LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah, Rika Nurjanah
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah, Rika Nurjanah
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah, Rika Nurjanah
Masalah yang
No Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pemahaman a. Sumber Kajian Literatur Setelah dilakukan
Peserta Didik Kelas 1. Siti Fatimah (2017) Penyebab sulitnya analisis, pemahaman
6 SDN memahami konsep IPA adalah IPA mengandung Membandingkan Cara
Nagarakembang I banyak konsep yang abstrak, banyak persamaan Perkembangbiakan
pada Mata matematis, serta mengandung banyak gambar Tumbuhan belum
Pelajaran IPA pada yang sulit untuk dijelaskan secara fisis. mencapai kompetensi
Materi karena :
Membandingkan 2. Sukatmi (2021) Rendahnya prestasi belajar IPA 1. Minimnya
Cara disebabkan oleh : pemanfaatan media
Perkembangbiakan a) Masih banyak ditemukan pembelajaran IPA belajar
Tumbuhan Masih yang belum melibatkan siswa untuk terjun 2. Masih didominasi
Rendah langsung dalam kegiatan pembelajaran oleh guru dengan
metode ceramah
misalnya melakukan demonstrasi.
yang monoton
b) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang tidak melatih
masih didominasi oleh guru dengan metode siswa untuk
ceramah yang monoton tidak melatih belajar secara aktif
siswa untuk belajar secara aktif dan dan kreatif
kreatif. Melalui metode ceramah siswa tidak 3. Faktor internal (IQ,
mendapatkan pengalaman langsung dalam Minat. Kesiapan
belajar IPA. Akibatnya prestasi belajar IPA Belajar,
siswa masih rendah dan kegiatan belajar Konsentrasi siswa)
siswa belum menyentuh kerja ilmiah dalam 4. Faktor eksternal
proses pembelajaran. (metode, media
yang digunakan
3. H. P.S. Muttaqin , Sariyasa , N. K. Suarni (2021) guru, suasana
menurut Umi, (2016) menyebutkan lemahnya kelas, lingkungan
tingkat pemahaman konsep-konsep IPA yang sekolah dan rumah)
sebenarnya sudah diajarkan, yang berakibat pada
tidak mampunya untuk mengaplikasikan,
menerangkan keterhubungan antar konsep, dan
memecahkan masalah dalam IPA. Salah satu
penyebab lemahnya pemahaman konsep dan hasil
belajar IPA disinyalir karena masih minimnya
pemanfaatan media pembelajaran terutama
yang berbasis teknologi sebagai alat
penyampai pesan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah-sekolah.
4. Ir. Yendri Wirda, M.Si , Dkk (2020) Sejumlah
faktor yang diduga berhubungan dengan capaian
hasil belajar siswa, sebagai berikut:
1) Ukuran Rombongan Belajar (Class Size)
2) Kepemimpinan Instruksional (Instructional
Leadership)
3) Status Sosial Ekonomi (Social Economy
Status)
4) MetakogniTutor Sebaya (Peer Tutoring)
5) Pembinaan (Mentoring
6) kecukupan dan mutu fasilitas belajar
7) Umpan Balik (Feedback)
8) Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative
Learning)
9) Pembelajaran Individual (Individualized
Instructions)
10) Iklim Sekolah
11) Keterlibatan Orang Tua (Parental
Engagement)
12) Kesehatan Siswa
2. GURU
Anak sulit memahami perkembangbiakan
tumbuhan, karena anak masih sulit
membedakan antara vegetatif buatan dan
alami, istilah-istilah ilmiah dari ipa yang
sulit diingat oleh anak. Media yang cocok
dalam pemahaman perkembangbiakan
hewan adalah pembelajaran dihubungkan
dengan konteks sehari-hari,contohnya
observasi langsung pada tumbuhan.
Narasumber (Muhalim, S.Pd)
3. PENGAWAS
Faktor yang mempengaruhi pemahaman
siswa ditunjang oleh berbagai faktor diantara
faktor keluarga dan sekolah, faktor
keluarga yaitu cara orangtua mendidik,
asupan makanan, latar belakang keluarga db.
Faktor sekolah diantaranya, fasilitas,
metode cara mengajar guru, suasana
belajar di kelas dsb.
