Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Profil Puskesmas Raas 2022

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayah - Nya
sehingga buku Profil Kesehatan tahun 2022 dapat disusun.
Profil kesehatan Puskesmas Raas tahun 2022 merupakan gambaran pencapaian
pembangunan bidang kesehatan dalam rangka pencapaian visi dan misi Puskesmas
Raas, target Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) bidang kesehatan, target RPJMD
tahun 2022 - 2025 maupun SDGs.
Visi Puskesmas Raas adalah ” Terwujudnya masyarakat Raas sehat ”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, puskesmas menetapkan 3 ( enam ) misi :
1. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
2. Meningkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
3. Meningkatkan Profesionalisme Pegawai
Dalam buku Profil Kesehatan Tahun 2022 ini akan didapatkan data dan informasi
tentang geografi, demografi, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesehatan Kecamatan
Raas tahun 2022. Situasi upaya kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan
mutu kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan maupun situasi
sumberdaya kesehatan yang ada sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.
Data dan informasi yang disajikan dalam buku profil kesehatan ini dapat
digunakan untuk membandingkan capaian kinerja suatu indikator kesehatan antara
desa satu dengan yang lain, mengukur capaian kinerja pembangunan kesehatan
kecamatan Raas selama kurun waktu tertentu (tren) serta membandingkan antara
capaian kinerja dengan target kinerja.
Hasil pembandingan capaian kinerja dengan target dapat menjadi dasar perencanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan pada tahun berikutnya.
Kami sadari buku profil kesehatan ini masih terdapat kekurangan, oleh karena
itu kami menerima semua masukan yang bersifat membangun.
Kami sampaikan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan buku Profil Kesehatan Puskesmas Raas Tahun 2022 ini.
Semoga buku Profil Kesehatan Tahun 2022 banyak memberi manfaat bagi para
pengguna.
Sumenep, 14 Januari 2022
Kepala Puskesmas Raas
Kabupaten Sumenep

H. HERMANTO, S. Kep. Ns, M. Kes


NIP. 19690717 199003 1 007

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas Kolakaasi adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu.
Puskesmas Raas mempunyai fungsi:
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)
Semua kegiatan di Puskesmas Raas Tahun 2022 dirangkum dalam bentuk Profil
Kesehatan Puskesmas Raas Tahun berikutnya. Profil ini memuat data dan
informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas Raas yang
dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan Puskesmas adalah :
1. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu
2. Untuk mewujudkan msyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
3. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
1.3 Manfaat
Adapun manfaat puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya
2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1 Identitas Puskesmas


2.1.1. Alamat dan letak Puskesmas Raas
Puskesmas Raas terletak di Jl Raya Panggung No. 01 Kelurahan Brakas,
Kecamatan Raas kode pos 69485, Provinsi Jawa Timur
a. Jarak Puskesmas Raas dengan:
 Kelurahan terjauh yaitu Guwa-guwa, 15,5 km
 Puskesmas Kalianget, 104,585 km
 RSUD Sumenep, 115,848 km
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting
tersebut antara lain :
1) Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan. Dalam hal ini puskesmas menggerakkan
lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas ikut aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di
wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan.
2) Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam
hal ini puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan
3) Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam hal ini Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Perundang-undangan bidang
kesehatan mengenai standar pelayanan minimal bidang kesehatan
di Kabupaten/Kota, telah ditetapkan indicator kinerja dan target

3
pembangunan kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi
dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas Raas yang berada dikecamatan Raas Kabupaten
Sumenep berdiri ditanah seluas kurang lebih 1500 m2, mulai
beroperasi tahun 1981 dan yang dilaksanakan hanya sebagaian
program, antara lain: pengobatan umum dan KIA atau KB
(karena personil yang terbatas yang waktu itu hanya 11 orang).
Saat ini luas bangunan Puskesmas Raas 1.250 m2 terdiri dari satu
lantai.
2.1.2. Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto Puskesmas Raas
a) Visi Puskesmas Raas dalah: Terwujudnya masyarakat Raas sehat.
b) Misi Puskesmas Raas dalah Dalam rangka mewujudkan visi
sebagaimana tersebut di atas, Puskesmas Raas memiliki 3 (Tiga) misi
sebagai berikut:
1. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
2. Meningkatkan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
3. Meningkatkan Profesionalisme Pegawai
c) Tata Nilai : : “ SEMERBAK” Semangat mengabdi dan rela berbakti
atinya : Setiap karyawan/ karyawati Puskesmas Raas harus selalu
menumbuhkan keyakinan dari dalam diri bahwa kita memiliki
kemampuan serta besedia dengan ikhlas hati memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat sebagai wujud pengabdian kita kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
d) Motto Puskesmas Raas Adalah RAAS (RAMAH,AKTIF,AMANAH,
SEMANGAT).
2.2. Keadaan Geografis
Puskesmas Raas Kabupaten Sumenep memiliki letak yang sangat
strategis, berlokasii berdekatan dengan jalan raya utama kecamatan dan memiliki
bangunan yang berdekatan dengan instansi atau kantor lain seperti Kantor
Kecamatan Raas, sehingga memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang
mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas beralamat di Jalan Raya Raas
Kecamatan Raas kode pos 69485 . Secara geografis batas-batas wilayah kerja
Puskesmas Raas Kabupaten Sumenep, wilayah timur berbatasan dengan
Kecamatan Raas, wilayah selatan berbatasan dengan Dusun Timur Embung,
wilayah barat berbatasan dengan Desa Ketupat, dan wilayah utara berbatasan
dengan laut jawa.

4
Gambar Peta wilayah Puskesmas Raas

Wilayah kerja Puskesmas Raas merupakan daerah penghasil ikan dan hasil
laut lainnya,dan juga sebagian penduduk Raas merantau, dengan batas
wilayah sebagai berikut:
a) - Sebelah Utara : Selat Madura
b) - Sebelah Timur : Selat Kangean
c) - Sebelah Selatan : Laut Jawa
d) - Sebelah Barat : Selat Sepudi
Puskesmas Raas memiliki wilayah kerja sebanyak 9 Desa dengan 2 desa yang
terpisah lautan terbagi dalam 35 Dusun secara rinci dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No Nama Desa Jumlah Dusun Luas (KM2)
1 KETUPAT 4 6,86
2 JUNGKAT 2 2.10
3 KROPOH 4 7,32
4 KARANG NANGKA 4 6.30
5 ALAS MALANG 3 3,45
6 POTERAN 4 3,25
7 BRAKAS 7 4.82
8 TONDUK 4 2,45
9 GUWA-GUWA 3 2,31
Jumlah 35 29

2.3 Kependudukan, Fasilitas Umum


a. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Raas tahun 2022 berjumlah 37.173
orang dengan perincian laki-laki sebanyak 18.021 orang dan Perempuan

5
sebanyak 19.144 orang dengan jumlah KK sebanyak 13.810 KK. Jumah
penduduk di wilayah Puskesmas Raas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No Total
Nama Desa
. L P L+P
1 KETUPAT 2.927 3114 6041
2 JUNGKAT 883 875 1758
3 KROPOH 2.405 2.527 4932
KARANG
4
NANGKA 2.147 2.353 4.500
5 ALAS MALANG 1.237 1.231 2.468
6 POTERAN 1258 1349 2607
7 BRAKAS 2844 3003 5847
8 TONDUK 2456 2641 5097
9 GUWA-GUWA 1872 2051 3923

Jumlah 18.021 18.021 37.173

Sumber data: Data Duk Capil Kecamatan Raas Desember Tahun 2022

b. Fasilitas umum

1) Sarana Penunjang di wilayah kerja puskesmas Raas


2) Sarana Pendidikan
 Paud : 27 unit
 Taman Kanak-kanak (TK) : 5 unit
 Sekolah Dasar (SD/MI) : 50 unit
 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) : 16 unit
 Sekolah Menengan Atas (SMA) : 8 unit
 Perguruan Tinggi :-
 Pondok Pesantren : 2 unit
3) Tempat-tempat umum
 Pasar : 1 unit
 Supermarket Mini :-
 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) :-
 Hotel :-
 Stasiun :-
 Pelabuhan : 2 unit
 Terminal :-
 Bandara :-
4) Sarana Kesehatan
 Dokter Praktek Swasta :-
 Bidan Praktek Swasta :-
 Klinik Swasta :-

6
 Rumah Sakit :-
5) Saran Ibadah
 Gereja :-
 Masjid : 31 unit
 Mushola : 147 unit
6) Perkantoran :1

2.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaringan


a. Pustu : 3 unit
b. Polindes dan ponkesdes : 7 unit

2.5. Jumlah UKBM


a. Posyandu balita : 35 pos
b. Posyandu lansia : 9 pos
c. Posyandu remaja : 9 pos
d. Ponkestren : 1 unit
e. Posbindu : 9 unit
f. Pos UKK : 1 pos

2.6 Struktur organisasi

7
H.Hermanto.S.Kep.Ns
Kepala Puskesmas

Agus Riyadi,S.KM
Kasubag TU

Nurul Qamariyah Isnaini Maryono Luluk M & Sitti Anissa Nurul Hidayati
SIK Kepegawaian Rumah Tangga A Pengelola SarPrasKes
SIK Keuangan

Nurul Qamariyah ,S.KM dr.Milatul Hasanah Anton Ribut Budihartono


Dr. Ita Yunia Ramadani
PJ. UKM PJ.UKP, Kefarmasian dan Laboratorium PJ.Jaringan dan Jejaring
PJ.Mutu

Agus Kurniawan, A. Md. Kep Indah Budi Str.Keb 1. Dr. Ita Yunia Ramadani
PROGRAM ESENSIAL PROGRAM PENGEMBANGAN PJ.BP/Poli Umum Pustu Ketupat
2. Hj. Suyatik, S. ST
Nurul Qamariyah ,S.KM Iik Anissaturraodah, Amd. Kep Hj.Suyatik S.ST Slamet Riyadi
Promkes Pel. Kes Jiwa/Kes. Indra KIA – KB Pustu Tonduk 3. Agus Kurniawan
Isnaini, A. Md. Kl
Kesling Edi Kurniawan, A. Md. Kep. Gi Ribut Budi Hartono Amd.Kep Naimatun 4. Anton Ribut Budihartono
Pel. Kes.UKGS/UKGM Koordinator UGD Pustu Guwa-Guwa
Hj.Suyatik S.ST
KIA & KB 5. Khairul Umami
Sri Kamariya Amd.Kep Nurul Hidayati Amd.Keb Ponkesdes
Pel. Kes. Batra Koordinator Kamar Bersalin
Dwi Miry Prasista ,A.Md.Gz Ponkestren
Gizi Suliyadi.Amd.Kep Agus Kurniawan Amd.Kep
Pel. Kesjaor Koordinator Rawat Inap Puskesmas Keliling
Saiful Bahri Amd.Kep
Koordinator P2 R. Ayu Rifka Zainatul H, S.Farm,Apt Bidan Desa
A.G Falanoe Lutfi, S. Kep, Ns Pel. Kefarmasian
Perkesmas Siti Anisah Amaroh Amd.AK Jejaring Fasilitas
Edi Kurniawan, A. Md. Kep. Gi Laboratorium
Pel. Kes. ARU Pelayanan Kesehatan
8
BAB III
DERAJAT KESEHATAN

3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit
maupun sebab lainnya. Angka kematian meliputi angka kematian neonatal,
angka kematian bayi ( AKB ), angka kematian balita ( AKBAL ) dan angka
kematian ibu ( AKI ) serta angka kematian karena penyakit tertentu.
a. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 - 28
hari per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun yang sama. Jumlah kematian
neonatal adalah 2 neonatal, 1 Dari desa Karangnangka dan 1 dari desa
Brakas dari 446 kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) : -
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1.000
kelahiran hidup (KH) pada tahun yang sama.
Angka Kematian Bayi ( AKB ) dapat menggambarkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok usia yang
paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial
ekonomi. Jumlah kematian bayi pada tahun 2022 di wilayah Kecamatan
Raas sebanyak 0 bayi.
c. Angka Kematian Balita (AKBAL)
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun per 1.000 kelahiran hidup. AKBAL
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan
sebelum umur 5 tahun. Jumlah kematian balita di Kecamatan Raas tahun
2022 sebanyak 1 balita.
d. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu ( AKI ) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal
karena suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan )
tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Target MDG’s untuk penurunan AKI adalah sebesar 102 per 100.000 KH
pada tahun 2022. Di Kecamatan Raas pada tahun 2022 angka kematian ibu
sudah tidak sesuai dengan target MDGs untuk AKI yaitu sebesar 1 per
100.000 KH. Angka tersebut berdasarkan data jumlah kematian maternal 0
kasus dari 446 kelahiran hidup.
9
AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan
aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Informasi mengenai angka kematian ibu ( AKI ) akan bermanfaat untuk
pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama
pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman, bebas risiko
tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam
penanganan komplikasi kehamilan, program P4K, penyiapan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran yang semuanya bertujuan untuk
mengurangi angka kematian ibu dan meningkatkan derajat kesehatan
reproduksi.
Angka kematian ibu ( AKI ) juga dapat digunakan dalam pemantauan
kematian terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Indikator ini
dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan
selama kehamilan, melahirkan, dan Nifas
Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
di Kabupaten Sumenep adalah dengan membentuk kelas ibu hamil dan
pendampingan ibu hamil serta pembentukan kelas ibu balita. Semua
permasalahan terkait ibu hamil dan persalinan dikupas tuntas dalam kelas
dengan peserta ibu hamil ini. Sedangkan pendampingan ibu hamil
dilaksanakan oleh kader. Diharapkan langkah tersebut dapat meningkatkan
jangkauan cakupan ibu hamil K4, semua persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan yang sesuai standar dan pemantauan
pada masa nifas yang aman.
e. Angka kematian TB paru selama pengobatan
Data penderita TB BTA (+) yang ditemukan dan diobati pada tahun 2022
adalah 57 orang. Dari 57 orang tersebut meninggal sebanyak 4 orang.

