CBR SDM Triana Siahaan Ekonomi Sumber Daya Manusia PDF
CBR SDM Triana Siahaan Ekonomi Sumber Daya Manusia PDF
CBR SDM Triana Siahaan Ekonomi Sumber Daya Manusia PDF
OLEH
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan tugas Critical book Review. Tugas ini di buat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah yaitu <Ekonomi Sumber Daya Alam=.
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khususnya Ekonomi sumber daya alam. Penulis menyadari bahwa
tugas critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan, apalagi dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman penulis masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis yang
belum seberapa.
Penulis sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. Penulis juga berharap semoga tugas critical journal review
ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan pembaca.
Triana Siahaan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan penulisan critical book review ini adalah untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan serta ringkasan dari buku yang berjudul ekonomi sumber daya manusia oleh bapak
Dr. Munajat Syamsuddin, SE, Msi atas referensi atau panduan dari buku utama nya dan
membandingkan nya dengan buku yg lain dan juga pemenuhan tugas saya dalam mata kuliah
Ekonomi syariah serta pada dasarnya tujuan penulisan critical book review.
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Buku ini merupakan panduan yang dalam menulis tinjauan kritis dari suatu buku.
Critical Book Review (CBR) adalah sebuah tulisan yang lebih rumit daripada ringkasan karena
mensyaratkan, antara lain, kemampuan untuk menganalisis teks seperti yang dimaksudkan
penulisnya, gagasan pengendali atau tesis, menganalisis teknik pengorganisasian, dan
kemampuan meringkas (summary)
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya
dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR ekonomi
sumber daya manusia ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang ekonomi sumber daya manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
A. Pendahuluan
Ekonomi sumber daya manusia adalah ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis
pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi dengan kata lain ekonomi sumber daya manusia merupakan penerapan teori ekonomi
pada analisis sumber daya manusia.
Ruang lingkup ekonomi sumber daya manusia antara lain meliputi dinamika
kependudukan, Ketenagakerjaan di Indonesia, struktur Ketenagakerjaan, sektor informal dan
formal, transisi kependudukan, mobilitas penduduk, migrasi penduduk, permintaan dan
Kebijakan pokok dalam upaya peningkatan kualitas hidup sumber daya manusia secara lintas
sektoral diantaranya
1. Peningkatan kualitas fisik individu meliputi jasmani rohani dan kejuangan atau motivasi
serta kualitas kecukupan kebutuhan dasar seperti terpenuhinya gizi, sandang, Perumahan dan
pemukiman yang sehat
2. Peningkatan kualitas keterampilan atau skill sumber daya manusia yang produktif dan upaya
pemerataan penyebaran nya
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berwawasan lingkungan
4. Peningkatan pranata dan penerapan hukum yang meliputi kelembagaan, perangkat dan
aparat serta kepastian hukum.
Adam Smith merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian dikenal
sebagai aliran klasik. Smith menganggap bahwa manusia lah sebagai faktor produksi utama
yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa, alasannya alam tidak ada artinya kalau tidak
ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya sehingga bermanfaat bagi kehidupan
Hukum say didasarkan pada asumsi bahwa nilai produksi selalu sama dengan
pendapatan tiap ada produksi akan ada pendapatan yang besarnya persis sama dengan nilai
produksi tadi. Dengan demikian dalam keadaan keseimbangan produksi cenderung
menciptakan permintaannya sendiri akan produksi barang yang bersangkutan
3. Teori Malthus
Menurut Malthus manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi
hasil hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia karena perkembangan jumlah
manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian.
maka Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka yang akan menimpa umat
manusia.
4. Teori keynes
5. Teori harrod-domar
Teori harrod-domar dikenal sebagai teori pertumbuhan. Menurut teori ini investasi
tidak hanya menciptakan permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas
produksi yang besar membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar produksi tidak
menurun jika kapasitas yang besar ini tidak diikuti dengan permintaan yang besar pula, maka
surplus akan muncul dan disusul penurunan jumlah produksi
A. Pendahuluan
kerja. Sedangkan komposisi penduduk dilihat dari struktur umur dan tingkat pendidikan
merupakan cermin kualitas penduduk yang telah ada dan yang akan memasuki pasar kerja.
