkaian Percobaan Integrator
Gambar 9. Rangkaian penguat penjumlah
Tabel percobaan 3 Titik Perhitungan Pengukuran Vp Vin(V) Vout(V) Vin(V) Vout(V) Gambar 11. Simulasi rangkaian integrator A 603 -463,528 280 688 Tabel percobaan 4 B 632 -927,056 208 856 Nilai Vpp Nilai Simulasi 0,991x0,981 Vin(V) Vout(V) R1 0,5 Vpp 220 mV - 0,991 0,981 0,1 Vpp 2,8mV - R Dalam percobaan kali ini kita mencari nilai dari Vout Vout 2 (Vin2 Vin1 ) dan Vin dengan Vs dengan menggunakan generator R1 sinyal pada frekuensi 1 kHz dengan 0,5Vpp dan Pada Vp di A 0,1Vpp. Pada percobaan kali ini terdapat kesalahan penempatan rangkaian sehingga nilai dari Vout tidak didapatkan dan hanya mendapatkan nilai dari Vin saja.
Gambar dengan menggunakan 1kHz,0.5 Vpp
Gambar dengan menggunakan 1kHz, 0.1 Vpp
V. SIMPULAN
Bentuk rangkaian sangat mempengaruhi nilai
gelombang yang keluar. Penggunaan mutimeter digital harus tepat dan benar untuk mendapatkan nilai yang sesuai. Dalam percobaan praktikan dapat menyusun rangkaian pada breadboard
REFERENSI
[1]. KIKI KANANDA, M. T. DKK. PRAKTIKUM RANGKAIAN
ELEKTRIK II, LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO. INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA, LAMPUNG SELATAN. 2018