3.2 ANGKA KESAKITAN


Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat (Community Based Data) melalui studi morbiditas dan hasil
pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan yang bersumber dari puskesmas
maupun dari sarana pelayanan kesehatan (Facility Based Data) melalui sistem
pencatatan dan pelaporan. Berdasarkan laporan dari puskesmas diketahui bahwa
penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Puskesmas Raas Kabupaten
Sumenep tahun 2022 meliputi penyakit Neuralgia and neuritis, unspecified.

10
Tabel 1.
Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Raas tahun 2022
Rawat Jalan
NO PENYAKIT JUMLAH
KODE ICD X
KASUS
1 Neuralgia and neuritis, unspecified M79.2 3.170
2 Fever, unspecified R50.9 1.742
3 Myalgia M79.1 1.571
4 Acute upper respiratory infection,
J06.9 1.391
unspecified
5 Pulpitis K04.0 1.351
6 Cough R05 937
7 Atopic dermatitis, unspecified L20.9 806
8 Headache R51 336
9 Gastritis, unspecified K29.7 212
10 Single spontaneous delivery O80 173
JUMLAH 11.689
Sumber : LB1 Data Kesakitan Puskesmas 2022

Tabel 2.
Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Raas tahun 2022
Rawat inap
JUMLAH
NO PENYAKIT KODE ICD X
KASUS
1
DYSPEPSIA K30 126
2
FEBRIS R50.9 98
3
GEA K52.9 56
4
ASTMA J45 28
5
vertigo R42 30
6
TB A15 21
7
ISPA J06.9 13
8
KOLIK ABDOMEN R10 12
9
NAUSEA VOMITING R11.2 10
10
HEMATOMESIS K92 8
JUMLAH 402
Sumber : LB1 Data Kesakitan Puskesmas 2022
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit Dyspepsia
merupakan penyakit tertinggi di Puskesmas Raas, selain itu Febris termasuk
penyakit tidak menular (PTM) masuk dalam 2 besar sepuluh penyakit terbanyak
yang ditemukan dan dilayani di Puskesmas.

11
3.2.1. Penyakit Menular Langsung
a. Tubercolusis
Penyakit TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
micobacterium dengan penularan melalui droplett infeksion Puskesmas
Raas telah menjalankan Directly observed treatment Short Couse
( DOTS) sejak tahun 1995 sebagai upaya pemberantasan TB paru.
Jumlah semua kasus terdaftar dan terobati di puskesmas Raas pada
tahun 2022 yaitu 57 kasus.
Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate / SR) penderita TB paru
adalah penderita TB paru yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara
seluruh penderita TB BTA (+) yang diobati pada kurun waktu yang
sama di suatu wilayah tertentu.
Pada tahun 2022 jumlah penderita TB baru paru BTA (+) sebanyak 57
orang. Dengan angka kesembuhan sebanyak 28 orang (46,7 %).
Jumlah kasus tuberkolusis terdaftar dan diobati tahun 2022 di wilayah
kerja Puskesmas Raas sebanyak 57 orang. Dengan 30 (34,1 %) orang
mendapatkan pelayanan sesuai standar ( SPM 11 ). Dan angka
keberhasilan pengobatan (success rate/sr) semua kasus tuberkolusis
sebanyak 28 (97.2 %). Dengan jumlah kematian selama pengobatan
tuberkulosis sebanyak 4 orang (7 %).
b. Ispa
Persentase balita dengan pneumonia ditangani adalah balita dengan
pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di
sarana kesehatan diantara jumlah perkiraan penderita pneumonia balita
di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
Pada tahun 2022 telah ditemukan 3 balita pneumonia dan telah
diberikan tatalaksana sesuai standar sedangkan jumlah perkiraan
penderita sebesar 156 balita sehingga persentase balita dengan
penumonia ditangani sebesar 156 balita ( 1,9%).
c. Kasus HIV
Human Imunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. Akibat penurunan daya tahan
tersebut penderita mudah diserang berbagai macam penyakit infeksi
( Infeksi Oportunistik ). Infeksi virus HIV ini apabila tidak diatasi akan
jatuh menjadi penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom)
pada seseorang. Kasus HIV di Kecamatan Raas tidak ada kasus.
d. Kasus AIDS
AIDS ( Acquired Immuno Deficiency Syndrom ) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan menurunnya imunitas tubuh sebagai
akibat dari Human Imunodeficiency Virus. Akibat penurunan daya
12
tahan tersebut adalah penderita mudah diserang berbagai macam
penyakit infeksi (Infeksi Oportunistik).
Penyakit AIDS merupakan new emerging disease dan menjadi
pandemic di semua kawasan beberapa tahun ini. Semakin tingginya
mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra
pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual
yang bebas dan tidak aman serta meningkatnya penyalahgunaan
NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat
risiko penyebaran HIV/AIDS. Kasus AIDS di Kecamatan Raas tidak
ada kasus untuk kasus tribulan pertama-ke empat.
e. Diare
Penyakit diare adalah penyakit endemis di Kabupaten Sumenep. Secara
umum penyakit diare sangat berkaitan dengan hygiene sanitasi dan
perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga adanya penurunan kasus diare
menunjukkan adanya peningkatan kualitas kedua faktor tersebut.
Pada tahun 2022 di Puskesmas Raas diperkirakan jumlah penderita diare
sebanyak 321 balita. Sedangkan jumlah penderita diare yang ditemukan
dan ditangani di Puskesmas Raas tahun 2022 adalah 4 anak balita.

f. Kusta
1. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk
Seseorang disebut sebagai penderita kusta apabila mempunyai satu
dari tanda utama kusta, yaitu :
 Bercak putih yang mati rasa,
 Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf.
Gangguan fungsi saraf bisa berupa gangguan fungsi sensoris,
gangguan fungsi motoris dan gangguan fungsi otonom,
 BTA positif :Adanya basil tahan asam (BTA) di dalam kerokan
jaringan kulit (slit skin smear).
Kusta dibagi menjadi 2 jenis yaitu jenis PB (kusta kering) dan MB
(kusta basah). Kusta PB adalah penderita kusta yang mempunyai
tanda utama seperti berikut :
 Jumlah bercak kusta 1-5
 Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi hanya 1
saraf
 Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit negatif:

13
 Kelainan kulit / lesi dapat berbentuk bercak putih atau kemerahan
yang mati rasa. Kusta MB adalah penderita kusta yang mempunyai
tanda utama seperti berikut :
 Jumlah bercak kusta > 5
 Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi lebih dari 1
saraf
Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit positif Angka Penemuan
Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk (NCDR) adalah jumlah
kasus kusta yang baru ditemukan pada kurun waktu tertentu dalam
suatu wilayah dibagi jumlah penduduk pada kurun waktu yang sama
per 100.000 penduduk. New Case Detection Rate (NCDR) kusta
tahun 2022 di Puskesmas Raas pada tahun 2022 ditemukan kasus
kusta sebanyak 8 orang.
2. Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 tahun
Persentase kasus baru kusta anak usia 0 - 14 tahun adalah jumlah
penderita kusta ( PB + MB ) yang berusia 0-14 tahun pada wilayah
dan kurun waktu tertentu diantara jumlah seluruh penderita kusta (
PB + MB ) yang baru ditemukan pada wilayah dan kurun waktu yang
sama tidak ada kasus baru pada anak.
3. Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
Persentase cacat tingkat 2 penderita kusta digunakan sebagai
indikator untuk mengetahui keterlambatan antara kejadian penyakit
dan penegakan diagnose.

Menurut data laporan kohort program Pencegahan dan


Pemberantasan (P2) kusta, diketahui bahwa tahun 2022 ini cacat
tingkat 2 adalah tidak ada kasus. Adanya kasus ini menunjukkan
fenomena kebutuhan akan pengobatan dan perawatan rendah karena
tanda awal gejala kusta bukan prioritas penderita berobat ke
fasyankes.

4. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Persentase penderita kusta selesai berobat atau Release From


Treathment (RFT) adalah persentase penderita kusta yang dapat
menyelesaikan pengobatan sesuai jangka waktu yang telah
ditentukan.

Kusta jenis PB harus meminum obat 6 blister obat, diselesaikan


selama 9 bulan. Sedangkan Kusta jenis MB harus meminum 12
blister obat, diselesaikan selama 18 bulan.

14
RFT Rate dihitung ber basarkan data kohort dari kartu monitoring
penderita Kusta. Presentase penderita kusta yang selesai berobat
tahun 2022 adalah 100 %.

g. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang dapat Dicegah dengan Imunisasi(


PD3I).
1. AFP

Kasus Acute Flaccid Paralysis ( AFP ) adalah semua kasus pada


anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya
flaccid (layuh) yang terjadi secara akut (mendadak) bukan
disebabkan oleh ruda paksa.
Yang dimaksud kelumpuhan akut adalah perkembangan
kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid progresive) antara 1 - 14
hari sejak terjadinya gejala awal (rasa nyeri, kesemutan, rasa
tebal/kebas) sampai kelumpuhan maksimal.
Sedangkan yang dimaksud kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan
yang bersifat lunglai, lemas atau layuh bukan kaku atau terjadi
penurunan tonus otot.
Target indikator AFP Rate telah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan ≥ 2/100.000 anak usia <15 tahun. Pada tahun 2022 tidak
ada kasus AFP ( non Polio ) yang dilaporkan ke Kabupaten Sumenep
Sedangkan di Puskesmas Raas pada tahun 2022 tidak ditemukan
kasus AFP (non Polio) .
2. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae
yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini mudah
menular, pada umumnya penyakit difteri ini menyerang anak-anak
usia 1 - 10 tahun. Kasus difteri dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu
:
1) Kasus Suspek Difteri : adalah orang dengan gejala Laringitis,
Nasofaringitis atau Tonsilitis ditambah pseudomembran putih
keabuan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah di faring,
laring dan tonsil.
2) Kasus Probable Difteri : adalah orang dengan suspek difteri
ditambah salah satu dari :
 Pernah kontak dengan kasus (<2 minggu).
 Ada di daerah endemis difteri.
 Stridor, Bullneck.
 Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit.

15
 Gagal jantung toxic, gagal ginjal akut.
 Myocarditis dan/atau kelumpuhan motorik 1 - 6 minggu setelah
onset.
 Meninggal.
3) Kasus Konfirmasi Difteri : adalah orang dengan kasus probabel
yang hasil isolasi ternyata positif C. difteriae yang toxigenic (dari
usap hidung, tenggorok, ulcus kulit, jaringan, konjunctiva, telinga,
vagina).
Serum antitoxin meningkat 4 kali lipat atau lebih (hanya bila
kedua sampel serum diperoleh sebelum pemberian tovoid difteri
atau antitoxin).
Berikut ini Kasus Difteri di Kabupaten Sumenep selama 3 (tiga)
tahun terakhir :

Pasien dengan Kontak Erat


Hasil *) dengan
Tahun Jumlah Kasus
Laboratorium Laboratorium
(+) (+)

2020 0 0 0

2021 0 0 0

2022 0 0 0

*) Kontak Erat : orang yang terdekat & sering kontak dengan


Pasien.

Difteri termasuk penyakit menular yang kasusnya relatif rendah


tetapi cenderung meningkat. Tinggi rendahnya kasus difteri sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan program imunisasi. Jumlah kasus
Difteri di Puskesmas Raas pada tahun 2022 tidak ada. Beberapa
upaya umtuk menendalikan kasus difteri antara lain sub PIN
difteri untuk anak usia <15 tahun, sosialisasi tentang penyakit
difteri, pencegahan dan penanggulangannya secara lintas program
maupun lintas sektor.

3. Pertusis

Pada tahun 2022 tidak ditemukan kasus pertusis.

4. Tetanus (non Neonatorum)


Tidak ditemukan kasus tetanus non neonatorum pada tahun 2022.

16
5. Campak
Campak juga dikenal sebagai Morbili atau Measles merupakan
penyakit yang sangat menular ( infeksius ) yang disebabkan oleh
virus RNA dari genus morbilivirus dari keluarga paramyxoviridae.

Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi


melalui udara terutama melalui batuk, bersin atau sekresi hidung.
Masa inkubasi 7 - 18 hari, rata-rata 10 hari. Gejala dan tanda-tanda
penyakit Campak adalah panas ≥ 38⁰C, khas ( Pathognomonis )
ditemukan koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar
merah di pipi bagian dalam dan bercak kemerahan (rash).

Sebagian besar penderita Campak akan sembuh sendiri. Komplikasi


sering terjadi pada anak usia < 5 tahun dan penderita dewasa usia >
20 tahun. Kematian penderita campak umumnya disebabkan karena
komplikasinya. Pada tahun 2022 di Kecamatan Raas tidak dijumpai
adanya kasus campak..

Beberapa upaya untuk menurunkan insiden Campak antara lain


meningkatkan cakupan imunisasi campak dosis pertama > 90% dan
memberikan imunisasi kesempatan kedua pada anak dibawah tiga
tahun serta BIAS Campak pada anak usia kelas 1 SD. Selain itu
faktor gizi dan lingkungan juga turut menjadi faktor penentu.

6. Polio

Kasus polio tidak dijumpai di Kecamatan Raas pada tahun 2022.

7. Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
Selama tahun 2022 ditemukan 11 kasus Hepatitis B. Pemberian
imunisasi Hepatitis B sedini mungkin segera setelah proses
persalinan yang dilanjutkan dengan pemberian imunisasi Hepatitis B
sesuai jadwal diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap
penyakit Hepatitis B.

h. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Jumlah Kasus DBD


Kabupaten Sumenep merupakan daerah endemis DBD. Penyakit ini
sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan angka
kematian yang relatif tinggi. Jumlah kasus DBD tahun 2022
sebanyak 3 kasus di Kecamatan Raas.

17
Kasus DBD memiliki Tren yang fluktuatif yaitu tahun 2010 kasus
cukup tinggi kemudian turun di tahun 2011, kasus meningkat lagi
tahun 2012 kemudian berangsur menurun dari tahun 2012 - 2014.
Tetapi kasus menurun lagi di tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh :
 PSN di masyarakat sudah berjalan dengan baik.
 Perubahan musim yang berdampak pada jumlah kepadatan vektor
DBD
2. Angka Kesakitan dan Angka Kematian DBD
Angka Kesakitan atau incidence Rate kasus DBD adalah jumlah
kasus baru DBD yang ditemukan pada tahun berjalan diantara
100.000 penduduk di Kabupaten Sumenep pada tahun yang sama.
Angka kesakitan DBD tahun 2022 di wilayah Puskesmas Raas
sebanyak 3 orang.
Sedangkan angka kematian DBD atau Case Fatality Rate (CFR)
adalah persentase kematian karena DBD di suatu wilayah pada satu
kurun waktu diantara kasus DBD yang terjadi pada wilayah dan
tahun yang sama. Jumlah angka kematian karena DBD tahun 2022
tidak ada kasus
i. Malaria
1. Angka Kesakitan Malaria (API) per 1.000 penduduk
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam SDGs. Malaria
disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) plasmodium yang
hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria positif
adalah kasus malaria dengan gejala klinis malaria yaitu demam tinggi
disertai menggigil yang ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan
darah di laboratorium. Jumlah sediaan darah yang diperiksa
berdasarkan. jumlah suspek malaria yang ada.
Angka kesakitan malaria atau Annual Parasite Incidence (API)
adalah perbandingan jumlah penderita positif malaria (dengan
pemeriksaan sediaan darah) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu diantara penduduk yang beresiko pada wilayah dan kurun
waktu yang sama. Pada tahun 2022 tidak terdapat kasus di kecamatan
Raas.
3.2.2. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang bukan
disebabkan oleh infeksi kuman termasuk di dalamnya penyakit degeneratif
kronis antara lain : penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, diabetes
melitus, kanker, penyakit paru obstrukti kronis, gangguan akibat
18
kecelakaan dan tindak kekerasan. Dari 57 juta kematian di dunia, 36 juta
kematian adalah karena kasus PTM ( 63%). ( Sumber : WHO 2008 )
Di Indonesia sendiri menghadapi tripple burden diseases, di satu sisi
penyakit menular masih menjadi masalah yang ditandai masih seringnya
terjadi KLB penyakit menular tertentu, munculnya kembali penyakit
menular lama serta munculnya penyakit menular baru. Di sisi lain PTM
menunjukkan adanya kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun.
a. Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah mengalami
peningkatan tekanan yang terus menerus.

Pengendalian penyakit darah tinggi menjadi sangat penting karena bila


tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti
penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal dan lain – lain.

Pengukuran tekanan darah dilakukan pada saat pelayanan dalam gedung


maupun luar gedung Puskesmas. Pengukuran tekanan darah di dalam
gedung pada umumnya dilakukan saat pasien Puskesmas didiagnosa
penyakitnya.

Pengukuran tekanan darah di luar gedung dilakukan saat pelayanan


Posbindu PTM, Posyandu Lansia atau pemeriksaan berkala UKS di
sekolah tingkat SLTA dan pemeriksaan kesehatan jemaah haji.

Pada tahun 2022 jumlah estimasi penderita hipertensi berusia sasaran


2996 capain 1500 (50,1)%

Hasil dari pemeriksaan ini ditemukan penderita diabetes sebesar 970


sasaran (32.4)%.

b. Cakupan Pemeriksaan IVA positif


Kanker leher rahim dan kanker payudara adalah dua penyakit kanker
yang menjadi program prioritas pengendalian penyakit kanker saat ini di
Indonesia. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah metode
yang digunakan untuk deteksi dini kanker leher rahim, selain papsmear.
Sedangkan deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Clinical
Breast Examiniation ( CBE ).

Dari pemeriksaan kanker leher rahim dan payudara yang dilakukan pada
tahun 2022 di Puskesmas terhadap 65 perempuan usia 30 - 50 tahun
tidak diperoleh hasil bahwa 11 orang IVA positif. Sedangkan sasaran
perempuan usia 30 - 50 tahun sebanyak 9529 Orang.

19
Penemuan sedini mungkin kelainan pada leher rahim dan payudara
diharapkan dapat menekan kasus kanker leher rahim dan kanker
payudara karena pengobatan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah
kelainan menjadi kanker.

c. Cakupan Desa / Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 Jam


Kejadian Luar Biasa ( KLB ) adalah timbulnya peningkatan kejadian
kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
kurun waktu tertentu.

Dalam mengatasi bencana maupun KLB Dinas Kesehatan Kabupaten


Sumenep membentuk Tim Pelaksana Harian Penanggulangan Bencana
Kesehatan Kabupaten Sumenep. Tim ini mempunyai tujuan untuk
menangani bencana maupun KLB secara cepat. Untuk menunjang
kegiatan tersebut Dinas Kesehatan menyediakan layanan SMS melalui
kontak person yang dibagikan dalam bentuk stiker yang ditempelkan di
Balai Desa, Kantor Kecamatan, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan
Polindes.

Dalam pelaksanaan kegiatan, Tim Pelaksana Harian Penanggulangan


Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep berkoordinasi dengan
BPBD dan Puskesmas sebagai upaya dalam menangani dan melayani
kasus bencana maupun KLB/wabah di Kabupaten Sumenep. Pada tahun
2022 di Kecamatan Raas tidak ada kejadian luar biasa ( KLB ) .

3.3 STATUS GIZI


Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Periode dua tahun
pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Oleh karena itu terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat
bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi dimasa
selanjutnya terpenuhi.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator antara
lain bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ), status gizi balita, anemia
gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan gangguan akibat kekurangan yodium.
3.3.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berdasar laporan kohort bayi jumlah BBLR di Kecamatan Raas yang
dilaporkan tahun 2022 adalah 2 bayi sedangkan seluruh bayi lahir yang
ditimbang adalah 436 bayi. Jadi kasus BBLR hanya 0,4%. Kasus BBLR
ini menjadi perhatian khusus karena sering kali menyebabkan kematian
bayi.

20
3.3.2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat status gizi masyarakat.

Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran
antopometri yang menggunakan indeks massa tubuh ( IMT ) yaitu
pengukuran tubuh dibandingkan umur; berat badan menurut Umur
( BB/U ), berat badan menurut tinggi badan ( BB / TB ), atau tinggi badan
menurut umur ( TB / U ). Untuk status gizi yang ditampilkan dalam profil
ini menggunakan indikator berat badan menurut umur balita ( BB / U ).

Indikator BB / U menggambarkan status gizi yang sifatnya umum tidak


spesifik. Tinggii rendahnya prevalensi gizi buruk dan kurang
mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita tetapi tidak
mengindikasikan apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.

Untuk mengetahui status gizi yang sifatnya kronis biasanya menggunakan


indikator TB/U dan untuk mengetahui masalah gizi akut menggunakan
indikator BB/TB.

Jumlah balita di Kecamatan Raas pada tahun 2022 sebesar 2338 balita
sedangkan yang ditimbang (D) 2127 balita. Dari hasil penimbangan
diketahui bahwa balita yang BGM sebesar 275 balita (11,76%).

Jumlah baduta di Kecamatan Raas pada tahun 2022 sebesar 940 balita
sedangkan yang ditimbang (D) 855 balita. Dari hasil penimbangan
diketahui bahwa balita yang BGM sebesar 120 Baduta (12,76%). Untuk
mengukur prevalensi gizi kurang dan gizi lebih menggunakan
denominator D’ bukan D.

D’ adalah jumlah balita ditimbang yang telah terkoreksi dengan jumlah


balita baru (B) ditambah dengan balita yang tidak ditimbang bulan lalu
(O).

Untuk mengetahui status gizi yang sifatnya kronis biasanya menggunakan


indikator TB/U dan untuk mengetahui masalah gizi akut menggunakan
indikator BB/TB.

Masalah gizi yang sudah akut menunjukkan beberapa manifestasi klinis


sehingga membutuhkan perawatan khusus. Berikut ini gambaran tentang
status gizi balita dengan menggunakan indikator BB/TB yang biasa
disebut dengan balita gizi buruk yan mendapat perawatan. Kasus gizi
buruk yang mendapatkan perawatan sebanyak 5 anak (100%). Jumlah

21
bayi berusia 0 - 6 bulan sebanyak 234 bayi, sedangkan jumlah bayi yang
diberi ASI Eksklusif sebanyak 48 bayi ( 66,7% ).

Jumlah bayi umur 6 - 11 bulan sebanyak 238 bayi, yang mendapatkan


vitamin A sebesar 224 bayi ( 94 % ). Anak balita umur 12 - 59 bulan
sebanyak 1866 anak balita, yang mendapatkan vitamin A sebanyak 1734
anak balita.

Jumlah balita umur 6 - 59 bulan sebanyak 2104 balita, yang


mendapatkan vitamin A sebesar 1952 balita (92,8%). Anak balita umur
12-59 bulan sebanyak 1866 balita, yang mendapatkan vitamin A
sebanyak 1734 balita (93,4 %).

3.3.3. Status Gizi Ibu


Status gizi ibu hamil dapat dilihat dari tingkat kecukupan zat gizi besi
(Fe) dan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dengan tujuan menekan
prevalensi anemia zat gizi besi dan kurang energi secara kronis. Untuk
kecukupan zat gizi besi bagi ibu hamil ada kebijakan pemberian tablet
tambah darah 90 tablet selama kehamilannya.

Untuk pemenuhan gizi ibu hamil KEK dengan memberikan suplemen


gizi ibu hamil berupa susu ibu hamil.

Pada tahun 2022 jumlah ibu hamil adalah 497 orang sedangkan yang
sudah mendapatkan 90 tablet Fe (Fe 3) adalah 487 ibu hamil ( 98 % ),
sedangkan target SPM bidang kesehatan untuk indikator Fe 3 adalah
93%.

Cakupan pemberian kapsul Fe pada ihu hamil juga dapat dilihat dari
pemberian 30 tablet Fe (Fe1) pada ibu hamil dimana telah tercapai 520
ibu hamil ( 104,6% ).

3.4 Kesehatan Lingkungan


Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa derajat
kesehatan merupakan hasil interaksi dari empat faktor yaitu : 1. lingkungan, 2.
perilaku, 3. pelayanan kesehatan dan 4. faktor keturunan.
Lingkungan merupakan faktor yang paling berpengaruh di
bandingkan dengan ketiga faktor yang lainnya.
SDG’s poin 7 bertujuan menjamin kelestarian lingkungan hidup
sedangkan target pada poin 7 yaitu menurunkan hingga setengah proporsi rumah
tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar
hingga tahun 2022.

