Laporan Praktek Kerja Lapangan Atunnnnn 20232
Laporan Praktek Kerja Lapangan Atunnnnn 20232
Laporan Praktek Kerja Lapangan Atunnnnn 20232
OLEH:
FARHATUNNISA
NIM 2020C1B002
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
OLEH:
FARHATUNNISA
NIM 2020C1B002
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui:
Program Studi TP Dosen Pembimbing
PKL/Penguji
Ketua
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-nya sehingga penulis dapat
malaksanakan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul” Metode Pemberian Nutrisi
AB Mix Pada Tanaman Selada” serta dapat menyelesaikan laporannya tepat pada
waktunya.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah
kami lakukan pada saat di lapangan yakni di Badan Riset dan Inovasi Daerah
NTB. Dimulai dari tanggal 2 Januari sampai dengan 4 Februari 2023
Dalam penyusunan laporan hasil praktek kerja lapangan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Budy Wiryono, SP,M.Si, M.P, selaku Dekan Fakultas Pertania
Universitas Muhammdiyah Mataram.
2. Bapak Syirril Ihromi SP,.MP, selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian
Universitas Muhammdiyah Mataram
3. Ibu Muliatiningsih, SP,.MP, selaku Ketua Prodi Teknik Pertanian
Universitas Muhammdiyah Mataram.
4. Ibu Muliatingsih,SP.,MP, selaku dosen pembimbing Praktik Kkerja
Lapangan.
5. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB yang bersedia menerima penulis
untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama kurang lebih
satu bulan
6. Teman-teman PKL Isnaini, Miftahurahman, Alfi Zaitullah, Nurhasniati
dan teman-teman terbaik lainnya yang memberi banyak ide-ede bagus
dalam proses pembuatan laporan.
7. Pembibing lapangan bapak Dahman Ali,ST dan Hamzah,S.Pd.,M.Pd
iv
8. Ucapan banyak terimakasih kepada orang tua tercinta Bapak
Taufiqurahman dan Ibu Nurhayati yang telah banyak memberikan
dukungan dan support terbaik dalam menyelesaikan laporan ini.
9. Ucapan terimakasih kepada kaka Tersayang Yusril Hidayat yang telah
banyak membantu pengerjaan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangna
sehingga jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan praktek kerja
lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.
Mataram,
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
RINGKASAN..................................................................................................ix
BABI.PENDAHULUAN................................................................................1
vi
3.3. Kendala Yang Dihadapi............................................................17
4.1. Simpulan...................................................................................18
4.2. Saran..........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19
LAMPIRAN....................................................................................................20
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
Metode Pemberian Nutrisi AB Mix Pada Tanaman Selada
Farhatunnisa1,Muliatiningsih2.
RINGKASAN
Selada (Lactuca sativa) merupakan salah satu tanaman sayur yang sudah
tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia sebagai sayuran yang biasa
dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan. Selada memiliki berbagai
kandungan gizi, seperti serat, vitamin A dan zat besi.Penanamna dengan metode
hidroponik semakin di gemari, terutama untuk masyarakat perkotaan dan
sekitarnya. Bertanam dengan metode hidroponik menjadi pilihan, karena tidak
memerlukan lahan yang luas, salah satunya adalah bertanam tanaman selada.
Pemberian nutrisi Ab mix merupan cara untuk bagaimana memberikan nutrisi
yang baik bagi tanaman selada, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan
ket arus sekitar 2-3 mm. Tanaman dengan sedemikian rupa sehinga akar tanaman
menyentuh nutrisi yang diberikan. Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan
terbuang percuma karena aliran airnya akan masuk ke bak penampung yang ada di
bawahnya setelah itu di pompa kembali ke atas dan di alirkan lagi ke akar
tanaman. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan upaya Fakultas Pertanian
(Faperta) Universtas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) untuk
memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sehingga gambaran dunia kerja
yang lebih komprehensif dapat diperoleh. Selain itu, PKL memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dan praktek di
lapangan. Program PKL memberikan kopetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih
mengenal, mengetahui, dan berlatih mengalisis kondisi lingkungan dunia kerja
sehingga mahasiswa menjadi lebih siap dalam memasuki dunia kerja.
1. Mahasiswa PKL
2. Dosen Pembimbing PKL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kenapa kami memilih PKL di Brida NTB karna kami ingin
mengetahui bagaimana sih system hidroponik di Brida NTB dan kami ingin
menambah wawasan bagimana cara berhidroponik yang benar agar dimasa
yang mendatang kami bisa mencontoh hal tersebut.
1.2. Tujuan PKL
2
2.) Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada unit-
unit kerja, baik dalam lingkungan pemerintah maupun perusahaan.
3.) Membangun ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan mencoba
menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan
formal.