B. Pertumbuhan Penduduk
1. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Tingkat rendahnya fertilitas dapat menggambarkan kecepatan
pertumbuhan penduduk suatu daerah atau negara
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi yang
dapat mempengaruhi perubahan penduduk. 2 komponen demografi lainnya adalah fertilitas dan
migrasi. Informasi tentang kematian penting tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi
pihak swasta terutama yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Ukuran-
ukuran mortalitas antara lain angka kematian kasar, angka kematian menurut umur dan angka
kematian bayi
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu daerah
ke daerah lain yang melampaui batas-batas administrasi, politik atau negara yang sering juga
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Dalam
kaitannya dengan sumber daya manusia migrasi merupakan perpindahan sumber daya manusia
yang umumnya disebabkan oleh alasan ekonomi, seperti menyangkut lapangan dan jenis
pekerjaan serta alasan lain seperti keamanan.
internasional yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri atau perpindahan
penduduk luar negeri ke dalam negeri atau melewati batas negara.
A. Pendahuluan
Jumlah penduduk yang makin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang
makin besar pula. Ini berarti makin besar pula jumlah orang yang mencari pekerjaan atau
menganggur. Agar dapat dicapai keadaan yang seimbang maka mereka semua dapat
tertampung dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keinginan serta keterampilan
mereka.
B. Teori Ketenagakerjaan
Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah
ketidakseimbangan antara permintaan akan Tenaga Kerja dan penawaran tenaga kerja pada
suatu tingkat upah. Ketidakseimbangan tersebut dapat berupa lebih besarnya penawaran
dibanding permintaan terhadap Tenaga Kerja dan lebih besarnya permintaan dibanding
penawaran tenaga kerja.
Ada 2 teori penting yang perlu dikemukakan dalam kaitannya dengan masalah
ketenagakerjaan. Pertama adalah teori Lewis yang mengemukakan bahwa kelebihan bekerja
merupakan kesempatan dan bukan suatu masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan
memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di sektor lain.
Teori kedua adalah teori Fei Ranis yang berkaitan dengan negara berkembang yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut kelebihan buruh, sumber daya alamnya yang belum dapat
diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak pengangguran dan
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
C. Konsep Ketenagakerjaan
1. Tenaga kerja
2. Angkatan kerja
4. Tingkat pengangguran
5. Pengangguran terbuka
6. Setengah menganggur
Lapangan pekerjaan utama seseorang adalah bidang kegiatan utama pekerja tersebut. Lapangan
pekerjaan utama biasanya digolongkan atas
c. industri pengolahan
e. bangunan
h. keuangan asuransi usaha persewaan bangunan dan tanah serta jasa perusahaan
i. jasa kemasyarakatan
Jenis pekerjaan utama seseorang adalah macam pekerjaan yang dilakukan pekerja
tersebut. Jenis pekerjaan utama biasanya digolongkan atas tenaga profesional teknisi dan
sejenisnya, tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan tenaga tata usaha dan tenaga yang
sejenis, tenaga usaha penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha pertanian perburuan dan
Perikanan, tenaga produksi operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar.
Status pekerjaan utama seseorang adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan
pekerjaan. Status pekerjaan utama biasanya terdiri atas buruh atau karyawan berusaha sendiri,
berusaha dengan dibantu pekerja keluarga atau guru tidak tetap, pekerja keluarga, dan berusaha
dengan buruh tetap.
Di Indonesia munculnya dilema ekonomi informal adalah sebagai dampak dari makin
kuatnya proses modernisasi yang bergerak bias menuju sifat-sifat yang dualistis. Di negara-
negara sedang berkembang masalah sektor informal sebenarnya menjadi semakin penting
keberadaannya namun kondisinya sangat penting. Keberadaannya yang sangat penting Apalagi
setelah ekonomi Indonesia dirundung krisis dimana permintaan angkatan kerja di sektor
informal ini makin besar seiring dengan siklus usaha sektor formal yang tidak berjalan normal.
Perilaku sektor formal yang kikir dalam penyerapan tenaga kerja justru membawa
dampak positif bagi sektor informal. Kegiatan sektor informal yang menonjol biasanya terjadi
di kawasan yang sangat padat penduduknya dimana pengangguran maupun pengangguran
terselubung merupakan masalah yang utama.