22
Indikator yang digunakan adalah proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar, baik di
perkotaan maupun pedesaan.
Upaya meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar
di Kabupaten Sumenep telah berjalan dengan kegiatan program STBM ( Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat ) yang mencakup 5 pilar yaitu :
1. Peningkatan akses jamban / Stop BAB di sembarang tempat.
2. Cuci tangan pakai sabun.
3. Pengelolaan air minum dan makanan skala rumah tangga yang aman.
4. Pengelolaan limbah cair skala rumah tangga yang sehat.
5. Pengelolaan sampah skala rumah tangga.
3.4.1 Kepemilikan Jamban Sehat.
Kepemilikan sarana sanitasi dasar salah satunya adalah kepemilikan
jamban keluarga yang sehat. Terkait masalah jamban , salah satu
terobosan dalam program kesehatan lingkungan adalah program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat( STBM ). Untuk mewujudkan 5 pilar STBM,
salah satunya adalah perilaku tidak buang air besar / BAB sembarangan
atau lebih dikenal dengan istilah ODF ( Open Defecation Free ).
Upaya kegiatan pemicuan pada komunitas atau dusun bertujuan untuk
memotivasi masyarakat agar buang air besar (BAB) di jamban sehat milik
keluarga. Apabila keluarga tersebut masih belum mampu membangun
jamban keluarga sendiri maka dimotivasi untuk BAB numpang
( Sharing ) di jamban keluarga terdekat atau jamban umum.
Dari hasil pendataan kepemilikan jamban sehat di wilayah Puskesmas
Raas diperoleh data 12.787 KK (88,72%) menggunakan jamban sehat.
Tentunya hasil ini perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih mudah
mengakses sanitasi dasar yang layak.
3.4.2. Sarana Air Bersih / SAB.
Sesuai PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, istilah air bersih atau sarana air bersih
dikonotasikan sebagai air minum. Berbagai upaya dilakukan agar
cakupan akses masyarakat terhadap air bersih meningkat, yang salah
satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong masyarakat
berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih.
Akses air bersih yang digunakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Raas berasal dari sumur gali atau sumur gali dengan mesin pompa dan
sumur pompa tangan.
Data akses berkelanjutan penduduk terhadap air bersih / air minum
berkualitas / layak mencapai 6.435 KK (44.65%).

23
Ketupat

Guwa-Guwa 400 Jungkat

200

Tonduk Kropoh

Brakas Karang Nangka SAB YG ADA


SAB DIPERIKSA
SAB MMNH
SYARAT
Poteran Alas Malang

Ketupat

Guwa-Guwa 4,000 Jungkat

2,000
Tonduk Kropoh

Brakas Karang Nangka


TARGET KK AKSES
SAB

Poteran Alas Malang

3.4.3 Tempat-Tempat Umum, Institusi dan Tempat Pengelolaan Makanan


(TTU-TPM ).
Tempat-tempat umum, institusi dan tempat pengelolaan makanan yang
diperiksa dan dibina kesehatan lingkungannya meliputi : tempat ibadah,
intitusi pendidikan, instusi kesehatan,perkantoran dan pondok pesantren.
Sedangkan tempat pengelolaan makanan meliputi : rumah makan,
jasa boga, industri makanan minuman rumah tangga, makanan jajanan,
kantin sekolah, pedagang kaki lima dan depot air minum / DAM. Jumlah
TTU, Institusi di wilayah kerja Puskesmas Raas sejumlah 259 sasaran,
yang diperiksa dan dibina sejumlah 176 buah , yang memenuhi syarat 61
buah ( 26.76%).
Jumlah TPM ada 91 buah, yang di bina 91 buah dan yang memenuhi
syarat higienis sanitasi berjumlah 36 (59,05%) buah terdiri dari :
1. Jasa boga/ Catering 4 buah
2. Rumah Makan dan Restoran 4 buah
3. Kantin/Sentra makanan jajanan 5 buah dan,
4. Makanan jajanan 23 buah

24
BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat da upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya di
wilayah Puskesmas yang meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga kelompok dan masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Perseorangan ( UKP ) adalah suatu kegiatan atau serangkaian
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan , pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
Situasi pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Raas yang telah dilakukan
pada tahun 2022 akan diuraikan sebagai berikut :

4.1. Hasil Kegiatan Program UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)


Capaian Program UKP Puskesmas
Target
Target Pencapaian
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Tahun Satuan Total %
Sasara (dalam
No Program/Variabel/Sub Variabel 2022 (T) sasara Sasaran Cakupan
n (Tx satuan
Program dalam n (S) Riil
S) sasaran)
%
1 Pelayanan Non Rawat Inap
150 per
Angka Kontak Komunikasi orang 5.265 789,75 4.144,16 78,7
mil
Rasio Rujukan Rawat Jalan Non
≤2% kasus 23.000 460 87 0,4
Spesialistik( RRNS )
Rasio Peserta Prolanis Terkendali
≥ 5% orang 5 0,25 15,75 315,0
(RPPT)
Pelayanan Kesehatan Penderita
100% orang 2.996 2.996 1500 50,1
Hipertensi ( SPM 8 )
Pelayanan Kesehatan Penderita
100% orang 2.996 2.996 970 32,4
Diabettes Melitus ( SPM 9 )
Kelengkapan pengisian rekam
100% berkas 5.229 5.229 5229 100,0
medik
2 Pelayanan Gawat Darurat
Kelengkapan pengisian informed
100% berkas 79 79 76 96,2
consent
3 Pelayanan Kefarmasian
Kesesuaian item obat yang tersedia item
80% 156 124,8 156 100,0
dalam Fornas obat
Ketersediaan obat dan vaksin
85% obat 45 38,25 38,17 84,8
terhadap 20 item obat indikator
Penggunaan antibiotika pada
penatalaksanaan ISPA non < 20 % resep 25 5 2,68 10,7
pneumonia
Penggunaan Injeksi pada myalgia <8% resep 25 2 1,4 5,6
Rerata item obat yang diresepkan <1% resep 25 0,25 0,23 0,9
Penggunaan Obat Rasional (POR) < 2,6 resep 100 2,6 1,25 1,3
4 Pelayanan laboratorium
Kesesuaian jenis pelayanan
60% jenis 50 30 32 64,0
laboratorium dengan standar
Ketepatan waktu tunggu
penyerahan hasil pelayanan 100% menit 1.416 1.416 1.416 100,0
laboratorium
Kesesuaian hasil pemeriksaan baku
100% ,- 32 32 28 87,5
mutu internal (PMI)
Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu
100% orang 233 233 259 111,2
hamil
5 Pelayanan Rawat Inap

25
10% - tempat
Bed Occupation Rate (BOR) 100 60 40,12 40,1
60% tidur
Kelengkapan pengisian rekam
100% berkas 450 450 643 100,0
medik rawat inap
Sumber : Data PKP Puskesmas Raas tahun 2022

4.2. Hasil Kegiatan Program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS RAAS

OLAH DATA SURVEY KELUARGA SEHAT


a). HASIL REKAPITULASI IKS PERDESA & PUSKESMAS

KODE PRA TIDAK IKS KRITERIA


NAMA DESA SEHAT
DESA SEHAT SEHAT DESA IKS
TIDAK
1 ALASMALANG 40 589 142 0.052
SEHAT
TIDAK
2 BRAKAS 31 583 104 0.043
SEHAT
TIDAK
3 GUWA GUWA 29 562 1992 0.011
SEHAT
TIDAK
4 JUNGKAT 6 247 1 0.024
SEHAT
TIDAK
5 KARANGNANGKA 33 699 94 0.020
SEHAT
TIDAK
6 KETUPAT 55 1179 157 0.040
SEHAT
TIDAK
7 KROPOH 19 622 315 0.020
SEHAT
TIDAK
8 POTERAN 24 541 76 0.037
SEHAT
TIDAK
9 TONDUK 50 526 309 0.056
SEHAT
TIDAK
JUMLAH 287 5548 3190 0.032
SEHAT

Kesimpulan
Sehat 287 3.18 %
Pra Sehat 5548 61.47 %
Tidak Sehat 3190 35.35%
Jumlah 9025 100.00 %

26
GRAFIK PENCAPAIAN 12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

6000
5548

5000

4000
3190
3000 SEHAT
PRA SEHAT
1992 TIDAK SEHAT
2000
IKS DESA
1179 KRITERIA IKS
1000 699 622 541
589 583 562 526
247 315 309
142 104 94 157 76
1
0
S T T K
AN
G
KA W
A
KA GK
A
PA P OH RA
N
DU MLA
H
L A U G N TU O TE N
M
A BR A
G
JU
N
NA KE KR PO TO JU
A S W N G
L U
A G RA
KA

Indik
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
ator
Caku 20.9 2.5 3.7 4.5 16.0 51.8 34.3 1.3 49.5 16.3 78.1 72.0
pan 4% 9% 5% 2% 2% 6% 8% 9% 4% 3% 9% 7%

SPM TAHUN 2022

NO URAIAN SASARA REALISAS %


N I
A Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
A1 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan K4 di fasilitas pelayanan
 497 487 97,99
kesehatan milik pemerintah dan
swasta
D Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
D1 Jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan persalinan  475 436 91,79
sesuai standar di fasilitas kesehatan
F Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
F1 Jumlah semua bayi baru lahir di
wilayah kabupaten/kota tersebut 472 466 98,73
dalam kurun waktu satu tahun
G Pelayanan Kesehatan Balita
G1 Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di
wilayah kerja dalam kurun waktu satu  1.866 1.863 99,84
tahun yang sama
I Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar
I1 Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar kelas I sampai
 387 350 90,44
dengan kelas 9 dan diluar satuan
pendidikan dasar

27
L Pelayanan Kesehatan pada Usia
Produktif
L1 Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun
mendapat pelayanan skrining
35.089 2.569 7,32
kesehatan sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
M Pelayanan Kesehatan pada Usia
Lanjut
M1 Jumlah semua penduduk berusia usia
60 tahun ke atas yang ada di wilayah
2.912 2.628 90,25
Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun perhitungan
O Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
O1 Jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
 2996 1.500 50,07
sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Q Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus (DM)
Q1 Jumlah penyandang DM berdasarkan
angka prevalensi DM nasional di
 2996 970 32,38
wilayah kerja dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
S Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
S1 Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang
ada di wilayah kerja kab/kota dalam 26 2 7,69
kurun waktu satu tahun yang sama
U Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Tuberkulosis (TB)
U1 Pelayanan orang terduga TBC
mendapatkan pelayanan sesuai  53 53 100,00
standar
W Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Risiko Terinfeksi HIV
W1 Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV
yang mendapatkan pemeriksaan HIV
550 496 90,18
sesuai standar di fasyankes dalam
kurun waktu satu tahun

4.3. Hasil Kegiatan Program Inovasi


4.3.1 Program Inovasi IVA Pertiwi
Hasil kegiatan Pertiwi IVA di Puskesmas Raas masih sangat rendah dari
target yg seharusnya dicapai yaitu 100% dari sasaran yaitu Wanita Usia
Subur (WUS) diperiksa deteksi dini Ca.Mammae dan Ca.Cervix.

Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab yaitu sebagai berikut:

1. Wanita Usia Subur (WUS) sebagian besar merantau ke luar wilayah


Kecamatan Raas,dan pulang ke Raas satu tahun sekali itupun hanya
dalam waktu sebentar.
2. Sasaran (WUS) masih menganggap bahwa pemeriksaan payudara dan
mulut rahim adalah hal yang tabu karena mengharuskan membuka
daerah intim.

28
3. Tidak mendapatkan ijin dari suami/pasangan karena tehnik pemeriksaan
yang harus membuka daerah intim yang merupakan daerah sensitive.

Kurang dukungan dari lintas sektor,terutama tokoh agama dikarenakan


tehnik pemeriksaan membuka daerah intim yang harus dijaga karena aurat
Wanita hanya boleh dilihat oleh pasangan/suami.
4.3.2. Program Inovasi Marlina Seksi
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita, akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak pendek untuk usianya. Di wilayah
kerja Puskesmas Raas, masih adanya balita yang masih mengalami masalah
kekurangan gizi kronis stunting. Tahun 2020 terdapat 187 balita stunting
dari 2.118 balita yang ada.

Pelaksanaan pelacakan dan intervensi terhadap balita stunting telah


dilakukan sejak tahun 2019, dengan melakukan pelacakan dan intervensi
hanya di Posyandu, Akan tetapi belum membawa hasil yang optimal.
Dengan permasalahan tersebut, maka melakukan analisis dengan lintas
program dan Lintas Sektor, dengan melakukan terobosan baru yakni
pelaporan penemuan balita stunting oleh kader dengan cara terutama
melalui media sosial whatsapp, setelah itu melakukan pendampingan
dengan kearifan lokal yakni kader yang dijadikan Orang Tua Angkat “Ortu
Asuh” untuk mendampingi balita stunting, Sehingga terbentuklah sebuah
program inovasi MARLINA SEKSI (Mari Perduli anak Kurang Gizi /
Stanting) dengan SK kepala Puskesmas Raas.

Keberhasilan inovasi Marlina Seksi bisa dilihat dari menurunnya angka


prevalensi stunting di Wilayah kerja Puskesmas Raas, didapatkan data
balita stunting tahun 2021 43 kasus, pada awal tahun 2022 menurun
menjadi 26 dan di pertengahan tahun 2022 terjadi kenaikan jumlah kasus
stanting menjadi 45 Kasus. Inovasi ini belum bisa dikatakan berhasil 100%,
tapi kami akan terus berusaha semaksimal mungkin agar inovasi ini
berhasil dan akan terus berlanjut pelaksanaannya.