4.) Mengetahui kualitas dan kuantitas standar dari Balai Penyuluhan
Pertanian.
c. Bagi Faperta UMMat
Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi / perusahaan dan tuntutan
pembangunan pada umumnya.Dengan demikian, Faperta UMMat. dapat
mewujudkan konsep tautan dan sepadan (link and match) dalam
meningkatkan kualitas layanan pada pemangku kepentingan
(stakeholders).
1.4. Tempat PKL
Pelaksanaan PKL kali ini bertempat di Badan Riset Dan inovasi
Daerah NTB (BRIDA) yang berlamat di Jalan zamia. No. 2 Desa lelede,
Banyumulek, Lombok barat, Nusa Tenggara Barat (83362)
1.5. Waktu PKL
Pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 02 Januari 2023 sampai dengan
tanggal 04 Februari 2023, Dengan jam kerja dimulai dari Hari senin sampai
dengan juma’at jam 07:30-16:00.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
Badan Riset Dan Inovasi Daerah NTB atau yang biasa disingat
BRIDA NTB merupakan UPTD yang berada dibawah naungan Dinas
Perindustrian Provinsi NTB. Berawal dari “TechnoPark Banyumulek” di
bawah pengelolaan LIPI sampai dengan Tahun 2018, Lalu ditahun 2019
dirubah menjadi Science Technology and Industrial Park STIPark NTB.
Badan riset dan inovasi daerah BRIDA pertama kali digagas dan dibentuk
melalui Bappeda Bidang Penelitian dan Pengembangan pada awal masa
pemerintahan Zulkieflimansyah – Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur dan kemudian secara resmi terbentuk dengan Peraturan
Gubernur Nomor 45 Tanggal 14 Desember 2018. BRIDA NTB diresmikan
pada tanggal 28 agustus 2022.
4
2.2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH PROVINSI NTB
KEPALA BADAN
DR. Ir. H RAKHMAN, M.Si
SEKRETARIS
JABATAN
FUNGSIONL RETNO UTARI S.Si M.Kes
KEPALA BIDANG PENELITIAN KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PEMANFAATAN
PENGEMBANGAN, INOVASI KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER RISET DAN INOVASI
DAN TEKNOLOGI
INKUBASI BISNIS DAYA ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI
L. SURYADI S.P., M.M2 ISKANDAR SUKMANA S.Pd., M.Pd AHMAD MUSLIM S.Pd., M.Pd
LAELA IRA AMRITA SARI, S.T
M.Ak
5
Pembagian tugas dan kewenangan dalam struktur organisasi
dijelaskan sebagai berikut:
1. Divisi Inkubasi Bisnis bertujuan untuk menghadirkan start up baru dalam
bidang teknologi informasi, permesinan, produk olahan serta industry
kreatif melalui Program Pra Inkubasi Bisnis atau Tenant. Target Inkubasi
Bisnis STIPark NTB dalam 5 Tahun (2019 – 2023) melahirkan 1000
wirausaha baru dan 100 Tenant.
2. Divisi Inovasi dan Pengembangan Teknologi berfungsi sebagai wadah
untuk melahirkan berbagai prototipe produk permesinan dan olahan.
Target Divisi Inovasi dan Pengembangan Teknologi dalam 5 Tahun (2019
– 2023) menghasilkan 1000 prototipe permesinan.
3. Divisi Kerjasama dan Bisnis Proses mengakomodasi kemitraan dengan
IKM, masyarakat, perguruan tinggi dan instansi lainnya. Target Divisi
Kerjasama dan Bisnis Proses dalam 5 Tahun (2019 – 2023) adalah
menjalin 1000 kemitraan dan 100 Bisnis Model.
4. Divisi Eduwisata Teknologi menyediakan saran wisata berbasis keilmuan
dan teknologi serta menjadi wadah bagi berbagai kalangan dengan
menggabungkan unsur teknologi dan wisata sehingga dapat membuka
wawasan masyarakat sekaligus menjadi pusat wisata baru di Nusa
Tenggara Barat. Dengan target dalam 5 Tahun (2019 – 2023) 10.000
kunjungan wisata keilmuan.
6
untuk mengikuti program Inkubasi, (5) Meningkatkan kemampuan dan keahlian
pengelola Inkubator Wirausaha untuk memperkuat kompetensi Inkubator
Wirausaha, dan (6) Pengembangan jejaring untuk memperkuat akses sumber daya
manusia, kelembagaan, permodalan, pasar, informasi, dan teknologi.
