RPP 3.12 Cerita Inspirasi
RPP 3.12 Cerita Inspirasi
RPP 3.12 Cerita Inspirasi
(RPP)
MENELAAH STRUKTUR, KEBAHASAAN, DAN ISI TEKS CERITA INSPIRATIF
MENGUNGKAPKAN RASA SIMPATI, EMPATI, KEPEDULIAN, DAN PERASAAN DALAM BENTUK TEKS
CERITA INSPIRATIF
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
pertama
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur teks cerita inspiratif (orientasi, perumitan peristiwa, komplikasi,
resolusi, dan koda) memalui diskusi dengan benar.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan teks cerita inspiratif (menggunakan kata ekspresif, kalimat
deskriptif, konjungsi, dan majas) melalui diskusi dengan benar.
3. Peserta didik mampu mengevaluasi struktur dan unsur kebahasaan teks cerita inspiratif melalui diskusi dengan
benar.
Pertemuan kedua
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi langkah-langkah menulis teks cerita inspiratif memalui diskusi dengan
benar.
2. Peserta didik mampu menulis teks cerita inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan
melalui diskusi dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Struktur teks cerita inspiratif
2. Unsur kebahasaan teks cerita inspiratif
3. Langkah-langkah menyusun teks cerita inspiratif
4. Menulis teks cerita inspiratif
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Diskusi
Pertemuan kedua
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Project Based Learning (PjBL)
3. Metode : Diskusi
Langkah/
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
Pendahuluan 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa. (PPK: 10’
Religius)
2. Guru dan peserta didik saling memberi dan memjawab salam, serta
bertanya kabar. (PPK: Religius, 4C)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan. (4C)
4. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan pemantik sehubungan dengan
materi atau mengulas sedikit pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. (4C)
a) Apa yang kalian ketahui tentang cerita inspiratif?
b) Apa bedanya cerita inspiratif dengan jenis cerita yang lain?
c) Menurut kalian, apa manfaat cerita inspiratif bagi kehidupan kita?
5. Guru menayangkan salindia, peserta didik menyimak salindia yang berisi
tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, serta langkah pembelajaran yang
akan dilakukan. (ICT, Literasi digital, TPACK, 4C)
Kegiatan Inti 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. (4C, PPK: 60’
Gotong-royong)
2. Guru menanyangkan judul sebuah cetita inspiratif (Arang dan Berlian),
peserta didik menuliskan prediksi isi cerita inspiratif berdasarkan
judul tersebut. (literasi)
“Struktur teks cerita inspiratif Teks cerita inspirasi dibangun
berdasarkan struktur yang ada didalamnya. Berikut penjelasan
singkat mengenai struktru teks cerita inspirasi: Orientasi Bagian awal
yang berisi pengenalan tokoh atau penggambaran situasi.
Pengenalan tersebut dapat berupa tempat lahir, kondisi sosial,
budaya, atau masa kecil tokoh yang menjadi sorotan dalam teks
cerita inspiratif. Rangkaian peristiwa Bagian yang menceritakan
secara kronologis apa saja yang dialami oleh tokoh. Peristiwa yang
diceritakan sebisa mungkin yang memiliki kaitan erat dengan amanat
dalam cerita inspiratif. Teks cerita inspiratif berbeda dengan biografi,
sehingga tidak perlu menceritakan seluruh riwayat hidup tokoh.
Komplikasi Terjadi permasalahan pada peristiwa yang diceritakan.
Masalah tersebut jadi konflik batin tokoh dalam teks cerita inspiratif.
Permasalahan ini pula yang nantinya akan membawa cerita menjadi
hal yang membuat pembaca bersemangat dan termotivasi. Resolusi
Bagian yang merupakan tahap di mana tokoh menetapkan jalan
untuk menghadapi masalahnya. Perjuangan yang telah dilakukan
tokoh dalam menghadapi permasalahan, dikemukakan melalui tahap
ini. Permasalahan pun perlahan hilang. Koda Bagian akhir dalam
teks cerita inspiratif. Biasa ditutup dengan narasi tentang keadaan
tokoh atau situasi setelah terjadi resolusi. Pada beberapa teks cerita
inspiratif, penulis menyampaikan pesan atau amanat pada bagian
koda.”