1. Kurangnya pengetahuan deskriptif maupun analisis mengenai jenis unit dan luas kegiatan
ekonomi informal
2. Tidak mampunya kekuasaan birokrat untuk mencapai daerah pedesaan pinggiran kota dan
pemukiman kumuh yang kebanyakan digeluti oleh pelaku informal
3. Kurangnya tenaga yang mampu mengetahui dengan baik seluk beluk ekonomi informal
4. Tidak adanya sumber dana yang dapat mencukupi permintaan sektor tradisional yang luas.
Menurut Didik J. Rachbini ada dua faktor yang mengakibatkan dualisme ekonomi antara sektor
formal dan informal muncul yaitu pertama terkait dengan faktor eksternal dan kedua dengan
faktor internal
Sebagai faktor eksternal adalah yang pertama bahwa pranata-pranata yang mendukung
kegiatan ekonomi formal yang modern. Kedua kesenjangan tingkat upah. Ketiga terkait dengan
masalah teknis politis dimana para pelaku-pelaku politik di Indonesia kurang mencermati dan
memahami perkembangan modernisasi yang begitu cepat. Sedangkan yang berkaitan dengan
faktor internal adalah tingkat produktivitas yang sangat tidak seimbang. Ketidakseimbangan
ini ditunjukkan sektor formal daripada sektor informal.
Pekerja anak yang terdapat di pedesaan maupun di perkotaan tidak terlepas dari
keadaan ekonomi rumah tangga budaya dan faktor lainnya di mana sebagai besar dari mereka
terutama dari kelas sosial yang rendah dan melakukan pekerjaan sebagai bagian dari kegiatan
sehari-hari. Pekerjaan yang dilakukan pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu pekerjaan reproduktif dan pekerjaan yang produktif.
Kerjaan reproduktif dimaksud sebagai kegiatan kegiatan kerja yang tidak mempunyai
implikasi langsung terhadap penghasilan tetapi memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk melakukan pekerjaan produktif. Pada dasarnya pekerjaan reproduktif adalah
menyangkut kerumahtanggaan. Sedangkan pekerjaan produktif adalah pekerjaan yang
berimplikasi langsung terhadap penghasilan pekerjaan produktif adalah bermacam-macam
pekerjaan bila dilakukan pelakunya akan memperoleh imbalan berupa upah.
Keberadaan pekerjaan yang merupakan suatu fenomena yang kompleks dan sudah
berlangsung lama yang dimulai dari negara-negara Eropa dan kemudian negara berkembang di
dunia ke-3 termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi anak
itu sendiri, latar belakang keluarganya, pengaruh orang tua dan budaya.
Perkembangan pekerja anak di Indonesia terdapat dilihat dari aspek demografi dan ekonomi
yaitu:
2. Pekerja anak menurut tingkat pendidikan, tempat tinggal dan jenis kelamin
3. Pekerja anak menurut status pekerjaan utama, tempat tinggal dan jenis kelamin
Mobilitas penduduk adalah Gerak penduduk yang melewati batas wilayah dan dalam
periode waktu tertentu. Batas wilayah tersebut umumnya digunakan batas administrasi seperti
batas Provinsi, Kabupaten, kecamatan dan kelurahan atau desa. Migrasi dapat mengambil
beberapa bentuk seperti perpindahan penduduk dari desa ke kota dari satu provinsi ke provinsi
lain dari satu daerah ke daerah lain dalam satu provinsi yang sama dan sebagainya. Dengan
maksud untuk menetap di daerah tujuan. Sedangkan mobilitas penduduk perpindahan itu tidak
disertai dengan unsur niatan untuk menetap di daerah tujuan.
Mobilitas penduduk merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yaitu pertama melalui usaha atau manusia mencari sesuatu yang baru dikenal kedua
melalui usaha mempertahankan yang dimiliki. Pada umumnya teori migrasi mempersoalkan
faktor-faktor yang mendorong untuk bermigrasi atau yang mendorong orang untuk mengambil
keputusan untuk bermigrasi. Salah satu daya tarik atau daya dorong mobilitas adalah kondisi
sosial budaya yang muncul dan berkembang sebagai akibat dari Intervensi manusia melalui
proses pembangunan.
A. Transisi Mortalitas
1. Soft rock
2. Intermediate rock
3. Hard rock
Proses transisi mortalitas yang terjadi selama ini tak lepas kaitan dengan modernisasi
yang terjadi. Dampak modernisasi terhadap penurunan angka kematian penduduk dunia dapat
dikategorikan dalam empat tahap. Penurunan tingkat mortalitas pada awalnya terjadi di negara-
negara maju yaitu sebelum abad ke-20 yang lebih banyak berkaitan dengan perbaikan dalam
bidang sosial, ekonomi, lingkungan hidup, keadaan gizi dan kebiasaan hidup sehat.