29
BAB V
SUMBERDAYA KESEHATAN

5.1. Gambaran Kondisi Bangunan


5.1.1. Bangunan
Bangunan puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
1) Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan
kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
2) Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
3) Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlidungan
keselamatan dan kesehatan bagi semua orang termasuk yang
berkebutuhan khusus, anakanak, dan lanjut usia Selain itu, setiap
puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas tenaga kesehatan
dengan mempertimbangkan aksesibilitas tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan.
Puskesmas Raas adalah Puskesmas Rawat Inap dengan luas bangunan
1.250 m2 terdiri dari satu lantai.

Gambaran Gedung Puskesmas Raas


Tahun
No Nama Gedung Kondisi
Perolehan
1 Puskesmas Raas 2015 Baik
2 Pemb Polindes Raas 2016 Baik
3 Pustu Gua-gua 2003 Baik
4 Rumah Dinas Dokter 2005 Baik
5 Bangunan Kantor 2007 Baik
6 Rumah Dinas Paramedis 2013 Rusak Ringan
7 IPAL Puskesmas 2021 Baik

5.1.2. Ruang
Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas ditentukan melalui analisis
kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang diselenggarakan dan
ketersediaan sumber daya. Tabel dibawah ini menunjukkan fungsi Ruang
minimal di Puskesmas sebagai berikut berikut:

30
Gambaran Ruang Puskesmas Raas
No Nama Keterangan
Ruan
g
Ruang Kantor
1 Ruang administrasi
2 Ruangan Kepala Puskesmas
3 Ruangan rapat Dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam
mendukung pelayanan kesehatan (ruang
multifungsi)
Ruang Pelayanan
4 Ruang pendaftaran dan rekam
medik
5 Ruang pemeriksaan umum
6 Ruangan tindakan dan Gawat
Darurat
7 Ruangan KIA, KB, dan
imunisasi
8 Ruang kesehatan gigi dan mulut
9 Ruangan Pojok Gizi
10 Ruangan promkes, Kesling, Jiwa Dapat dipergunakan untuk konsultasi dan
dan ARU konseling
11 Ruang farmasi Sesuai dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
12 Ruang persalinan
13 Ruang Rawat Inap
14 Laboratorium Sesuai dengan Standar Pelayanan
Laboratorium di Puskesmas
15 Ruang Pasca Persalinan
16 Kamar mandi/WC (laki dan Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh
perempuan terpisah penyandang disabilitas

17 Ruangan Rawat Inap


18 KM/WC petugas

No Nama Keterangan
Ruan
g
Penunjang
19 Rumah dinas tenaga kesehatan
20 Ruang tunggu Diprioritaskan untuk ibu hamil, penyandang
disabilitas dan lansia
21 Ruang ASI

22 Ruang cuci linen

23 Ruang penyelenggaraan Memiliki fungsi sebagai tempat pengolahan


makanan (dapur/pantry) dan penyajian makanan
24 Ruang jaga petugas

25 Gudang umum

26 Parkir kendaraan roda 2 dan 4


serta garasi untuk ambulans dan
Puskesmas keliling

31
SELATAN

TIMUR BARAT
DENAH PUSKESMAS RAAS
UTARA
MS RUMAH DINAS GUDANG RUMAH DINAS DOKTER
PARA MEDIS OBAT KANTOR
KEC.RAAS
PINTU PINTU PARKIR AMBLC

RAAT INAP
kusta Tb paru
PJAGA PERW KIA APK GIZI BP
UGD
AT

ST
IMUN M LAB KETERANGAN :
ASASI Jaga :Ruangan Jaga Perawat
RUANG R. GIM WRNAA
UT APK : APOTEK
TG
BERSALINDA IVA LKT/RM P : Pojok ASI
G
N NIFAS wc GIMUT : GIGI dan MULUT
U N B : R.JIWA,ARU,PROMKES,KESLING
P
RUANG LKT : LOKET/RM
WC R.AKR KAPUS KTU B M : MOSULLAH
wc PERTEMUAN
WC S : area Smoking
M
S

32
5.2. Gambaran Kondisi Sarana dan Prasarana
5.2.1. Ketersediaan Sarana Pelayanan
Data Ketersediaan Sarana Pelayanan Puskesmas

No Ruangan Ketersediaan Pendirian Renovasi Kondisi


Ruang Pelayanan
1 KM/WC Untuk Persalinan Ada 2015 - Baik
2 KM/WC Petugas Ada 2015 - Baik
Ruangan Pendaftaran dan Ada 2015 - Baik
3 rekam medik
Ruangan Pemeriksaan Ada 2015 2015 Baik
4 Umum/BP Umum
5 Ruangan Tunggu Ada 2015 - Baik
KM/WC Pasien (Laki dan Ada 2015 - Baik
6 Wanita Terpisah)
Ruang Tindakan dan Gawat Ada 2015 - Baik
7 Darurat
Ruangan Kesehatan Anak & Ada - 2015 Baik
8 Imunisasi
Ruang Kesehatan Gigi & Ada - 2015 Baik
9 Mulut
Ruangan Kesehatan Ibu dan Ada 2005 2015 Baik
10 KB
Ruangan Farmasi/Kamar Ada 2015 - Baik
11 Obat
Tempat/Area Penyimpanan Ada - 2015 Baik
12 Vaksin
13 Ruangan Sterilisasi Ada - 2015 Baik
14 Ruangan Istirahat Petugas Ada 2015 - Baik
15 Ruangan Rawat Inap Anak Ada 2015 - Baik
16 Ruangan Rawat Inap Pria Ada 2015 - Baik
Ruangan Jaga Ada 2015 - Baik
17 Perawat/Nurse Station
18 KM/WC Untuk Rawat Inap Ada 2015 - Baik
19 Laboratorium Ada 2015 - Baik
20 Ruangan Rawat Inap Ada 2015 - Baik
Ruangan Rawat Pasca Ada - - Baik
21 Persalinan
Ruangan Penyelenggaraan Ada - - Baik
22 Makanan
23 Ruangan Persalinan Ada 2015 - Baik
24 Ruangan Gudang Umum Ada - - Baik
25 Ruangan ASI / Laktasi Ada - - Baik
Ruangan KIE/Promosi Ada 2015 - Baik
26 Kesehatan
27 Gudang Obat Ada 2015 - Baik
Ruangan KIA, KB & Ada 2015 - Baik
28 Imunisasi
Ruangan Pemeriksaan Ada 2016 - Baik
29 Khusus/TB/HIV
Ruang Kantor
30 Ruang Kepala Puskesmas Ada 2015 - Baik
31 Ruang Rapat/Diskusi Ada - 2015 Baik
32 Ruangan Administrasi Ada 2015 - Baik
Pendukung
Rumah Dinas Tenaga Ada - - Baik
33 Kesehatan II Baik Baik
Rumah Dinas Tenaga
- - Baik
34 Kesehatan I Ada Baik
Baik

Parkir Kendaraan Roda 4 Ada - - Baik


35 Baik Baik
Baik
Parkir Kendaraan Roda 2 -
36 Ada - Baik
Baik

Baik
Parkir Ambulance - -
37 Ada Baik
Baik

33
Parkir Pusling Darat - - Baik
38 Ada Baik
Baik
Peralatan untuk Pelayanan Luar Gedung Puskesmas
Set Keperawatan Kesehatan Ada 2015 - Baik
39 Masyarakat(PHN KIT)
40 Kit Imunisasi Ada 2015 - Baik
41 Kit UKS Ada 2017 - Baik
42 Kit Bidan Ada 2015 - Baik
43 Kit Posyandu Ada 2015 - Baik
44 Kit UKGS Ada 2015 - Baik
45 Kit Sanitarian Ada 2019 - Baik
Peralatan Ambulance
46 Ada 2014 - Baik
Transport I
Peralatan Ambulance
47 Ada 2019 - Baik
Transport II
48 Kit Lansia Ada 2018 - Baik
Jaringan Pelayanan Puskesmas
Polindes/Poskesdes II
50 KB polindes/poskesdes 2 Ada 2012 - Baik
Poliklinik Umum Ada 2012
51 polindes/poskesdes 2 - Baik
Kesehatan Ibu & Anak Ada 2012
52 polindes/poskesdes 2 - Baik
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
5.2.1. Ketersediaan Prasarana
Data Ketersediaan Prasarana Puskesmas

No Prasarana Ketersediaan Jumlah/Kapsitas Berfungsi


Sumber Listrik
Listrik PLN
Daya Listrik Ada 2200 KVA Berfungsi
1 Terpasang/Kapasitas (KVA)
Jumlah Operator Genset
Bersertifikat (Orang)
Total Kapasitas Genset yg Ada 3000 KVA Berfungsi
2 Berfungsi (KVA)
Jumlah genset yang Ada 1 Unit Berfungsi
3 berfungsi (Unit)
Jumlah Genset Ada 2 Unit Berfungsi
Keseluruhan (Unit)
Tenaga Surya
Total Kapasitas Listrik Ada 80 KVA Berfungsi
4 Tenaga Surya (KVA)
Jumlah tenaga surya yg Ada 4 Unit Berfungsi
5 berfungsi (Unit)
Sumber Air
Sumur Dangkal
Rata-rata Pemakaian Air
6 Sumur Dangkal Perhari Ada 1500 liter/hari Berfungsi
(M3/Hari)
Pengolahan Limbah
Limbah Cair
Jumlah IPAL Yang Berijin Ada 1 Unit Berfungsi
7 (Unit)
8 Total Kapasitas (M3/hr) Ada 2000 M3/hari Berfungsi
Jumlah IPAL yang Ada 1 Unit Berfungsi
9 Berfungsi (Unit)
Jumlah IPAL Keseluruhan Ada 1 Unit Berfungsi
10 (Unit)
Kerjasama Pengolahan
Limbah Kepihak Berijin
MOU Limbah Padat/B3 Ada 1 Unit Berfungsi
11 (Dokumen)
Gas Medik dan Vakum Medik
Tabung
Tabung Oksigen/O2
12 Ada 11 Tabung Berfungsi
Kondisi Baik (Tabung)
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
APAR
Jumlah APAR Total Ada 3 Unit Berfungsi
13 Keseluruhan (Unit)
Jumlah APAR yang Ada 3 Unit Berfungsi
14 Berfungsi (Unit)
Ambulance
15 Jumlah ambulance Ada 2 Unit Berfungsi

34
transport Kondisi Baik
(Unit)
Jumlah ambulance
16 transport Kondisi Rusak Ada 1 Unit Berfungsi
Berat (Unit)
Sistem Telekomunikasi
Jaringan Internet
Jumlah Saluran Jaringan Ada 3 Unit Berfungsi
17 Internet (Unit)
Jumlah Saluran Jaringan
18 Internet yang Berfungsi Ada 2 Unit Berfungsi
(Unit)
Jaringan Puskesmas
Posyandu
Posyandu Kondisi Baik
Ada 36 Unit Berfungsi
(Unit)
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu Ada 3 Unit Berfungsi
Kondisi Baik (Unit)
Polindes/Ponkesdes
Polindes/Poskesdes Ada 11 Unit Berfungsi
Kondisi Baik (Unit)
Pendukung Puskesmas
Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
Rumah Dinas Tenaga Ada 3 Unit Berfungsi
Kesehatan Baik (Unit)
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

5.3. Gambaran Kondisi Peralatan


5.3.1. Ruangan Pelayanan
a. Ruang Persalinan
Tota
No Nama Alat Stndar Berfungsi
l
1 Bak instrumen tertutup besar (Obgin) 3 1 1
2 Bak instrumen tertutup kecil 2 1 1
3 Doppler 1 4 4
4 Gunting benang 3 2 2
5 Gunting episiotomi 3 3 3
6 Gunting Iris Lengkung 1 1 1
7 Gunting tali pusat - 2 2
8 Fenster klem 1 1 1
9 Klem ovum 3 1 1
10 Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight) 6 3 3
11 Dressing Forceps/korentang 3 2 2
12 Lampu periksa Halogen - 1 1
13 Nasal oxygen cannula/Kanula - 1 1
14 Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table - 1 1
15 Needle Holder / Pemegang jarum 3 1 1
16 Pinset Chirurgical 2 2 2
17 Pinset Jaringan Semken 2 1 1
18 Pinset anatomis - 1 1
19 Resusitator Dewasa 1 1 0
20 Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher 1 1 1
21 Skalpel No. 3 3 1 1
22 Skalpel No. 4 3 1 1
23 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 3 1 1
24 Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 3 1 1
25 Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 3 1 1
26 Tiang infus 1 1 1
27 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 4 4
28 Stetoskop Janin/ Fetoscope - 1 1
29 Tabung Oksigen 1 Meterkubik dan Regulator - 1 1
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / Examination 1 1 1
30 Table
31 Silinder Korentang Kecil - 1 1
32 Gynecological Bed/Obstetric table and accessories - 1 1
33 Tensimeter - 3 3
34 Termometer Dewasa 1 1 1
35 Gunting Mayo CVD 1 1 1
36 Sonde Uterus Sims 1 1 1
37 Tenakulum Schroeder - 1 1
38 Oxygen Concentrator / Portable Oxygen Generator. - 1 1
39 Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 1 1