Pertemuan kedua
Langkah/
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Tahap
Pendahuluan 1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa. (PPK: 10’
Religius)
2. Guru dan peserta didik saling memberi dan memjawab salam, serta
bertanya kabar. (PPK: Religius, 4C)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mempersiapkan perlengkapan
yang diperlukan. (4C)
4. Guru memberikan apersepsi pertanyaan pemantik sehubungan dengan
materi atau mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya terkait tugas yang
sudah diberikan dan mengaitkannya pada pembelajaran yang akan
dipelajari. (4C)
a. Sudahkah kalian mendapatkan ide cerita dari membaca cerita atau
menonton film dengan cerita yang menginspirasi?
b. Masih ingatkah kalian tentang langkah-langkah menulis cerita
inspiratif?
c. Sudahkah kalian merancang kerangka cerita inspiratif seperti
kesepakatan pertemuan lalu?
5. Guru menayangkan salindia, peserta didik menyimak salindia yang berisi
tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, serta langkah pembelajaran yang
akan dilakukan. (ICT, Literasi digital, TPACK, 4C)
Kegiatan Inti 1. Peserta didik mengamati video “CERITA INSPIRATIF 60’
TENTANG BOTOL”
2. Peserta didik dan guru mendiskusikan hal-hal yang
terkait dengan video yang telah disaksikan
3. “Kaidah kebahasaan dalam teks cerita inspiratif adalah sebagai berikut: 1.
Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan tempat, waktu, tujuan, dan
cara. Keterangan tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah
pada cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya. Keterangan waktu
berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis.
Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya.
Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud.
Contohnya untuk, supaya, agar, dan sejenisnya. Keterangan cara berfungsi
untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara. 2.
Menggunakan kata penghubung atau konjungsi Konjungsi atau kata
penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat
dalam satu kalimat majemuk. Beberapa konjungsi yang sering digunakan
dalam teks cerita inspiratif antara lain: Konjungsi pertentangan, contohnya
tetapi, namu, walaupun, meskipun dan sekalipun. Konjungsi konsekuensi,
contohnya dengan demikian atau maka. Konjungsi akibat, contohnya
akibatnya atau oleh sebab itu. 3. Menggunakan kalimat majemuk Terdapat
dua jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam teks cerita inspiratif, yaitu
majemuk setara dan majemuk bertingkat. Majemuk setara: Kalimat majemuk
setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat di dalamnya
terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri
sendiri sebagai kalimat tunggal. Kalimat majemuk bertingkat: jenis kalimat ini
adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti
(utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai
pengisi salah satu unsur kalimat inti tersebut.”
4. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. (4C, PPK: Gotong-
royong)
5. Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) kepada peserta didik
di setiap kelompok.
6. Guru memandu peserta didik menulis teks cerita inspiratif secara
berkelompok berdasarkan ide dan imajinasi dari referensi cerita yang
sudah ditonton dan dibaca.
7. Peserta didik mengumpulkan pekerjaan mereka menulis cerita
inspiratif kepada guru.
8. Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Penutup 1. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran menulis 10’
teks cerita inspiratif. (4C, HOTS)
2. Peserta didik melakukan refleksi proses KBM terkait pembelajaran hari ini
dengan menjawab pertanyaan berikut. (4C)
a. Bagaimana kegiatan pembelajaran hari ini?
b. Apakah kalian sudah bisa menulis teks cerita inspiratif?
c. Apakah ada materi yang belum kalian pahami?
3. Guru memberikan penguatan terhadap peserta didik tentang materi yang
belum dipahami selama proses pembelajaran. (4C)
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat film pendek
dari teks cerita inspiratif yang sudah ditulis. (PPK-Mandiri, Literasi digital,
TPACK)
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang. (4C)
6. Peserta didik beserta guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar
dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. (PPK-
Religius)
H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
Pembelajaran remedial berlaku untuk peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian atau analisis kesulitan belajar. Untuk itu, perlu dicari penyebab mengapa peserta didik tersebut tidak
mencapai kompetensi sebagaimana termuat dalam capaian pembelajaran. Kegiatan pembelajaran remedial antara
lain dalam bentuk:
a. Pembelajaran ulang jika lebih dari 50% nilai peserta didik kurang dari KKM dalam satu kelas.
b. Memberi tugas yang sesuai dengan menganalisis struktur teks cerita inspiratif.
c. Bimbingan perorangan, jika kurang dari lima peserta didik yang nilainya kurang dari KKM.
d. Belajar kelompok, jika lebih dari lima peserta didik yang nilainya kurang dari KKM.
e. Pemanfaatan tutor sebaya, jika salah satu peserta didik sangat menonjol dalam pembelajaran KD tersebut dan
kurang dari lima peserta didik yang nilainya kurang dari KKM.
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan pendalaman materi (kompetensi) antara lain sebagai berikut:
a. Tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.
b. Meringkas buku-buku referensi.