Pada UPTD. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB ini terdapat empat
divisi yang bekerja atau berperan didalamnya. Dimana divisi-divisi ini memiliki
peran masing-masing dalam pengembangan Badan Riset dan Inovasi Daerah
NTB ini. Kegiatan umum yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB
yaitu:
1. Inkubasi Bisnis
Bertujuan untuk menghadirkan start up baru dalam bidang
teknologi informasi, permesinan, produk olahan serta industri kreatif
melalui Program Pra Inkubasi Bisnis atau Tenant. Divisi ini dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana divisi ini memiliki
program yang luar biasa yang dapat membantu masyarkat dalam
meningkatkan usaha yang dimiliki dan belajar untuk memulai usaha yang
diinginkan dengan strategi luar biasa dalam segala aspek yang dibutuhkan
seperti meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kualitas marketing
dan masih banyak lainnya.
2. Inovasi dan Pengembangan Teknologi
Berfungsi sebagai wadah untuk melahirkan berbagai prototipe
produk permesinan dan olahan. Disana masyarakat dapat mengemukakan
keinginan untuk membuat mesin yang dapat membantu dalam membangun
usaha yang diinginkan.
3. Kerjasama dan Bisnis
Melakukan proses mengkomodasi kemitraan dengan IKM,
Masyarakat, Perguruan tinggi, dan Instansi lainnya. Dan mampu menjalankan
kerjasama dengan berbagai pihak yang mampu meniningkatkan kualitas
STIP.
7
4. Eduwisata Teknologi
Bertujuan untuk menyediakan sarana wisata berbasis keilmuan dan
teknologi serta menjadi wadah bagi berbagai kalangan dengan
menggabungkan unsur teknologi dan wisata sehingga dapat membuka
wawasan masyarakat sekaligus menjadi pusat wisata baru di Nusa Tenggara
Barat.
8
BAB III
PELAKSANAAN PKL
9
b. Pemindahan bibit
Pemindahan bibit ke instalasi dilakukan setelah bibit berumur 2
minggu dan memiliki 2 helai daun.
c. Pemberian nutrisi
pemberian nutrisi pertama kali pada instalasi pembibitan biasanya
di berikan 500-600 ml nutrisi pada kolam menggunakan gelas ukur, dan
pada instalasi peremajaan di berikan nutrisi 800-1000 ml, dan pada meja
pendewasaan biasanya diberikan nutrisi sebanyak 1200-1300 ml. setelah
nutrisi di berikan lalu di lakukan pengecekan menggunakan alat ukur tds
meter untuk mengetahui apakah nutrisi yang di berikan sudah sesuai.
Pemberian nutrisi dilakukan Satu kali satu minggu normal nya jika ada
kendala seperti selang bocor atau pipa bocor biasanya nutrisi bisa sering di
tambah makanya pengecekan nutrisi dilakukan setiap hari dengan alat ukur
tds,
d. Pengecekan Tanaman
Pengecekan tanaman di lakukan setiap hari seperti mencabut daun
yang terkena mata kodok ataupun daun-daun yang kering,serta pengecekan
akar tanaman yang busuk.
e. Pembersihan pipa tanaman
Dilakukan setelah pipa di keringkan selama satu hari,lalu di olesi
dengan protex menggunakan kuas setelah itu di gosok hingga bersih,lalu
di siram dengan air setelah instalasi bersih di biarkan kering selama satu
hari,lalu kolam air pada instalasi tersebut di kuras.
f. Pemanenan
Pemanenan biasanya di lakukan setelah umur tanaman 50-60 hari
dilihat dari ciri-ciri daun yang sudah lebat,biasanya yang sering di panen
adalah tanaman selada karna banyak permintaan dari konsumen.
2.Bidang kerja pemasaran
Pada bidang kerja pemasaran ini biasanya kita melakukan promosi dengan
cara membuat pamflet tanaman apa saja yang ada di greanhous bokah farm,dan
10
biasanya sasaran pemasaran sayuran di Brid aini adalah haypermart,hotel,kafe
dan pedagang.
11
ML.Setelah di berikan nutrisi pada setiap kolam siapakan alat ukur tds untuk
mengukur ulang nutrisi pada setiap kolam.
a. Klasifikasi Selada
Kedudukan selada dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom: Plantae
Super Divisi: Spermathophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Lactuca
Species: Lactuca sativa L. (Saparinto, 2013).Pengaruh Ekstrak Alang-
Alang..., Lutfi Nur Irawan, Fakultas Pertanian UMP, 2017
b. Morfologi
Akar
Akar yang dimiliki oleh tanaman selada adalah akar tunggang dan
12
serabut. Akar tunggang tersebut tumbuh ke dalam tanah, sedangkan
akar serabutnya menempel pada batang selada kemudian mereka
menyebar ke sekitar tanaman ini tumbuh hingga sekitar 20–50 cm.
Perakarannya juga bisa tumbuh dengan baik pada tanah subur, mudah
menyerap air dan gembur.
Batang
Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada yang
membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak
terlihat dan terletak pada bagian dasar. Sedangkan selada yang
tidak membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki
batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap,
kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar antara 6–7 cm
(selada batang), 2–3 cm (selada daun), serta 2–3 cm (selada
kepala).