35
40 Spekulum Sims Besar 3 1 1
41 spekulum Sims Kecil 3 1 1
42 Spekulum Sims Sedang 3 1 1
43 Gunting Operasi Lurus 1 1 1
44 Klem Linen Backhauss 3 3 3
45 Klem Penarik Benang AKDR - 1 1
46 Stetoskop Duplex Neonatus 1 1 1
47 Pelvimeter Obstetrik - 2 2
48 Infant radiant warmer 1 1 1
49 Tensimeter Anaeroid - 1 1
50 Gunting Verband 3 2 2
51 Klem Kelly/klem kocher lurus 1 1 1
52 Klem tali pusat 3 3 3
53 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 1 1 1
54 Pinset Anatomi Pendek 2 1 1
55 Pinset Anatomi Panjang 2 1 1
56 Stand lamp (untuk tindakan) 1 1 1
57 Timbangan kg 1 1 1
58 Waskom Cekung 1 1 1
59 Waskom 2 1 1
60 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 1 1 1
61 Termometer digital 1 1 1
62 Timbangan bayi 1 4 4
63 Alat pengukur panjang bayi 1 1 1
64 Klem/Penjepit Porsio, 25 cm(Schroder) 1 1 1
65 Tampon tang 1 1 1
66 Mangkok kecil 1 1 1
67 Meter line/Pita cm 1 1 1
68 Tromol Kasa/Kain Steril (125 x 120 mm) - 2 2
69 Alat partus set - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
b. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi

No Nama Alat Stndar Total Berfungsi


1 Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher - 1 1
2 Anuskop - 1 1
3 Bak Instrumen dengan tutup 1 1 1
4 Baki Logam tempat alat steril tertutup 1 1 1
5 Doppler 1 1 1
6 Gunting benang 1 1 1
7 Gunting Verband 1 1 1
8 Korcher Tang 1 1 1
9 Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table 1 1 1
10 Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa 1 1 1
11 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 1 1 1
12 Pinset Anatomi Panjang 1 1 1
13 Pinset Anatomi Pendek 1 1 1
14 Pinset Bedah/Operasi 1 1 1
15 Silinder Korentang Steril 1 1 1
16 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 3 2 2
17 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 3 1 1
18 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 3 2 2
19 Spekulum Sims 1 1 1
20 Tensimeter Anaeroid 1 2 2
21 Stand lamp (untuk tindakan) 1 1 1
22 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 3 3
23 Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 1 1
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 2 1 1
24 12 cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 2 1 1
25 16,5 cm
26 Tampon tang 1 1 1
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / Examination 1 1 1
27 Table
28 Termometer Dewasa 1 1 1
29 Timbangan dewasa; 1 2 2
30 Alat pengukur panjang bayi 1 1 1
Examination light / Examination lamp / Lampu
31 1 1 1
periksa / Hanging lamp
32 Pengukur lingkar kepala 1 1 1
33 Pengukur tinggi badan anak 1 2 2
Tensimeter Digital / Sphygmomanometer Digital
34 1 1 1
dengan manset untuk bayi dan anak

36
35 Stetoskop Pediatric 1 2 2
36 Termometer Anak 1 3 3
37 Timbangan bayi 1 5 5
38 Vaccine Carrier 1 1 1
39 Pita Pengukur Lila 2 2 2
40 Waskom Bengkok 1 1 1
41 Pen Light / Lampu Senter 1 1 1
42 Apgar timer 1 1 1
43 Tromol Kasa / Kain Steril 1 2 2
Balon penghisap (bulb syringe)/bola karet 1 1 1
44 penghisap lendir
45 Tabung Oksigen 6 Meterkubik dan Regulator 1 1 1
46 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 1 1
47 Timbangan berat badan & tinggi badan - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

c. Ruangan Kesehatan Anak dan Imunisasi

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Timbangan bayi - 1 1
2 Alat pengukur panjang bayi - 1 1
3 Pengukur tinggi badan anak - 1 1
4 Termometer Anak - 1 1
5 Timbangan anak - 1 1
6 Vaccine Refrigerator - 1 0
Tensimeter Anaeroid / Sphygmomanometer - 1 1
7 Aneroid
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
d. Ruangan Pemeriksaan Khusu/TB/HIV

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Tensimeter 1 2 2
2 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 2 2
Sudip lidah logam / Spatula Lidah 3 1 1
3 Logam panjang 12 cm
4 Tempat Tidur Periksa dan Perlengkapannya 1 1 1
5 Termometer 1 1 1
6 Timbangan dewasa 1 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
e. Ruangan Pemeriksaan Umum/BP Umum

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 1 1 1
2 Anuskop - 1 1
3 Baki Logam tempat alat steril tertutup 1 1 1
Spekulum telinga P.241 (Ukuran 1 1 1
4 Kecil, Besar, Sedang)
5 Nierbekhen besar - 2 2
6 Handle kaca nasopharing - 1 1
7 Handle kaca laring 1 1 1
8 Lampu kepala / head lamp 1 3 3
9 Lup Binokuler 3-5 dioptri 1 1 1
10 Otoscope 1 2 2
11 Cotton Applicator / Pelilit Kapas - 1 1
12 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 5 5
Sudip lidah logam / Spatula Lidah 4 4 4
13 Logam panjang 12 cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam - 1 1
14 panjang 16,5 cm
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / 1 1 1
15 Examination Table
16 Termometer Dewasa 1 2 2
17 Timbangan dewasa; - 2 2
18 Metline(pengukur lingkar pinggang 1 1 1
19 Pen Light / Lampu Senter - 1 1
20 Tensimeter Anaeroid 1 2 2
21 Bingkai ujicoba trial lens (trial frame) 1 1 1
22 Buku Ishihara-kanehara 1 1 1
23 Opthalmoscope 1 3 3
24 Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet Chart) 1 1 1

37
25 Tonometer Schiotz 1 1 1
26 Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 1 1
27 Pinhole - 1 1
28 HEPA filter - 1 1
29 Timbangan berat badan & tinggi badan - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
f. Ruangan Tindakan dan Gawat Darurat

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Baki Logam tempat alat steril tertutup 3 2 2
2 Neck Collar, Anak 1 1 1
Spekulum telinga P.241 (Ukuran Kecil, 1 1 1
3 Besar, Sedang)
4 Doppler 1 2 2
5 Dressing Forceps/korentang 1 1 1
6 ECG/EKG/Electrocardiograph 1 2 2
7 Forceps Aligator 3 1 1
8 Forceps Bayonet 3 1 1
9 Gunting Bedah Standar, Lengkung 3 1 1
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung 3 3 3
10 Tajam/Tajam
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung 3 3 3
11 Tumpul/Tumpul
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung 3 3 3
12 Tajam/Tajam
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung 3 3 3
13 Tumpul/Tajam
14 Gunting Pembuka Jahitan Lurus 3 3 3
15 Handle kaca laring 1 1 1
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung 3 2 2
16 Tajam/Tumpul
Klem arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan Gigi 1 X 2 3 2 2
17 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lengkung Tanpa Gigi 3 3 3
18 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 1 X 2 3 2 2
19 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 X 2 3 2 2
20 (Halstead-Mosquito)
21 Klem/pemegang jarum jahit 3 3 3
22 Kursi roda 1 3 3
23 Magill forcep 3 0 0
24 Nebulizer 1 2 2
25 Otoscope 1 2 2
26 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 1 1 1
27 Pinset Bedah, 14,5 cm 3 3 3
28 Pinset Bedah 18 cm 3 3 3
29 Pinset Epilasi 1 1 1
Pinset Untuk Insisi Hordeolum/Chalazion 1 1 1
30 (Desmares)
31 Semprit, Gliserin 1 1 0
32 Skalpel Tangkai Pisau Operasi 3 2 2
33 Spalk 1 2 2
34 Tiang infus 2 2 2
35 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 5 5
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam 4 1 0
36 panjang 12 cm
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam 4 1 1
37 panjang 16,5 cm
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / 1 1 1
38 Examination Table
39 Termometer Anak 1 2 2
40 Termometer Dewasa 1 3 3
41 Timbangan anak 1 1 1
42 Timbangan dewasa; 1 1 1
43 Torniket Karet 1 1 1
44 Stretcher/Brankar 1 1 1
45 Nierbekhen besar 2 3 3
46 Kait dan kuret serumen 1 1 1
47 Kanula hidung anak 1 1 1
48 Kanula hidung dewasa 1 1 1
49 Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) 3 3 3
50 Klem arteri 14 cm(kocher) 3 3 3
korentang, lengkung, penjepit alat steril, 2 1 1
51 23(Cheattle)
52 Laringoskop 1 1 0
53 Laringoskop neonatus bilah lurus 1 1 0

38
54 Laringoskop anak 1 1 0
55 bengkok 3 3 3
56 Pinset Anatomis, 14,5 cm 3 2 2
57 Pinset Anatomis, 18 3 3 3
58 Resusitator Anak 1 2 2
59 Sungkup kecil/bayi/neonatus 1 1 1
60 Sungkup sedang/anak 1 1 1
61 Tabung Oksigen 1 Meterkubik dan Regulator 1 1 1
62 Pinset telinga 1 1 1
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung 3 2 2
63 Tumpul/Tumpul
64 Tensimeter Anaeroid - 6 6
65 Neck Collar, Dewasa 1 4 4
66 Lampu kepala / head lamp 1 1 1
67 Resusitator bayi/neonatus 1 1 1
68 Resusitator Dewasa 1 1 1
69 Stetoskop anak 1 2 2
70 Gunting Pembalut 1 1 1
71 Tensimeter Digital 1 2 2
72 Stand lamp (untuk tindakan) 1 1 1
Pulse Oxymeter / Oximeter / Pulse
73 - 1 1
Oximeter / Oksigen Saturasi/SPO2
74 Hecting set - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
g. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher - 1 1
2 Bak Instrumen dengan tutup - 1 1
3 Gunting benang - 1 1
4 Gunting Verband - 1 1
5 Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table - 1 1
6 Anuskop - 1 1
7 Baki Logam tempat alat steril tertutup - 1 1
Gynecological Bed/Obstetric table - 1 1
8 and accessories
9 Reflex hammer/Palu pengukur reflex - 1 1
10 Pinset Anatomi Panjang - 1 1
11 Pinset Anatomi Pendek - 1 1
12 Pinset Bedah/Operasi - 1 1
13 Silinder Korentang Steril - 1 1
14 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil - 1 1
15 Spekulum Vagina/Cocor bebek - 1 1
16 Tensimeter - 1 1
17 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar - 1 1
18 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang - 1 1
19 Stetoskop/Stetoskop Dewasa - 1 1
20 Tampon tang - 1 1
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / - 1 1
21 Examination Table
22 Mangkok untuk larutan - 1 1
23 Sonde Mulut - 1 1
24 Termometer Dewasa - 1 1
25 Timbangan dewasa; - 1 1
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam - 1 1
26 panjang 16,5 cm
27 Pen Lancet - 1 1
28 Doppler - 1 1
29 Stetoskop Janin/ Fetoscope - 1 1
30 Tensimeter Anaeroid - 1 1
31 Tensimeter Digital - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
h. Ruangan Rawat Pasca Persalinan

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Tiang infus 1 1 1
2 Timbangan bayi 1 4 4
3 Bed patient 2 1 1
4 Termometer Dewasa 1 2 2
5 Apgar timer 1 2 2
6 Box/TT Bayi/bed baby 2 2 2
7 Tabung Oksigen 6 Meterkubik dan Regulator 1 1 1

39
8 Stetoskop anak 1 1 1
9 Termometer Anak 1 2 2
10 Tensimeter - 1 1
11 Tensimeter Anaeroid 1 1 1
12 Stetoskop/Stetoskop Dewasa - 3 3
13 Timbangan dewasa - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
i. Ruangan Sterilisasi
Standa
No Nama Alat Total Berfungsi
r
1 Silinder Korentang Steril - 1 1
2 Autoclave 1 3 2
korentang, lengkung, penjepit alat 3 1 1
3 steril, 23(Cheattle)
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
j. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri
1 (Type Chisel/Distal)
1 1 1
2 Bein Lurus Kecil 1 2 2
3 Jarum K-File (45-80) 1 1 0
4 Skalpel, Mata Pisau Bedah (Besar) 1 1 1
5 Tang Gigi Molar Kanan Rahang Atas 1 1 1
6 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 5 8 8
7 Compressor Oil less / Kompresor Oil less 1 1 1
8 Handpiece Straight 1 2 2
9 Tang Molar Susu Rehang Atas Anak 1 2 2
10 Pelindung Jari - 1 1
11 Penumpat Plastis 1 1 1
12 Bein lurus besar 1 1 1
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk
13 Air Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi) 1 1 1
(round, inverted dan fissure)
Bor Intan Kontra Angle Hand Piece
14 Conventional (Kecepatan Rendah) 1 1 1
(round, inverted dan fissure)
15 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 5 8 8
16 Gunting Operasi Gusi ( Wagner ) (12 cm ) 1 1 1
Dental handpiece and accessories/Contra
17 angle hand piece
1 1 1
18 Kaca Mulut Datar No.4 5 10 10
19 Klem/pemegang jarum jahit 1 1 1
20 Spatula Pengaduk Semen Gigi 1 1 1
Spoon Excavator Small / Eksavator Berbentuk
21 Sendok Ukuran Kecil
1 1 1
22 Atraumatic Restorative Treatment (ART) 1 1 1
23 Enamel Access Cutter 1 1 0
Spoon Excavator Medium / Eksavator
24 1 1 1
Berbentuk Sendok Ukuran Sedang
25 Set Kursi Gigi Elektrik 1 2 2
26 Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table 1 1 1
27 Dental chair/kursi gigi 1 2 2
28 Foot Controller untuk Handpiece 1 1 1
29 Jarum exterpasi 1 1 0
30 Light Curing 1 2 2
31 Pemegang Matriks (Matrix Holder) 1 1 1
32 Penahan Lidah 1 1 1
33 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Mesial) 1 2 2
34 Periodontal Probe 1 2 2
35 Pinset gigi 5 8 8
36 Polishing Bur 1 1 1
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri (Type
37 Chisel/Distal)
1 1 1
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan (Type
38 Chisel/Mesial)
1 1 1
39 Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hook) 1 1 1
40 Sonde Lurus 5 7 7
41 Spatula Pengaduk Semen Ionomer 1 1 1
42 Tang Gigi Anterior Rahang Atas Dewasa 1 2 2
43 Tang Molar 3 Rahang Atas 1 2 2
44 Sonde Lengkung 5 8 8