B. Transisi Fertilitas
Para ahli mengemukakan empat tahapan dalam transisi fertilitas yaitu yang pertama
harga seorang anak sangat rendah akibatnya jumlah anak yang diinginkan sangat banyak.
Namun umumnya keadaan sosial ekonomi masih buruk begitu pula kondisi kesehatan para ibu.
Kondisi gizi belum baik sehingga kesuburan para ibu dan resiko keguguran sangat tinggi,
fertilitas alam sangat rendah.
Kemudian tahap kedua harga seorang anak sudah mulai meningkat begitu pula tingkat
fertilitas alamiah. Namun Sayangnya pada tahap ini harga pelayanan kontrasepsi masih sangat
mahal, bukan hanya saja harga yang terlalu tinggi tetapi juga nilai-nilai sosial belum bisa
menerima penggunaan kontrasepsi tersebut.
Dan tahap yang terakhir yaitu tahap ketiga harga anak sudah cukup tinggi dan harga
kontrasepsi sudah mulai terjangkau oleh sebagian penduduk. Sebagian penduduk itu sudah
menginginkan dan menggunakan kontrasepsi, namun belum semua penduduk dapat
menjangkau pelayanan kontrasepsi
Perubahan komposisi penduduk dari suatu wilayah akan berpengaruh timbal balik
dengan kemampuan sosial ekonomi masyarakat wilayah tersebut dalam pemenuhan kebutuhan
hidup mereka. Masyarakat wilayah tersebut dapat saja pindah ke tempat lain bila mereka
merasakan beberapa hal yang mendorong untuk melakukan hal itu misalnya lowongan
pekerjaan yang sangat menyempit dan sumber daya alam yang makin langka. Sebaliknya untuk
alasan serupa masyarakat dari wilayah lain bisa saja masuk ke wilayah tersebut.
D. Transisi Urbanisasi
Tahapan tahapan transisi urbanisasi terdiri atas enam. Tahap pertama, wilayah
perkotaan baru mulai ada sebagai akibat dari pembukaan daerah-daerah baru dan
pengembangan daerah daerah tersebut. Tahap kedua, ketika perekonomian suatu wilayah mulai
berkembang para migran mulai membawa keluarga mereka. Ketiga, ketika penduduk
perkotaan sudah banyak sumbangan migrasi neto dikalahkan oleh pertumbuhan penduduk
alami. Keempat, pertumbuhan alami atau penduduk asli wilayah perkotaan mulai menurun
sebagai akibat penurunan fertilitas yang tajam walau hal tersebut tidak berarti jumlah penduduk
mulai berkurang pengaruh migrasi itu masih terasa karena jumlah penduduk kota sudah begitu
besar dan begitu banyak penduduk yang mendiami wilayah wilayah pedesaan di sekitar kota.
Kelima, ketika urbanisasi mencapai angka di atas 50% migrasi neto menurun dengan tajam
urbanisasi lebih banyak disebabkan oleh reklasifikasi perkotaan. Dan tahap yang terakhir yaitu
tahap keenam, urbanisasi mencapai angka sekitar 100% hingga reklasifikasi tidak banyak
dilakukan lagi.
Ada 3 faktor produksi dalam pembangunan ekonomi ketiga faktor tersebut menurut
ekonomi klasik yaitu tanah pekerja dan modal. Menurut mereka tanah dalam jumlah yang tetap
tidak tergantung pada tingkat harganya, artinya harga dapat naik dan turun tetapi jumlah tanah
yang ditawarkan tidak berubah. Sementara itu jumlah pekerja relatif sangat elastis terhadap
tingkat upah. Bila upah naik melebihi tingkat subsistem maka jumlah penduduk akan
meningkat dengan cepat. Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya upah orang
cenderung untuk kawin muda dan mengurangi pantang seks kenaikan upah juga menyebabkan
angka kematian menurun peperangan pun berkurang.