Daun
Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang
13
beragam, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada
yang membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau lonjong
dengan ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna
hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap.
Sedangkan jenis selada yang tidak membentuk krop, daunnya
berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun
bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau tua,
hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar
dan tulang – tulang daun menyirip. Tangkai daunPengaruh
Ekstrak Alang-Alang bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak
dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis.
Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20–25 cm lebar
dan 15 cm atau lebih.
Biji
Buah selada berbentuk polong, di dalam polong berisi biji–biji yang
berukuran sangat kecil. Biji yang dimiliki oleh selada termasuk ke
dalam biji berkeping dua yang berbentuk lonjong pipih, agak keras,
berbulu dan memiliki warna cokelat tua serta berukuran sangat kecil
sekitar 4 mm panjangnya sedangkan lebar sekitar 1 mm. Biji selada
termasuk biji tertutup, sehingga bisa digunakan untuk memperbanyak
tanaman atau untuk per
14
3.2.1 Tahap Pemberian Nutrisi
C. Adapun tahap-tahap yang dilakukansebelum proses penanaman
yaitu
1. Percampuran Nutrisi A dan B dengan perbandingan 1:1 yaitu10 liter air
dan10 liter larutan yang sudah di sediakan dengan wadah ember
2. Setelah di campur dengan air nutrisi dituang kedalam gelas ukur lalu
dimasukkan ke tiap kolam dengan takaran yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan tumbuhan
15
3. Pemberian Nutrisi pada meja bibit 500-600 ml
16
6. Tanaman Selada pada meja yang diberikan Nutrisi 1300-1400 ml sampai
dengan masa panen
17
Kendala yang di hadapi perusahaan di bagian hidroponik adalah:
a. Didalam green hous terlalu panas dan pengap mengakibatkan
tumbuhan yang ada di dalam hidroponik layu dan banyak yang
busuk batang akibat PH air kolam sering meningkat.
3.4. Cara Mengatasi Kendala
3.4.1. Mahasiswa
a. Mahasiswa banyak bertanya, seperti cara melakukan perawatan
hidroponik, dan menyiapkan segala sesuatu yang digunakan untuk
perawatan hidroponik.
b. Melakukan pendekatan terhadap karyawan yang berada di
hidroponik agar tidak canggung dalam melakukan kegiatan
sehari-hari,
3.4.2. Perusahaan
Alternatif yang penulis coba sarankan ketika terjadinya kesulitan
dalam menanggulangi permasalahan Ph air yang sering naik akibat
pengaruh green hous yang terlalu panas seperti memasang paranet di
atas plafon green hous supaya lebih adem dan tanaman tidak mudah
layu serta,Ph air bisa lebih stabil.
18
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Dari kegiatan PKL yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Budidaya tanaman selada dengan menggunakan system hidroponik
dengan komposisi penambahan Nutrisi AB Mix ini sudah memenuhi
standar mutu dan kualitas yang baik, karena tidak menggunakan bahan-
bahan kimia yang akan membahayakan konsumen.
2. Untuk penambahan Nutrisi yang berbeda-beda setiap umur tanaman
selada sudah sesuai karna tanaman selada membutuhkan nutrisi sesuai
kebutuhannya masing-masing untuk menunjang hasil produksi yang baik.
3. Penambahan nutrisi atau pemberian pupuk pada tanaman hidroponik
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman selada.
4.2. Saran
4. Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB sebaiknya melakukan promosi
yang lebih insentif untuk produk sayuran ini supaya lebih dikenal oleh
masyarakat dan untuk memperluas pemasaran.
5. Badan Riset dan Inovasi Daerah sebaiknya memperhatikan dengan betul
masalah kebersihan pipa hidroponik,sebaiknya setelah dilakukan 2 kali
masa panen pada meja hidroponik tersebut,langsung di sterilisasi ulang
untuk menghidari jamur yang begitu banyak dan hama busuk batang
pada tanaman selada,karna tanaman selada rentan terjangkit penyakit
busuk batang di banding tanaman yang lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
Survei pusdatin (2014). Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani Selda. CV
Sutiosa, 2004. Pwengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica Juncea L) dengan Sistem Hidroponik.
Jurnal Agrovigor, 5 (1): 14-25
20
Sari, e, Kitty, Y, Dwiranti, and Astari, “Sistem Hidroponik Nutrient Film
Technique (NFT) Dan Wick Pada Penanaman Bayam Merah” Surya
Octag. Interdiscip. J. Technol., vol. I, no. 2, pp. 2460-8777, 2016.
21
LAMPIRAN
22
Gambar 3. Pembersihan selang instalasi
23
Gambar 7. Pengurasan kolam
Gambar 8. Pengemasan
24
25