Narasumber (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Faktor yang mempengaruhi pemahaman
siswa dalam belajar yaitu fator internal dan
eksternal. Faktor internal yang ada dalam
diri siswa yang berbeda-beda ada yang susah
menangkap dalam pelajaran bahasa tapi
mudah dalam mata pelajaran matematika,
kesiapan siswa dalam belajar, minat dalam
belajar. Faktor Eksternal seperi cara guru
dalam mengajar, sumber belajar.
Narasumber : (Siti Khozatu Rohmah, M.Pd)
2. GURU
Materi yang harus dikuasai pada bilangan bulat
adalah oprasi hitung yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.
Kendala yang dihadapi pada saat mengajarkan
bilangan bulat anak masih terbalik-balik dalam
mengidentifikasi bilanga positif dan negatif
apalagi lagi dalam penjumlahan dan
pengurangan sehingga untuk pemahaman
bilangan bulat harus berulang-ulang latihan
soal. Media yang cocok garis bilangan.
Narasumber : (Endang Sumarna, S.Pd)
3. PENGAWAS
Faktor kesulitan dalam mata pelajaran
matematika yaitu faktor minat siswa terhadap
mata pelajar matematika yang dianggap sulit,
motivasi belajar, IQ dalam menangkap
pembelajaran dan kesehatan. Sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan keluarga,
penggunaan metode pembelajaran yang
kurang variatif, penggunaan media
pembelajaran yang belum maksimal, serta
sarana dan prasarana di sekolah.
Narasumber : (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Faktor kesulitan siswa dalam belajar yaitu
1) Ontologi yaitu kesiapan siswa untuk
memahami materi.
2) Epistimologi yaitu apakah mereka selalu
mengulangi materi.
3) Dedaktif yaitu cara mengajar guru dan
memfasilitasi belajar siswa.
Narasumber: (Siti Khozatu Rohmah, M.Pd)
3 Peserta Didik Kelas a. Sumber Kajian Literatur Setelah dilakukan
6 Pada Mata 1. Eka Nur Oktafiani1, Dedy Irawan (2021) analisis,kemampuan
Pelajaran Bahasa Kesulitan yang dialami siswa pada materi peserta didik kelas 6
Indonesia paragraf adalah kesulitan dalam menentukan dalam Menentukan Ide
Mengalami ide pokok (tidak mengetahui letak ide pokok Pokok pada Sebuah
Kesulitan dalam atau gagasan utama disetiap bacaan Paragraf belum
Menentukan Ide paragaf). Sulit menemukan dan menentukan mencapai kompetensi
Pokok Pada Sebuah informasi atau hal-hal penting yang terdapat karena :
Paragrap. dalam suatu bacaan paragraf, serta sulit dalam1. Siswa tidak
menulis suatu paragraf (pola penulisan yang mengetahui letak
masih salah. Penggunaan huruf belum sesuai ide pokok atau
EYD. Tidak memperhatikan kata penghubung, gagasan utama
masih salah dalam menggunakan Bahasa disetiap bacaan
Indonesia dalam menulis sebuah cerita atau paragaf
bacaan paragraf. Faktor yang menyebabkan 2. kurang minatnya
siswa mengalami kesulitan dalam materi siswa pada
paragraf adalah kurang minatnya siswa pada pelajaran Bahasa
pelajaran Bahasa Indonesia, mempunyai Indonesia
keyakinan bahwa Bahasa Indonesia sulit 3. Anak tidak
dipahami dan sulit untuk dipelajari, tidak menyenangi dalam
adanya semangat belajar. membaca
4. Guru masih
2. Muhammad Rizal Fauzi (2020) Indikator konvensional
seorang siswa mampu menentukan ide pokok
paragraf dapat dilihat berdasarkan komponen-
komponen berikut (Tampubolon, 2015): a)
menentukan kata kunci pada paragraf; b)
mengidentifikasi kalimat utama pada paragraf;
c) menentukan kalimat penjelas; d) menentukan
simpulan yang tepat pada paragraf.
2. GURU
Anak kesulitan dalam menentukan ide pokok
susah dalam menangkap isi sebuah cerita dalam
menemukan kata kunci dalam sebuah paragraf.
Media yang cocok menemukan ide pokok
adalah selalu dilatih membaca naskah karangan
sehinggga siswa terbiasa membaca dalam
menetukan isi dari sebuah paragrap. Mengatasi
anak kesulitan belajaran adalah dengan
memberikan bimbingan khusus.