Salah satu tujuan jangka panjang dari pembangunan nasional Indonesia adalah
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia bersama-sama dengan
teknologi dianggap sebagai keunggulan kompetitif untuk mengejar ketertinggalannya dari
negara maju, meskipun kemajuan teknologi mempunyai peranan yang besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi tetapi dalam pembuatan kebijakan pengembangan teknologi mesti
dipertimbangkan antara lain sumber daya yang dimiliki masalah-masalah yang dihadapi dan
tujuan dari pembangunan itu sendiri
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia baik manusia sebagai insan maupun
sebagai sumber daya pembangunan terasa semakin penting dalam rangka mewujudkan struktur
perekonomian yang kokoh Mandiri dan andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
dan berdasarkan demokrasi ekonomi. Ciri perekonomian yang diharapkan adalah semakin
meningkatnya kemakmuran rakyat melalui tercapainya tingkat pertumbuhan yang tinggi dan
tercapainya stabilitas nasional yang mantap.
Di dalam perekonomian nasional Indonesia tidak dapat disangkal lagi bahwa sektor
pertanian merupakan sektor utama baik dilihat dari sumbangannya dalam pendapatan nasional
maupun jumlah penduduk yang hidupnya tergantung kepadanya bahkan beberapa kali terbukti
sektor pertanian menjadi semacam penyanggah perekonomian nasional pada saat krisis dunia
dan krisis ekonomi nasional.
Ada 4 pusat kegiatan agribisnis yang dilaksanakan oleh badan agribisnis Departemen Pertanian
yaitu antara lain:
1. Gelombang Pertanian
Gelombang Perubahan pertama yang disebut dengan gelombang pertanian adalah salah
satu era kehidupan peradaban manusia yang berhasil mengalami satu perbuatan besar sebagai
dampak dari perubahan pola dan tata cara kehidupan umat manusia di dunia yang dalam
berbagai tulisan disebut sebagai revolusi hijau. Ciri menonjol dari gelombang perubahan ini
adalah berhasil karena ketekunan dan kegigihan manusia dalam upaya mempertahankan diri
dan bersaing yang sepenuhnya masih menggantungkan pada sumber daya tenaga manusia
secara fisik.
2. Gelombang Industri
Gelombang kedua ini ini lebih populer disebut dengan revolusi industri. Di mana umat
manusia mengalami kemajuan pesat dalam berbagai aspek kehidupan yang diakibatkan karena
penemuan dan perkembangan teknologi. Dengan ditemukannya mesin uap listrik dan temuan
temuan teknologi yang menghantar umat manusia pada kondisi yang tidak lagi mengandalkan
tenaga fisik manusia sebagai sumber daya tenaga tetapi peran teknologi telah mengambil alih
beban kerja manusia secara spektakuler
3. Gelombang Informasi
Gelombang ketiga ini sangat populer sebagai akibat munculnya buku karya spektakuler
Alvin toffler yang berjudul The Third Wave. Informasi tidak hanya elemen penting dalam
proses manajemen tetapi didudukkan pada tingkatan yang lebih terhormat yaitu informasi
sebagai nafas kehidupan organisasi dan kekuatan organisasi
4. Gelombang Produktivitas
5. Gelombang Imajinasi
Gelombang kelima yang disebut dengan gelombang imajinasi adalah satu era
gelombang perubahan yang menuntut persaingan organisasi harus berdasarkan pada
Kemampuan untuk menciptakan imajinasi. Daya imajinasi organisasi merupakan kekuatan
yang paling handal. Organisasi yang memiliki kreativitas original dan mampu
mengembangkan pandangan dengan perspektif jauh lebih ke depan atau organisasi yang
memiliki visi dengan tepat akan mampu bertahan dalam persaingan
Data tentang situasi ketenaga kerjaan merupakan salah satu data Pokok yang dapat
mengambarkan kondisi perekonomian, sosial, Bahkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu
wilayah dalam Suatu kurun waktu tertentu. Salah satu isu penting dalam Ketenagakerjaan,
disamping keadaan angkatan kerja (economically Active population) dan struktur
ketenagakerjaan adalah isu Pengangguran. Pengangguran dari sisi ekonomi merupakan produk
Dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja Yang tersedia. Ketersediaan
lapangan kerja yang relatif terbatas Tidak mampu menyerap „para pencari kerja‟ yang
senantiasa Bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah Penduduk.Tingginya
angka pengangguran tidak hanya menimbulkan Masalahmasalah di bidang ekonomi saja
melainkan juga Menimbulkan berbagi.
Kriteria Ketenagakerjaan
• Penduduk
Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang Berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
untuk menetap.
Konsep angkatan kerja merujuk pada kegiatan utama yang Dilakukan oleh penduduk
usia kerja selama periode tertentu.Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja,
atau Punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan Pengangguran.Bukan angkatan
kerjaPenduduk usia kerja tidak termasuk angkatan kerja mencakupPenduduk yang bersekolah,
mengurus rumah tangga atauMelaksanakan kegiatan lainya.