40
45 Skalpel Tangkai Pisau Operasi 1 1 1
46 Tangkai kaca mulut 5 7 7
47 Penumpat Semen Berujung Dua 1 1 1
Mikromotor denken Straight dan Contra Angle
48 Hand Piece
- 1 1
49 Skalpel, Mata Pisau Bedah (Kecil) 1 1 1
50 Tang Sisa Akar Rahang Atas Anak 1 2 2
51 Tang Gigi Anterior dan Premolar Rahang Bawah 1 2 2
52 Tang Gigi Molar Rahang Bawah Kanan / Kiri 1 2 2
53 Tang Gigi Molar 3 Rahang Bawah 1 2 2
54 Tang Molar Rehang Atas Anak 1 2 2
55 Tang Gigi Anterior Rahang Atas Anak 1 2 2
56 Tang Gigi Anterior Rehang Bawah Anak 1 2 2
57 Skeler Ultrasonik 1 2 2
58 Tang Sisa Akar Gigi Anterior Rahang Atas 1 1 1
59 Hatchet 1 1 1
60 Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Distal) 1 1 1
61 Tang Sisa Akar Gigi Posterior Rahang Atas 1 2 2
62 Tang Sisa Akar Rahang Bawah Anak 1 1 1
63 Tang Gigi Molar Kiri Rahang Atas 1 2 2
64 Tang Gigi Premolar Rahang Atas 1 1 1
65 Tang Molar Rehang Bawah Anak 1 1 1
66 Spatula Plastik 1 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
k. Ruang Rawat Inap

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) - 3 3
2 Stretcher/Brankar 1 2 2
Gunting Lengkung, Ujung Tajam
3 (Metzenbaum) (18 Cm)
3 3 3
Gunting Lengkung, Ujung Tumpul
4 (Metzenbaum) (18 Cm)
3 2 2
Gunting Lurus, Ujung Tumpul
5 (Metzenbaum) (18 Cm)
3 2 2
6 Gunting Mayo Lurus/Lengkung 3 2 2
7 Gunting benang 3 3 3
8 Lup/Kaca Pembesar - 2 2
9 Nasal oxygen cannula/Kanula 3 3 3
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 1 X 2
10 (Halstead-Mosquito)
3 3 3
Klem arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan Gigi 1 X 2
11 (Halstead-Mosquito)
3 3 3
12 Klem Kecil Lurus - 2 2
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 X
13 2 (Halstead-Mosquito)
- 2 2
14 Klem/pemegang jarum jahit 3 2 2
15 Fenster klem - 2 2
16 Silinder Korentang Steril - 2 2
17 Dressing Forceps/korentang - 3 3
18 Inkubator infant - 1 1
Examination light / Examination lamp /
19 1 2 2
Lampu periksa / Hanging lamp
20 Klem/pemegang silet 3 2 2
21 Pinset Bedah 18 cm 2 2 2
22 Resusitator Anak 1 2 2
23 Selang oksigen 3 3 3
24 Skalpel Tangkai Pisau Operasi 2 1 1
25 Tensimeter - 1 1
26 Spalk 1 2 2
27 Standar Waskom, Tunggal - 1 1
28 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 5 5
29 Pinset Anatomis, 14,5 cm 2 2 2
30 Pen Light / Lampu Senter 1 1 0
31 Nebulizer 1 2 2
32 Pinset anatomis - 2 2
33 Spekulum Mata - 1 0
34 Tabung Oksigen - 1 1
35 Tabung Oksigen 6 Meterkubik dan Regulator 1 1 1
36 Termometer digital - 1 1
37 Bed patient - 11 11
38 Tromol Kasa/Kain Steril (150 X 150 mm) 1 2 2
39 Tromol Kasa/Kain Steril (125 x 120 mm) 1 1 0
40 Tempat tidur anak / Pediatric Hospital Bed 2 2 2
41 Waskom Cuci - 1 1

41
42 Waskom Bengkok - 1 1
43 Termometer Anak 1 2 2
44 Waskom Cekung - 1 1
45 Torniket Karet 1 1 1
46 Tiang infus 1 2 2
47 Pisau potong kulit 3 1 1
48 Tensimeter Digital 2 1 1
Tensimeter, Air Raksa dengan manset anak dan
49 dewasa
- 1 1
50 Stetoskop bayi 1 1 1
51 Stetoskop anak 1 1 1
52 Tabung/Sungkup Untuk Resusitasi 2 5 5
53 Resusitator Dewasa 1 1 1
54 Aspirator/Vacuum/Suction pump portable - 1 1
55 Tensimeter Anaeroid - 1 1
56 Termometer Dewasa 4 6 6
Suction pump/Pompa vakum /Vacuum-powered
57 body fluid suction
1 1 1
58 Tabung Oksigen 1 Meterkubik dan Regulator 1 4 4
59 Resusitator bayi/neonatus - 1 1
Pulse Oxymeter / Oximeter / Pulse Oximeter /
60 - 3 3
Oksigen Saturasi/SPO2
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

l. Ruang ASI/Laktasi

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Breast pump/breast pump 1 0 0
2 Lemari Es 1 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022
m. Ruang Farmasi/Kamar Obat

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Micro balance 1 1 1
2 Batang pengaduk / Strirring Rod 1 1 1
3 Gelas Piala 500 mL 1 1 1
4 Gelas Pengukur 10 mL 1 1 0
5 Gelas Pengukur 250 mL 1 1 0
6 Refrigerator - 1 1
Liquid chemical sterilants/high level
7 disinfectants
- 1 1

Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022


n. Laboratorium

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Batang pengaduk / Strirring Rod 3 3 3
Automated hemoglobin
2 system/hematology analizer
1 1 1
3 Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul 1 1 1
4 Pot spesimen dahak mulut lebar - 1 1
Centrifugal chemistry analyzer for clinical
5 use/centrifuge kimia
1 1 1
6 Tip Pipet - 2 2
7 Tabung Sentrifus 6 0 0
8 Termometer digital 1 1 1
9 Urinometer 1 1 1
10 Pot Spesimen Urine(mulut lebar) - 1 1
Discrete photometric chemistry analyzer for
11 clinical use/fotometer
1 1 1
12 Lemari Es 1 1 1
13 Torniket / Torniquet 1 1 1
Colorimeter, photometer, or
spectrophotometer for clinical
14 - 1 1
use/Kolorimeter, fotometer,
spektrofotometer
15 Urine analyzer 1 1 1
16 Microscope binocular 1 1 0
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

42
o. Ruangan KIE/Promosi Kesehatan

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


1 Televisi dan Antena - 1 1
2 Kamera Foto / Handy Camp - 1 1
3 Proyektor / LCD Proyektor - 1 1
4 Laptop - 1 1
5 Komputer dan Printer - 1 1
6 Gambar Anatomi Gigi 1 1 1
7 Megaphone - 1 1
8 Gambar Panggul Laki-Laki 1 1 1
9 Gambar Anatomi Mata 60 x 90 1 1 1
10 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 1 1
11 Timbangan dewasa 1 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

5.3.2. Pelayanan Luar Gedung Puskesmas


Ketersediaan Peralatan untuk Pelayanan Luar Gedung Puskesmas

No Nama Alat Standar Total Berfungsi


Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat(PHN KIT)
1 Kom dilengkapi tutup 2 1 1
2 Timbangan dewasa; 2 1 1
3 Tensimeter - 1 1
4 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 2 1 1
Alat Test Darah Portable / rapid diagnostic test ( Hb,
5 2 1 1
Gula darah, Asam Urat, Kolesterol)
6 Kom Iodine 2 1 1
7 Gunting Verband 2 1 1
8 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 2 1 1
9 Bleeding time device/Lancet - 1 1
10 Gunting Iris Lurus - 1 1
11 Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) 2 1 1
12 Termometer digital 2 1 1
13 Gunting Bedah 2 1 1
14 Nierbeken 2 1 1
15 Pinset Chirurgical 2 1 1
16 Gunting Angkat Jahitan 2 1 1
17 Pinset anatomis 2 1 1
18 Stetoskop anak 2 0 0
19 Peak-flow meter for spirometry - 0 0
20 Pen Light / Lampu Senter 2 0 0
21 Kom Kapas Steril 2 0 0
22 Bak Instrumen dengan tutup 2 1 1
23 Tensimeter Digital 2 0 0
24 Pen Lancet 2 1 1
Kit Imunisasi
25 Vaccine Carrier 1 1 1
Kit UKS
26 Reflex hammer/Palu pengukur reflex - 1 1
27 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 1 1 1
28 Termometer air raksa - 2 2
29 Tensimeter - 1 1
30 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 1 1
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam
31 panjang 12 cm
2 1 1
32 Timbangan dewasa; 1 1 1
Spekulum telinga P.241 (Ukuran Kecil,
33 Besar, Sedang)
1 1 1
34 Pengait serumen 1 1 1
35 Snellen, alat untuk pemeriksaan visus 1 1 1
36 Pinhole 1 0 0
37 Spekulum hidung 1 0 0
Tensimeter, Air Raksa dengan manset anak dan
38 dewasa
- 0 0
39 Tensimeter Digital 1 0 0
40 Garpu tala 1 0 0
41 Tes buta warna (ISHIHARA) 1 0 0
42 Dental sonde 2 1 1

43
43 Kaca mulut 1 1 1
Kit Bidan
44 Klem tali pusat 2 4 4
45 bengkok kecil 2 2 2
46 Toples Kapas/Kasa Steril 1 1 1
47 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 1 1
48 Doppler 1 3 3
49 bengkok besar 2 2 2
50 Gunting tali pusat 2 2 2
51 Analisa Hb 1 3 3
52 Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher 2 1 1
53 Mangkok untuk larutan 2 4 4
54 Meteran 2 1 1
55 Penjepit Uterus 2 1 1
Balon penghisap (bulb syringe)/bola karet penghisap
1 1 1
56 lendir
57 Baki Logam tempat alat steril tertutup 2 1 1
58 Bak Instrumen dengan tutup 2 2 2
59 Gunting episiotomi 2 2 2
60 Gunting benang 2 4 4
61 Alat pengukur panjang bayi 1 1 1
62 Gunting Verband 1 3 3
63 Korcher Tang 2 1 1
64 Reflex hammer/Palu pengukur reflex 1 3 3
65 Pinset Anatomi Pendek 2 4 4
66 Pinset Anatomi Panjang 2 4 4
67 Pinset Bedah/Operasi 2 4 4
68 Pisau Pencukur 2 1 1
69 Pita Pengukur Lila 1 3 3
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam
1 3 3
70 panjang 12 cm
71 Silinder Korentang Steril 2 2 2
72 Sonde Mulut 1 3 3
73 Pengukur lingkar kepala 1 1 1
74 Sonde Uterus (Uterine Sound) 2 3 3
75 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 1 3 3
76 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1 3 3
77 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 1 3 3
78 Stetoskop/Stetoskop Dewasa 2 4 4
79 Tampon tang 1 3 3
80 Tensimeter - 1 1
81 Termometer Dewasa 1 1 1
82 Timbangan dewasa; 1 3 3
83 Timbangan bayi 1 3 3
84 Termometer digital 1 1 1
85 Tromol Kasa / Kain Steril 1 3 3
86 Resusitasi Bayi beserta masker 1 3 3
87 Waskom Bengkok 1 1 1
88 Waskom Cekung 1 1 1
89 Baby scale with tray 1 1 1
90 Tabung untuk bilas vagina 1 0 0
91 Aspirator/Vacuum/Suction pump portable 1 0 0
92 Bleeding time device/Lancet 1 0 0
91 Pelvimeter Obstetrik 1 2 2
92 Penutup Mata (Okluder) 1 0 0
93 Stetoskop Janin/ Fetoscope 1 2 2
94 Stetoskop bayi 1 2 2
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang
95 16,5 cm
1 2 2
96 Spekulum Sims 1 2 2
97 Torniket Karet 1 2 2
98 Tensimeter Anaeroid 1 3 3
99 Resusitasi Dewasa beserta masker 1 2 2
100 Termometer Dahi dan Telinga 1 2 2
101 Tas kanvas tempat kit - 2 2
Kit Posyandu
102 Timbangan bayi 1 1 1
103 Gunting Perban 1 1 1
104 Termometer Anak - 1 1
105 Timbangan dewasa; 1 1 1
106 Alat Permainan Edukatif (APE) 2 1 1
107 Alat pengukur panjang bayi 1 1 1
108 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 1 1
Kit UKGS
109 Sonde Lengkung 5 3 3