Narasumber : (Muhalim, S.Pd)
3. PENGAWAS
Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan
dalam menentukan ide pokok yaitu Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, yaitu kurangnya kosakata yang
dimiliki siswa untuk menetukan kalimat,
kesulitan jika menemukan kalimat yang
panjang, Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar siswa yaitu metode
pengajaran yang digunakan guru masih
konvensional, penggunaan media yang masih
terkesan monoton.
Narasumber: (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Faktor anak kesulitan dalam menentukan ide
pokok, anak tidak menyenangi dalam
membaca sehingga anak harus cinta terlebih
pada membaca, dan diberikan bacaan-bacaan
yang menarik.
Narasumber : (Siti Khozatu Rohma, M.Pd)
2. GURU
Faktor yang menyebabkan siswa mengalami
miskonsepsi antara FPB dan KPK karena
kesalahan dalam dalam menetukan langkah-
langkah dalam menyelesaikan soal, apalagi
dalam soal cerita FPB dan KPK anak kesusahan
dalam menentukan sebuah jalan cerita,
mengidentifikasi soal. Siswa yang mengalami
kesulitan hitung paling banyak terjadi ketika
siswa mengerjakan faktorisasi prima atau
membuat pohon faktor, menjawab hasil dari
FPB dan KPK. Kesalahan hitung ini disebabkan
karena siswa kurang teliti dalam menghitung,
padahal cara yang digunakan dan langkah dalam
mengerjakan sudah benar namun karena kurang
teliti dalam menghitung jawaban yang diperoleh
salah. Narasumber : (Muhalim, S.Pd)
3. PENGAWAS
Miskonsepsi dalam pembelajaran karena faktor
pemahaman anak yang berbeda dan
ketidakjelsan guru dalam menjelaskan materi.
Narasumber: (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Penyebab anak mengalami miskonsepsi yaitu
anak belum paham terhadap materi, ada cara-
cara yang salah yang diajarkan oleh guru. Anak
harus diajarkan konsepnya terlebih dahulu, dan
bahan ajar harus selalu dilakukan evaluasi oleh
guru.
Narasumber : (Siti Khohatu Rohmah)
2. GURU
Guru jarang melakukan inovasi pembelajaran
karena terlalu nyaman dengan cara
mengajarnya sehingga tidak mengikuti
perkembanga zaman, khususnya pada mata
pelajaran IPS yang haya pemahama dan
hapalan. Pembelajaran inovatif yang cocok
pada mata pelajaran IPS siswa diajak
bereksploitasi sendiri.
Narasumber : (Muhalim, S.Pd)
3. PENGAWAS
Faktor guru belum melakukan pembelajaran
secara inovatif adalah guru tidak mengikuti
pelatihan-pelatihan dan diklat.
Narasumber : (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Faktor guru belum melakukan pembelajaran
secara inovatif yaitu :
1) pemahaman guru tentang pembelajaran
inovatif, ataupun ketika mengetahui
pembelajaran inovatif tidak dilaksanakan
prakteknya dalam pembelajaran, sehingga
guru harus dibekali workshop yang dibekali
praktek sehingga terbayang-bayang oleh
guru dan bisa mempraktekan langsung.
2) Tidak bayaknya waktu untuk
menyiapkanya sehingga sulit untuk
mengaplikasikanya.
Narasumber : (Siti Khozatu Rohmah, M.Pd)
2. GURU
Pemanfaatan TIK masih kurang dalam
pembelajaran karena kurangnya pemahaman
guru dalam penggunaan TIK dan sarana dan
prasaranya di sekolah masih terbatas
Narasumber: (Muhalim, S.Pd)
3. PENGAWAS
Faktor pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
masih kurang yaitu sarana dan prasarana yang
ada disekolah belum lengkap, Pengetahuan
teknis guru tentang teknologi informasi dan
komunikasi yang terbatas
Narasumber : (Jaja Jawahir, S.Pd)
4. DOSEN
Faktor pemanfaatan TIK masih rendah yaitu
tidak adanya akses, tidak adanya sarana TIK,
pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru
tidak memiliki pengetaguan tentang TIK dan
tidak adanya kemauan guru untuk
memanfaatkan TIK.
Narasumber : (Siti Khozatu Rohma, M.Pd)
https://docs.google.com/document/d/1et8JNrhPc8o_xYfC89hTQzpLyWmMyoYV/edit?usp=sharing
&ouid=110473886631845906821&rtpof=true&sd=true
https://drive.google.com/file/d/1isI1s3nXLadvbSQhuG8zwpCKkMfRrbds/view?usp=sharing