• Bekerja
• Penggangguran Terbuka
• Penggangguran Terselubung
• Setengah Menganggur
Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam Semnggu).
Semakin tinggi tingkat setengah pengangguran, maka Semakin banyak tenaga kerja yang
kurang termanfaatkan dan Menggambarkan semakin banyaknya pekerjaan tidak layak yang
Tersedia.
Adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak Dapat dilepaskan dari sebuah
organisasi, baik institusi maupun Perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
Perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya,SDM berupa manusia Yang dipekerjakan di
sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir Dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu.Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih Berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu Kemudian muncullah istilah baru di luar H.R.
(Human Resources), Yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar
Sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipat Gandakan, dikembangkan
(bandingkan dengan portofolio investasi) Dan juga bukan sebaliknya sebagai liability
(beban,cost). Di sini Perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih
Mengemukakan.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian Mikro dan pengertian
makro. Pengertian SDM secara mikro adalah Individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu
perusahaan atau Institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan,
Pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro
adalah penduduk suatu negara yang sudah Memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum
bekerja maupun Yang sudah bekerja.Sehingga secara menyeluruh, pengertian Sumber Daya
Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu Organisasi, baik institusi
maupun perusahaan dan berfungsi sebagai Aset yang harus dilatih dan di kembangkan
kemampuannya.
SDM dalam sebuah organisasi atau perusahaan, yang bisa Dilihat dalam pengertian
secara Mikro dapat dibedakan menjadi 2 Kategori. Yang pertama adalah Karyawan
Operasional dan Karyawan Manajerial. Yang masing-masing memiliki peranannya Dalam
organisasi atau perusahaan tersebut. SDM tersebut yang Akan mengelola jalannya proses bisnis
pada suatu organisasi atau Perusahaan. Sehingga dibutuhkan kinerja yang optimal dari seluruh
SDM yang ada dan terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan.Kinerja karyawan adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas Yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan Tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Kepadanya. Dan
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang Karyawan dalam melakukan pekerjaannya
sesuai dengan ketentuan Yang di tetapkan oleh perusahaan.Kinerja karyawan yang baik dapat
Memengaruhi kepuasan kerja pada diri karyawan.Munculnya Kepuasan kerja dapat membuat
meningkatnya kinerja karyawan.
Hal ini bisa terwujud kalau pengelolaan SDM dan SDA tadi Terlaksana dengan baik,
terjadi perimbangan antara pendidikan/skill Yang dimiliki oleh tenaga kerja dan ketersediaan
lapangan kerja.Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara Jumlah tenaga kerja
yang besar dengan minimnya ketersedian Lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain lapangan
kerja yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja yang ada,lebih-lebih
tenaga kerja yang tidak terampil atau berpendidikan.
Kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena Hasil kerja yang dilakukan
atau dilaksanakan karyawan atas tugas-Tugasnya. Inti dari kualitas kerja adalah suatu hasil
yang dapatDiukur dengan efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang Dilakukan oleh sumber
daya manusia atau sumber daya lainnya Dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan
dengan baik dan Berdaya guna.Kualitas kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia
(Matutina,2001:205), kualitas sumber daya manusia mengacu pada:
kerjasama dan tanggung jawab.Banyak sekali keterampilan kerja yang harus dimiliki
seseorang Untuk mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.Diantaranya
(Communication skill) yaitu keterampilan berkomunikasi Yakni kemampuan yang sangat
diperlukan dalam dunia kerja Sehingga semua perushaan akan mudah menerima Anda jika
Anda Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, menarik dan menyenangkan;
kemampuan penjualan atau (marketing skill) yaitu keterampilan di bidang pemasaran yaitu
bidang yang menjual poduk dan memperkenalkannya kepada khalayak terhadap produk
tersebut.