44
110 Tang Gigi Anterior Rehang Bawah Anak 1 1 1
111 Ekskavator Berujung Dua (Besar) 5 3 3
112 Pinset gigi 5 4 4
113 Ekskavator Berujung Dua (Kecil) 5 3 3
114 Sonde Lurus 5 4 4
115 Tang Molar Rehang Bawah Anak 1 1 1
116 Tangkai kaca mulut 5 1 1
117 Hatchet 1 1 1
118 Enamel Access Cutter 1 1 1
Spoon Excavator Small / Eksavator Berbentuk 1 1 1
119 Sendok Ukuran Kecil
Spoon Excavator Medium / Eksavator
120 1 1 1
Berbentuk Sendok Ukuran Sedang
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan 1 1 1
121 (Type Chisel/Mesial)
122 Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe) 1 1 1
123 Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type Sickle) 1 1 1
124 Double Ended Applier and Carve 1 1 1
125 Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hoe) 1 1 1
Spoon Excavator Large / Eksavator Berbentuk 1 1 1
126 Sendok Ukuran Besar
127 Kaca Mulut Datar No.4 5 1 1
128 Spatula Pengaduk Semen 2 1 1
129 Spatula Plastik 1 1 1
130 Penumpat Plastis 2 1 1
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri 1 1 1
131 (Type Chisel/Distal)
132 Batu Asah 1 1 1
133 Tang Pencabutan Anak 1 1 1
134 Set Tang Pencabutan - 1 1
Kit Sanitarian
135 Tabung Pengukur Kekeruhan - 1 1
136 Botol sampel air berpemberat 4 1 1

Peralatan Ambulance Transport I

137 Tensimeter Anaeroid - 1 1


Peralatan Ambulance Transport II
138 Tensimeter Anaeroid - 1 1
139 Oxygen Concentrator / Portable Oxygen Generator. - 1 1
Sumber : Data ASPAK Puskesmas RaasTahun 2022

5.4. Gambaran Ketenagaan/SDMK


Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu faktor
penggerak utama dalam mencapai tujuan program pembangunan dan
keberhasilan proses pembangunan kesehatan. Berikut data rekapitulasi
Ketenagaan/SDMK Puskesmas Raas tahun 2022 ;
1. Rincian Pejabat Struktural

NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH


1. Kepala Puskesmas 1
2. Kasubag Tata Usaha 1
3. Dokter Gigi 1
4. Dokter Umum 3
5. Perawat Induk 5
6. Bidan Induk 8
7. Perawat Desa 10
8. Bidan Desa 13
9. Apotik 1
10 Perawat Gigi 1
11 Sanitarian 1
45
12 Promkes 1
13 Gizi 2
14 Pustu 3
15 Analis 2
16 SPK -
17 SMA 3
18 Cleaning Service 2
19 Rekam medis 1
20 SMP 2
21 SD 1

JUMLAH 62
Sumber : Data Dasar Puskesmas RaasTahun 2022

2. Rincian Tenaga Medis


STATUS
JUMLAH
No KUALIFIKASI KEPEGAWAIAN

PNS NON PNS

1. Dokter Umum 2 1 3

2. Dokter Gigi 1 - -

3. Dokter Spesialis Anak - - -

4. Dokter Spesialis Radiologi - - -

5. D4 Bidan 2 2 4

6. Bidan 8 10 18

7. S1 Apoteker 1 - 1

8. D3 Asisten Apoteker - - -

9. D3 Analisis Labolatorium 1 1 2

10. D3 Anestasi - - -

11. D3 Kesehatan Lingkungan 1 - 1

12. S1 Perawat 1 5 6

13. D3 Perawat 5 6 11

14 SI Kesehatan Masyarakat 2 2

15. D3 Perawat Gigi 1 - 1

16. D4 Rekam Medis - 1 1

JUMLAH 50

Sumber : Data Dasar Puskesmas RaasTahun 2022

46
3. Rincian Tenaga Kerja Lainnya
STATUS
No KUALIFIKASI KEPEGAWAIAN JUMLAH
PNS NON PNS

1. Petugas Keamanan - 2 2

2. Petugas Kebersihan - 3 3

3. Petugas Laundry - - -

4. Petugas Taman - - -

5. Supir Ambulan - 1 1

6. Petugas Listrik - - -

7. Petugas Oksigen - - -

8. Petugas Air - - -

9. Petugas OB - - -

JUMLAH 6

Sumber : Data Dasar Puskesmas RaasTahun 2022

5.5. Gambaran Pembiayaan/Keuangan Puskesmas


Anggaran BLUD Puskesmas Raas 2022 menurut jenis dan sumber dana

Sumber PAGU

No Anggaran ANGGARAN REALISASI %

1 PENDAPATAN 3.250.590.694,08 3.518.574.741,70 108,24%

3 BELANJA 5.212.711.001,16 2.738.625.232,00 52,54%

4 BOK 485.120.000,00 215.160.000,00 44,3%

47
BAB VI
PENUTUP

Demi mendukung tercapainya program kegiatan yang dilaksanakan di


PUSKEMAS dengan baik maka perlu kiranya untuk didukung dengan sumber daya
manusia yang kompeten dibidangnya. Dari segi jumlah tenaga yang ada pada kami
masih belum memadai. Namun dari segi kompentensi tenaga dan kebutuhan program
masih banyak kesenjangan. Selain itu kami juga kekurangan tenaga administrasi dan
bagian keuangan sehingga yang terjadi sekarang tenaga fungsional banyak rangkap
jabatan. Karena beban kerja yang cukup banyak di kami sebagai Puskesmas
Perawatan dan Puskesmas Poned tenaga yang ada di Puskesmas juga tidak
mencukupi. Sehingga nakes yang ada di desa juga di perbantukan di Puskesmas
Induk dan juga untuk proses pembuangan limbah medis.Hal ini juga yang
menyebabkan pelaksanaan program tidak maksimal.
Perlu diketahui pula bahwa di wilayah kerja Puskesmas Raas listrik
yang dikelola PLN belum teraliri listrik 1x 24 jam. Listrik hanya pada mala hari saja.
Sementara untuk pagi hari memakai tenaga diesel dan tenaga PLTS yang perlu
dukungan operasional yang cukup. Sehingga kebutuhan akan listrik sangatlah urgen,
terutama di Puskesmas dan jaringannya.
Dalam hal pengelolaan sampah kering dan sampah/limbah medis kami
juga ada ipal untuk menjaga keramahan lingkungan dan meminimalisir penularan
penyakit terhadap warga sekitar dan kita sebagai petugas.
Tidak memadainya alkes medis di Puskesmas kami sering juga
menjadi masalah bagi kami dalam memberikan pelayanan misalnya peralatan medis
bedah minor, nebulizer, ambubag, pemeriksaan kimia darah dan yang lainya.

Selain itu ada 4 desa yang masih belum ada Polindes sehingga nakes
yang ada masih sewa di rumah warga, Kebutuhan akan pusling laut bagi kami bukan
masalah yang harus kami kedepankan walaupun kami sebetulnya juga kami butuh.
Yang menjadi masalah bagi kami adalah biaya operasional dari pusling laut itu
sendiri. Selanjutnya tenaga yang akan mengoperasikan keberadaan pusling laut itu
juga yang menjadi kendala utama.Yang terjadi pada kami saat ini, adalah dengan
sistem sewa untuk keperluan kegiatan antar pulau. Jika ada pasein yang harus dirujuk
maka keluarga pasein lah yang menyewa perahu mesinnya sehingga cukup
membebani bagi keluarga yang akan dirujuk. Status tanah yang ditempati Puskesmas

48
dan jaringannya belum jelas atau bersertifikat sehingga perlu dukungam kebijakan
dari para pemangku kebijakan.

Dari semua persoalan yang kami sampaikan maka perlu kiranya


kebijakan dari bapak/ibu pemangku kebijakan untuk mencarikan solusi yang terbaik
demi terwujudnya Nusantara sehat.Oleh karena itu, perlu kami simpulkan bahwa
kebutuhan kami adalah :
1. Tenaga yang kompeten dibidangnya.
2. Peralatan medis seperti urine analizer, THT set, Nebuliser, Ambubag
dan peralatan laboratorium misalnya pemeriksaan kmia darah
3. Pusling laut dan tenaga yang kompeten.
4. Perlunya Pelayanan Kesehatan bergerak untuk kasus spesialistik
Kebijakan terkait status tanah Puskesmas dan jaringannya.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Raas

H.HERMANTO.S.Kep.Ns, M.Kes
Penata Tk.I
NIP. 19690717199003 1 007

49
50
\

51
MASALAH DI PUSKESMAS RAAS

Demi mendukung tercapainya program kegiatan yang dilaksanakan di


PUSKEMAS dengan baik maka perlu kiranya untuk didukung dengan sumber daya
manusia yang kompeten dibidangnya. Dari segi jumlah tenaga yang ada pada kami
masih belum memadai. Namun dari segi kompentensi tenaga dan kebutuhan program
masih banyak kesenjangan. Selain itu kami juga kekurangan tenaga administrasi dan
bagian keuangan sehingga yang terjadi sekarang tenaga fungsional banyak rangkap
jabatan. Karena beban kerja yang cukup banyak di kami sebagai Puskesmas
Perawatan dan Puskesmas Poned tenaga yang ada di Puskesmas juga tidak
mencukupi. Sehingga nakes yang ada di desa juga di perbantukan di Puskesmas
Induk dan juga untuk proses pembuangan limbah medis.Hal ini juga yang
menyebabkan pelaksanaan program tidak maksimal.
Perlu diketahui pula bahwa di wilayah kerja Puskesmas Raas listrik yang
dikelola PLN belum teraliri listrik 1x 24 jam. Listrik hanya pada mala hari saja.
Sementara untuk pagi hari memakai tenaga diesel dan tenaga PLTS yang perlu
dukungan operasional yang cukup. Sehingga kebutuhan akan listrik sangatlah urgen,
terutama di Puskesmas dan jaringannya.
Dalam hal pengelolaan sampah kering dan sampah/limbah medis kami juga
ada ipal untuk menjaga keramahan lingkungan dan meminimalisir penularan
penyakit terhadap warga sekitar dan kita sebagai petugas.
Tidak memadainya alkes medis di Puskesmas kami sering juga menjadi
masalah bagi kami dalam memberikan pelayanan misalnya peralatan medis bedah
minor, nebulizer, ambubag, pemeriksaan kimia darah dan yang lainya.

Selain itu ada 4 desa yang masih belum ada Polindes sehingga nakes yang ada
masih sewa di rumah warga, Kebutuhan akan pusling laut bagi kami bukan masalah
yang harus kami kedepankan walaupun kami sebetulnya juga kami butuh. Yang
menjadi masalah bagi kami adalah biaya operasional dari pusling laut itu sendiri.
Selanjutnya tenaga yang akan mengoperasikan keberadaan pusling laut itu juga yang
menjadi kendala utama.Yang terjadi pada kami saat ini, adalah dengan sistem sewa
untuk keperluan kegiatan antar pulau. Jika ada pasein yang harus dirujuk maka
keluarga pasein lah yang menyewa perahu mesinnya sehingga cukup membebani bagi
keluarga yang akan dirujuk. Status tanah yang ditempati Puskesmas dan jaringannya
belum jelas atau bersertifikat sehingga perlu dukungam kebijakan dari para
pemangku kebijakan.

Dari semua persoalan yang kami sampaikan maka perlu kiranya kebijakan
dari bapak/ibu pemangku kebijakan untuk mencarikan solusi yang terbaik demi
terwujudnya Nusantara sehat.Oleh karena itu, perlu kami simpulkan bahwa
kebutuhan kami adalah :

52
5. Tenaga yang kompeten dibidangnya.
6. Peralatan medis seperti urine analizer, THT set, Nebuliser, Ambubag
dan peralatan laboratorium misalnya pemeriksaan kmia darah
7. Pusling laut dan tenaga yang kompeten.
8. Perlunya Pelayanan Kesehatan bergerak untuk kasus spesialistik
Kebijakan terkait status tanah Puskesmas dan jaringannya.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Raas

H.HERMANTO.S.Kep.Ns,
M.Kes
Penata Tk.I
NIP. 19690717199003 1
007

53

Anda mungkin juga menyukai