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan
lingkungan sosialnya serta merupakan bagian pentingbagi ketahanan nasional. Hak
memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik
merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Bank Dunia menyoroti fenomena
lapangan kerja di Indonesia yang tidak sesuai antara kebutuhan pencari kerja dengan pengusaha
sebagai pemberi kerja. Fenomena ini disinyalir muncul akibat ketimpangan informasi, terutama
dikalangan anak muda yang baru lulus sekolah. Ekonom Senior Bank Dunia Vivi Alatas
mengatakan, 60 persen angkatan kerja muda terlalu mengandalkan model getok tular alias
informasi dari hasil obrolan dengan teman atau keluarga. Hal inimenandakan adanya kesulitan
angkatan kerja untuk mengakses informasi soal pasar kerja. Kondisi ini, idealnya harus
dijembatani oleh pemerintah atau pemberi kerja. Sebab, ketidaktahuan cara mencari kerja
bukan hanya dialami lulusan SD atau SMP, melainkan juga SMA hingga sarjana.Keberadaan
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sangat penting
sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan (1.hak setiap Orang untuk memperoleh
Informasi; (2) kewajiban Badan Publik menyediakan dan melayani permintaan Informasi
secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proporsional, dan cara sederhana; (3) pengecualian.
Bersifat ketat dan terbatas; (4) kewajiban Badan Publik untuk Membenahi sistem
dokumentasi dan pelayanan Informasi. Melalui Mekanisme dan pelaksanaan prinsip
keterbukaan, akan tercipta Kepemerintahan yang baik dan peran serta masyarakat
yangTransparan dan akuntabilitas yang tinggi sebagai salah satu Prasyarat untuk mewujudkan
demokrasi yang hakiki. Dengan Membuka akses publik terhadap Informasi diharapkan Badan
Publik Termotivasi untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada Pelayanan rakyat yang
sebaik- baiknya.Tentunya undang-undang tersebut belum berjalan dengan Mulus, menurut
Kementerian KOMINFO, terdapat kendala baik dari Internal ataupun external diantaranya:
Internal:
Eksternal:
Kebijaksanaan Pemerintah
Sosio-budaya Masyarakat
Faktor sosio-masyarakat tidak dapat diabaikian oleh suatu Organisasi. Hal ini dapat
dipahami karena suatu organisasi apa pun Di dirikan untuk kepentingan masyarakat yang
mempunyai latar Belakang sosiobudaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam
Mengembangkan SDM dalam suatu organisasi faktor ini perlu Dipertimbangkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar Organisasi dewasa ini telah
sedemikian pesatnya. Sudah barangTentu suatu organisasi harus mengikuti arus tersebut.
Untuk itu maka Organisasi harus mampu untuk memilih teknologi yang tepat untuk
Organisasinya. Untuk itu maka kemampuan karyawan organisasi Harus diadaptasikan dengan
kondisi tersebut (Notoatmodjo,1992).
• Cover buku sangat menarik sehingga dapat membuat pembaca tertarik Untuk
membaca buku tersebut.
• Penulis banyak lebih banyak bersifat conceptual framework dengan tidak
meninggalkan aspek teknis dari ekonomi Syariah itu sendiri,
• Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap
teori ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadi
nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca
yakin bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai
kalangan.
Isi buku mudah dipahami
Isi buku tidak hanya teori nya saja tetapi disertai dengan contoh-contohnya
Menjelaskan dengan detail sesuai dengan topik yang dibahas melalui tatanan
bentuk. Apalagi berbicara mengenai konsep Islam, tertera dasar hukum dari
qur’an dan hadist yang di berikan.
• Ada beberapa kosa kata atau istilah dalam buku yang orang awam mungkin
susah untuk dimengerti
• Beberapa kasus contoh kurang di buat di dalam beberapa materi pada isi buku
▪ Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap
teori ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber. Hal ini tentu menjadi
nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca
yakin bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai
kalangan.
▪ Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengajaran dengan baik.
Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi para mahasiswa/i
• Isi buku terlalu monoton sehingga pembaca bisa bosan saat membaca buku Ini.
• Tidak terdapat kasus yang aktual sehingga belum bisa menjamin kebenaran nya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan kedua buku tersebut dapat saya simpulkan bahwa eksistensi Sumber
daya manusia merupakan potensi yang terkandung Dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk Sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
Dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam Menuju tercapainya
kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang Seimbang dan berkelanjutan.
3.2 Saran
Kedua buku ini sangat rekomended bagi kalangan pelajar khususnya mahasiswa, kedua
buku ini terkonsep secara rapi dan idealis yang dimana membuat para pembaca nya tidak bosan
mempelajari tiap tiap materi per bab tersebut Dengan menyeimbangkan penjelasan yang jelas
dari beberapa dasardasar serta konsep terkait ilmu ekonomi sumber daya manusia yang
diperlukan, membuat kedua buku ini terlihat independen dan berkualitas.